PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan kesehatan,
yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan masyarakat (public
health). Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat
berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan, dan
demografi.
Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini sering terjadi
ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga remaja
sedang mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali dalam pencarian jati
diri ini remaja cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak melakukan hal yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masayarakat. Seperti perkelahian dan
minum-minuman keras, pencurian, perampokan, perusakan/pembakaran, seks bebas
bahkan narkoba. Perilaku menyimpang remaja tersebut dapat dikatakan sebagai
kenakalan remaja.
Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan.
Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita
ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja diantaranya kebiasaan
merokok, tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar sma , pemakain narkoba
danlain-lain.
Di kalangan remaja, sangat banyak kasus tentang penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan hasil survei badan narkoba nasional (bnn) tahun 2005 terhadap 13.710
responden di kalangan pelajar dan mahasiswa menunjukkan penyalahgunaan narkoba
usia termuda 7 tahun dan rata-rata pada usia 10 tahun. Survai dari bnn ini memperkuat
hasil penelitian prof. Dr. Dadang hawari pada tahun 1991 yang menyatakan bahwa 97%
pemakai narkoba yang ada selama tahun 2005, 28% pelakunya adalah remaja usia
17-
24tahun.
Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah
narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan dalam
rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki masalah
perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau mudah
terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan. Dengan alasan
tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat turut serta mencegah
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Narkoba
atau
perubahan
kesadaran,
hilangnya
rasa,
mengurangi
sampai
ketergantungan.
Contoh:
Heroin,
Kokain,
Ganja.
Golongan II: Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir
dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
Morfin, Petidin.
Golongan III: Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein. Menurut UU RI No 5 / 1997,
Psikotropika adalah: zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif
diluar narkotik dan psikotropoika meliputi : Minuman Alkohol, mengandung etanol etil
alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari
3
kehidupan manusia sehari hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan
dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam
tubuh manusia.
ada 3 golongan minuman beralkohol :
1. Golongan A: kadar etanol 1-5 % (Bir)
2. Golongan B: kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur)
3. Golongan C: kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker)
Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan
sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah: Lem, Tiner, Penghapus
Cat Kuku, Bensin.
C. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematiaan
a. Dampak Pisikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisaHilang h
2. kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
b. Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
c. Dampak Langsung bahaya Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia
Gangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik, Gangguan pada traktur
urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh darah,
Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf, Gangguan
pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi penyakit menular
berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
d. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia
1. Menyebabkan depresi mental.Menyebabkan gangguan jiwa berat atau psikotik.
2. Menyebabkan bunuh diri
3. Menyebabkan
melakukan
tindak
kejehatan,
kekerasan
dan
pengrusakan.
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat
atau,kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal
yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba
dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar.
e. Dampak Fisik
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver,
jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka
panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung
yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi
kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan HIV/AIDS} yang
sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum suntik.
1. PENGKAJIAN
-
Kepala BNN di Medan Sumut menemukan siswa SD dan SMP terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba, bahkan juga ikut ke jaringan pengedar narkoba
Setelah terjerumus sebagai pengguna, para siswa dipaksa untuk mengedarkan barang
terlarang itu ke rekannya sesama pelajar di sekolah.
2. INTERVENSI
Intervensi keperawtan yang harus dilakukan pada kasus narkoba pda siswa pelajar yakni
dengan cara melakukan promosi kesehatan pada siswa SD dan SMP mengenai bahaya
penyalahgunaan narkoba pada generasi muda, antara lain;
a. Ajarkan pendidikan Agama sejak dini
8
b. Bina kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih
sayang.
c. Jalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
d. Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.
e. Berikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya
3. IMPLEMENTASI
a. Mengajarkan pendidikan Agama sejak dini
b. Membina kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih
sayang.
c. Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
d. Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.
e. Memberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak
negatifnya
4. EVALUASI
-
Bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan pemantaun dengan tes urin
bagi semua pelajar setiap 3 bulan sekali
memberikan motivasi pada para pelajar agar tetap fokus menggapai cita cita di masa
depan dengan rajin belajar.
10
: Penyuluhan Narkoba
Sasaran
Waktu
: 35 menit
Hari / Tanggal
Tempat
A. TUJUAN UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta diharapkan mampu memahami
tentang dampak penggunaan Napza.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan peserta diharapkan mampu :
1. Mengetahui Pengertian NAPZA
2. Mengetahui Akibat penyalahgunaan Narkoba
3. Mengetahui Peran orang tua menjauhkan anaknya dari narkoba
4. Mengetahui Ciri-ciri anak pengguna narkoba dan NAPZA
5. Mengetahui Dampak penggunaan narkoba
6. Mengetahui Kiat pencegahan narkoba
C. MATERI (Terlampir)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengertian NAPZA
Akibat penyalahgunaan Narkoba
Peran orang tua menjauhkan anaknya dari narkoba
Ciri-ciri anak pengguna narkoba dan NAPZA
Dampak penggunaan narkoba
Kiat pencegahan narkoba
D. METODE
11
Ceramah
Tanya Jawab
E. MEDIA
Leaflet
F. EVALUASI
Siswa mampu:
1. Menjelaskan Pengertian NAPZA
2. Menjelaskan Akibat penyalahgunaan Narkoba
3. Menjelaskan Peran orang tua menjauhkan anaknya dari narkoba
4. Menjelaskan Ciri-ciri anak pengguna narkoba dan NAPZA
5. Menjelaskan Dampak penggunaan narkoba
6. Menjelaskan Kiat pencegahan narkoba
No.
1.
Tahap
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan
5 Menit
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Pembelajaran
Penanggung
Jawab
1.
2.
3.
4.
15 Menit
1. Menjelaskan Pengertian NAPZA
2. Menjelaskan Akibat penyalahgunaan
Narkoba
3. Menjelaskan
2.
Peran
orang
tua
Total 7
Menit
(5 Menit)
penggunaan
narkoba
6. Menjelaskan Kiat pencegahan narkoba
a. Evaluasi
12
Lisan :
(5 Menit)
(5 Menit)
ulang
penyuluhan
kepada
siswa
yang
telah
disampaikan.
b. Kesimpulan
3.
H. LAMPIRAN MATERI
Narkoba
1. Pengertian Napza.
NAPZA merupakan singkatan dari Narkotik, Alkohol, Psikotropika, dan Zat
Adiktif.
Narkotik adalah, adalah zat/bahan aktif yang bekerja pada sistem syaraf
pusat (otak), yang dapat menyebabkan penurunan sampai hilangnya kesadaran
dari rasa sakit (nyeri) serta dapat menimbulkan ketergantungan (ketagihan). Zat
yang termasuk golongan ini, antara lain:Putaw (heroin), Morfin, dan Opiat
lainnya.
Psikotropika, adalah zat bahan aktif bukan narkotika, bekerja pada sistem
syaraf pusat dan dapat menyebabkan perasaan khas pada aktifitas mental dan
perilaku serta dapat menimbulkan ketergantungan (ketagihan). Zat yang termasuk
golongan ini, antara lain: Shabu-shabu, Amphetamin, dan Ekstasi.
Zat Adiktif, adalah zat bahan aktif bukan narkotika atau psikotropika, bekerja
pada sistem syaraf pusat dan dapat menimbulakn ketergantungan. Zat yang
termasuk golongan ini adalah:LSD, Psisolin, Psilosibin, Meskalin, Ganja dan
beberapa pelarut seperti lem, cat, dan lain-lain.
13
salah
pengertian,
bahwa
pengguanaan
sekali
tidak
menimbulkan ketagihan
3. Peran orang tua menjauhkan anaknya dari narkoba:
a. Bantu mereka untuk selalu berfikir positif tentang dirinya seperti
memberikan dorongan dengan pujian yang positif setiap anak berhasil
melakukan tugasnya misalnya bekarja membersihakan rumah, juara
kelas, dan menolong teman dalam kesulitan.
b. Sediakan waktu untuk anak. Ajak mereka bicara apa saja yang
sifatnya positif, termasuk kehidupan dunia remaja, sekolah.
c. Ajari mereka tentang fakta narkoba seperti memanfaatkan informasi
yang berkembang di masyarakat untuk lebih mengetahui tentang
penyalahgunaan narkoba dan minuman keras.
d. Memanfaatkan waktu yang tepat untuk berbicara tentang narkoba
dengan anak bersamaan ketiaka acara televisi membahas narkoba dan
minuman keras.
e. Gunakan kalimat yang mudah diingat dan dipahami oleh anak,
contohnya:Narkoba dan minuman keras akan membuat kamu sakit.
4. Ciri-ciri anak pengguna narkoba dan minuman keras:
a. Adanya perubahan tingkah laku yang tiba-tiba terhadap kegiatan
sekolah, keluarga, dan teman-teman.
14
B. Kondisi mental.
1. Timbulnya perilaku yang tidak wajar.
2. timbulnya perasaan defresi dan ingin bunuh diri.
3. Gangguan perspsi dan daya pikir.
15
16
17
BAB 4
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja amat membahayakan baik
ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari
segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu pelajarannya, sedangkan
dari segi kesehatan akibat kebiasaan menggunakan narkoba akan menyebabkan berbagai
penyakit. Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan
remaja, keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap
kepedulian ini, maka motto bahwa, Pencegahan lebih baik dari mengobati, akan benarbenar
terbukti
dalam
kasus
pemakaian
obat-obat
terlarang.
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh
karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna
mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka campur
tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting di sini. Karena baik
atau buruknya perilaku anak sangat bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan
bagi putra-putrinya
3.2 Saran
Bagi para pecandu coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat)
untuk mendapatkan respons yang baik. Jangan berfikir YOU CAN SOLVE THEM BY
YOURSELF dan jangan takut untuk menuju perubahan. Intinya DONT BE AFFRAID
TO SPEAK UP !!.
18
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi & Sosiologi Kesehatan I. Jakarta:
PSKM FKK UMJ.
Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus,
2007.Pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia.
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru,
dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan
Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
19
20
21