Kimor 2
Kimor 2
PELARUT-PELARUT ORGANIK
Oleh:
Tiara Kasih M.
(652013040)
(652013021)
Maulina Putri N. A.
(652013035)
Nama/Nim
Tanggal Praktikum
A. JUDUL
: 1. Tiara Kasih M.
(652013040)
(652013021)
3. Maulina Putri N. A.
(652013035)
: 16 September 2014
: PELARUT-PELARUT ORGANIK
B. TUJUAN
1. Menentukan titik didih pelarut organik yang digunakan dan faktor yang
mempengaruhinya.
2. Menentukan kelarutan pelarut terhadap air beserta alasannya.
3. Menentukan pelarut polar dengan pelarut non polar serta senyawa polar dengan
senyawa non polar beserta alasannya.
4. Menentukan pengaruh pemanasan dalam proses pelarutan suatu senyawa organik.
C. ALAT, BAHAN DAN DATA FISIK
1. Alat
Tabung reaksi
Pembakar Bunsen
Termometer
Spatula
Statif
Pipet tetes
Klem
Kaki tiga
Korek gas
Waterbath
2. Bahan
n-heksana
Sikloheksana
Gula
Aseton
Diklormetan
Asam benzoat
Etanol
Kloroform
Naftalen
Formaldehida
Etil asetat
3.
4.
5. Data fisik
6.
7. Pelar
ut
8. Mw
(g/mo
l)
9. B
p
(
C
)
10. Mp
(C
)
13.
14.
15. nheksan
a
16.
17.
18. 86,18
19.
20.
21. 6
9
22.
23.
24. -95
28.
29.
30. Aseton
31.
32.
33. 58,08
34.
35.
36. 5
6,
5
37.
38.
39. 94,5
43.
44.
45.
46. Etanol
47.
48.
49.
50. 46,07
51.
52.
53.
54. 7
8,
5
55.
56.
57.
58. 114,
3
63.
64. Formal
dehida
65.
66. 30,03
67.
68. 9
6
69.
70. -92
11. d
(g/cm3)
25.
26.
Tidak berwarna
27. 0,660 - Mudah menguap
Mudah terbakar
- Kelarutan dalam alkohol, eter,
kloroform
- Tidak larut dalam air
40.
T
41.
idak berwarna
42. 0,788 M
udah menguap
M
udah terbakar
K
elarutan dalam air, alkohol,
eter, kloroform, benzene
D
ibentuk dari fermentasi
59.
T
60.
idak berwarna
61.
M
62. 0,798
udah menguap
M
udah terbakar
K
elarutan dalam air, etanol,
benzene
D
ibentuk dari fermentasi tepung,
gula dan karbohidrat lain
71.
T
72. 1,085
idak berwarna
M
udah terbakar
S
angat reaktif
K
elarutan dalam alkohol, eter,
benzene
73.
74. Siklohe
ksana
75.
76. 84,16
77.
78. 8
3
79.
80. 80,7
81.
82. 0,7785
-
T
idak berwarna
M
udah terbakar
83.
84.
85. Diklor
metan
86.
87.
88. 84,94
89.
90.
91. 3
9,
7
5
92.
93.
94. -95
95.
96.
97. 1,3255 -
98.
99. Klorof
orm
100.
101. 119,
39
102.
103. 6
1,
7
104.
105. 63,5
106.
107. 1,48
4
-
108.
109.
110. Etil
asetat
111.
112.
113. 88,1
0
114.
115.
116. 7
7
117.
118.
119. 83
120.
121.
122. 0,90 03
-
123.
124. Naph
talene
125.
126. 128,
16
127.
128. 2
1
7,
9
129.
130. 8
0,2
131.
132. 0,96
28/1,1 62
-
133. Gula
134. 180,
16
135. -
136. 1
46
137. 1,03 8
139. 122,
12
140. 2
4
9,
1
3
141. 1
22,4
142. 1,31
138. Asa
m
Benzoa
t
K
elarutan dalam alkohol, eter,
benzena
T
idak larut dalam air
T
idak berwarna
M
udah menguap
T
idak mudah terbakar
K
elarutan dalam alkohol, etana
K
etika dicampur dengan air tidak
meledak
K
elarutan
dalam
alkohol,
benzene, eter, CCl4
S
edikit larut dalam air
J
ernih
M
udah menguap
M
udah terbakar
K
elarutan dalam air, alkohol, eter,
kloroform
M
udah menguap
T
idak larut dalam air
K
elarutan
dalam
benzene,
alkohol, etana
L
arut dalam air
-
Be
rup
a
pa
dat
an
put
143.
D. CARA KERJA
144. D.1. Pengukuran Titik Didih
1. Dipilih 2 pelarut dari 8 pelarut yang tersedia yaitu: Sikloheksana dan Kloroform.
2. Pelarut dididihkan dalam waterbath.
3. Diukur titik didih masing-masing pelarut dengan menggunakan thermometer.
145. D.2. Uji Pencampuran Pelarut Organik dengan Air
1. Dimasukkan kedalam tabung reaksi 5 tetes pelarut dan 5 tetes akuades.
2. Tabung reaksi digoyangkandan kemudian diamati.
3. Jika terdapat pemisahan maka tabung dipanaskan sebentar.
4. Diamati kembali tabung reaksi, apakah pelarut tersebut bercampur dengan air atau
tidak.
5. Jika masih terdapat pemisah pada larutan, maka pelarut tersebut tidak larut di
dalam air.
146. D.3. Uji Kelarutan Senyawa Organik
1. Disiapkan beberapa tabung reaksi dan masing-masing tabung reaksi tersebut diisi
oleh senyawa yang akan diuji (gula, asam benzoate, dan naftalen).
ih
Ke
lar
uta
n
dal
am
eta
nol
,
alk
oh
ol,
be
nze
na,
ase
ton
,
klo
rof
or
m
153. Bp Literatur
(Bp)
154. 76 C
156. 59 C
(oC)
155. 83oC
157. 61-62oC
1. Sikloheksana
2. Kloroform
158.
2. Aseton
166. Campur
174. -
3. Etanol
167. Campur
175. -
4. Formaldehida
168. Campur
176. -
5. Sikloheksana
6. Diklormetan
7. Kloroform
8. Etil asetat
172. Campur
180. -
181.
182. E.3. Uji Kelarutan Senyawa Organik
183. Sampel
185. Gula
187. Naphtalene
191. S
189. S
uh
184. Pelarut
190. Pem
ka
anasan
ma
195.
h
u
ka
uh
192. Pem
anasan
ka
196. T
197. Tida
ida
k larut
ar
198. T
194. Pema
nasan
ma
1. n-heksana
193. S
r
199. Laru
200. L
id
t, ada
aru
ak
Kristal
lar
la
ut
ru
201. -
2. Aseton
202.
209. 3. Etanol
203. T
204. Tida
ida
k larut
205. L
206. -
ar
aru
ut
ut
210. T
211. Tida
ida
k larut
k
ut
217. L
aru
Formaldehi
d
224. 5.
Sikloheksan
a
208. -
lar
212. L
213. -
214. T
215. Larut
ar
ida
, ada
ut
kristal
lar
216. 4.
207. L
lar
219. Laru
t
220. T
id
221. Laru
t
ut
222. T
ida
ak
218. s
la
lar
eb
ru
ut
agi
an
225. T
226. Tida
ida
k larut
227. T
223. Larut
228. Laru
229. L
id
t, ada
aru
ak
kristal
lar
la
se
ut
ru
ba
230. Larut
t
232. T
233. Tida
ida
k larut
231. 6.
Diklormetan
234. L
gia
235. -
n
236. L
ar
aru
ut
237. -
lar
ut
239. T
240. Tida
ida
k larut
238. 7.
Kloroform
241. L
242. -
243. L
ar
aru
ut
244. -
lar
ut
246. T
247. Tida
ida
k larut
245. 8. Etil
asetat
248. L
249. -
250. L
ar
aru
ut
251. -
lar
ut
252. Keterangan
253.
F. PEMBAHASAN
254. F.1. Pengukuran Titik Didih
255.
adalah Sikloheksana dan Kloroform. Nilai titik didih pada masing:-masing pelarut
yang diperoleh :
256. Nama pelarut
1. Sikloheksana
2. Kloroform
263.
264.
258. Bp Literatur
(Bp)
259. 76 C
261. 59 C
(oC)
260. 83oC
262. 61-62oC
pengamatan dan titik didih literature .perbedaan nilai yang terjadi dikarenakan :
1. Nilai tekanan udara pada laboratorium saat pengamatan berbeda dengan
tekanan udara pada nilai literature sehingga mempengaruhi nilai dari hasil
pengamatan.
267. Pelarut
1. Hexan
2. Aseton
273. Campur
281. -
3. Etanol
274. Campur
282. -
4. Formaldehida
275. Campur
283. -
5. Sikloheksana
6. Diklormetan
7. Kloroform
8. Etil asetat
279. Campur
287. 288.
Sesuai dengan teori like dissolve like, pelarut yang larut didalam
air merupakan pelarut polar karena air bersifat polar. Pelarut tersebut antara lain :
aseton, etanol, formaldehida dan etil asetat. Dan pelarut yang tidak bercampur
dengan air adalah pelarut non polar yaitu : heksana, sikloheksan, diklormetana,
dan kloroform.
289.
dalam suhu kamar tidak bercampur karena pelarut tersebut akan lebih bereaksi
pada suhu tinggi. Pada suhu tinggi tumbukan antar molekul pelarut lebih sering
terjadi sehingga akan lebih cepat bereaksi dan bercampur. Namun jika pelarut
tersebut tidak bercampur maka pelarut bersifat non polar.
290.
291. F.3. Uji Kelarutan Senyawa Organik
292.
293. Sampel
295. Gula
297. Naphtalene
301. S
299. S
uh
294. Pelarut
300. Pem
ka
anasan
ma
305.
h
u
ka
uh
302. Pem
anasan
ka
306. T
307. Tida
ida
k larut
ar
308. T
304. Pema
nasan
ma
3. n-heksana
303. S
r
309. Laru
310. L
id
t, ada
aru
ak
Kristal
lar
la
ut
ru
311. -
4. Aseton
312.
319. 3. Etanol
313. T
314. Tida
ida
k larut
315. L
316. -
ar
aru
ut
ut
320. T
321. Tida
ida
k larut
k
ut
327. L
aru
Formaldehi
d
334. 5.
Sikloheksan
a
318. -
lar
322. L
323. -
324. T
325. Larut
ar
ida
, ada
ut
kristal
lar
326. 4.
317. L
lar
329. Laru
t
330. T
id
331. Laru
t
ut
332. T
ida
ak
328. s
la
lar
eb
ru
ut
agi
an
335. T
336. Tida
ida
k larut
337. T
333. Larut
338. Laru
339. L
id
t, ada
aru
ak
kristal
lar
la
se
ut
ru
ba
340. Larut
341. 6.
Diklormetan
348. 7.
Kloroform
355. 8. Etil
asetat
342. T
343. Tida
ida
k larut
344. L
gia
345. -
n
346. L
ar
aru
ut
347. -
lar
ut
349. T
350. Tida
ida
k larut
351. L
352. -
353. L
ar
aru
ut
354. -
lar
ut
356. T
357. Tida
ida
k larut
358. L
359. -
360. L
ar
aru
ut
361. -
lar
ut
362. Gula diamati kelarutannya di dalam pelarut. Pemanasan dilakukan pada
gula yang tidak larut didalam suhu kamar untuk mempercepat reaksi karena dengan
suhu yang tinggi tumbukan antar molekul akan lebih sering terjadi sehingga lebih
cepat bereaksi. Gula bersifat polar karena memiliki gugus karbonil. Sesuai dengan
teori like dissolve like, gula tidak larut di dalam pelarut non polar yaitu heksana,
sikloheksan, diklormetana, dan kloroform. Juga larut di dalam pelarut polar yaitu
aseton, etanol, formaldehida dan etil asetat. Namun pada hasil pengamatan, gula
tidak laut dalam pelarut polar tersebut dan hanya larut di dalam formaldehid. Hal ini
terjadi karena gula yang digunakan berupa kristal dan bukan serbuk sehingga jika
dilarutkan pada pelarut akan sulit bercampur jika tidak diaduk ataupun terbentuk
campuran yang sudah lewat jenuh.
363.
364. Seperti pada gula, asam benzoate diamati kelarutannya di dalam pelarut.
Pemanasan dilakukan pada asam benzoate yang tidak larut didalam suhu kamar untuk
mempercepat reaksi karena dengan suhu yang tinggi tumbukan antar molekul akan
lebih sering terjadi sehingga lebih cepat bereaksi. Asam benzoate bersifat polar
karena memiliki gugus asam karboksilat. Sesuai dengan teori like dissolve like, asam
benzoate tidak larut di dalam pelarut non polar yaitu heksana, sikloheksan,
diklormetana, dan kloroform. Juga, asam benzoate larut di dalam pelarut polar yaitu
aseton, etanol, formaldehida dan etil asetat. Pada suhu kamar asam benzoat dapat
larut dalam Aseton, Etanol, Diklormetan, Kloroform dan Etil asetat. Seharusnya asam
benzoat dapat larut dalam formalin tetapi dalam hasil percobaan tidak demikian. Hal
tersebut disebabkan karena kekurangtelitian praktikan saat mengamati kelarutan atau
mungkin pelarut larut sebagian sehingga kurang terlihat oleh praktikan. Asam
benzoate tidak larut dengan n-heksana dan Sikloheksana pada suhu kamar karena
kedua pelarut bersifat non polar sedangkan Asam benzoate bersifat polar. Setelah di
lakukan pemanasan, Asam benzoate dapat larut dalam n-heksana ada kristal juga,
Folmaldehid, Sikloheksana ada kristalnya. Seharusnya meskipun di panaskan nheksana dan Sikloheksana tetap tidak larut.
365.
366.
Seperti
pada
gula
dan
asam
benzoate,
naftalen
diamati
kelarutannya di dalam pelarut. Pemanasan dilakukan pada naftalen yang tidak larut
didalam suhu kamar untuk mempercepat reaksi karena dengan suhu yang tinggi
tumbukan antar molekul akan lebih sering terjadi sehingga lebih cepat bereaksi.
Naftalen bersifat non polar karena memiliki gugus fungsional. Sesuai dengan teori
like dissolve like, naftelan larut di dalam pelarut non polar yaitu heksana,
sikloheksan, diklormetana, dan kloroform. Juga naftelan tidak larut di dalam pelarut
polar yaitu aseton, etanol, formaldehida dan etil asetat.
Naphthalene
(nonpolar)
dapat
larut
dalam
n-heksana,
tiap-tiap percobaan juga berguna untuk menurunkan energi aktivasi yaitu energi yang
harus dilampaui untuk terjadinya suatu reaksi.
368.
G. KESIMPULAN
1. Titik didih pelarut yang diuji :
369. Nama pelarut
371. Bp Literatur
(oC)
1. Sikloheksana
373. 83
372. 76 C
2. Kloroform
375. 61-62
374. 59 C
376. Faktor yang mempengaruhinya yaitu :
a. Nilai tekanan udara pada laboratorium saat pengamatan berbeda dengan
tekanan udara pada nilai literature.
b. Sifat dari pelarut yang mudah menguap.
c. Pemanasan yang tinggi juga menyebabkan mempengaruhi tekanan
d. Adanya gelembung air pada waterbath menyebabkan kesulitan pada
pengamatan.
377. Setiap jenis pelarut organik memiliki titik didih, polaritas, serta kelarutan
dalam air yang berbeda-beda.
2. Pelarut yang dapat larut di dalam air yaitu :
a. Aseton
b. Etanol
c. Formaldehida
d. Etil asetat
378. Pelarut yang tidak dapat larut di dalam air yaitu :
a. Heksana
b. Sikloheksan
c. Diklormetana
d. Kloroform
3. Pelarut yang bersifat polar yaitu aseton, etanol, formaldehida dan etil asetat.
Pearut yang bersifat non polar yaitu heksana, sikoheksana, diklormetana dan
kloroform. Senyawa yang bersifat polar adalah gula dan azam benzoate. Dan
senyawa yang bersifat non polar adalah naftalen.
379. Untuk menentukan kepolaran pelarut dan senyawa diatas menggunakan air
yang bersifat polar. Pelarut atau senyawa yang bersifat polar akan larut didalam
air dan yang bersifat non polar tidak akan larut didalam air.
4. Perlakuan pemanasan pada tiap-tiap percobaan dilakukan untuk :
a. Mempercepat reaksi. Karena pada suhu tinggi akan lebih sering terjadi
tumbukan antar molekul sehingga reaksi lebih cepat terjadi.
b. Menurunkan energy aktivasi.
380.
H. JAWAB PERTANYAAN
1. Berikan 3 contoh pelarut polar dan non polar yang dipraktikumkan yang
diaplikasikan dalam dunia industri dan farmasi,berikan penjelasannya !
381. a. 3 contoh pelarut polar : Etanol, Aseton, Formaldehida dan Etil asetat.
Etanol
382.
dapat
ditemukan
pada
minuman
yang dibuat dari glukosa atau jenis gula yang lain dengan jalan peragian.
385.
Etil asetat
386.
rasa buatan untuk permen, eskrim dan kue, sebagai pelarut dalambanyak
aplikasi (termasuk teh dankopi) untuk pernis dan cat dan untukpembuatan
tinta cetak dan parfum.Dalam parfum menyebabkan penguapan yang
lebih cepat, sehingga hanya menyisakan aroma parfum pada kulit.
387.
dan pengencer, yang disukai karena biaya rendah, toksisitas rendah, dan
bau menyenangkan. Sebagai contoh, biasanya digunakan untuk
membersihkan papan sirkuit dan dalam beberapa Penghilang cat kuku
( aseton dan asetonitril juga digunakan). Biji kopi dan daun teh tanpa
kafein dengan pelarut. Hal ini juga digunakan dalam cat sebagai aktivator
atau pengeras Etil asetat yang ada pada kembang gula, parfum, dan buahbuahan.
388.
pembunuhan.Penggunaan
etil
asetat
yang
paling
efektif
adalah
Formaldehida
391.
dan rupa-rupa bahan kimia. Kalau digabungkan dengan fenol, urea, atau
melamin, formaldehida menghasilkan resintermoset yang keras. Resin ini
dipakai
untuk
lem
permanen,
misalnya
yang
dipakai
untuk
Produksi
resin
formaldehida
menghabiskan
lebih
dari
untuk
produksi
alkohol
polifungsional
seperti
misalnya
mengangkat
kutil.
Larutan
dari
396.
b. 3 contoh pelarut non polar : n-heksana, Sikloheksana, Diklormetana dan
Kloroform
n-heksana
397.
penisilin
Bahan utama pembuatan tireon
Menurunkan suhu beku CCl4 dalam industri karet anastetik
Pelarut yang baik untuk banyak senyawa organik seperti garam
405.
sangat terbatas.
Toluena
415.
Toluena, dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun
fenilmetana, adalah cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air
dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzena.
416.
Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan
secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai pelarut. Seperti
pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan oleh
bertitik didih rendah serta berbau khas. Anggota paling umum dari
kelompok campuran kimiawi yang secara umum dikenal sebagai eterini
merupakan sebuah isomernya butanol. Berformula CH3-CH2-O-CH2-CH3,
dietil eter digunakan sebagai pelarutbiasa dan telah digunakan sebagai
anestesiumum. Eter dapat dilarutkan dengan menghemat di dalam air (6.9
g/100 mL).
418.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Soetjipto,H. 2001. Petunjuk Praktikum Kimia Organik II. Salatiga. FSM Kimia.
UKSW.
2. The Merk Indek. Eight Edition. An Encyclopedia of Chemical and Drugs. Merk
and co. Inc. 1968.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434. Secara teori
435.
Pada dasarnya pelarut bersifat polar karena memiliki gugus karbonil.
Sedangkan pelarut bersifat non-polar karena tidak memiliki gugus karbonil.
436.
Berikut adalah sifat pelarut berdasarkan teori, antara lain :
437. Nama Pelarut
1. Hexan
2. Aseton
3. Etanol
4. Formaldehida
438. Sifat
439. Non polar
440. Polar
441. Polar
442. Polar
5.
6.
7.
8.
9.
Sikloheksana
Diklormetan
Kloroform
Etil asetat
Air
443.
444.
445.
446.
447.
Non polar
Non polar
Non polar
Polar
Polar
448.
449.
Beikut adalah Senyawa yang dipakai dalam praktikum menurut sifatnya,
anatara lain :
450.
451. Nama
senyawa
453. Gula;
452. Sifat
455. Polar
Sukrosa;
454. C12H22O1
1
456. Asam
458. Polar
Benzoat;
457. C6H5CO
OH
459. Naftalen
a;
460. C10H8
462.
463. Sedikit pembahasan pada senyawa diatas yaitu gula bersifat polar karena memiliki
gugus karbonil, Asam benzoate bersifat polar karena memiliki gugus asam
karboksilat dan Naftalen bersifat non polar karena memiliki gugus fungsional.
Sesuai dengan teori like dissolve like, bahwa senyawa polar hanya dapat larut
dengan pelarut yang bersifat polar dan senyawa non polar hanya dapat larut dengan
larutan yang bersifat non polar.