Anda di halaman 1dari 4

Sistem Koordinasi dan Sistem Indera

pada Manusia
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam berbagai sistem dalam kehidupan
Kompetensi Dasar
: 1.3 Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
Sistem Koordinasi dan Sistem Indera pada Manusia
Pernahkah tanganmu menyentuh benda yang panas? Bagaiman reaksi tanganmu atau tubuhmu?
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Bila kamu mendengar seseorang memanggil namamu,
tentunya kamu akan menoleh, bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Ada sesuatu dari luar yaitu
panasnya benda yang kamu sentuh, atau suara panggilan dari temanmu. Tubuhmu memberikan
tanggapan terhadap rangsang dari luar tersebut.
Jantung berdebar dan tangan bergeerak spontan karena terkejut, Pernahkah kamu pikirkan
mengapa dan bagaimana tubuhmu bisa memberi tanggapan atau respon seperti itu? Sistem
koordinasi, dan indera bersama-sama terlibat dalam proses tersebut.
Pernahkah kamu menginjak benda yang panas? Tanpa kamu sadari, kamu langsung menarik
kakimu. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena kamu memiliki sistem saraf yang
berfungsi untuk merespons rangsangan dan melaporkannya ke otak. Sistem saraf merupakan
salah satu sistem koordinasi tubuh. Selain sistem saraf, terdapat sistem hormon yang
mengendalikan sistem fisiologis tubuh. Sistem saraf berhubungan erat dengan alat indera
manusia. Misalnya, ketika kamu menyentuh batang bunga yang berduri, kamu terlebih dahulu
melihat batang tersebut dengan mata. Kemudian, kamu menyentuh duri tersebut, lalu kamu
terkejut karena duri tersebut melukai kulitmu. Dari responmu tersebut pun sistem saraf telah
bekerja.
A. Sistem Saraf
Sistem saraf disusun oleh satuan terkecil yang disebut sel saraf. Sistem saraf terdiri atas otak,
sumsum tulang belakang, dan saraf (neuron). Fungsi sistem saraf adalah sebagai pengatur
koordinasi alat-alat tubuh dan sebagai
pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.

1. Sel Saraf
Sel saraf atau neuron merupakan unit dasar dari sistem saraf. Berdasarkan fungsinya, sel saraf
dibagi menjadi dua macam, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi sebagai pembawa
impuls dari organ ke saraf pusat atau sebaliknya. Sedangkan, neuroglia berperan untuk
mendukung neuron melaksanakan tugasnya dengan baik. Neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu:
badan sel, dendrit, dan neurit. Badan sel memiliki sebuah inti dan di dalam
sitoplasmanya terdapat butir-butir Nissl yang mengandung RNA. Butir-butir Nissl ini berfungsi
untuk mensintesis protein. Dendrit berfungsi untuk menyampaikan impuls (rangsangan) menuju
badan sel. Sedangkan, neurit berfungsi menyampaikan informasi dari badan sel ke sel lainnya.
Pertemuan antara neurit dengan dendrit disebut sinapsis. Di dalam neurit terdapat serabut-serabut
halus yang disebut neurofibril. Neurofibril diselubungi oleh selaput mielin yang berfungsi
melindungi dan memberi makan neurit. Pada tempat tertentu, terdapat penyempitan yang tidak
diselubungi selaput mielin, disebut nodus ranvier.

Gambar 1 Sel Saraf


Berdasarkan struktur dan fungsinya, terdapat tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf sensorik,
motoris, dan konektor (interneuron).
a. Neuron Sensorik
Neuron sensorik (neuron aferen) berfungsi untuk menghantarkan impuls dari indera ke sistem
saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Motoris

Neuron motoris (neuron eferen) berfungsi untuk menghantar impuls dari sistem saraf pusat ke
kelenjar atau otot.
c. Neuron Konektor (Interneuron)
Interneuron berfungsi untuk meneruskan impuls (rangsangan) dari neuron sensorik ke neuron
motoris. Interneuron merupakan sel saraf yang memiliki banyak dendrit dan akson (multipolar).
2. Gerak Biasa dan Gerak Refleks
Gerak adalah suatu aktivitas tubuh karena adanya rangsangan oleh saraf. Gerak dibagi menjadi
dua macam, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Gerak biasa adalah gerak yang dilakukan
dengan kesadaran. Sedangkan, gerak
refleks dilakukan di luar kesadaran. Gerak refleks sangat dibutuhkan untuk menghindari bahaya.
Berdasarkan letak neuron penghubung (neuron
konektor), gerak refleks dibagi menjadi dua macam, yaitu refleks otak dan refleks tulang
belakang. Jika neuron konektornya terletak di otak disebut refleks otak. Contohnya, gerakan
pupil mata yang menyempit dan melebar karena terkena rangsangan cahaya. Jika neuron
konektornya terletak di sumsum tulang belakang disebut refleks sumsum tulang belakang.
Contohnya, gerakan lutut yang tidak disengaja.
3. Sistem Saraf Pusat dan Saraf Tepi
Sistem saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan, sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf sadar (saraf kraniospinal) dan saraf tak sadar (saraf otonom).
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuh dikendalikan
oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak
dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas
tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh
selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan
mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil
benturan dan guncangan. Meningia terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan
duramater.
1) Otak
Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia terdiri atas

dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan.

Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh
bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur-jalur spinal. Otak dibagi menjadi
empat bagian, yaitu otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
a) Otak besar (cerebrum)
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar 1500 cm3. Permukaan otak berlipatlipat sehingga dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi neuron sehingga berwarna
kelabu (substansia grissea). Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan dendrit sehingga
berwarna putih (substansia alba). Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan,
dan kemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia
sadari. Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1) bagian depan : pusat gerakan otot
2) bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dan
kecerdasan
3) bagian samping : pusat pendengaran
4) bagian belakang : pusat penglihatan
b) Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan diensefalon. Otak
tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak
tengah terdapat:
1) Talamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba dan
mengarahkan impuls ke bagian cerebrum yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls
ke sumsum tulang belakang.
2) Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan keseimbangan cairan
tubuh.

Anda mungkin juga menyukai