Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Rotasi Tanaman dan Agen Pengendali Hayati terhadap

Nematoda Parasit
Tanaman
Tanah merupakan komponen yang terbentuk secara alamiah
sebagai media pertumbuhan mahluk hidup, dari jenis tanaman
hingga mikroba. Mikroba memiliki peran sebagai dekomposer
sehingga

dapat

memertahankan

keseimbangan

ekosistemTerdapat beberapa faktor pembatas dalam menjaga


kualitas dan kuantitas tanah, yaitu tingginya serangan patogen
dan nematoda parasit tanaman. Berbagai cara dilakukan untuk
menanggulangi hal tersebut, mulai dari penggunaan pestisida
sintetik hingga persilangan varietas unggul, sampai ditemukan
upaya pengendalian yang ramah lingkungan dan tidak berdampak
buruk bagi organisme non-target, yaitu rotasi tanaman dan
pemanfaatan agenpengendali hayati.
Salah satu penyebab menurunnya produksi tanaman yaitu
serangan nematoda parasit tanaman. Seiring berkembangnya
teknologi, masyarakat mengenal beberapa teknik pengendalian
nematoda, salah satunya yaitu menggunakan varietas tanaman
yang

tahan

penyakit.

terhadap

Jika

tidak

nematoda.
maka

ketahanan

varietas

terhadap

tersebut

hanya

suatu
dapat

digunakan untuk beberapa periode tanam dan hanya dapat


digunakan oleh komunitas petani tertentu. Efisiensi varietas
tahan berbeda-beda antara satu jenis tanaman dengan yang
lainnya
Upaya lain dalam mengendalikan patogen, sekaligus dapat
meningkatkan

jumlah

mikroba

dalam

tanah

adalah

rotasi

tanaman. Rotasi tanaman menggunakan jenis tanaman yang


berbeda, juga dapat memerbaiki unsur hara dalam tanah .Unsur
hara tersebut digunakan oleh tanaman untuk keberlangsungan
hidupnya,

sehingga

pengendalian

meningkatkan

patogen

selanjutnya

produksi
adalah

tanaman. Upaya
inokulasi

agen

pengendali hayati (APH) berupa mikroba antagonis. Mikroba yang


dapat

digunakan

berupa

bakteri,

jamur,

mikroriza,

dan

aktinomisetes. Mikroba tersebut bersimbiosismutualisme dengan


jaringan tanaman
Rotasi

Tanaman

Rotasi

tanaman

merupakan

aktivitas

pertanian yang dipercaya mampu memertahankan kandungan


bahan organik dalam tanah, terutama peranannya dalam hal
menurunkan penyakit akibat patogen tular tanah yang bersifat
biotrofik,
rendah

terutama
dalam

Sebaiknya

patogen

memertahankan

dalam

pemahaman

bagi

aplikasi

mengenai

kemampuan

hidupnya

rotasi

jenis

dengan

sebagai

tanaman

patogen

yang

ini

yang

saprofit.
diperlukan

menjadi

sumber

permasalahan bagi tanaman, sehingga diketahui jenis tanaman


yang merupakan inang sekaligus tanaman bukan inang bagi
patogen tersebut. Rotasi tanaman terbukti memiliki kontribusi
yang tinggi terhadap hasil tanaman, memelihara kualitas
tanah, mengendalikan penyakit, hama, gulma, dan serangga,
meningkatkan nutrisi biota, tanah, meningkatkan level bahan
organis, menurunkan erosi tanah, meningkatkan struktur hara
tanah, kontribusi nitrogen dari tanaman kacang-kacangan [8],
dan menginduksi bakteri endofit yang berperan sebagai penekan
bakteri patogen
Teknik

pengendalian

menggunakan

rotasi

patogen

tanaman

ataupun

sejauh

ini

parasit

tanaman

memang

tidak

menimbulkan kerugian, hanya saja membutuhkan waktu yang


relatif

lama.

Waktu

yang

digunakan

untuk

rotasi

tanaman

berbeda-beda sesuai dengan sasaran penelitian, jenis tanaman,


dan

faktor

lingkungan.

Semakin

lama

aktivitas

rotasi

ini

dilakukan, maka penurunan populasi patogen semakin baik. Maka


semakin tinggi tingkat serangan patogen, maka semakin panjang
waktu yang dibutuhkan untuk rotasi tanaman, sekaligus semakin
banyak variasi tanaman yang digunakan setiap musim tanamnya

Dibalik tingginya intensitas waktu yangdibutuhkan, hasil dari


rotasi tanaman memang sangat memuaskan, sehingga rotasi
dengan

pergiliran

tanaman

tertentu

dapat

memulihkan unsur hara dalam tanah akibat perusakan.

membantu

Anda mungkin juga menyukai