Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul Unsur Unsur Transisi Periode Keempat
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Orang tua,yang selalu memberi arahan dan kasih sayang yang tak
henti-hentinya.
2.
Nurbaeti S.Pd,selaku guru Kimia yang selalu membina dan membimbing
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.
3.
Teman-teman yang selalu memberi semangat dan saran kepada penulis.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai Unsur unsure Transisi
Periode Keempat secara umum. Adapun tujuan kami membuat makalah ini yang
utama untuk memenuhi tugas dari guru pembimbing kami dalam mata pelajaran
KIMIA. Di sisi lain, kami membuat makalah untuk mengetahui lebih rinci
mengenai Unsur-unsur transisi Periode Keempat.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami untuk
ke depannya. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi siswa/siswi yang mau mempelajari lebih luas tentang Unsur-Unsur
Transisi Periode Keempat.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 1
1.3 Rumusan Masalah 2
1.4 Manfaat Penulisan ..
.2
1.5 Metode Penulisan
.2
1.6 Sistematika Penulisan
.2
BAB II ISI
3
2.1 Pengertian unsure transisi beserta produk-produknya .
3
2.2 Sifat-sifat Fisis dan kimia unsur-unsur transisi
..5
2.3 Manfaat unsure-unsur transisi ............
.8
2.4 Dampak Unsur-unsur transisi .......
.16
2.5 Proses pembuatan unsure-unsur transisi ...........
..17
2.6 Unsur-unsur golongan III B ............................
..22
2.7 Unsur-unsur Golongan VIII .....
25
2.8 Sifat Magnet .....
..32
2.9 Senyawa-senyawa berwarna ......
.32
2.10 Tingkat Oksidasi ............
33
BAB III KESIMPULAN
..34
BAB1 PENDAHULUA
N
1.1 Latar Belakang.
Sangat banyak unsur-unsur yang dapat ditemui di alam ini. Sampai saat ini saja
sudah 112 unsur telah ditemukan oleh para ahli. Unsur-unsur tersebut memiliki
sifat dan karakteristik yang berbeda-beda yang menyebabkan sulit untuk
mempelajarinya. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam mempelajari unsurunsur tersebut, para ahli telah berupaya untuk mengelompokkan unsur-unsur
tersebut berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristik unsure-unsur tersebut.
Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada
subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB).
Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas
yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik,
warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks.
Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc),
Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt
(Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Dalam satu periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsur
hampir sama, tidak meningkat maupun menurun secara signifikan. Selain itu,
ukuran atom (jari-jari unsur) serta energi ionisasi juga tidak mengalami perubahan
signifikan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa semua unsur transisi periode
keempat memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang serupa. Hal ini berbeda dengan
unsur utama yang mengalami perubahan sifat yang sangat signifikan dalam satu
periode.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Unsur Transisi Periode Keempat dan produk-produk yang
mengandung unsur- unsur transisi periode keempat.
1.
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit
terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang
lain. Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada
subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB).
Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas
yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik,
warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks.
Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc),
Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt
(Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Adapun produk-produk yang mengandung unsure-unsur transisi periode
keempat :
Skandium (Sc) skandium ditemukan dalam berbagai bijih logam, tetapi
keberadaannya di alam jarang ditemukan. Keberadaannya di alam diperkirakan
antara 5 ppm hingga 30 ppm. Contoh senyawa yang mengandung skandium adalah
Sc(OH)3 dan Na3ScF6.
2.
Titanium (Ti)
merupakan logam ke sembilan terbanyak 0,6 persen kerak bumi. Titanium di alam
dapat ditemukan dalam mineral rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). Contohnya
senyawa yang mengandung unsur Titanium TiCl4.
3.
Vanadium (V) adalah logam abu-abu yang keras dan tersebar luas dikulit bumi
sekitar 0,02 % massa. Vanadium ditemukan dalam mineral vanadit (Pb3(VO4)2),
patronit (V2S5), dan karnotit (K2(UO2)2(VO4)3H2O). Contoh senyawa yang
mengandung unsur vanadium adalah V2O5 yang digunakan untuk katalis pada
pembuatan asam sulfat.
4.
5.
Mangan (Mn), ditemukan dalam mineral pirolusit (MnO2). Contoh senyawa yang
mengandung unsur mangan adalah KMnO4, yang banyak digunakan sebagai zat
pengoksidasi dalam analisi di labolatorium.
6.
Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2% massa
kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi umumnya
ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3), siderite
(FeCO3), dan magnetite (Fe3O4). Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida
menghasilkan gas hidrogen. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Fe(s) + 2 H+(aq) > Fe2+(aq) + H2(g)
7.
Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi logam Besi menjadi ion Fe3+.
Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan oksida Fe3O4 yang
dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Umumnya, Besi dijumpai dalam bentuk
senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh senyawa Besi (II)
antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O (hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS (hitam). Ion
Fe2+ dapat dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila terdapat gas oksigen
yang cukup dalam larutan Fe2+. Sementara itu, senyawa yang mengandung ion Besi
(III) adalah Fe2O3 (coklat-merah) dan FeCl3 (coklat)
8.
Kobalt (Co) di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS)
yang biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu.
9.
Bijih nikel (Ni) di alam banyak ditemukan dalam mineral petlantdit [(Fe,Ni)9S8)
dan gernarit(H2(NiMg)SiO4-. 2H2O).
10.
Tembaga (Cu) merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam (precious metal).
Tembaga umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral,
seperti Pirit tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O),
melakonit (CuO), malasit (CuCO3.Cu(OH)2). Semua senyawa Tembaga (I) bersifat
diamagnetik dan tidak berwarna (kecuali Cu2O yang berwarna merah), sedangkan
semua senyawa Tembaga (II) bersifat paramagnetik dan berwarna. Senyawa hidrat
yang mengandung ion Cu2+ berwarna biru. Beberapa contoh senyawa yang
mengandung Tembaga (II) adalah CuO (hitam), CuSO4.5H2O (biru), dan CuS
(hitam).
11.
Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS), dan
calamine (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).
2.2 Sifat-sifat fisis dan Kimia unsur- unsure transisi periode keempat.
2.2.1 Sifat fisis unsur-unsur transisi periode keempat.
a. Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat
khas unsur-unsur transisi periode keempat antara lain :
(1)
Unsur-unsur transisi bersifat logam, maka sering disebut logam transisi.
(2)
Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif dan pada umumnya
lebih dari satu.
(3)
Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks.
(4)
Pada umumnya senyawanya berwarna.
(5)
Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator.
(6)
Titik didih dan titik leburnya sangat tinggi.
(7)
Mudah dibuat lempengan atau kawat dan mengkilap.
(8)
Sifatnya makin lunak dari kiri ke kanan.
(9)
Dapat menghantarkan arus listrik.
(10) Persenyawaan dengan unsur lain mempunyai oksida positif.
b. Senyawa yang dibentuk pada umumnya berwarna. Hal ini disebabkan karena
konfigurasi elektron unsur transisi menempati sub kulit d, elektron-elektron pada
orbital d yang tidak penuh memungkinkan untuk berpindah tempat. Elektron
dengan energi rendah akan berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi
(tereksitasi) dengan menyerap warna misalnya energi cahaya dengan panjang
gelombang tertentu karena energi yang diserap besarnya pun tertentu. Struktur
elektron pada orbital d yang bebeda akan mengasilkan warna yang pula.
c. Dapat membentuk ion kompleks, yaitu ion yang terdiri dari ion logam
sebagai ion pusat yang menyediakan orbital d,s, dan p-nya yang kosong untuk
elektron-elektron yang berasal dari ion atau molekul yang diikatnya yang disebut
dengan ligan. Sebagai contoh, pada ion [PtCl6]2-, bilangan oksidasi masing-masing
ligan (ion Cl-) adalah -1. Dengan demikian, bilangan oksidasi Pt (kation logam
transisi) adalah +4. Contoh lain, pada ion [Cu(NH 3)4]2+, bilangan oksidasi masingmasing ligan (molekul NH3) adalah 0 (nol). Dengan demikian, bilangan oksidasi
Cu (kation logam transisi) adalah +2.
Ikatan yang terjadi antara ion pusat dengan ligan, yaitu ikatan kovalen
koordinasi. Banyaknya pasangan elektron yang diterima oleh ion logam dinamakan
bilangan koordinasi.
yang sama, semakin tinggi bilangan oksidasi semakin tinggi unsur-unsur pada periode yang lebih
besar.
2.3 Manfaat unsur-unsur transisi periode keempat.
1. Skandium (Sc)
2.
a.
1.
2.
3.
4.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mangan (Mn)
Mangan merupakan logam putih kemerahan atau putih kehijauan, keras (lebih
keras dari besi), sangat mengkilap, dan sangat reaktif banyak digunakan untuk
panduan logam dan membentuk baja keras yang digunakan untuk mata bor pada
pemboran batuan.
Di samping itu, Mangan Oksida (sebagai pilorusit) digunakan
sebagai depolariser dan sel kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau
pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna
lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin,
dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang
kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan. Mangan juga
banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk
penggunaan vitamin B.
Besi (Fe)
Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang
digunakan untuk semua aloi dari besi (aliase). Baja aliase, yaitu baja spesial yang
mengandung unsur tertentu sesuai dengan sifat yang diinginkan. Salah satu contoh
baja yang terkenal adalah stainless steel, yang merupakan baja tahan karat.
Berikut urai beberapa kegunaan dari besi :
1.
Sebagai logam, besi memiliki kegunaan paling luas dalam kehidupan, seperti
untuk kontruksi atau rangka bangunan, landasan, untuk badan mesindan
kendaraan, tulkit mobil, untuk berbagai peralatan pertanian, bangunan dan lainlain. Mutu dari semua bahan yang terbuat dari besi tergantung pada jenis besi yang
digunakan, seperti:
a.
Baja krom (95,9% Fe; 3,5%Cr; 0,3%Mn; 0,3%C)
b.
Baja mangan (11-14%Mn)
c.
d.
2.
3.
Kobalt (Co)
Kobalt merupakan logam putih keperakan dengan sedikit kebiruan bila
digosok langsung mengkilap lebih keras dan lebih terang dari pada nikel, tahan
terhadap udara, sehingga banyak digunakan untuk pelapis logam. Selain itu juga
digunakan sebagai katalis, untuk paduan logam (baja kobalt) digunakan sebagai
bahan magnet permanen. Campuran Co, Cr, dan W digunakan untuk peralatan
berat dan alat bedah atau operasi. Campuran Co, Fe, dan Cr (logam festel)
digunakan untuk elemen pemanas listrik.
Kobalt yang dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat
alnico, alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy
stellit, mengandung kobalt, khromium, dan wolfram, yang bermanfaat untuk
peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang
digunakan pada kecepatan yang tinggi.
Kobalt juga diguanakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Selain
alloy, digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam diguanakan
dalam elektropalting karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan
oksidasinya.
Garam kobalt telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan
warna biru brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik, dan lapis email gigi. Garam kobalt adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan
biru Thenard. Larutan kobalt klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta.
Kobalt digunakan secraa hati-hati dalam bentuk klorida, sulfat, asetat, dan nitrat
karena telah dibuktikan efektif dalam memperbaiki penyakit kekurangan mineral
tertentu pada binatang. Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 0.30 ppm
kobalt untuk makanan binatang.
Sifat Fisika :
1. Berwarna abu-abu metalik
2.
Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel.
Kobal memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobal
cenderung terdapat sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat
lebar. Transformasi antara dua bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan
variasi tinggi sebagaimana dilaporkan pada sifat fisik kobal.
3. Massa jenis (mendekati suhu kamar) 8.90 gcm3
3200 K,2927 C,titik lebur sebesar 1768 K, 5301 F1495 C,4. Memiliki
2723 F sedangkan titik didihnya mencapai
5. Kalor peleburan
16.06 kJmol1
6. Kalor penguapan
377 kJmol1
7. Kapasitas kalor
24.81 Jmol1K1
Sifat Kimia Kobalt :
1. Mudah larut dalam asam asam mineral encer
2. Kurang reaktif
3. Dapat membentuk senyawa kompleks
4. Senyawanya umumnya berwarna
5. Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah
6. Senyawa senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.
7. Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks kompleksnya stabil baik dalam bentuk
larutan maupun padatan.
8. Kobalt (II) dapat dioksidasi menjadi kobalt(III)
9. Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam
10.
Tahan korosi
Sifat Atom :
1. Bilangan oksidasi
2. Elektronegativitas
3. Energi ionisasi
Pertama
kedua
ketiga
4. Jari-jari atom
5. Jari-jari kovalen
Sifat lainnya
:
1. Struktur kristal
5, 4 , 3, 2, 1, -1 (oksida amfoter)
1.88 (skala Pauling)
760.4 kJmol1
1648 kJmol1
3232 kJmol1
125 pm
1263 (low spin), 1507 (high spin) pm
hexagonal
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pembenahan magnetik
feromagnetis
Keterhambatan elektris
(20 C) 62.4 nm
Konduktivitas termal
100 Wm1K1
Ekspansi termal
(25 C) 13.0 mm1K1
Kecepatan suara (batang ringan) (20 C) 4720 ms1
Modulus Young
209 GPa
Modulus Shear
75 GPa
Bulk modulus
180 GPa
Rasio Poisson
0.31
Kekerasan Mohs
5.0
Kekerasan Viker
1043 MPa
Kekerasan Brinell
700 MPa
Nomor CAS
7440-48-4
Nikel (Ni)
Nikel banyak digunakan untuk hal-hal berikut ini:
Merupakan logam putih perak keabuan, dapat ditempa, penghantar panas yang
baik dan tahan terhadap udara, tetapi tidak tahan terhadap air yang mengandung
asam sehingga banyak digunakan sebagi komponen pemanas listrik (nikrom) yang
merupakan campuran dari Ni, Fe, dan Cr.
Perunggu-nikel digunakan untuk uang logam.
Perak jerman (paduan Cu, Ni, Zn) digunakan untuk barang perhiasan.
Logam rasein (paduan Ni, Al, Sn, Ag) untuk barang perhiasan.
Pembuatan aloi, battery electrode, dan keramik.
Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat.
Pelapis besi (pernekel).
Sebagai katalis.
lebih lanjut. Karena sifat tersebut, maka seng banyak digunakan untuk melapisi
logam besi (disebut kaleng)
2.
Digunakan juga sebagai elektroda pada elektroda (katoda) pada sel elektrokimia
dan untuk pembuatan paduan logam.
3.
ZnO digunakan untuk bahan cat untuk memberikan warna putih dan digunakan
untuk pembuatan salep seng (ZnO-vaselin).
4.
Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai campuran logam dengan
metal lain. Kuningan, perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder
aluminium adalah beberapa contoh campuran logam tersebut.
5.
Seng dalam jumlah besar digunakan untuk membuat cetakan dalam industri
otomotif, listrik, dan peralatan lain semacamnya.
6.
Campuran logam Prestal, yang mengandung 78% seng dan 22% aluminium
dilaporkan sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk seperti plastik. Prestal sangat
mudah dibentuk dengan cetakan murah dari keramik atau semen.
7.
Seng juga digunakan secara luas untuk menyepuh logam-logam lain dengan
listrik seperti besi untuk menghindari karatan.
8.
Seng oksida banyak digunakan dalam pabrik cat, karet, kosmetik, farmasi, alas
lantai, plastik, tinta, sabun, baterai, tekstil, alat-alat listrik dan produk-produk
lainnya.
9.
Lithopone, campuran seng sulfida dan barium sulfat merupakan pigmen yang
penting. Seng sulfida digunakan dalam membuat tombol bercahaya, sinar X, kacakaca TV, dan bola-bola lampu fluorescent. Klorida dan kromat unsur ini juga
merupakan senyawa yang banyak gunanya.
10. Seng juga merupakan unsur penting dalam pertumbuhan manusia dan binatang.
Banyak tes menunjukkan bahwa binatang memerlukan 50% makanan tambahan
untuk mencapai berat yang sama dibanding binatang yang disuplemen dengan zat
seng yang cukup.
A.
Umumnya menggunakan reduktor yang murah yaitu karbon (kokes). Untuk logam
yang reaktif digunakan reduktor yang lebih kuat seperti hidrogen, logam alkali
tanah dan alumunium. Logam-logam yang sangat reaktif dilakukan reduksi
elektrolisis (reduksi katodik)
a. Reduksi dengan karbon (C) :
ZnO + C Zn + CO
Fe2O3 + 3 CO 2 Fe + 3CO2
b. Reduksi dengan logam yang lebih reaktif :
TiCl4 + 2 Mg Ti + 2MgCl2
Cr2O3 + 2 Al 2 Cr + Al2O3
3. Proses Pemurnian (refining)
Dengan proses-proses peleburan, destilasi atau dengan elektrolisis. Proses
peleburan misalnya untuk memperoleh tembaga 99% untuk membuat baja dan
sebagainya. Untuk memperoleh tembaga yang murni untuk keperluan teknik listrik
dilakukan dengan elektrolisis. Dengan destilasi misalnya pada pembuatan air raksa
dan seng. Berikut ikhtisar mineral dan cara memperoleh logam transisi periode 4.
Tabel Mineral dan cara memperoleh logam transisi periode keempat
Unsur Bijih/mineral
Senyawa yang Pereduksi Keterangan
direduksi
Sc
Tidak dibuat
dalam skala
industry
Ti
Rutile, TiO2
TiCl4
Mg atau
Na
V
Carnolite, V2O5 V2O5
Al
Cr
Chromite,
Na2Cr2O7
C lalu Al
FeCr2O4
Mn
Pyrolucite,
Mn3O4
Al
MnO2
Fe
Haematite,
Fe2O3
C atau CO Dapur
Fe2O3
tinggi
Magnetite,
Fe3O4
Co
Cobaltite, Co As Co3O4
Al
S
Ni
Millerite, NiS
NiO
C
Cu
Copper glance, Cu2S
S*
CuS
Zn
Zink blende,
ZnO
ZnS
* Reduksi sendiri : Cu2S(s) + O2 (g) 2 Cu(s) + SO2(g)
C(CO)
Dapur
tinggi
1. Skandium (Sc)
2. YITRIUM (Itrium)
Itrium merupakan logam berwarna keperakan. Kebanyakan yttrium komersial
dihasilkan dari pasir monasit yang juga merupakan sumber bagi sebagian besar
unsur-unsur tanah.
Itrium memiliki kilau metalik-keperakan. Itrium menyala di udara. Itrium
banyak ditemukan dalam mineral bumi. Batuan Bulan mengandung yttrium dan
itrium digunakan sebagai fosfor untuk menghasilkan warna merah di layar televisi.
Yttrium merupakan unsur golongan IIIB yang berada pada periode 5. Yttrium
termasuk dalam logam transisi. Yttrium ditemukan oleh peneliti dari Finlandia
bernama Johan Gadolin tahun 1794 dan diisolasi oleh Friedrich Wohler tahun 1828
berupa ekstrak tidak murni yttria dari reduksi yttrium klorida anhidrat (YCl 3)
dengan potassium.
- Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 senyawa ini digunakan sebagai laser selain
itu untuk perhiasan yaitu stimulan pada berlian.
bumi. Salah satu kegunaan senyawa-senyawa gol Lanthanida adalah pada industri
perfilman untuk penerangan dalam studio dan proyeksi.
Lanthanum dapat mengadsorbsi gas H2 sehingga logam ini disebut dengan
hydrogen sponge atau sepon hydrogen. Gas H2 tersebut terdisosiasi menjadi
atom H, yang mana akan mengisi sebagian ruangan (interstice) dalam atom-atom
La. Ketika atom H kembali lepas ke udara maka mereka kembali bergabung
membentuk ikatan H-H.
4. Aktinium
Aktinium juga merupakan logam radioaktif langka yang terpancar dalam
gelap. Isotop aktinium yang paling lama hidup (Ac-227) memiliki paruh 21,8
tahun. Unsur ini diperoleh sebagai kotoran dalam bijih-bijih uranium, sebuah bijih
ditambang untuk konten uranium. Sepersepuluh dari satu gram aktinium dapat
dipulihkan dari 1 ton bijih-bijih uranium.
Sifat keradioaktifan dari aktinium 150 kali lebih besar dari radium, sehingga
memungkinkan untuk menggunakan Ac sebagai sumber neutron. Sebaliknya,
aktinium jarang digunakan dalam bidang Industri. Ac-225 digunakan dalam
pengobatan, yaitu digunakan dalam suatu generator untuk memproduksi Bi-213.
Ac-225 juga dapat digunakan sebagai agen untuk penyembuhan secara radioimmunoterapi.
Efek Bagi Kesehatan dan Lingkungan
Aktinium-227 bersifat sangat radioaktif dan berpengaruh buruk pada
kesehatan. Bahaya dari aktinium sama dengan bahaya dari plutonium. Bahaya
terbesar dari raioaktif unuk kehidupan sebagaimana kita ketahui adalah bahaya
bagi sistem reproduksi dan penurunan sifat. Bahkan dengan dosis rendah bersifat
karsinogenik yang menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Pertumbuhan
teknologi nuklir telah membawa sejumlah besar pengeluaran zat radioaktif ke
atmosfir, tanah, dan lautan. Radiasi membahayakan dan terkonsentrasi dalam rantai
makanan, sehingga membahayakan bagi manusia dan hewan.
2.7 Unsur Logam Golongan VIII B (9) dan VIII B (10).
Golongan VIII B (9)
1. Co (Kobalt)
Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co
dan nomor atom 27.
Ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735.
Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam. Elemen
bebasnya, diproduksi dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu
perak yang keras dan berkilau.
Ketersediaan: unsur kimia kobal tersedia di dalam banyak formulasi yang
mencakup kertas perak, potongan, bedak, tangkai, dan kawat
Kobal terdapat dalam mineral kobaltit, smaltit dan eritrit. Sering terdapat
bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum
didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.
Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada.
Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar
bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman
yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan
Amerika Serikat lainnya.
Proses Pembuatan Kobalt
Unsur cobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan
biasanya juga dengan arsenik. Mineral cobalt terpenting antara lain Smaltite
(CoAs2), cobalttite (CoAsS) dan Lemacite ( Co3S4 ). Sumber utama cobalt disebut
Speisses yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit
sodium ( NaOCl) . Berikut reaksinya :
2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2O 2Co(OH)3(s) + NaCl(aq)
Trihydroxide Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk
membentuk oksida dan kemudian ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah
unsur kobalt metal. Berikut reaksinya :
2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O
2Co2O3 + 3C 4Co(s) + 3CO2(g)
Kegunaan :
Kobal dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat
Alnico, alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy
stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan
berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang
digunakan dengan kecepatan tinggi.
Kobal juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai
alloy, digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan
dalam elektroplating karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan
oksidasinya.
Menanam tanaman eceng gondok di badan air yang tercemar oleh logam Co.
Rhodium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Rh dan nomor atom 45
Wollaston menemukan rodium di antara tahun 1803 dan 1804 pada bijih mentah
platina,yang kemungkinan didapat dari Amerika Selatan.
Rodium terjadi di alam dengan logam grup platina lainnya dari pasir di sungai
Ural dan Amerika Utara dan Selatan. Juga ditemukan bersama logam grup platina
lainnya dari area penambangan tembaga-nikel sulfide di Sudbury, kawasan
Ontario. Meskipun kuantitas yang didapatkan sangat kecil, maka produksi dalam
jumlah komersial dimungkinkan dari proses nikel dalam jumlah berton-ton.
Produksi rodium tahunan hanya sebanyak 7-8 ton.
Kegunaan:
Kegunaan utama rodium adalah bagian dari alloy untuk mengeraskan platina
dan paladium. Alloy semacam ini digunakan untuk rakitan gulungan kawat koil
dalam tungku pemanas, pembuatan termokopel, bushing (proses pembentukan
garis silindris untuk menahan gerakan mekanis) pada produksi serat kaca,
elektroda pada kabel kontak pemercik api pada pesawat terbang, dan pembuatan
cawan porselen. Rodium sangat berguna sebagai bahan kontak listrik karena
rodium memiliki hambatan listrik yang rendah, hambatan kontak yang rendah dan
stabil, dan sangat tahan terhadap korosi. Lapisan rodium, dihasilkan dengan
metode electroplating atau dengan evaporasi (penguapan), bersifat keras dan
digunakan untuk instrument optis. Rodium juga digunakan untuk perhiasan
wanita, dekorasi, dan sebagai katalis.
Penggunaan utama dari unsur ini adalah sebagai agen untuk platinum paduan
pengerasan dan paladium. Paduan ini digunakan dalam gulungan tungku, ring
untuk produksi serat gelas, elemen termokopel, elektroda untuk busi pesawat
terbang, dan cawan lebur laboratorium. Kegunaan lain meliputi:
a) Hal ini digunakan sebagai bahan kontak listrik karena resistansi rendah listrik,
resistansi kontak rendah dan stabil, dan ketahanan korosi yang tinggi.
b) rhodium Disepuh, yang dibuat oleh elektroplating atau penguapan, sangat keras dan
digunakan untuk instrumen optik.
c) logam ini menemukan digunakan dalam perhiasan dan dekorasi. Hal ini dilapisi
pada emas putih dan platinum untuk memberikan permukaan putih reflektif. Hal
ini dikenal sebagai rodium berkedip dalam bisnis perhiasan.
d) Hal ini juga dapat digunakan dalam lapisan perak sterling untuk memperkuat logam
dari noda, sebagai akibat dari senyawa tembaga ditemukan di sterling silver.
e) Ini juga merupakan katalis yang sangat berguna dalam sejumlah proses industri
(terutama digunakan dalam sistem katalitik konverter mobil katalitik dan katalitik
untuk karbonilasi metanol untuk menghasilkan asam asetat oleh proses Monsanto).
Hal ini digunakan untuk mengkatalisis penambahan hydrosilanes ke ikatan
rangkap, sebuah proses penting dalam pembuatan karet silikon tertentu.
f) kompleks ion rodium dengan BINAP memberikan katalis kiral banyak digunakan
untuk sintesis kiral, seperti dalam sintesis menthol.
g) Hal ini juga digunakan sebagai filter dalam sistem mamografi karena karakteristik
sinar-x yang dihasilkan.
h) Hal ini juga digunakan di permukaan pena kualitas tinggi karena tinggi ketahanan
karakteristik. Pena ini termasuk Graf von Faber-Castell yang agak kurang terkenal
dari Montblanc, tapi menghasilkan pena yang sangat terbatas.
3.
Ir (Iridium)
Iridium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ir dan
nomor atom 77.
Tennant menemukan iridium pada tahun 1803 dalam residu yang tersisa
ketika platinum mentah dilarutkan dengan aqua regia. Penamaan iridium sangat
layak karena garam-garamnya berwarna terang.
Iridium tidak terdapat di alam bersama dengan platinum dan logam satu grup
platinum platinum dalam mineral tanah. Iridium didapatkan seagai hasil samping
dari industri penambangan nikel.
Kegunaan:
Meskipun kegunaan utamanya dalah sebagai zat pengeras untuk platinum,
iridium juga digunakan untuk membuat cawan dan peralatan yang membutuhkan
suhu tinggi. Iridium juga digunakan sebagai bahan kontak listrik.
Unsur ini membentuk alloy dengan osmium yang digunakan untuk mata pulpen
dan bearing kompas.
2.8
Sifat magnet.
Sifat Logam
Sifat
Jari-jari atom
Jari-jari ion X2+
Titik lebur (oC)
Titik didih (oC)
Massa jenis (g cm3
)
Sc
1.44
-
Ti
1.32
1.00
V
1.22
0.93
Cr
1.18
0.87
Mn
1.17
0.81
Fe
1.17
0.75
Co
1.16
0.79
Ni
1.15
0.83
Cu
1.17
0.87
Zn
1.25
0.88
1.54
1
2.83
1
3
1.66
0
3.28
7
4.5
1.89
0
3.38
0
6
1.85
7
2.67
2
7.2
1.22
4
1.96
2
7.2
1.53
5
2.75
0
7.9
1.49
5
2.87
0
8.9
1.45
5
2.73
2
8.9
1.083 420
2.567 907
8.9
7.1
Kekerasan (skala
9
5
4.5
3
Mohs)
Energi ionisasi (kJ 631
658
650
652
717
759
758
737
745
-1
mol )
Keelektronegatifa 1.3
1.5
1.6
1.6
1.5
1.5
1.8
1.8
1.9
n
E0 red X2+(aq)
-1.2 -0.91 -1.19 -0.44 -0.28 -0.25 +0.3
(volt)
4
0
3+
E red X (aq)
-2.1 -1.2 -0.86 -0.74 -0.28 -0.4 (volt)
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam. Sifat itu disebabkan semua
unsur transisi memiliki energi ionisasi yang rendah, yaitu kurang dari 1.000 kJ mol1
dan keelektronegatifannya rendah, yaitu kurang dari 2.
Sifat Magnet
Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan
unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik (sedikit ditarik ke dalam medan
magnet). Makin banyak elektron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula
sifat paramagnetknya. Pada seng dimana orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka
bersifat diamagnetik (sedikit ditolak keluar medan magnet).
2.9 Membentuk senyawa-senyawa Berwarna
Senyawa unsur transisi (kecuali skandium dan seng), memberikan bermacam
warna baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi juga
berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak penuh. Peralihan
electron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan
bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyawa logam transisi.
Senyawa dari Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong, serta
senyawa dari Zn2+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh, sehingga
tidak terjadi peralihan elektron.
2.10 Tingkat Oksidasi
Unsur transisi periode keempat memiliki beberapa tingkat oksidasi. Misalnya, Mn
dapat memiliki tingkat oksidasi +2 (terdapat pada MnSO4), +4 (terdapat pada
MnO2), +6 (terdapat pada K2MnO4), dan +7 (terdapat pada KMnO4).
Unsur
Tingkat Oksidasi
Tingkat Oksidasi yang
stabil
Sc
+3
+3
Ti
+2,+3,+4
+4
V
+2,+3,+4,+5
+5
2.5
906
1.6
0.76
-
Cr
+2,+3,+4,+5,+6
+3,+6
Mn
+2,+3,+4,+6,+7
+2,+4,+7
Fe
+2,+3
+2,+3
Co
+2,+3
+2,+3
Ni
+2
+2
Cu
+1,+2
+1,+2
Zn
+2
+2
Keberagaman tingkat oksidasi unsur transisi periode ke empat disebabkan elektron
valensinya menempati subkulit 3d dan 4s. Tingkat energi ke 2 subkulit itu sangat
berdekatan sehingga unsur transisi periode keempat dapat menggunakan elektron
pada sub kulit 3d dan 4s untuk membentuk ikatan. Misalnya, besi (Fe) dapat
memiliki tingkat oksidasi +2 dan +3. Tingkat oksidasi +2 terjadi karena besi
melepaskan 2 elektron pada subkulit 4s. Serta tingkat oksidasi +3 terjadi karena
besi melepaskan 2 elektron pada subkulit 4s dan 1 elektron pada subkulit 3d.
6
2
2+
6
26Fe : [Ar] 3d , 4s
26Fe : [Ar] 3d
3+
5
26Fe : [Ar] 3d
Skandium (Sc) dan Seng (Zn) hanya memiliki satu tingkat oksidasi. Sc dengan
konfigurasi 21Sc: [Ar] 3d1,4s2 cenderung melepaskan semua elektron valensinya
sehingga memiliki konfigurasi sama dengan argon. Zn dengan konfigurasi 30Zn:
[Ar] 3d10,4s2 cenderung melepaskan elektron pada subkulit 4s sehingga memiliki
konfigurasi elektron argon ditambah dengan subkulit d yang penuh. Konfigurasi itu
disebut pseudo gas mulia.
1
2
10
2
21Sc: [Ar] 3d ,4s
30Zn: [Ar] 3d ,4s
3+
2+
10
21Sc : [Ar]
30Zn : [Ar] 3d
BAB 3 KESIMPULAN
3.1 Simpulan.
Dari materi yang telah dibahas dapat di analisis Bahwa Unsur transisi
periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti),
Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni),
Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Dari sepuluh unsur tersebut masing masing unsur memiliki sifat yang berbeda,
tingkat oksidasi yang berbeda, dan kegunaan yang berbeda.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari semakin bertambah besar.
Sedangkan dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari semakin pendek.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah densitas semakin besar
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah nilai energi ionisasi unsur
golongan IIIB semakin menurun.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah elektronegatifitas semakin kecil.
Unsur golongan IIIB terdiri dari : Skandium
(Sc), yitrium (Itrium), lanthanum, dan Aktinium.
Dari pembahasan Unsur Transisi Periode 4 ini kami dapat menyimpulkan
bahwa di dalam Unsur Transisi Periode 4 memiliki Sifat yang tidak dimiliki Unsur
lainnya. Unsur Transisi Periode 4 memiliki 10 Senyawa yang terdapat diantara
golongan III B dan II B.
Dan Unsur Transisi Periode 4 banyak digunakan dalam kehidupan seperti di bidang
Analisis Kimia, Industri, dll.
3.2 Saran
Mengingat banyaknya kegunaan unsur-unsur periode ke empat dalam kehidupan
sehari-hari, maka siswa/siswi harus benar-benar memahami mengenai unsur-unsur
periode ke empat, sehingga menjadi sebuah pengetahuan di masa depan.
maka untuk pembuatan makalah selanjutnya diharapkan penulis dapat menyajikan
penjabaran materi yang lebih banyak lagi.
Daftar Pustaka
http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/kimia-unsur-unsur-transisi-periode4.html
http://www2.jogjabelajar.org/modul/adaptif/kimia/22_UNSUR_TRANSISI_PERI
ODE_KEEMPAT.swf
http://www.google.co.id
http://andykimia03.wordpress.com/2009/10/15/kimia-unsur-golongan-transisiperiode-keempat/
http://yu-mhi.blogspot.com/2011/12/makalah-kimia-unsur-transisi-periode.html
http://belovediinsblog.blogspot.com/2012/01/makalah-unsur-unsur-transisiperiode-ke.html
http://www.scribd.com/upload-document?archive_doc=49928932#files
Anonim. 29 Juni 2009. Golongan IIIB. (Online),
(http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/golongan-iii-b.html, diakses tanggal 2
Oktober 2011).
http://ichanurfa.irvanriswanto.com/2010/12/15/golongan-iii-b/#more-12