Anda di halaman 1dari 3

“Analisa Kemampuan Laju Alir Setelah Perekahan

Hidraulika”

Fracturing adalah proses perekahan pada zona produktif, yang


masih memiliki tekanan dan reserves memadai apabila diperbaiki.
Stimulasi yang dilakukan pada fracturing terbagi atas proses:
a. Perekahan batuan oleh tekanan dari pompa
b. Pengisian zona yang telah terekah dengan bahan permeabel
terhadap fluida
c. Thickening time bagi bahan penyumbat rekahan

Proses ini dimaksudkan agar formasi memberikan jalur bagi fluida


formasi masuk kedalam sumur
Sebelum proses fracturing dilakukan perlu didapatkan data
mengenai;
 Kajian IPR
 Kajian jenis batuan formasi
Untuk mengetahui besarnya tekanan yang diperlukan untuk
perekahan maka biasanya data leak off test pada pemboran
terakhir dijadikan acuan awal, sedangkan kajian dari IPR akan
memberikan gambaran mengenai besarnya fluida yang masih
dapat diproduksikan pada sumur tersebut, (data ini diolah dari PI,
Q, Ps, Pwf, Skin), sedangkan data olahan dari jenis batuan formasi
dipakai untuk menentukan jenis bahan penyumbat yang sesuai

Hasil akhir dari fracturing, diharapkan terbentuknya zona virgin


pada sumur lama dan perbaikan kemampuan produksi sumur

Prepared by capunk as a title for final assignment


Please do not copy
A. Evaluasi Laju Alir Sebelum Fracturing
Langkah untuk melakukan analisa kemampuan Laju Alir Setelah
Perekahan Hidraulika adalah:
1. Membuat plot IPR sebelum fracturing
2. Mengitung wellbore storage
C=c wb V wb
Dengan:
C wb & Vwb
dari data lapangan
3. Menghitung permeabilitas sebelum fracturing
162.6 q B oi
k=
mh
Atau lebih akurat dengan persamaan pseudosteady-state/non
steady

r
k=
141.2Q B
h ( Ṕ−Pwf ) r w [() ]
3
ln e − + S
4

Dengan S didapat dari data produksi sebelumnya

r
k=
141.2Q B
h ( P s−P wf ) [() ]
3
ln d − + S
rw 4

dengan
0.5
kt
rw = ( 377 C )
24 Q
t=
Q
4. Dapatkan nilai slope (m)
162.6 Q B
m=
kh
5. Menghitung skin factor sebelum Fracturing
P1−P1 h r k
S=1.15 [ m ] (
− log )
C Rw 2
+3.23

Prepared by capunk as a title for final assignment


Please do not copy
6. Menghitung PI sebelum fracturing, dengan derivative vogel.
7. menghitung Q sebelum Fracturing dengan derivative vogel.

B. Evaluasi Laju Alir Sebelum Fracturing


1. Membuat plot IPR setelah fracturing, sesuai dengan metode
seperti sebelum fracturing
2. Menghitung skin factor setelah Fracturing.
3. Menghitung PI setelah fracturing.
4. Menghitung Q setelah Fracturing.
5. menghitung permeabilitas setelah fracturing.

Kesimpulan diisi dengan perbandingan evaluasi sebelum dan


sesudah fracture pada plot kurva IPR:
 Pembandingan pressure setelah fracturing
 Dengan melihat nilai Skin apakah bernilai minus atau plus bila
minus tinggi berarti ada perbaikan.
 Melihat adakah perbaikan pada Q.
 Melihat besarnya PI.

Prepared by capunk as a title for final assignment


Please do not copy

Anda mungkin juga menyukai