2.
Bentol-bentol kecil berisi cairan yang jika digaruk akan mengeluarkan cairan bening
yang kemudian mengering;
3.
Dalam jangka waktu lama, kulit menebal, pecah-pecah, bersisik, dan kasar.
Pada dasarnya seluruh permukaan kulit dapat terkena dermatitis atopik. Walaupun demikian,
bagian yang paling sering terkena adalah punggung kaki, pergelangan tangan, punggung
tangan, lipatan tangan, dan wajah.
Pada dermatitis atopik yang parah, dapat terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Ciri-cirinya
adalah muncul nanah pada bagian kulit yang rusak.
Dermatitis atopik biasanya mulai timbul pada usia balita dan terus berlanjut hingga dewasa.
Kadang-kadang, gejala dermatitis atopik menghilang dalam jangka waktu tertentu dan
kemudian muncul kembali.
atopik. Setelah mengikat IgE, sel Langerhans mempresentasikan antigen kepada sel T naive,
menstimulasi diferensiasi mereka menjadi sel efektor Th-2 dan menginduksi sensitisasi
terhadap antigen. Begitu juga ketika antigen terikat kepada IgE pada permukaan sel dendritik,
maka akan dilepaskan sitokin sitokin proinflamasi dalam jumlah yang besar, menstimulasi
sel T dan mengamplifikasi respons inflamasi alergi.
Keratinosit
Terdapat dua mekanisme yang sudah diketahui mengenai keratinosit yang berperan terhadap
progresivitas dan keparahan dari dermatitis atopik. Yang pertama, keratinosit epidermal dari
penderita dermatitis atopik memproduksi kemokin dan sitokin yang unik setelah terjadi
kerusakan mekanik atau interaksi dengan sitokin sitokin inflamasi. Peningkatan ekspresi
GM-CSF, IL-1, IL-18, dan TNF- oleh keratinosit menyebabkan diferensiasi sel dendritik
dari prekursor monosit dan aktivasi sel T yang berkontribusi untuk pelepasan sitokin
proinflamasi, aktivasi sel B, dan pelepasan histamin. Mekanisme yang kedua, keratinosit dari
pasien dengan dermatitis atopik mengekspresikan jumlah AMP yang lebih sedikit dari
individu normal. Hal ini meningkatkan kolonisasi mikroba dalam kulit, oleh karena itu
biasanya terdapat infeksi kulit yang berulang pada pasien pasien dengan dermatitis atopik.
SUMBER:
1. http://www.epgonline.org/atopic-dermatitis/understanding/pathophysiologyimmune-system-dysfunction.cfm
2. http://www.epgonline.org/atopic-dermatitis/understanding/causes.cfm
4.