Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi I n t e r p e r s o n a l
Dalam bukunya Devito menjelaskan pengertian dari Komunikasi Interpersonal , yakni
komunikasi yang terjadi antara individu yang memiliki keterikatan atau hubungan lebih
dalam lagi dijelaskan oleh Devito mengenai konsep Komunikasi
Interpersonal bahwa : "Definisi komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman
dan penerimaan pesan oleh dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan
interpersonal . Hal ini senada dengan pernyataan DeVito yang mendefinisikan
komunikasi interpersonal sebagai tindakan, oleh dua orang atau lebih, yang
mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi
dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik.
Komunikasi interpersonal juga dapat dikatakan sebagai komunikasi yang terjadi di antara dua
orang yang mempunyai suatu hubungan yang tidak bisa dipungkiri yang dapat menjadi "penghubung".
Komunikasi interpersonal dapat terjadi di antara anak laki-laki dengan ayahnya, antara atasan dengan
bawahan, dua saudara perempuan, seorang guru dengan seorang murid, dua pasangan kekasih, dua
teman dan sebagainya. Anda akan membuktikan bahwa itu adalah tidak mungkin merupakan
komunikasi dua orang atau bukan interpersonal. Hubungan interpersonal ini akan sampai
mempengaruhi bagaimana dua individu berinteraksi dengan yang lain.
Arni Muhammad (2009, 159) mendefensikan Komunikasi interpersonal
adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang
seorang lainnya atau biasanya di
diketahui
balikannya.
Dengan
bertambahnya
orang
yang
terlibat
dalam
maupun
tidak
langsung
(melalui
medium).
Contohnya
kegiatan
diketahui.
Indriyo
Gitosudarmo
dan
Agus
Mulyono
(2001,
196)
pada
pilihan
yang
telah
diambilnya
walaupun
untuk
dan
dekat
dengan
orang
yang
dicintainya.
Keintiman
merupakan emosi yang membuat individu merasa lebih dekat satu sama lain,
emosi-emosi tersebut seperti menghargai, afeksi dan saling memberikan
dukungan.
Stenberg (dalam Carrol, 2005) menyatakan bahwa keintiman melibatkan
perasaan yang dekat, terikat dan saling berhubungan. Menurut Fieldman (1995),
keintiman adalah proses dimana seseorang mengkomunikasikan perasaanperasaan dan informasi yang penting mengenai dirinya kepada orang lain melalui
sebuah proses keterbukaan diri. Newman (2006) mendefinisikan keintiman
sebagai kemampuan untuk memberi dukungan, terbuka dan mempunyai
hubungan yang dekat dengan orang lain tanpa takut kehilangan identitas diri
dalam prosesnya.
L. B. Rubin (1985) berpendapat jika keintiman bisa dibentuk melalui
persahabatan, meliputi
kepercayaan,
kejujuran,
respek,
komitmen,
rasa
aman,
dukungan,
sekitarnya
sehingga
tercipta
sebuah
hubungan
(keluarga,
lain
juga
mengatakan
bahwa
keintiman
dalam komunikasi
berbagai bentuk
antara lain :
a. Keterbukaan komunikasi, dalam keterbukaan komunikasi hal yang paling
penting yakni tentang pemenuhan kebutuhan kasih sayang, bahagia,
membicarakan hal apa saja, bertengkar, pembicaraan tentang keluarga, mau
mendengarkan, mengerti tentang keinginan satu sama lain, membuat
keputusan bersama, dan menghormati pendapat satu sama lain.
b. Keterbukaan diri, keterbukaan yang dilakukan bukan hanya dilakukan oleh
pasangan, akan tetapi kesadaran akan keterbukaan yang dilakukan oleh diri
sendiri, seperti membicarakan tentang mantan kekasih dan rahasia pribadi.
c. Kepercayaan, yakni keyakinan bahwa pasangan tersebut merupakan satusatunya, tentang kebohongan serta mempercayakan rahasia.
d. Privasi, privasi disini dilakukan dalam bentuk saling menghargai waktu, baik
yang dilakukan dengan pasangan sendiri maupun yang dilakukan dengan
orang lain seperti
f. Sejarah
keterbukaan
komunikasi,
seperti
bentuk
komunikasi
yang
membicarakan tentang sejarah kejadian masa lalu yang dilakukan satu sama
lain,
seperti
ketika
sudah
serius
berhubungan,
memulai
untuk
berkomunikasi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian keintiman
menjalin
hubungan
dekat
atau
akrab
dengan
orang
lain
dengan
menyelesaikan sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh individu sendirian. Misalnya hubungan antara
pasien dengan dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lain - lain.
Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan tujuan untuk
menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk baik secara personal dan sosial. Sebagai contoh adalah
hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan siang dan sebagianya.
3. Jangka waktu
Hubungan pribadi berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi 2, yaitu hubungan jangka pendek dan
hubungan jangka panjang. Hubungan jangka pendek merupakan hubungan yang hanya berlangsung
sebentar. Misalnya hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan.
Sedangkan hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin lama suatu
hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya berupa emosi atau perasaaan,
materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan karena investasi yang ditanam itu banyak maka
semakin besar usaha kita untuk mempertahankannya.
4. Tingkat kedalaman atau keintiman.
Selain ketiga jenis hubungan pribadi yang sudah dijelaskan di atas, masih terdapat satu lagi jenis
hubungan pribadi yang didasarkan atas tingkat kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan
hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali tidak dalam
(impersonal) atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan penyingkapan diri
(self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin besar kemungkinan terjadinya penyingkapan diri
tentang hal-hal yang sifatnya pribadi. Hubungan intim terkait dengan jangka waktu, dimana keintiman
akan tumbuh pada jangka panjang. Karena itu hubungan intim akan cenderung dipertahankan karena
investasi yang ditanamkan individu di dalamnya dalam jangka waktu yang lama telah banyak.
Hubungan ini bersifat personal dan terbebas dari hal-hal yang ritual.