Demam Enterik
Siti Rachmadhani
13151038
Farmasi Matrikulasi A 2015
Bakterimia
S. choleraesuis dan S.dublin adalah
organisme yang menjadi penyebab paling
umum. Resiko bekterimia lebih besar
untuk bayi, orang tua dan pasien dengan
kekebalan tubuh yang lemah.
Pasien terkena bakterimia Salmonella
dapat tanpa demam enterik atau demam
enterokolitis klasik. Gejala klink ditandai
dengan bakterimia menetap dan demam
menggigil
kekambuhan
memanjang.
Kultur tinja sering kali negatif, untuk itu
diharuskan melakukan pemeriksaan kultur
darah untuk menegakkan diagnosa.
Setelah diketahui positif, dilakukan
penanganan terapi. Pada bakterimia terapi
antibiotik yang diberikan yang dapat
menyelamatkan jiwa harus meliputi
kombinasi sefalosporin generasi 3
(ceftriaxone 2g/hari,i.v) dan ciprofloxacin
(500mg 2 kali sehari oral). Durasi
antibiotik
ditentukan
pada
tempat.Seseorang dengan penyakit AIDS
dan pertama kali terserang bakterimia
salmonella, diberikan terapi antibiotik
lebih panjang (1-2 minggu terapi
parenteral diikuti dengan 4 minggu terapi
Sumber :
1. Sukandar., et al.
Farmakoterapi buku
PT. ISFI Penerbitan.
2. Dipiro
2013. ISO
1. Jakarta:
Siti Rachmadhani
13151038
Farmasi Matrikulasi A 2015