petugas
sulit
ditingkatkan,
karena
sering
berganti
Persemaian Tetap.
Jenis persemaian ini biasanya berukuran (luasnya) besar dan lokasinya
menetap disuatu tempat, untuk melayani areal penanaman yang luas.
Keuntungan :
1. Kesuburan tanah dapat dipelihara dengan pemupukan
2. Dapat dikerjakan secara mekanis bila dikehendaki
3. Pengawasan dan pemeliharaan lebih efisien, dengan staf yang tetap
dan terpilih
4. Perencanaan pekerjaan akan lebih teratur
kualitas
bibit
lebih
baik
dan
Kerugiannya :
1. Keadaan ekologi tidak selalu mendekati keadaan yang sebenarnya.
2. Ongkos pengangkutan lebih mahal dibanding dengan jenis persemaian
sementara.
3. Membutuhkan biaya untuk investasi lebih tinggi dibanding persemaian
sementara.
Hal ini karena untuk persemaian tetap biasanya keadaan sarana (misal jalan
angkutan, bangunan-bangunan di persemaian) dan prasarana (misal:
peralatan kerja/angkutan ) lebih baik kualitas dan lebih mahal harganya
dibanding yang diperlukan persemaian sementara.
Faktor-Faktor Lingkungan
dan Pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan suatu jenis tanaman
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor tanah, faktor iklim dan
faktor tanaman itu sendiri (Thomas, 1995). Menurut Kramer dan Kozlowski
(1979) dalam Thoyib (1987), pertumbuhan merupakan hasil akhir interaksi
dari
berbagai
proses
fisiologis,
dan
untuk
mengetahui
mengapa
diperlukan
bagaimana
proses
fisiologis
dipengaruhi
oleh
media
pertumbuhan
dan
tempat
penyediaan
hara
bagi
dari
sifat
dan
ciri
tanah
tersebut.
Sehubungan
dengan
bahwa
pertimbangan-pertimbangan
silvikultur
di
antaranya
Pemupukan
Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang
dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi tanaman. Umumnya pupuk
diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar
tanaman. Namun pupuk dapat juga diberikan lewat permukaan tanaman,
terutama daun.
Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki suasana tanah,
baik fisik, kimia atau biologis disebut pembenahan tanah (amandement)
yang berarti perbaikan (reparation) atau penggantian (restitution). Bahanbahan tersebut termasuk mulsa (pengawet lengas tanah, penyangga
temperatur), pembenah tanah (soil conditioner, untuk memperbaiki struktur
tanah), kapur pertanian (untuk menaikkan pH tanah yang terlalu rendah,
atau untuk mengatasi keracunan Al dan Fe), tepung belerang (untuk
menurunkan pH tanah yang semula tinggi) dan gipsum (untuk menurunkan
kegaraman tanah). Rabuk kandang dan hijauan legum diberikan ke dalam
tanah dengan maksud sebagai pupuk maupun pembenah tanah.
Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah.
Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan
hara, produk pertanian akan semakin merosot. Hal ini disebabkan
ketimpangan antara pasokan hara dan kebutuhan tanaman. Hara dalam
tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena terangkut bersama
hasil panen, pelindian, air limpasan permukaan, erosi atau penguapan.
Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan pembenah akan
meningkatkan efektivitas penyediaan hara, serta menjaga mutu tanah agar
tetap berfungsi secara lestari.
Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secara
optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh
peningkatan hasil panen. Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya
adalah memberikan pupuk bentuk dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman, dengan cara yang tepat dan pada saat yang tepat
sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut.
Tanaman dapat menggunakan pupuk hanya pada perakaran aktif, tetapi
sukar menyerap hara dari lapisan tanah yang kering atau mampat. Efisiensi
pemupukan dapat ditaksir berdasarkan kenaikan bobot kering atau serapan
hara terhadap satuan hara yang ditambahkan dalam pupuk tersebut.
1.
Tanaman cukup N
Gambar 2
a. Tanaman cukup P
b. Gejala kekurangan P,
anakan sedikit dan kerdil
Gambar 3
Gambar 4
Urea
250
250
250
250
250
250
250
250
250
Pengertian Pengapuran
Pengapuran adalah pemberian pemberian kapur untuk meningkatkan pH
tanah yang bereaksi masam menjadi mendekati netral yaitu sekitar 6,5-7
(Anonymous a, 2010).
Pengapuran adalah pemberian kapur ke dalam tanah pada umumnya
bukan karena tanah kekurangan unsur Ca tetapi karena tanah terlalu
masam. Oleh karena itu pH tanah perlu dinaikkan agar unsur-unur hara
seperti P mudah diserap tanaman dan keracunan Al dapat dihindarkan
(Sarwono hardjowigeno, 1992).
Manfaat Bahan Organik Tanah
1. Penyedia unsur hara
2. Bisa menyebabkan tanah menjadi asam atau basa tergantung pada
bahan organiknya
3. Memperbaiki sifat fisik tanah
4. Meningkatkan serapan kation dan menambah kemampuan tanah
dalam menahan air
Manfaat Pengapuran
1. Menaikkan pH tanah
2. Menambah unsur unsur Ca dan Mg
3. Menambah ketersediaan unsur-unsur P dan Mo
4. Mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al.
5. Memperbaiki kehidupan mikroorganisme dan memperbaiki
pembentukan bintil-bintil akar
(Sarwono Hardjowigeno, 1992)
2.5 Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah
Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (Staf Pusat Penelitian Tanah,
1983)
Sifat
Tanah
Sangat
Tinggi
Sangat tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
C -Organik (%)
5,00
> 5,00
< 1,00
1,00-2,00
2,01-3,00
3,01-
Nitrogen (%)
0,75
> 0,75
< 0,10
0,10-0,20
0,21-0,50
0,51-
C/N
25
> 25
P2O5 HCl
60
(mg/100g)
> 60
< 5
5 - 10
11 - 15
16 -
< 10
10 - 20
21 - 40
41
< 10
10 15
16 - 25
26
< 10
10 25
26 - 45
46
10 20
21 - 40
41
KTK (me/100g)
40
> 40
5 16
17 - 24
25
0,3-0,5
0,6-
<5
Susunan Kation :
K (me/100g)
1,0
>1,0
< 0,1
Na (me/100g)
1,0
>1,0
< 0,1
0,1-0,3
0,4-0,7
0,8-
Mg (me/100g)
8,0
> 8,0
< 0,4
0,4-1,0
1,1-2 ,0
2,1-
Ca (me/100g)
20
> 20
< 0,2
2 - 5
6 - 10
11
< 20
20 35
36 - 50
Aluminium (%)
60
> 60
pH <![if gte
msEquation
12]> H2<!
Sang
at
Masa
m
< 10
Masa
m
Agak
masa
m
0,1-0,2
10 20
Netr
al
Agak
Alkali
s
21 - 30
Alkali
s
51
31
[endif]>
< 4,5
4,5
5,5
5,66,5
6,67,5
7,68,5
> 8,5
O
(Sarwono Hardjowigeno,1992)