Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UJIAN

Oleh:
Dokter Muda Stase Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Periode 23 Agustus 2016 3 September 2016
Janeva Septiana Sihombing, S.Ked

04084821517076

Pembimbing: dr. H. M. Zainie Hasan AR, SpKJ(K)

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

1. Psikotik
Psikotik adalah gangguan jiwa berat disertai dengan hilangnya tes realitas.
Psikotik terdiri dari:
a. Organik : demensia, delirium, sindroma amnestik organik, halusinosis
organik, gangguan waham organik.
b. Fungsional : skizofrenia, depresi berat dengan psikotik, gangguan
skizotipal, gangguan waham menetap, gangguan psikotik akut,
ganggaun skizoafektif.
2. Mekanisme pertahanan imatur terdiri dari:
a. Memerankan
Khayalan bawah sadar dihidupkan secara impulsif dalam perilaku,
dengan demikian memuaskan impuls bukan melarang impuls.
b. Penghambatan
Sangat menyerupai represi tetapi berbeda di mana ketegangan timbul
jika impuls, afek atau pikiran dihalangi.
c. Hipokondriasis
Celaan yang timbul dari kehilangan, kesepian atau impuls agresif yang
tidak dapat diterima kepada orang lain adalah diubah menjadi celaan
terhadap diri sendiri dengan keluhan nyeri, penyakit somatik dan
neurastenia. Semua penyakit mungkin juga diperberat atau ditekankan
secara berlebihan untuk mendapatkan penghindaran dan regresi. Pada
hipokondriasis, tanggung jawab dapat dihindari, rasa bersalah dapat
dielakkan, dan impuls instingtual dapat ditangkis. Karena introyeksi
hipokondriakal adalah bertentangan dengan ego, orang yang terkena
mengalami disforia dan penderitaan.
d. Identifikasi
Identifikasi dengan objek cinta dapat berperan sebagai pertahanan
terhadap kecemasan atau rasa sakit yang menyertai perpisahan dari
atau kehilangan objek, baik nyata atau ancaman. Jika identifikasi
terjadi karena rasa bersalah, orang beridentifikasi untuk menghukum

dirinya sendiri dengan kualitas atau gejala orang yang merupakan


sumber perasaan bersalah.
e. Introyeksi
Proses introyeksi melibatkan internalisasi kualitas objek; jika
digunakan sebagai pertahanan, ia dapat menghalangi perbedaan antara
subjek dan objek. Melalui introyeksi suatu objek yang dicintai,
kesadaran

akan

perpisahan

yang

menyakitkan

atau

ancaman

kehilangan akan dihindari. Introyeksi objek yang ditakuti berperan


untuk menghindari kecemasan jika karakteristik agresif dari objek
diinternalisasikan, jadi menempatkan agresi dalam pengendalian
dirinya sendiri. Contoh klasik adalah identifikasi agresor. Suatu
identifikasi dengan korban juga dapat terjadi, dengan jalan mana
kualitas menghukum diri sendiri dari objek diambil dan ditegakkan
dalam diri seseorang sebagai gejala atau sifat karakter.
f. Perilaku pasif agresif
Agresi kepada orang lain diekspresikan secara tidak langsung melalui
pasivitas, masokisme dan berbalik menentang diri sendiri. Manifestasi
perilaku pasif-agresif adalah kegagalan, penundaan, dan penyakit yang
lebih mempengaruhi orang lain dibandingkan diri sendiri.
g. Proyeksi
Seseorang menempatkan perasaannya dan harapannya sendiri kepada
orang lain karena perasaan internal atau afek menyakitkan yang tidak
dapat ditoleransi. Secara karakteristik ditemukan pada keadaan
psikotik, khususnya sindrom paranoid. Dalam psikosis proyeksi
mengambil bentuk waham.
h. Regresi
Orang berusaha kembali ke fase fungsi libido yang lebih awal untuk
menghindari ketegangan dan konflik yang ditimbulkan pada tingkat
perkembangan sekarang.

i. Khayalan skizoid
Melalui khayalan, orang menuruti kemunduran autistik untuk
memecahkan

konflik

dan

mendapatkan

pemuasan.

Keintiman

interpersonal dihindari, dan eksentrisitas berperan untuk menolak


orang lain.
j. Somatisasi
Asal psikis diubah menjadi gejala tubuh, dan orang cenderung bereaksi
dengan manifestasi somatik, bukannya manifestasi psikis. Pada
desomatisasi, respons somatisasi infantil digantikan oleh pikiran dan
afek; pada resomatisasi, orang beregresi pada bentuk somatik yang
lebih awal saat berhadapan dengan konflik yang terpecahkan.
3. Amfetamin
Amfetamin yang tersedia adalah dextroamphetamine (Dexedrine),
methamphetamine dan methylphenidate (Ritalin). Obat tersebut beredar
dengan nama jalanan seperti crack, crystal, crystal meth, dan speed.
Amfetamin juga dimaksudkan sebagai suatu simpatomimetik, stimulan
dan psikostimulan.
Amfetamin tipikal digunakan untuk meningkatkan daya kerja dan
untuk

menginduksi

(dextroamphetamine,

perasaan

euforik.

methamphetamine

Amfetamin
dan

klasik

methylphenidate)

mempunyai efek primer dengan menyebabkan pelepasan katekolamin ,


terutama dopamin dari terminal prasinaptik. Efek tersebut terutama kuat
pada neuron dopaminergik yang keluar dari area tegmental ventralis ke
korteks serebral dan area limbik. Jalur tersebut disebut jalur kesenangan
(rewar pathway) dan aktivitasnya kemungkinan merupakan mekanisme
adiksi utama bagi amfetamin.
Amfetamin racikan (MD-MA, MDEA, MMDA, dan DOM)
menyebabkan pelepasan katekolamin (yaitu dopamin dan norepinefrin)
dan pelepasan serotonin. Serotonin adalah neurotransmitter yang berperan
sebagai jalur neurokimiawi utama yang terlibat dalam efek halusinogen.

Farmakologi MDMA, MDMA diambil dalam neuron serotonergik oleh


transporter serotonin yang bertanggungjawab untuk pengambilan kembali
serotonin. Setelah di dalam neuron, MDMA menyebabkan pelepasan cepat
serotonin dan menghambat aktivitas enzim yang menghasilkan serotonin.
4. Asetilkolin
Asetilkolin adalah transmitor yang dilepaskan oleh:
-

Semua saraf otonom praganglion (simpatis dan parasimpatis)

Saraf parasimpatis pascaganglion

Saraf ke medula adrenal

Saraf motorik somatik ke endplate otot skelet

Beberapa neuron pada SSP


Kerja asetilkolin:
a. Reseptor muskarinik
Asetilkolin

yang

dilepaskan

pada

terminal

saraf

serabut

parasimpatis pascaganglion bekerja pada reseptor muskarinik.


Terdapat lima subtipe reseptor muskarinik yaitu M1 yang terdapat
pada otak dan sel parietal lambung, M2 terdapat pada jantung, dan
reseptor M3 terdapat pada otot polos dan kelenjar. Efek muskarinik
terutama bersifat simpatomimetik (kecuali berkeringat dan
vasodilatasi) dan secara umum merupakan kebalikan efek yang
disebabkan oleh stimulasi simpatis. Efek muskarinik meliputi:
konstriksi pupil, akomodasi untuk pengelihatan dekat, salivasi cair
yang sangat banyak, konstriksi bronkus, bronkosekresi, hipotensi
(akibat bradikardia dan vasodilatasi), peningkatan motilitas dan
sekresi gastrointestinal, kontraksi kandung kemih, dan berkeringat.
b. Reseptor nikotinik
Terdapat pada ganglion otonom dan medula adrenal. Reseptor
nikotinik pada sambungan saraf-otot dari otot skelet tidak diblok
oleh heksametonium, namu diblok oleh tubokurarin. Oleh karena

itu reseptor pada ganglion dan sambungan saraf-otot berbeda,


meskipun keduanya distimulasi oleh nikotin, sehingga disebut
nikotinik. Efek nikotinik mencakup stimulasi seluruh ganglion
otonom. Akan tetapi, kerja asetilkolin pada ganglion relatif lemah
dibandingkan dengan efeknya pada reseptor muskarinik, sehingga
efek parasimpatis lebih dominan.
5. Risperidone merupakan obat antispsikotik atipikal. Waktu paruh (half life)
20 jam.
Sediaan Risperidone tablet oral : 0.25 mg, 0.5 mg, 1 mg, 2 mg, 3 mg dan 4
mg.
6. Haloperidol merupakan obat antipsikotik tipikal. Waktu paruh (half life)
haloperidol oral18 jam.
Waktu paruh (half life) haloperidol decanoat injeksi: 3 minggu.
Sediaan haloperidol tablet oral : 0.5 mg, 1mg, 2mg, 5mg, 10mg, 20 mg.
Sediaan haloperidol decanoate injeksi : 50mg/mL dan 100mg/mL.
7. Obat antipsikotik yang ada di Puskesmas dan sediaannya:
a. Haloperidol
b. Chlorpromazine
Merupakan obat antispsikotik tipikal. Waktu paruh (half life): 30 jam.
Sediaan tablet : 10 mg, 25 mg, 50 mg, 100 mg dan 200 mg.
c. Risperidone
8. Menentukan prognosis
Prognosis baik
Onset tua
Faktor pencetus jelas

Prognosis buruk
Onset muda
Faktor pencetus yang tidak

Onset cepat
Riwayat premorbid baik

jelas
Onset lambat
Riwayat premorbid jelek

Gejala-gajala

afektif

(terutama Gejala-gejala penarikan diri

depresif)
Menikah
Tidak menikah
Riwayat gangguan mood pada Riwayat
skizofrenia
keluarga
Dukungan sosial yang baik
Gejala-gejala positif

pada

keluarga
Dukungan sosial buruk
Gejala-gejala
negatif,
neurologis,
perinatal,

riwayat
tiga

tahun

trauma
tanpa

remisi, sering kambuh, riwayat


agresi.

Anda mungkin juga menyukai