Anda di halaman 1dari 36

TERAPI PEMBERIAN INSULIN

PADA DIABETES MELLITUS 2


PROGRAM DOKTER INTERNSIP RSK SUMBERGLAGAH
Dr. FERNANDEZ

IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur

: Tn. J
: 71 th

Alamat

: Pugeran, Gondang

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Bertani

BB

: 62 kg

ANAMNESIS PASIEN

Keluhan
Utama

Muntah muntah sejak 2 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang

Setiap apa yang dimakan selalu dimuntahkan. Muntah darah (-). Pasien juga
merasa sesak napas. Sesak tidak dipengaruhi aktivitas. Pasien juga sering
merasa haus dan sering ingin BAK. Pasien menyadari berat badan pasien
menurun selama 6 bulan terakhir ini. Nafsu makan (+) cenderung
meningkat. Pasien sebelumnya telah berobat ke puskesmas pada 8 bulan
yang lalu, telah diberikan obat OAD oral namun pasien lupa namanya.
Setelah 1 bulan mengkonsumsi obat, pasien tidak pernah kontrol KGD.

ANAMNESIS PASIEN
Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi (-)

DM (+) KGD 3 bulan yg lalu 300

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sesak

Kesadaran

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Nadi : 80 kali / menit

Irama : regular

Tegangan : cukup

Frekuensi Nafas : 28 kali / menit

Suhu

: 36,6 oC

SpO2

: 99%

: kompos mentis

Kepala
Bentuk
Mata

: Normosefal,
: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
refleks cahaya +/+, pupil isokor, eksoftalmus -/-

Hidung

: nafas cuping hidung (-); discharge (-)

Telinga

: tidak ada discharge, dbn.

Mulut

: mukosa mulut basah, sianosis (-),


faring tidak hiperemis

Leher

: pembesaran KGB (-)

Thorax
Paru-Paru

Inspeksi :
Bentuk dada normal, retraksi (-), simetris (+), ketinggalan gerak (-)

Palpasi
simetris kanan kiri (+)

Perkusi
Suara sonor pada sisi kiri dan sisi kanan bawah

Auskultasi:
Vesikuler (+/+)
Rhonki +/+, Wheezing -/-

Jantung

Inspeksi :
pulsasi ictus cordis tidak terlihat

Palpasi :
ictus cordis tidak teraba

Perkusi :
Batas atas : SIC 3 linea midclavicularis (s)
Batas bawah : SIC 7 linea midclavikularis (s)

Batas kanan

: SIC 4 linea parasternalis (s)

Batas kiri

: SIC 5 linea midclavicularis (s)

Auskultasi :
S1 = S2 murni, ireguler, suara tambahan S3(-) S4(-), Gallop (-), bising (-)

Abdomen

Inspeksi :
Dinding perut lebih rendah dibandingkan dengan dinding dada, venektasi(-),
tanda peradangan (-), scar (-)

Auskultasi:
Peristaltik (+) N

Palpasi
Distensi (-), defans muskular (-), turgor baik
Nyeri tekan (-)
Hepar tidak teraba
Lien tidak teraba

Perkusi
Timpani (+)

Ekstremitas

Edema (-)

Akral hangat (+)

Sianosis (-)

Capilary refill <2 detik

DIAGNOSIS
Diabetes

Mellitus Tipe 2

Follow Up

27 September 2016
S : sesak (+)
O : GDA : 302.82
A : DM tipe 2
P : Novorapid 8U 8U 8U
Levemir 0 0 8U

Follow Up

28 September 2016
S : sesak (+)
O : GDA : 306
A : DM tipe 2
P : Novorapid 10U 10U 10U
Levemir 0 0 10U

Follow Up

29 September 2016
S : sesak (+)
O : GDA : 437
A : DM tipe 2
P : Novorapid 12U 12U 12U
Levemir 0 0 10U

Follow Up

30 September 2016
S : sesak (+)
O : GDA : 432
A : DM tipe 2
P : Novorapid 14U 14U 14U
Levemir 0 0 14U

Follow Up

1 Oktober 2016
S : sesak (+) berkurang
O : GDA : 340
A : DM tipe 2
P : Novorapid 14U 14U 14U
Levemir 0 0 14U

Follow Up

3 Oktober 2016
S : sesak (-)
O : GDA : 60
A : DM tipe 2
P : pasien KRS, obat pulang Glucodex 2x1 tab

Terapi Pemberian Insulin


pada Pasien DM tipe 2

Diagnosis Diabetes

Gejala Klinis Klasik : - Polidipsia


- Poliuria
- Polifagia
- Penurunan BB tanpa sebab

GD puasa 126 mg/dL

GD sewaktu 200mg/dL

HbA1C > 6,5% dengan menggunakan metode High-Performance Liquid


Chromatography (HPLC) yang terstandarisasi oleh National
Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP).
PERKENI 2015

Indikasi Pemberian Insulin

GDA 300 mg/dL atau GDP 200 mg/dL

HbA1C 10

KGD tidak terkontrol dengan baik selama 3 bulan dengan 2


OHO ( HbA1C > 6,5%)

Ketonuria

DM + Gestasional

DM + Komplikasi

DM + gangguan fungsi hati dan fungsi ginjal

Manfaat Terapi Insulin

Mencegah kerusakan endotel

Menekan proses inflamasi

Mengurangi kejadian apoptosis

Memperbaiki profil lipid

Memberikan outcome yang lebih baik terutama berkaitan


dengan glukotoksisitas

JENIS INSULIN

INSULIN BASAL : intermediate acting insulin ( Humulin N / Insulatard )


long acting insulin ( Lantus, Levemir )

INSULIN PRANDIAL : ultra rapid acting insulin ( Novorapid, Apidra )


short acting insulin ( Humulin R / Actrapid )

INSULIN
Kerja Sangat Cepat (Ultra Rapid

PROFIL KERJA (JAM)


PUNCAK

Acting)

AWAL

- Insulin Lispro (Humalog)

MASA KERJA

0,2 0,5

0,5 - 2

4-6

- Reguler (Human) Humulin R /

0,5 - 1

2-3

Actrapid
Kerja Menengah (Intermediate

1,5 4

4 - 10

13

Tanpa Puncak

12 24

13
0,5 1

Tanpa Puncak
Tanpa Puncak

24 48

- Insulin Aspart ( Novorapid)


- Insulin Glulisin (Apidra)
Kerja Pendek (Short Acting )

Acting)

68

8 12

- NPH (Human) Humulin N /


Insulatard
Kerja Panjang (Long Acting)
- Insulin Glargine (Lantus)
- Insulin Determir (Levemir)
Kerja Sangat Panjang (Ultra
Long Acting)

Diagnosis
Intervensi Pola Hidup +
Metformin
TIDAK

YA

HbA1C >7%

Tambah Insulin
Basal

TIDAK

HbA1C >7%

Intensifkan Insulin

Tambah
Sulfonilurea
YA

TIDAK

HbA1C >7%

Tambah Insulin
Basal

Tambah Glitazon
YA

TIDAK

HbA1C >7%

Tambah
Glitazon
TIDAK

YA

Tambah
Sulfonilurea
HbA1C >7%

YA

Tambah Insulin Basal atau Intensifkan


Insulin

Bila kadar glukosa darah tidak terkontrol dengan baik (HbA1C >6,5%)
dengan penggunaan 2 jenis obat oral dalam jangka waktu 3 bulan

Pertimbangkan kombinasi antara obat oral diabetes dan insulin

Cara Pemberian Insulin


Insulin

Intravena

Insulin

Subkutan

Batas KGD puasa untuk Memulai Terapi


Insulin Intravena
Populasi Pasien
Pasien Kritis
Perawatan Perioperatif
Perawatan di ruang ICU pascabedah
Penyakit non bedah

KGD puasa (mg/dL)


>140
>140
>110-140
>140-180

Protokol Terapi Insulin Intravena

Pemeriksaan
Periksa KGD saat
pasien masuk ICU

Periksa KGD tiap 1 2


jam sampai kadar
normal

Periksa KGD setiap 4


jam

KGD
> 220 mg/dL
110 220 mg/dL
< 110 mg/dL

Tindakan
Mulai insulin 2 4 U/jam
Mulai insulin 1 2 U/jam
Periksa KGD tiap 4 jam,
insulin tidak diberikan
> 140 mg/dL
Naikkan Insulin 1 -2 U/jam
110 140 mg/dL
Naikkan Insulin 0,5 1
U/jam
Bila tercapai kadar normal Sesuaikan insulin 0,1 0,5
U/jam
Bila mendekati normal
Sesuaikan insulin 0,1 0,5
U/jam. Pertahankan Insulin
KGD normal
Turunkan insulin
setengahnya
KGD turun bertahap
Turunkan Insulin, periksa
KGD tiap 1 jam
60 80 mg/dL
Stop Insulin infus, periksa
KGD tiap 1 jam, berikan
glukosa
Dibarengin dengan IVFD D5% 100 cc/jam
40 60 mg/dL
10 g bolus intravena

Peralihan dari Insulin Intravena ke


Insulin Subkutan

Berikan terapi insulin subkutan pada 2 jam sebelum terapi


insulin intravena dihentikan

Dosis Total Harian Insulin Subkutan adalah 80% dari dosis


total insulin intravena selama 24 jam

Protokol Terapi Insulin Subkutan

Insulin Harian Total ( IHT )


(0,5 U x kg BB)
Insulin Prandial Total
( IPT)
(60% x IHT)

Sarapan

Makan Siang

Insulin Basal Total ( IBT


)
(40% x IHT)

Makan Malam

GDA 200 299 = tambah insulin 0,075U x


kgBB
GDA >300 = tambah insulin 0,1U x kgBB
1 U insulin menurunkan 20-50mg/dL
glukosa

Sebelum Tidur

keep the
patient a little
sweet...

???

Sasaran Kendali Glukosa Darah


Puasa
2

: < 110 mg/dL

jam setelah makan : < 180 mg/dL

Pasien

bedah dan kondisi kritis : 80 110 mg/dL

Komplikasi Terapi Insulin

Hipoglikemia

Peningkatan Berat Badan

Edema Insulin

Reaksi Lokal terhadap Suntikan Insulin

Alergi

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai