Anda di halaman 1dari 4

Pertidaksamaan linear adalah pertidaksaan

dengan pangkat tertinggi dari variabelnya


adalah satu.

Sistem pertidaksamaan linear adalah ga-

Standar Kompetensi:
Merancang dan menggunakan model matematika program linear .
Kompetensi Dasar:
Merumuskan masalah nyata ke dalam
model matematika sistem pertidaksamaan
linear, menyelesaikan, dan menafsirkan hasil
yang diperoleh.

Standar Kompetensi Lulusan:


1. Menyelesaikan sistem pertidaksamaan
linear dua variabel

bungan dua atau lebih pertidaksamaan linear.


Himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan linear dua variable merupakan pasangan
bilangan (x, y) yang memenuhi pertidaksamaan linear tersebut.

Sistem Pertidaksamaan Linear

matika terapan yang digunakan untuk memecahkan suatu persoalan (pengotimalan)


tertentu dalam bentuk model matematika.
Model-modelnya terdiri atas pertidaksamaan
linear yang mempunyai ba-nyak penyelesaian.

Model matematika adalah suatu cara sederhana untuk menerjemahkan suatu masalah
ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan, pertidaksamaan, atau
fungsi.

Menentukan grafik himpunan penyelesaian


pertidaksamaan linear:
Langkah-langkahnya:
a. Lukis garis dari persamaan linearnya,

b. Arsirlah bagian/daerah yang memenuhui


pertidaksamaannya, dengan cara:

sumbu-y di titk (0, ) dan memotong sumbu-

x di titik ( ac ,0) .

Contoh 1:
y

2x 3 y 6 ,

2
x

3. Menyelesaikan model matematika dari


Program linear salah satu bagian dari mate-

y mx , garis ini melalui titik (0, 0) dan


titik (1, m).

c
b

2. Merancang model matematika dari


masalah program linear
masalah program linear dan
penafsirannya.

garis ini sejajar dengan sumbu- x


dan melalui titik (0, m).

Melukis Garis Lurus (Persamaan Linear)


Bentuk: ax by c , garis ini memotong

garis ini titik-titik


potongnya (0, 2) dan
(3, 0).

3
Bentuk: y mx d , garis ini memotong
sumb-y di titk (0, d ) dan memotong sumbu-x
d
,0) .
di titik ( m

Uji titik-titik di bagian bawah/ bagian atas


garis dengan mensubtitusikan ke pertidaksamaannya, atau
Memperhatikan nilai x atau y pada pertidaksamaannya. Jika lebih besar, maka arsir
bagian atas atau kanan garis. Jika lebih
kecil, maka arsir bagian bawah atau kiri.

Contoh 3:
y
2

Hp.
x
3

2 x 3 y 6 ; x dan y
lebih besar, maka
daerah penyelesaiannya berada di
atas/ kanan garis.

Contoh 4:

Contoh 2:
y
2

x m,

y 2x 4 ,
garis
ini titik-titik potongnya
(0, -4) dan (2, 0).

-4
Bentuk lain:

y n , garis ini sejajar dengan sumbu-y


dan melalui titik (n, 0).

x 2y 4 ;
x lebih kecil, maka
daerah penyelesaiannya berada di
kanan garis.

y
Hp.
-2

x
4

y
Hp.

Contoh 4:

3 y 4 x 12 ;

-3

y lebih besar, maka


daerah penyelesaiannya berada di atas
garis.

Contoh6:
Catatan:

Menentukan grafik himpunan penyelesaian


Sistem pertidaksamaan linear:
Secara umum, langkahnya sama seperti
menentukan himpunan penyelesaian (hp) dari
pertidaksamaan linear, namun dalam sistem
pertidaksamaan linear ada beberapa garis
dlm satu gambar.
Untuk memudahkan dalam menentukan hpnya,
maka setiap pertidaksamaan daerah yang
diarsirnya adalah yang bukan hp.
Contoh 4:
Tentukan himpunan penyelesaian dari:
2 x 3 y 6; 4 x 2 y 8; x 0; y 0

y
4

Hp.

x
2x 3 y 6
4x 2 y 8
2 3

2 3

Contoh 5:
Tentukan himpunan penyelesaian dari:

2 x 6; y 1; 3 x 4 y 24; 2 y x 2

4
2

y
-2

Hp.
2

Model Matematika dan Nilai Optimun


Masalah Program linier adalah mengenai optimalisasi dengan keterbatasan tertentu. Keterbatasan dan optimalisasi ini harus dibentuk
dahulu model matematikanya ;
yang secara garis besar dibagi 2 bagian :
- constraint (Fungsi Kendala/ Persyaratan ),
merupakan fungsi yang menjadi prasyarat
dari masalah yang ditanyakan

Langkah :

4
Hp.

Untuk mementukan titik-titik potong, gunakan


cara eliminasi atau subtitusi dua buah garis.

- objective Function (Fungsi Tujuan / Sasaran),


merupakan fungsi pokok permasalahan.

- Bandingkan nilai yang didapat, Jawaban


disesuaikan dengan pertanyaan (maksimum/
minimum)

- Baca seluruh masalah untuk menentukan


pokok/ tema utama permaslahan, kemudian
gunakan variable (x atau y) sebagai penggati
yang menjadi masalah.
- Susun model matematikanya untuk fungsifungsi kendala dan fungsi tujuan.
- Tentukan daerah penyelesaian (HP) yang
memenuhi persyaratannya
- Tentukan titik-titik potong (ekstrim) yang ada
pada HP.
- Substitusi koordinat titik-titik ekstrim ke fungsi
tujuan.

Seorang pedagang akan membuat kue A dan


kue B. Kue A membutuhkan 150 gr tepung
dan 50 gr mentega. Kue B membutuhkan 75
gr tepung dan 75 gr mentega. Tepung yang
tersedia ada 2250 gr dan mentega yang tersedia ada 1750 gr. Jika kue A memberi keuntungan Rp 100,00 dan kue B Rp 125,00 tiap
unitnya. Berapa keuntungan maksimum yang
mungkin diperoleh pedagang itu ?
Jawab:
Jika diperhatikan, pokok masalahnya adalah
membuat kue A dan kue B, untuk itu kita
misalkan:
x adalah banyaknya kue A yang akan di buat,
y adalah banyaknya kue B yang akan dibuat
Fungsi Kendala:

150 x 75 y 2250 2 x y 30 (l1)


50 x 75 y 1750 2 x 3 y 70 (l2)
x 0; dan y 0

Fungsi Tujuan: K f ( x, y ) 100 x 150 y


y
30

A (0, 23)

23

B (5, 20)
C (15, 0)

Hp
.

x
15

35

l2

l1 yang ada dalam hp, yaitu:


Ada 4 titik potong
O(0, 0); A (0, 23); B(5, 20) dan C(15, 0).
ada tiga yang mungkin menjadi titik ekstrim,
yaitu: A (0, 23); B(5, 20) dan C(15, 0),

Nilai Optimal: K f ( x, y ) 100 x 125 y


K f ( A ) 100.0 125.23 Rp. 2.875
(dalam hal ini banyaknya roti tidak pecahan)
K f (B) 100.5 125.20 Rp. 3.000
K f (C) 100.15 125.0 Rp. 1.500
Jadi keuntungan maksimum pedagang itu
adalah: Rp. 3.000,- yaitu, dengan membuat
5 unit kue A dan 20 unit kue B.
Contoh7:
Dalam satu minggu tiap orang membutuhkan
paling sedikit 16 unit protein , 24 unit karbohidrat dan 18 unit lemak. Makanan A mengandung protein, karbohidrat dan lemak berturutturut 4, 12 dan 2 unit setiap kg. Makanan B
mengandung protein, karbohidrat dan lemak
berturut turut 2 , 2 dan 6 unit setiap kg. Berapa
kg masing- masing makanan harus dibeli setiap
minggunya, agar kebutuhan terpenuhi, tetapi
dengan biaya semurah-murahnya, bila 1 kg
makanan A harganya Rp 1.700,00 dan 1 kg
makanan B harganya Rp 800,00.

Menuju Ujian Nasional:


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN:
Menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear
dua variable.

Nilai Optimal: B f ( x, y ) 1700 x 800 y


B f ( A) 1700.0 800.12 Rp. 9.600
B f ( B ) 1700.1 800.6 Rp. 6.500 *
B f (C ) 1700.3 800.2 Rp. 6.700
B f (C ) 1700.9 800.0 Rp. 15.300
Jadi yang harus dibeli tiap minggunya adalah:
1 kg Makanan A dan 6 kg Makanan B dengan
biaya Rp. 6.500,-

Nilai maksimum fungsi obyektif 4x + 2y pada


himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan x y 4 ; x y 9 ; 2 x 3 y 12 ;dan
3 x 2 y 12 , adalah
Jawab:
Tentukan daerah penyelesaian:
y
9

2 x 3 y 12

A (0, 4)
l1

B (3, 6)
4

Hp
.

l2

3 x 2 y 12

C (6, 3)
D (4, 0)

-6

4 x ly 49 l4
3

Jawab:
Misal: banyaknya Makanan A = x ;
banyaknya Makanan B = y
Fungsi Kendala:
4 x 2 y 16 2 x y 8 (l1)
12 x 2 y 24 6 x y 12 (l2)
2 xy 6 y 18 x 3 y 9 (l3)

B f ( x, y ) 1700 x 800 y
Fungsi
Tujuan:
12 A (0,
12)

Daerah Penyelesaian:
B (1, 6) Hp
.

C (3, 2)
D (9, 0)
2

4 l
l2
1

-6

Nilai Maksimum: f ( x, y ) 4 x 2 y
f ( A) 4.0 2.4 8
f ( B ) 4.3 2.6 24

f (C ) 4.6 2.3 30
f ( D) 4.4 2.0 16

Maka nilai Maksimumnya adalah 30

l3

x y 9

Merancang model matematika dari masalah


program linear.
Seorang pengusaha mebel akan memproduksi meja dan kursi yang menggunakan bahan
dari papan-papan kayu dengan ukuran tertentu. Satu meja memerlukan bahan 10 potong
dan satu kursi memerlukan 5 potong papan.
Papan yang tersedia ada 500 potong. Biaya
pembuatan satu meja Rp100.000,00 dan biaya pembuatan satu kursi Rp40.000,00. Anggaran yang tersedia Rp1.000.000,00. Model
matematika dari persoalan tersebut adalah ...
Jawab:
Misalkan: banyaknya produksi Meja adalah x
dan banyaknya produksi kursi adalah y, maka
Model Matematikanya:
10 x 5 y 500 2 x y 100 ;
100.000 x 40.000 y 1.000.000
5 x 2 y 50 adalah:
2 x y 100 ; 5 x 2 y 50 ;
x 0; dan y 0

Menyelesaikan model matematika dari


masalah program linear dan penafsirannya.
Tanah seluas 10.000 m2 akan dibangun rumah
tipe A dan tipe B. Untuk tipe A diperlukan 100
m2 dan dan tipe B diperlukan 75 m2. Jumlah
rumah yang akan dibangun paling banyak
125 unit. Keuntungan rumah tipe A adalah Rp
6.000.000,00/unit dan tipe B adalah Rp
4.000.000,00/unit. Keuntungan maksimum
yang dapat diperoleh daru penjualan rumah
tersebut adalah

Jawab:
Misal: Banyaknya Rumah Tipe A adalah x,
dan banyaknya rumah Tipe B adalah y, maka:
Fungsi Kendala:

100 x 75 y 10.000 3 x 4 y 400 (l1)


x y 125 (l2) ; x 0; dan y 0

Fungsi Tujuan: K f ( x, y ) 6 jt.x 4 jt. y

a. Rp 550.000.000,00
b. Rp 600.000.000,00
c. Rp 700.000.000,00
d. Rp 800.000.000,00
e. Rp 900.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai