Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya
dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di
tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur
dasar wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.Sebagai negara
kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak
pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber
daya manusia (SDM). Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa,satu
negara dan satu tanah air. Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak
terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitar
(regional atau internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesia
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut
WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa
dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan
menuju masyarakat yang adil,makmur dan sentosa.
1.2. Tujuan
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Wawasan Nusantara
Geopolitik Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Secara geografis
Indonesia mempunyai ciri khas yaitu berada diantara dua samudera Hindia
dan Fasifik. Antara dua benua, Australia dan Asia. Indonesia berupa
kepulauan sehingga disebut Benua Maritim Indonesia, atas dasar ini dikembangkan geopolitik nasional Wawasan Nusantara.
Wawasan nusantara berarti cara pandang Indonesia tentang diri dan
lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan UUD 45.
Selain itu diartikan sebagai cara pandang, memahami, menghayati,
bertindak dan berfikir sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural
dengan aspek "Astagatra".
Wawasan Nusantara memiliki asas keterpaduan meliputi satu
kesatuan wilayah dan satu kesa-tuan politik serta satu ideology yaitu
ideology dan identitas nasional. Satu kesatuan sosial budaya atas dasar
Bhineka Tunggal Ika.
Ajaran Dasar Wawasan Nusantara:
1. Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Nasional
Bangsa

Indonesia

sebagai

bangsa

yang

mejemuk

dalam

menyelenggarakan kehidupan dibidang politik, ekonomi, sosial budaya


maupun Hankan harus mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah.
Sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara adalah
wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dan
2

tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek


kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
2. Landasan Idiil Pancasila

Pancasila sebagai Dasar Negara, Pandangan hidup bangsa, sumber dari


segala sumber hukum dan sebagai ideologi bangsa serta sebagai Identitas
Nasional.

Pancasila

mencerminkan

nilai

keseimbangan,

keserasian,

keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan


dalam membina kehidupan. Pancasila mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat para penyelenggara negara, pemimpin, pemerintahan dan seluruh
Rakyat Indonesia. Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia telah dijadikan
landasan
Idiil dan dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 45, sehingga Pancasila
merupakan landasan Idiil Wawasan Nusantara.
3. Landasan Konstitusional
UUD 45 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. UUD 45 mengatur dan
mengakui bahwa bumi, air dan dirgantara diatasnya serta kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar
untuk kemakmuran rakyat. Asas Wawasan Nusantara:
Asas kepentingan bersama, Asas ini terutama sekali pada saat menghadapi
penjajah untuk merebut kemerdejkkaan. Setelah Indonesia merseka asas ini
merupakan asas untuk membangun dan mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan
Tujuan nasional sebagaimana dalam pembukaan UUD 45.
Asas keadilan, asas keadilan tercermin dalam tatapergaulan dengan tidak
merugikan para pihak dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi diatas
kepentingan golongan/umum.
Asas kejujuran, semua perbuatan sesuai dengan realita, dan hukum.

Asas solidaritas, asas ini merupakan asas saling memahami dan saling
menghargai antar sesama dengan tidak membedakan asal usul, agama atau adat
istiadat masing-masing.
Asas kerjasama. Asas ini meerapkan kebersamaan, gotong royong ringan
sama dijinjing berat sama dipikul.
Asas kesetiaan, asas ini bermakna kesetiaan terhadap kesepakatan bersama.
Wawasan nasional dibentuk oleh paham kekuasaan dan geopolitik:
1) Paham Machiavelli: segala cara halal, devide et impera, yang kuat dan
bertahan dan menang
2) Paham Napoleon: perang total dengan kekuatan politik, ekonomi,
sosial, budaya, IPTEK.
3) Paham Feuerbach dan Hegel: materialisme dialektis
4) Paham Lenin: kelanjutan Clausewitz ditambah dengan kekerasan.

2.1.1 Sumber Daya Alam


Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat
dikembangkan untuk proses produksi. Sumber daya alam ialah semua kekayaan
alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Proses terbentuknya sumber daya alam di Indonesia disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain :
1. Secara astronomis, Indonesia terletak di daerah tropik dengan curah hujan
tinggi menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh
karena itu Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan.
2. Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng
tektonik dan pegunungan muda menyebabkan terbentuknya berbagai macam
sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan.

3. Wilayah lautan di Indonesia mengandung berbagai macam sumber daya nabati,


hewani, dan mineral antara lain ikan laut, rumput laut, mutiara serta tambang
minyak bumi.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam


Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan.

Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuhpenuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu, cara-cara
yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan
agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan
dimasa datang.
Tenaga ahli memanfaatkan sumber daya alam dengan teknologi yang canggih.
Tenaga ahli yang bermutu akan menghasilkan bibit yang bermutu dan
menghasilkan tanaman yang berkualitas dan menghasilkan industri yang
berkualitas.
Teknologi yang digunakan beserta alat-alatnya yang berkembang dengan pesat
dapat mempercepat dan mempermudah produktivitas alat-alat yang digunakan
tenaga ahli Indonesia masih kurang canggih seperti di negara-negara maju tetapi
tenaga ahli Indonesia masih bisa menghasilkan sumber daya alam yang
memuaskan.

DI SEKTOR MIGAS : Masalah kebijakan tambang migas di Indonesia :


Minyak dan Gas Bumi (Migas), diyakini banyak kalangan sebagai
komoditi tulang punggung ekonomi Indonesia hingga kini. Dilihat dari
angka-angka, Migas memang berkontribusi paling tinggi dibanding sektor
lain pada pendapatan (yang katanya) negara. Oleh karena itu, semua mata
jadi tertutup, dan kita tidak dapat melihat berbagai masalah yang terjadi
dalam penambangan migas. Akibatnya, Pertamina sebagai satu-satunya
pemegang hak atas Migas di Indonesia bersama para kontraktornya leluasa
berbuat sewenang-wenang atas kekayaan alam Indonesia.

DI SEKTOR KEHUTANAN : Kawasan hutan lindung/konservasi yang


saat ini benar-benar sudah terancam keberadaannya diantaranya hutan
lindung Pulau Gag-Papua yang sudah resmi menjadi lokasi proyek PT.
Struktur penguasaan kekayaan sumber daya alam di Indonesia banyak
didominasi oleh pengusaha besar dengan kekuatan kapitalnya. Mereka
dapat menguasai kawasan hutan, lahan dan pertambangan serta
mengeksploitasinya sampai jutaan hektar luasnya dan puluhan tahun masa
konsesinya. Sementara masyarakat setempat yang hidupnya mengandalkan
sumber daya lahan tersebut secara turun temurun sebelum negara berdiri,
nasibnya justru menjadi sengsara. Ketidakadilan distribusi penguasaan
sumber daya alam ini sebagai basis konflik sosial yang riil terjadi dalam
kehidupan rakyat.

2.1.2 Sumber Daya Manusia


Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motovasi,serta ramburambu dalam menentukan kebijakan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara dari pusat sampai daerah untuk kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang
tinggi dari segala aspek kehidupan masyarakat dengan mengutamakan
kepentingan umum/nasional.

Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara


1. Pemberdayaan masyarakat. Faktor SDM. Aspek ini yang menjadi
pokok tantangan adalah segi pembangunan masyarakat masih harus
berdasarkan program dari atas ke bawah (Top Down Planning).
Keadaan ini dipengaruhi oleh kekurangan SDM. Untuk negara maju
telah melaksanakan program Buttom up Planning. Kondisi Nasional,
Masyarakat Indonesia dari segi daerah maasih banyak terdapat desa
tewrtinggal.

Masyarakatnya

masih

banyak

masyarakat

miskin.

Masyarakat miskin bukan berkurang malahan bertambah dipengaruhi

faktor ekonomi. Kebutuhan rumah tangga tidak seimbang dengan


pendapatan riil masyarakat.
2. Dunia Tanpa Batas Kemajuan IPTEK membawa dunia tanpa
batas.Untuk mkemajuan IPTEK harus didasarkan dengan SDM
masyarakat. Tanpa SDM yang sesuai dengan IPTEK menghambat
implementasi wawasan nusantara.
3. Era baru Kapitalisme Era baru kapitalisme tak terpisahkan dari
globalisasi.

Negara

Kapitalis

selalu

mempertahankan

dan

mengembangkan eksistensinyadibiudang ekonomi dengan menekan


negara berkembang dengan isu global yang mencakup demokratisasi,
HAM dan lingkungan hidup. (Bagaimana sikap AS dengan sekutunya
terhadap negara berkembang. Makna hakiki negara berkembang adalah
negara

tertinggal,

Indonesia

negara

yang

kaya,

akan

tetapi

masyarakatnya adalah masyarakat yang miskin di dunia. Bagaimana


mata uang Rupiah dibandingkan dengan mata uang lain di dunia ini.
Apa makna jumlah TKI meningkat baik secara legal maupun illegal).
4. Kesadaran Warga Secara nasional nampak ada kesadaran untuk
mempertahankan NKRI. Namun secara regional masih terdapat daerah
yang berkehendak untuk memisahkan diri dari NKRI. Ada lagi yang
berjuang untuk memecahkan wilayah menjadi wilayah baru yang tidak
didasari dengan SDA dsan SDM. Hal ini sebagai strategi perebutan
kekuasaan dalam suatu wilayah. Akibatnya terjadi perbenturan antar
masa yang pro dan kontra. (lihat kasus Tapanuli di SUMUT yang ingin
mendirikan Kabupaten Tapanuli baru).
2.1.3 Sumber Daya Buatan
Ruang sebagai sumber daya pada dasarnya tidak mengenal batas
wilayah. Namun, untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman,
nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara
dan Ketahanan Nasional, serta sejalan dengan kebijakan otonomi daerah
yang nyata, luas, dan bertanggung jawab, penataan ruang menuntut
kejelasan pendekatan dalam proses perencanaannya demi menjaga

keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan keterpaduan antardaerah,


antara pusat dan daerah, antarsektor, dan antarpemangku kepentingan.
Sumber daya buatan adalah hasil pengembangan dari sumber daya
alam untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan/atau kemampuan daya
dukungnya, antara lain hutan buatan, waduk, dan jenis unggul, yang dalam
pemanfaatan dan pengelolaannya dapat menunjang tingkat perkembangan
wilayah dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah
tersebut.
Sumber daya buatan adalah akibat dari intervensi manusia yang
telah berubah sumber daya alam menjadi sumber daya buatan.
Bentuk sumber daya buatan ini dapat dilihat pada kawasan
budidaya, kawasan perdesaan, kawasan perkotaan, maupun kawasan cagar
alam. Fungsi kawasan-kawasan tersebut dapat sebagai pelindung
kelestarian lingkungan hidup, dibudidayakan, permukiman, pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan
manusia dan kesinambungan pembangunan.
2.2

Ketahanan Nasional
2.2.1 Pengertian Ketahan Nasional
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia

yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi


keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang dating dari luar dan dari dalam
untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan
nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh

dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain
konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan
keuletan

dan

ketangguhan

bangsa

yang

mengandung

kemampuan

mengembangan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan


keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa
dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah.
Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai
nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
2.2.2 Hakikat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan
ketangguhan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju
kejayaan bangsa dan negara. Penyelenggaraan ketahanan nasional
menggunakan pendekatan kesejahteraan nasional dan keamanan nasional di
dalam kehidupan nasionalnya. Kesejahteraan intuk mencapai ketahanan
nasional dapat di gambarkan sebagai kemampuan bangsa menumbuhkan
dan menyumbangkan nilai-nilai nasionalnya menjaadi kemakmuran sebesarbesarnya yang adil dan merata. Sedangkan keamanan yang mewujudkan
ketahanan nasional adalah kemmpuan bangsa melindungi eksistensinya dan
nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari dalam maupun luar.
2.2.3 Sifat-Sifat Dari Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a) Manuggal
Antara trigatra (aspek alamiah)dan pancagatra (aspek sosial). Sifat
integratif tidak dapat diartikan mencampuradukan semua aspek sosial
tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi dan selaris.
b) Marwas Ke Dalam
Tannas terutama di arahkan kepada diri bangsa dan negara itu
sendiri, karena bertujuan mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya
sendiri. Hal ini tidak berarti bahwa dianut sikap isolasi atau nasionalisme
sempit.
9

c) Berkewibawaan
Tannas sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal tersebut
mewujudkan kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh pihak
lain dan mempunyai daya pencegah.
d) Berubah Menurut Waktu
Suatu bangsa tidaklah tetap adanya, dapat meningkat atau menurun
dan bergantung kepada situasi dan kondisi bangsa itu sendiri.
e) Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan
Konsep adu kekuasaan dan adu kekuatan bertumpu pada kekuatan
fisik, maka sebaliknya ketahanan nasional tidak mengutamakan kekuatan
fisik saja tapi memanfaatkan daya dan kekuatan lainnya, seperti kekuatan
moral yang da pada suatu bangsa.
f) Percaya Pada Diri Sendiri
Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan
sikap mental percaya pada diri sendiri.
g) Tidak Bergantung Kepada Pihak Lain.
2.2.4 Pendekatan Ketahanan Nasional
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu
organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan
dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap
menghadapi.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi
keulatan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan

mengembangkan

kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,


hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung

maupun

tidak

langsung

membahayakan

integritas,

identitas,

kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan


perjuangan nasionalnya.
Adapun konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia sebagai berikut :
Konsepsi

Ketahanan

Nasional

memiliki

latar

belakang

sejarah

kelahirannya di Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada


awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat dari SSKAD yang
sekarang berubah menjadi SESKOAD (Sunardi, 1997). Masa itu adalah sedang

10

meluasnya pengaruh komunisme seperti Laos, Vietnam dan sebagainya sampai ke


Indonesia.
Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konsep
tual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan asional yang berupa
ideologi politik, dari tinggalnya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan
nasional sendiri terdapat konsep kekuatan.
Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kalinya dimasukkan ke dalam
GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan
nasional dalam GBHN 1998 sebagai berikut:
1

Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu


harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif
diletakkan dari hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul

dari dalam maupun dari luar.


Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari

kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.


Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial,

dan budaya serta pertahanan dan keamanan.


Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang
berlandaskan keyakinan dan kebenaran ideologi pancasila yang mengandung
kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan
nasiona, kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai

yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.


Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang
berlandaskan demokrasi politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang
mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis

serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas aktif.


Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
berlandaskan demokrasi ekonomi pancasila yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kamampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan

mewujudkan kemakmuran rakyatyang adil dan merata.


Ketahanan sosial dan budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya yang
dijiwai kepribadian nasional berdasarkan pancasila yang mengandung

11

kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial da budaya


manusia dan masyarakat Indoesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
TYME, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras, serasi, seimbang serta kemampuan menangkal
8

penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.


Ketahanan pertahanan dan keamanan adalah kondisi daya tangkat bangsa
yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang
dinamis. Mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

2.2.5 Asas-Asas Ketahanan Nasional


Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 11).
a. Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib
dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam
kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan
keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya
ketahanan nasional.
b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.
Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan
secara selaras, serasi, dan seimbang.
c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong,

tenggang

rasa

dan

tanggung

jawab

dalam

kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas


kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari
konflik yang bersifat merusak/destruktif.
2.2.6 Kedudukan Dan Fungsi Dari Ketahanan Nasional
a. Kedudukan :

12

Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya


oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di
implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam
paradigma pembangunan nasional.
b. Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar
nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola
sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang
bersifat inter regional (wilayah), inter sektoral maupun multi disiplin.
Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotakkotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka
akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi
dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola
dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan
pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan
sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan
rancangan program.
2.2.7 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar,
secara langsung maupun

yang

tidak langsung yang

mengancam

dan

membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta


perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh
aspek yang mempengaruhi ketahanan nasional meliputi :
1. Pengaruh Aspek Ideologi
13

Ideologi adalah sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang


memberikan motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Suatu ideologi bersumber dari
suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem
falsafah itu sendiri.
Ideologi-ideologi di dunia antara lain:
Liberalisme (individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas
kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontrak sosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak
lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa
terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme
mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan
pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
Komunisme (class theory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas
lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena
itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut
kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis.
Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual
religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama.
Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia
Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar
budaya bangsa Indonesia.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari
luar/dalam,

langsung/tidak

langsung

dalam

rangka

menjamin

kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.


2. Pengaruh Aspek Politik
Politik di indonesia:
Dalam Negeri : Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat
mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem yang unsur-unsurnya
14

adalah struktur politik, proses politik, budaya politik dan komunikasi


politik.
Luar Negeri : Landasan politik luar negeri adalah pembukaan UUD 1945
yaitu

melaksanakan

ketertiban

dunia

berdasarkan

kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak
sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas berarti
Indonesia tidak memihak kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa. Dan aktif yang berarti Indonesia dalam
pergaulan internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek,
tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
3. Pengaruh Aspek Ekonomi
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan
memberi

corak

terhadap

kehidupan

perekonomian

negara

yang

besangkutan. Sistem ekonomi liberal dengan orientasi pasar secara murni


akan sangat peka terhadap pengaruh dari luar, sebaliknya sistem
perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh
pemerintah kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga
negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan
roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam
perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh
pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat
disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia,
lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif
budaya asing.
Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari
budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang
kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya

15

harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi
budaya terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan

identitas

dan

menjadi

kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan


masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
- Religius
- Kekeluargaan
- Hidup seba selaras
- Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan
sosial

budaya

bangsa

yang

dijiwai

kepribadian

nasional,

yang

mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan


sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi
dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
5. Pengaruh Aspek Hankam
Pertahanan Keamanan Indonesia : Kesemestaan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan
hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional
merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI
dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan
bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional
Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan
negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan

16

hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan


menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
- Struktur kekuatan
- Tingkat kemampuan
- Gelar kekuatan
2.3 Pentingnya Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan.
Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia dan dibentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan
bangsa, wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu
mampu bertahan dalam tantangan nilai global yang dapat mengubah
Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan
rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan
kesadaran warga negara.
Maka dari itu mengetahui tentang wawasan nusantara akan
menyadarkan warga negara untuk memiliki cara pandang dan konsepsi
wawasan nusantara untuk dapat mengerti, memahami, menghayati tentang
hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pandangan wawasan nusantara
dapat menjawab tantangan dunia tentang globalisasi dan era baru
kapitalisme. Wawasan nusantara sangat penting untuk menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wawasan Nusantara dipelajari agar tercermin pada pola pikir dan
pola tindakan yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara. Wawasan
nusantara harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar
tercipta implementasi dalam kehidupan politik yaitu menciptakan iklim
menyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan
yang kuat, aspiratif, dipercaya. Implementasi dalam kehidupan Ekonomi,
adalah

menciptakan

tatanan

ekonomi

yang

benar-benar

menjamin

pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara


merata dan adil. Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya, adalah

17

menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan


menghormati segala bentuk perbedaan sebagai k enyataan yang hidup
disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta. Implementasi dalam
kehidupan Pertahanan Keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran cinta
tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap bangsa Indonesia.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan

18

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia


mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.
Dengan mengetahui tentang wawasan nusantara akan menyadarkan
warga negara untuk memiliki cara pandang dan konsepsi wawasan nusantara
untuk dapat mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban
sebagai warga negara.
Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup
banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional,
jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi
kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek social kehidupan,
meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga
meliputi aspek alam, yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di
lingkungan Lembaga Ketahanan Nasioanal seluruh segi kehidupan bangsa
dinamakan Astra Gatra, terdiri dari Panca Gatra (social) dan Tri Gatra (Alam).
Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan peranannya dalam
perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.
3.2 Saran
Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap
dan perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi
nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa
hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga
kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih
dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang membahas/mempelajari
tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu kurikulum yang
sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

19

Kita sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan


Indonesia, dengan mengetahui dan memahami teori dari Ketahanan Nasional
yang selanjutnya akan dipakai untuk memperjuangkan dan mempertahankan
kesatuan Indonesia. Jangan smudah menerina ideologi dari negara asing yang
malah membawa kita menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada
melemahnya Ketahanan Nasional, dengan semangat pejuang yang kita warisi
penulis berharap para pemuda dapat membantu dan mempelopori
terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik dan membawa serta menjaga
kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan
cita- cita bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
Adi Sumardiman, dkk. 1982. Wawasan Nusantara, Jakarta: Yayasan
Harapan Nusantara. Chaidir Basrie, 2002. Pemantapan Wawasan Nusantara
Menuju Ketahanan Nasional. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Lemhanas. 1995. Wawasan Nusantara. Jakarta: Penerbit Ismujati.
http://anang33.files.wordpress.com/2010/01/anang-wawasan-nusantara.doc
https://ibelboyz.wordpress.com/2011/12/11/makalah-arti-pentingnya-ketahanannasional/

20

21

Anda mungkin juga menyukai