Oleh:
Ilma Fitriya Hidayati
(1602855)
a. Psikologi Perkembangan
Dalam Nasution (2012) dijelaskan bahwa psikologi perkembangan merupakan
teori yang membahas perkembangan manusia mulai saat masa konsepsi yaitu masa
pertemuan spermatozoid dengan sel telur sampai dengan manusia tumbuh dewasa dan
pada akhirnya akan meninggal. Terdapat beberapa studi yang mempelajari tentang
psikologi perkembangan ini, studi tersebut bersifat longitudinal, cross sectional,
psikoanalitik, sosiologik atau studi kasus. Studilongitudinal dilakukan dengan
melakukan pengamatan terhadap individu kemudian dilakukan kegiatan menghimpun
segala informasi yang diperoleh tentang individu tersebut sepanjang masa
perkembangannya, dari lahir sampai dengan dewasa. Studi cross sectional
mempelajari individu yang jumlahnya sangat banyak dengan mencatat ciri-ciri fisik
dan mental, pola-pola perkembangan dan kemampuan serta perilaku yang tampak
dari masing-masing individu. Studi psikoanalitik merupakan studi dengan
mempelajari individu-individu pada masa sebelumnya, terutama pada masa kanakkanak. Sedangkan studi sosiologik merupakan metode dengan mempelajari
Akan tetapi
kurang tepat jika sekolah adalah satu-satunya institusi yang utama untuk kepentingan
pendidikan dan untuk membentuk sikap sosial kemasyarakatan, kenapa demikian?
Sebab, pada dasarnya pembelajaran pertama kali diterima dan dialami oleh individu
adalah berasal dari lingkungan keluarga, pembelajaran ini dimulai ketika individu
dilahirkan sampai dengan meninggalkan dunia, pembelajaran ini biasa kita sebut
dengan pedidikan informal.
Orang tua dan anggota keluarga lainnya memiliki peran utama dan sangat
penting dalam pendidikan anak. Selain itu juga keluarga merupakan sebuah wahana
bagi anak untuk didik, diasuh, dan dibimbing dalam kegiatan sosialnya serta dalam
mengembangkan kemampuan diri agar dapat menjalankan fungsinya dalam
masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan guna tercapainya keluarga dan
masyarakat yang sejahtera. Kemudian selanjutnya, pendidikan anak diperoleh di
lingkungan masyarakat secara langsung dan juga diperoleh di lingkungan sekolah
yang menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada di
masyarakat.
Secara tidak langsung, pendidikan anak yang diperoleh disekolah dipengaruhi
oleh kurikulum yang menjadi kunci dalam tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum
bukan satu-satunya penentu keberhasilan, melainkan seluruh pemangku pendidikan
Kurikulum harus secara tegas menyikapi bahwa siswa atau peserta didik
bukan belajar untuk kepentingan mata pelajaran, tetapi mata pelajaran
untuk
medium
mengembangan
kepribadian
siswa.
Karena
itu
model
konsep
curriculum;
dan
based curriculum,