Anda di halaman 1dari 4

Tugas AKN

Khansa Fatin
1206266201

Kesesuaian LK SKPD dan LKKL


berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003
Definisi Laporan Keuangan menurut PMK 177/PMK.05/2015 adalah bentuk
pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan APBN berupa laporan realisasi anggaran,
neraca, laporan arus kas, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan
saldo anggaran lebih, dan catatan atas laporan keuangan.
I.

Satuan Kerja Perangkat Daerah


Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah bagian dari pemerintah daerah yang
melaksanakan fungsi pemerintahan dan pelayanan publik, baik secara langsung ataupun tidak.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) tersebut, SKPD diberikan alokasi dana
(anggaran) dan barang/aset yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kepala SKPD disebut juga
Pengguna Anggaran (PA) dan Pengguna Barang (PB).
Selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKPKD), kepala daerah
yang mendelegasilan sebagian kewenangannya kepada kepala SKPD, pada akhirnya akan
meminta

kepala

SKPD

membuat

pertanggung

jawaban

atas

kewenangan

yang

dilaksanakannya. Pertanggung jawaban yang dibuat berupa laporan keuangan yang disebut
sebagai Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (LKSKPD).
Laporan keuangan yang disusun oleh SKPD adalah Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) sebagai pertanggungjawaban kepala SKPD selaku PA dan Neraca selaku PB. Oleh
karena kepala SKPD bukanlah pengguna uang/kas, maka kepala SKPD tidak perlu menyusun
Laporan Arus Kas. Namun kepala SKPD harus melakukan validasi atas laporan keuangan
yang dibuat oleh SKPD untuk dipertanggung jawabkan ke DPD. SKPD diwajibkan menyusun
laporan keuangan yang terdiri dari LRA, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK).
Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003 yang dapat mengukur kesesuaian LKSKPD
sebagai berikut:
1. Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara
a. Pasal 6 tentang kekuasaan pengelolaan keuangan negara
Ayat 2 Butir (c) diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala
pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili
pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan
1

Tugas AKN

Khansa Fatin
1206266201

b. Pasal 10 Ayat 1 tentang pengelolaan keuangan daerah butir (a) dilaksanakan


oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat
pengelola APBD, dan butir (b) dilaksanakan oleh kepala satuan kerja
perangkat daerah selaku pejabat pengguna anggaran/barang daerah.
a) Ayat 3 menyebutkan tugas pejabat pengguna anggaran/barang
daerah yaitu:
1. menyusun anggaran satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya;
2. menyusundokumenpelaksanaananggaran;
3. melaksanakan anggaran satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya;
4. melaksanakanpemungutanpenerimaanbukanpajak;
5. mengelolautangpiutangdaerahyangmenjaditanggungjawab
satuankerjaperangkatdaerahyangdipimpinnya;
6. mengelola barang milik/kekayaan daerah yang menjadi
tanggung jawab satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya;
7. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan kerja
perangkatdaerahyangdipimpinnya.
c. Pasal 18 Ayat 3 berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati
dengan DPRD, Pemerintah Daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
membahas prioritas dan plafon anggaran sementara untuk dijadikan acuan
bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
d. Pasal 31
a) Ayat 1 tentang periode pelaporan laporan keuangan yaitu
Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan peraturan
daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada
DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan
Pemeriksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah
tahun anggaran berakhir
b) Ayat 2 menyebutkan bahwa LRA menyajikan realisasi pendapatan
dan belanja, serta menjelaskan prestasi kerja SKPD.
II.

Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) Laporan keuangan


2

Tugas AKN

Khansa Fatin
1206266201

pemerintah merupakan bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah


selama suatu periode (Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah). Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang
telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan , selambat-lambatnya enam bulan setelah
tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan keuangan
pemerintah pusat (LKPP). LKPP merupakan penggabungan atau konsolidasi dari laporan
keuangan seluruh kementerian negara/lembaga (LKKL).
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 menguraikan komponen laporan keuangan
pemerintah setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas
(LAK), Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). LRA adalah laporan yang
menggambarkan realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan selama suatu periode. LAK
adalah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan keluar selama suatu periode, serta
posisi kas pada tanggal pelaporan. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi
keuangan pemerintah yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada suatu tanggal tertentu. CaLK
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan yang menyajikan informasi
tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003 yang dapat mengukur kesesuaian LKKL
sebagai berikut:

a.

Pasal 6 tentang kekuasaan pengelolaan keuangan negara Ayat 2 Butir (b)


dikuasakan

kepada

menteri/pimpinan

lembaga

selaku

Pengguna

Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya


b. Pasal 9 tentang tugas Menteri/pimpinan lembaga sebagai PA/PB, yaitu:
a) menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga yang
dipimpinnya;
b) menyusundokumenpelaksanaananggaran;
c) melaksanakananggarankementeriannegara/lembagayangdipimpinnya;
d) melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan
menyetorkannyakeKasNegara;
e) mengelola piutang dan utang negara yang menjadi tanggung jawab
kementeriannegara/lembagayangdipimpinnya;
f) mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
kementeriannegara/lembagayangdipimpinnya;
3

Tugas AKN

Khansa Fatin
1206266201

g) menyusundanmenyampaikanlaporankeuangankementeriannegara/lembaga
yangdipimpinnya;
h) melaksanakantugastugaslainyangmenjaditanggungjawabnyaberdasarkan
ketentuanundangundang.
c. Pasal 30
a. Ayat 1 tentang periode pelaporan laporan keuangan yaitu Presiden
menyampaikan rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam)
bulan setelah tahun anggaran berakhir.
b. Ayat 2 tentang syarat minimum penyajian laporan keuangan meliputi Laporan
Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan
badan lainnya.
Kesimpulan:
LKSKPD dan LKKL telah sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 karena penyajian dan
tujuan pelaporan telah mengikuti aturan. Laporan yang harus disajikan pada laporan keuangan
adalah Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas (LAK), Neraca, dan Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK). Tujuan pembuatan laporan keuangan adalah sebagai
pertanggung jawaban pemerintah atas pelaksanaan APBN dan sebagai pertanggung jawaban
atas kewenangan pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah atas APDB.

Anda mungkin juga menyukai