Bangsa atau negara terdiri atas kumpulan manusia yang memiliki kemauan untuk bersama sama mengarungi kehidupan. Bangsa atau negara merdeka memiliki struktur pemerintahan, konstitusi, bahasa, bendera, lagu kebangsaan, semboyan, kepala negara, dan syarat lain. Negara terbentuk karena adanya batasan wilayah atau teritorial dengan negara lain. Batasan negara ini ditetapkan berdasarkan unsur sejarah. Batasan negara ini juga bisa bermula dari hasil perjuangan rakyat atau konflik antar negara. Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. Sebagai pejuang bangsa Indonesia telah menunjukkan kegigihannya dalam melawan segala bentuk penjajahan. Semangat perjuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa Indonesia ini salah satunya didorong oleh adanya semangat nasionalisme atau kebangsaan. Nasionalisme dapat diartikan sebagai bentuk kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau actual bersama sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu. Dalam arti sebenarnya nasionalisme adalah sikap mental dan tingkah laku individu atau masyarakat yang menunjukan adanya loyalitas atau pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Akan tetapi, dalam perkembangannya makna nasionalisme dibedakan menjadi 2, yaitu dalam arti sempit dan luas. 1. Nasionalisme dalam arti sempit diartikan sebagai perasaan kebanggaan atau cinta terhadap masalah bangsanya secara berlebihan dan memandang rendah terhadap bangsa lain. Nasionalisme ini sering disebut chauvinism. 2. Nasionalisme dalam arti luas diartikan sebagai perasaan cinta atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tetapi tidak memandang rendah terhadap bangsa lain. Sifat nasionalisme ini sangat baik untuk dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika setiap negara berpegang pada pandangan ini, niscaya tidak akan terjadi perang antar negara.