Terlengkap
Tuesday, March 24th 2015. | Shalat Jenazah
advertisements
Cara Shalat Jenazah Pengertian Shalat Jenazah ialah Shalat yg dikerjakan sebanyak 4 kali
takbir yg dikerjakan saat ada seorang muslim yang meninggal dunia karena setiap orang
muslim yg meninggal dunia perlu dimandikan dan di Shalati terlebih dahulu sebelum
jazadnya dimakamkan. Untuk Hukum Shalat Jenazah ini sendiri adalah Fardu Kifayah atau
kewajiban yg ditunjukan kpd orang banyak (muslim) tetapi bila sebagian sdh melaksanakan
Shalat maka gugurlah kewajiban bagi yg lainnya.
Nabi Muhammad Saw pernah bersabda tentang Pentingnya Shalat Jenazah yg berbunyi,
Shalatkanlah mayat mayatmu (HR. Ibnu Majah) , dan Shalatkanlah olehmu orang
orang (muslim) yg sudah meninggal yg sebelumnya mengucapkan Laa Ilaaha illallaah (HR.
Ad-Daruruquthni) . Kemudian Keutamaan Shalat Jenazah bagi mereka yg melakukannya
adlh akan mendapatkan pahala yg sangat banyak seperti Sabda Nabi Muhammad Saw yg
berbunyi seperti dibawah ini
Barang siapa yg mengiringi Jenazah dan turut menshalatkannya maka dia akan
memperoleh pahala sebesar 1 (satu) Qirath dan siapa yg mengiringinya sampai selesai
pemakamannya maka dia akan mendapatkan 2 (dua) Qirath (HR. Muttafaq alaih) . Yang
dimaksud dg qirath adalah gunung yg sangat besar. Oleh sebab itu mulai sekarang ada
baiknya jika anda rajin rajinlah ikut Sholat Jenazah dan mengantar jenazah ke pemakaman
jika terdapat seorang muslim yg meninggal dunia.
advertisements
Untuk Syarat Syarat Shalat Jenazah sendiri antara lain, Cara Mengerjakan Shalat
Jenazah sama halnya dg Shalat yg lain yaitu harus menurup Aurat, Suci dari hadast besar dan
kecil, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat, Syarat Shalat Jenazah yg kedua ialah
sang mayit sudah dimandikan dan dikafani dan syarat yg ketiga, letakan si mayit sebelah
kiblat orang yg menyalati-nya, kecuali kalau Shalat diilakukan diatas kubur atau Shalat
Ghaib. Sedangkan untuk Cara Shalat Jenazah ini sdh saya tulis dibawah sehingga bisa anda
lihat dan pahami sendiri dg seksama
Untuk Cara Mengerjakan Shalat Jenazah ini tidak ada Ruku, dan Sujud serta tidak dg Adzan
dan Iqamat namun masih diawali dg bacaan niat shalat dan untuk tahap tahap Shalat
Jenazah sendiri antara lain
A. Niat Shalat Jenazah, niat menyengaja melakukan shalat atas mayit dg 4 (empat) takbir
menghadap kiblat karena Alloh. Lafal Niat Shalat Jenazah tersebut adalah
Terjemahan Niat Shalat Jenazah Laki Laki diatas adalah, Ushallii Alaa Haadzal Mayyiti
Arbaa Takbiiraatin (imaama / makmu) Ma Lillaahi Taaalaa . dan Arti Niat Shalat Jenazah
Laki Laki diatas adalah, Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir karena Alloh Taala
. Kemudian jika jenazahnya wanita maka bacaan niat shalatnya adalah
C. Setelah takbir pertama dan membaca Surat Al Fatihah seperti diatas, kemudian dilanjutkan
dg Takbir Kedua dan terus dilanjut dg membaca Doa Shalat Jenazah Shalawat Nabi
Muhammad Saw
D. Setelah Takbir Kedua dan membaca Shalawat Nabi maka dilanjutkan dg Takbir Ketiga dan
membaca Bacaan Doa Shalat Jenazah seperti dibawah ini
kami akan pahalanya, dan jangan-lah Engkau (Tuhan) memberi kami fitnah sepeninggalnya
dan ampunilah kami dan dia.
F. Setelah itu (Selesai) memberi salam sambil memalingkan muka ke kanan dan ke kiri
sambil mengucapkan ucapan sebagai berikut,
ASSALAAMU ALAIKUM
WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH .
Setelah itu tinggal anda membaca Doa Setelah Shalat Jenazah sendiri dan Bacaan Doa
Setelah Shalat Jenazah tersebut sudah kami buat dibawah ini tinggal anda membaca dan
mengahafalkannya sendiri
Artian Bacaan Doa Setelah Shalat Jenazah diatas tersebut adalah, Ya Alloh Jika mayit ini
termasuk ke dalam orang yg baik, maka terimalah amal kebaikanya dan jika mayit ini
termasuk kedlm orang yg jahat maaka bebaskanlah dia, sebab rahmat engkau akan
kerindhaan Engkau dan jauhkanlah dia dari fitnah kubur dan siksnyanya .
kepalanya dan bagi perempuan tidak boleh ditutup mukanya serta tidak boleh diberi
wangi-wangian.
3. Bagi mayat yang mati syahid, cukup dikafani dengan kain yang menempel di
tubuhnya ketika dia meninggal, meskipun banyak darah yang menempel di kainnya.
Jika ada pakaian yang terbuat dari besi atau kulit, maka hendaknya ditanggalkan.
4. Biaya kain kafan yang digunakan hendaknya diambil dari pokok harta peninggalan si
mayat.
Alat-alat untuk mengkafani mayat Alat-alat perlu disiapkan untuk mengkafani mayat
di antaranya adalah seperti berikut:
a. Kain kafan kurang lebih 12 meter.
b. Kapas secukupnya.
c. Kapur barus yang telah dihaluskan.
d. Kayu cendana yang telah dihaluskan.
e. Sisir untuk menyisir rambut.
f. Tempat tidur atau meja untuk membentangkan kain kafan yang sudah dipotongpotong.
Cara membuat kain kafan Cara membuat kain kafan bisa bermacam-macam. Di
antara cara yang praktis adalah seperti berikut:
1. Guntinglah kain kafan menjadi beberapa bagian:
a. Kain kafan sebanyak 3 helai sepanjang badan mayit ditambah 50 cm.
b. Tali untuk pengikat sebanyak 8 helai: 7 helai untuk tali kain kafan dan satu
helai untuk cawat. Lebar tali 5-7 cm.
c. Kain untuk cawat. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 50 cm
lalu dilipat menjadi tiga bagian yang sama. Salah satu ujungnya dilipat
kira-kira 10 cm lalu digunting ujung kanan dan kirinya untuk lubang tali
cawat. Lalu masukkanlah tali cawat pada lubang-lubang itu. Dalam cawat
ini berilah kapas yang sudah ditaburi kapur barus atau cendana sepanjang
cawat.
d. Kain sorban atau kerudung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang
90/115 cm lalu melipatnya antara sudut yang satu dengan yang lain
sehingga menjadi segi tiga. Sorban ini berguna untuk mengikat dagu mayit
agar tidak terbuka.
e. Sarung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 125 cm atau lebih
sesuai dengan ukuran mayit.
f. Baju. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 150 cm atau lebih
sesuai dengan ukuran mayit. Kain itu dilipat menjadi dua bagian yang
sama. Lebar kain itu juga dilipat menjadi dua bagian sehingga membentuk
empat persegi panjang. Lalu guntinglah sudut bagian tengah menjadi segi
tiga. Bukalah bukalah kain itu sehingga bagian tengah kain akan kelihatan
lubang berbentuk belah ketupat. Salah satu sisi dari lubang itu digunting
lurus sampai pada bagian tepi, sehingga akan berbentuk sehelai baju.
2. Di samping kain kafan perlu juga disiapkan kapas yang sudah dipotongpotong untuk:
a. Penutup wajah/muka. Kapas ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran
sisi kira-kira 30 cm sebanyak satu helai.
b. Bagian cawat sepanjang kira-kira 50 cm sebanyak satu helai.