Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Topik: Pencegahan Wabah Demam Berdarah

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Jatirejo
Kabupaten Mojokerto

Disusun oleh:
Lamhot S Fernandez, dr.

Program Dokter Internship Indonesia


Kabupaten Mojokerto
Jawa Timur

14
Halaman Pengesahan

Laporan Usaha Kesehatan Masyarakat


Laporan F2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Topik: Pencegahan Wabah Demam Berdarah

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Jatirejo
Kabupaten Mojokerto

Disusun oleh:
Lamhot S Fernandez, dr.

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 11 Februari 2017

Oleh:
Pembimbing Dokter Internship Puskesmas Jatirejo

Dr. Siska Widiyanti


NIP. 198308242014122001

15
LATAR Pada tahun 2015 Indonesia menempati urutan
BELAKANG penderita DBD terbanyak ketiga di Asia Tenggara.
Berdasarkan data internal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P), pada tahun 2015, penderita DBD di 34
provinsi di Indonesia sebanyak 129.179 orang, dimana
1.240 orang diantaranya meninggal dunia. Dari data ini
disimpulkan bahwa kasus DBD merupakan kasus yang
perlu mendapat perhatian khusus. Pencegahan DBD
merupakan hal utama yang perlu dilakukan untuk
mencegah wabah penyakit tersebut. Salah satunya adalah
dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
PERMASALAHAN Dalam musim penghujan ini sangat berpotensi untuk
menyebabkan terjadinya kasus demam berdarah.
Ditambah lagi terdapat beberapa masyarakat yang terkena
demam berdarah dalam satu bulan ini. Banyak
masyarakat yang menganggap bahwa kasus demam
berdarah hanya dapat dihindari dengan melakukan
pengasapan. Namun faktanya yang menjadi hal utama
dalam mencegah wabah demam berdarah adalah dengan
menjaga kebersihan lingkungan. Tenaga kesehatan
diharapkan dapat berperan dalam merealisasikan program
kebersihan lingkungan guna mencegah wabah demam
berdarah. Ada beberapa program yang telah digalakkan
pemerintah sejak dahulu namun terlupakan oleh
masyarakat, salah satunya adalah 3M.
PERENCANAAN Intervensi yang dipilih adalah konseling tentang cara
DAN PEMILIHAN mencegah demam berdarah di lingkungan sekitar. Para
INTERVENSI peserta diajak untuk melakukan program 3M yaitu:
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat
penampungan air, seperti : Bak mandi/WC, drum dll.
(M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air,
seperti : Gentong Air, Tempayan, dll (M2)
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang
bekas yang dapat menampung air hujan.(M3)
Yang perlu ditekankan dalam program ini adalah pada
program M1. Masyarakat dihimbau untuk menguras
tempat penampungan air pada jam yang sama dan
mengisinya kembali pada jam yang sama juga.
PELAKSANAAN Pelaksanaan Konseling tentang cara pencegahan wabah
demam berdarah dilakukan di balai desa kecamatan
Padang Asri pada hari 20 Desember 2016. Peserta terdiri
dari kader Posyandu dan para warga lansia.
MONITORING Konseling tentang cara mencegah demam berdarah di
DAN EVALUASI lingkungan sekitar berjalan dengan baik. Sebagian peserta
terlihat aktif dalam sesi tanya jawab dan mengerti
terhadap materi yang dipaparkan. Namun ada beberapa
peserta yang kurang merespon proses konseling tersebut.

16
Komentar/Umpan Balik:

Mojokerto, 11 Februari 2017

Peserta Pendamping

Lamhot S Fernandez, dr. Siska Widiyanti, dr.

17
DOKUMENTASI

18

Anda mungkin juga menyukai