Anda di halaman 1dari 3

Di saat hati yang berkata

Saat hati yang bicara aku tak dapat menghentikannya, aku tak
dapat menahan perasaan yang membingungkan ini. Detakan jantung
semakin kencang seolah- olah akan hilang. Namun, perasaan ini selalu
saja datang tak dapat aku hentikan entahlah mengapa ini harus terjadi.
Apakah ini yang disebut dengan jatuh cinta, benarkah? Sungguh? Aku pun
tak tahu.
Perasaan ini bukanlah kali pertama yang aku rasakan , namun
perasaan ini sudah berulangkali aku rasakan. Tetapi, aku merasa ada yang
berbeda dari perassanku kali ini.tak dapat kutahan perasaan yang ada.
Kalau aku ungkapkan salah, apalagi kalau dipendam. Kutahu bila aku
berkata semua pasti akan hancur, akan ada banyak orang yang terluka.
Bila aku pendam akan ada hati yang terluka yaitu diriku sendiri.Aku tak
mengerti apa artinya cinta tapi aku merasakan perasaan yang aneh
apakah ini yang orang sering katakan cinta?
Win,winnie eh tadi dia bilang kalau dia suka samamu Win. kata
seorang temanku.
Cie...cie ada yang suka sama dia nih.kata seorang temanku lagi.
Kalian ini kenapa sih, suka kali main- main.kataku
Iya lo Win dia yang bilang samaku kalo dia itu suka samamu. Tadi
dia kami paksa kalo dia enggak bilang cewek yang disukainya dia enggak
lulus PTN. Jawab temanku lagi.
Iya Win dia bilang tadi gini: yang kusukai dari huruf W . terus aku
tanya lagi kelas berapa, dia bilang kelas XI. Terus pas aku bilang pasti
Winnie, dia malu- malu gitu Win.
Entahlah suka hati kalian aku nggak mau ndengar.
Aku pun menutup telingaku seakan -akan aku tak mau
mendengarnya. Aku tak percaya saat itu aku pikir mereka hanya mainmain saja. Tak sengaja aku menoleh ke sebelah kananku. Aku pun
melihatnya yang duduk di dekat pintu kelasku. Astaga apa iya dia suka
padaku. Aku melihatnya tetapi aku mengatakan aku tak suka padanya.
Aku menutup mataku karena aku merasa malu. Selang waktu yang tak
lama dia pun pergi dari kelasku menuju kelasnya yang tak jauh dari
kelasku. Saat itu aku merasa memang disukai, tapi aku juga merasa ini
adalah lelucon saja. Aku tahu banyak temanku yang menyukainya,
termasuk teman sekelasku yang duduk di belakangku saat itu. Aku
menjaga perasaannya , saat itu kulihat wajahnya yang berusaha

menyembunyikan hati yang terluka. Temanku si S ini pasti sakit hati


karena dia pernah cerita samaku kalau dia sangat suka padanya.
Dari situlah aku merasa sedikit agak deg- degaan saat aku bertemu
dengannya. Saat aku hendak mempertanyakan padanya aku merasa malu
saat kenyataannya tak seperti yang dikatakan oleh teman- temanku. Aku
pun terkadang menghindar darinya, aku merasa aku juga mulai
mempunyai rasa suka padanya. Padahal awalnya tidak seperti ini. Aku
lebih sering menjauhinya dibanding bersamanya seperti dulu yang biasa
kami lakukan saat aku dan dia dipertemukan di tim OSN yang sama.
Beginilah caraku apabila aku memiliki rasa suka terhadap lawan jenisku.
Aku merasa lebih baik jika aku menjauh darinya. Mungkin ini yang disebut
keGr-an atau kePede-an disukai. Hampir setengah tahun aku merasakan
ini, tapi aku tak berani mengungkapkannya. Aku sering berpikir mana ada
yang mau sama orang sepertiku. Aku juga sering berpikir orang yang
mendekatiku mungkin hanya mempermainkanku. Terkadang itulah yang
timbul dibenak orang yang terkadang pesimis sepertiku. Tapi entah
mengapa sampai saat ini aku tak bisa melupakannya. Walau mungkin dia
pun tak mengingat lagi apa yang sudah terjadi di kelas XI yang lalu. Aku
tak tahu apakah harus aku yang berkata atau aku hanya diam dalam
kesengsaraan hati ini. Aku pun galau, aku harus bagaimana? Susah hati
ini memikirkannya, lelah aku mencintai haruskah aku menutup
perasaanku dan menghilangkan rasa suka di hati ini.
Saat aku mencoba melupakan perasaan aku malah diberikannya
secerca harapan .
Win, aku suka samamu, aku mau kalo kau jadi....
Ada apa si Tan? tanyaku
Iya aku mau kita bukan sekedar teman biasa tapi...
Dia mengatakannya dengan terbata- bata, aku tak tahu apa
maksudnya. Aku sejenak berpikir. Apa? Atau dia mau ngutarakan
perasaannya sama aku. Saat itu aku salah tingkah, jantungku berdetak
kencang, badanku dingin, aku merasa dia mau katakan kalau dia itu suka
samaku. Astaga kuatkan aku berdiri di hadapannya Tuhan. Dia tersenyum
padaku, aku pun membalas senyumannya. Dia mendekatiku, namun aku
menjauhinya.
Winnie aku...aku suka samamu. Katanya.
Saat aku mau mengatakan kalau aku juga suka padanya aku pun
merasa ada yang memanggilku. Aku menoleh ke arah lain. Dan aku

menoleh lagi ke arahnya dia pun tak ada lagi di hadapanku. Aku sangat
khwatir padanya saat dia menghilang dariku.
Win..Win...terdengar suara yang memanggilku di dekatku.
Aku mencoba menjawab panggilan itu, tapi aku tak bisa
menjawabnya. Aku tersadar akan semuanya, ternyata semua ini hanyalah
mimpi yang membangunkanku dari tidur panjangku. Aku mencoba tidur
kembali untuk menyambung mimpi yang indah itu. Berulang kali aku
mencoba namun tak juga bisa. Ya Tuhan ini hanyalah mimpi saja. Aku pikir
dia sungguh mengatakan itu padaku. Mungkin ini terjadi aku terlalu
memikirkan omongan teman-temanku tadi yang bilang kalau dia suka
padaku. Aku pun begegas turun dari tempat tidurku karena ternyata yang
memanggilku adalah ibuku. Sungguh sebuah mimpi yang sangat indah
sangat sayang aku tak dapat menyelesaikan mimpi yang aku pikir kisah
nyata itu. Berulang kali aku miminta pada diriku supaya tidak memiliki
rasa keGr-an sepeti ini, mencoba menghilangkan bayangannya dari
benakku. Semakin aku mencoba semakin pula aku tak bisa
melupakannya.

Anda mungkin juga menyukai