Paper Mata
Paper Mata
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Pendahuluan
Leber Hereditary Optic Neuropathy (LHON) merupakan penyakit
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray880.png
Gambar 1. Tampak potongan melintang diskus optik
Pada manusia, panjang nervus optikus yang terbentang dari belakang bola
mata hingga kiasma optikum adalah sekitar 50 mm dan terdiri dari empat bagian: 8,9
1. Bagian intraokuler (optical nerve head), memiliki panjang sekitar 1 sampai 1.5
mm dengan diameter transversal terhadap sklera sebesar 1,5 mm. Optik nerve
head terbagi menjadi :
3
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
di sepanjang
alis, dapat
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
anterior, yang melengkapi bagian anterior dari lingkaran Willis. nervus optik
kemudian melewati secara posterior di atas sinus kavernosa untuk bergabung
dalam kiasma optik. Kiasma kemudian terbagi ke kanan dan kiri traktus optikus,
yang berakhir pada badan geniculate lateral masing-masing. Dari badan-badan
ini muncul jalur genikulokalkarin (atau radiasi optik),yang melewati masing
masing korteks visual primer. Lesi di lokasi yang berbeda di sepanjang jalur
visual menghasilkan karakteristik defek lapang pandang yang membantu untuk
melokalisasi letak kerusakan.
Gambar 2. Anatomi kepala saraf optik dan bagian dari daerah intraorbital saraf optik.
Bagian intraokular dari saraf optik terdiri dari akson nonmyelinated dan tampak sebagai
semitransparan, segmen kekuningan (panah). Sebagian dari saraf optik intraorbital. Akson
mielin menunjukkan warna wax-white. Pembuluh retina sentral menembus ke dalam axia
dari saraf optik. Duramater bersambungan dengan sklera (panah)
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
2. Bagian
prelaminar, terdiri
dari
axon yang
tidak
bermielin,
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
Gambar 4. Diagram sel ganglion retina. Mitokondria terakumulasi di vena nerve fiber
layer, bagian laminer dan prelaminer nervus optikus, nodus Ranvier, dan axon terminal.
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
2.2.2. Epidemiologi
LHON adalah bentuk penyakit yang paling umum dari penyakit genetik
mitokondria, dengan prevalensi 1 dari 25000 orang di timur laut negara Inggris.
Tidak ada data prevalensi yang tersedia untuk populasi lain, meskipun 2% orang
orang di Australia dilaporkan menderita LHON. Diantara para karier LHON,
kemungkinan timbulnya manifestasi kelainan pada laki-laki adalah empat sampai
lima kali lipat dibandingkan dengan wanita.
Usia rata rata onset yang dilaporkan pada penderita LHON bervariasi dari
berbagai kasus, tetapi 95% diantaranya yang kehilangan penglihatan terdapat pada
usia awal 50 tahun. Namun kerusakan visual dapat terjadi kapanpun selama dekade
pertama hingga dekade ketujuh kehidupan. Tetapi ada satu laporan yang
menemukan sedikit peningkatan pada wanita yang membawa mutasi gen G11778A.
Hal ini secara umum diterima bahwa tidak ada jenis kelamin maupun status mutasi
yang secara signifikan mempengaruhi waktu dan tingkat keparahan kehilangan
penglihatan.6
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
2.2.3 Etiopatogenesis
Berdasarkan pemeriksaan genetika molekuler, ditemukan bahwa gen-gen
yang mengkode subunit NADH dehidrogenase dalam DNA mitokondria berkaitan
erat dengan kejadian LHON.
Sekitar 90% penderita LHON dideteksi mengalami mutasi pada gen MT
ND1, MT-ND2, MT-ND4, MT-ND-5, dan MT-ND-6 pada sejumlah individu dan
keluarga. Mutasi pada tiga gen tambahan mitokondria, MT-CYB, MT-CO3, dan
MT-ATP6 juga diindikasi sebagai penyebab LHON. 11 Hal ini terjadi karena adanya
polimorfisme dari DNA mitokondria. Di bawah ini merupakan gambar letak gen
pada mitokondria12 :
Gambar 5. Pemetaan genom pada DNA mitokondria. Lingkaran luar merupakan gambaran
Heavy strand (H), sedangkan lingkaran dalam menunjukkan Light Strand (L). Gen yang
mengkode subunit kompleks respirasi I ditunjukkan oleh warna hijau, gen yang mengkode
kompleks III ditunjukkan oleh warna ungu, gen yang mengkode subunit katalitik kompleks
IV ditunjukkan oleh warna kuning, dan gen yang mengkode kompleksV ditunjukkan oleh
warna biru.
10
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
namun
pada
pemeriksaan
fundus
dapat
ditemukan
telangiektasis kapiler di sekitar diskus optikus dan edema pada retinal nerve
fibre layer.
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
b. Fase akut
Fase akut ditandai dengan gangguan penglihatan sentral secara bilateral
tanpa disertai rasa nyeri dan masih terdapat refleks pupil yang normal. Mata
yang sebelahnya akan menjadi terpengaruhi baik secara simultan (25%)
maupun secara berurutan (75%). Apabila gangguan penglihatan timbul
secara unilateral, maka akan diikuti oleh mata yang lain dalam waktu enam
sampai delapan minggu kemudian. Dalam waktu enam sampai delapan
minggu setelah onset, saraf optik akan tampak semakin pucat karena terjadi
kerusakan akson pada papillomacular bundle. Cupping patologis dapat
diamati pada diskus optikus dengan semakin banyaknya akson sel ganglion
retina yang mengalami kerusakan. Karakteristik khas yang muncul pada
fase
akut
adalah
perbesaran
defek
lapang
pandang
sentral
12
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
13
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
14
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
BAB 3
15
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
KESIMPULAN
16
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
DAFTAR PUSTAKA
17
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
with
Leber's
hereditary
optic
neuropathy
mutations.
18
PAPER
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
NAMA : LAMHOT SF
NIM : 090100192
from
http://www.muskelkrank.ch/downloads/forschung/Turnbull.
%20Review.pdf
13. Johns DR, Neufeld M. Pitfalls in the molecular genetic diagnosis of Leber
hereditary optic neuropathy (LHON). American journal of human genetics.
1993;53(4):916.
14. Chalmers R, Schapira A. Clinical, biochemical and molecular genetic features
of Leber's hereditary optic neuropathy. Biochimica et biophysica acta.
1999;1410(2):147
19