Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Marita Wulandari

NIM

: 25316004

Tugas

: Kimia Lingkungan
Perbedaan Konsentrasi Ozon
Pola konsentrasi ozon dapat menggambarkan kondisi umum suatu wilayah yang

dipresentasikannya. Biasanya keteraturan pola konsentrasi ozon akan dipengaruhi oleh


perubahan intensitas radiasi matahari siang dan malam, di mana mekanisme fotokimianya
terkait dimensi ruang dan waktu untuk pembentukan dan perusakan ozon, temperatur serta
sudut zenith matahari1 sehingga akan membentuk pola yang berulang dengan siklus harian.
Secara alamiah ozon terutama terbentuk dari hasil proses fotodisosiasi, di mana matahari
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses ini. Aksi radiasi ultraviolet pada
molekul oksigen (O2 ) mengakibatkan disosiasi menjadi radikal oksigen, yang kemudian
bereaksi kembali dengan oksigen dan membentuk ozon (O3 ).
Ozon sebagai pencemar ditemukan di atmosfer bawah atau troposfer. Energi radiasi
ultraviolet di permukaan bumi ini tidak cukup kuat untuk mendisosiasi oksigen, tetapi cukup
kuat untuk mendisosiasi NO2 , membentuk NO dan radikal oksigen. Selanjutnya reaksi
antara radikal oksigen dengan oksigen akan membentuk ozon di troposfer. Lebih jauh, ada
prekursor ozon, yaitu gas-gas yang mengakibatkan terbentuknya ozon lain seperti metana
(CH4 ) sebagai salah satu contoh Volatile organic compound, nitrogen oksida (NO) dan
karbon monoksida (CO) hasil pembakaran yang akan menambah oksidasi nitrit oksida yang
membentuk NO2 yang pada akhirnya akan meningkatkan konsentrasi ozon di udara.
Reaksi ozon yang sangat kuat dengan molekul lain membuat ozon dengan
konsentrasi tinggi berbahaya bagi kehidupan. Beberapa studi menyatakan adanya efek
berbahaya dari ozon terhadap produksi panen, pertumbuhan, hutan, dan kesehatan manusia.
Sebagai salah satu polutan yang berakibat buruk bagi kesehatan, ozon dalam pajanan jangka
pendek/akut dapat menyebabkan peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan
paru dan
Profi l konsentrasi ozon pada suatu wilayah memiliki pola yang khas dan berbeda
dengan lokasi lainnya. Ini dapat disebabkan oleh pengaruh intensitas radiasi yang diterima
oleh daerah tersebut. Semakin besar intensitas radiasi yang diterima, semakin banyak ozon

yang dapat dihasilkan. Intensitas matahari dipengaruhi oleh pergerakan Semu Tahunan
Matahari. Gerak semu tahunan matahari adalah adalah gerakan semu matahari dari
khatulistiwa menuju garis lintang balik utara 23o LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser
menuju ke garis lintang balik selatan 23o LS dan kembali lagi ke khatulistiwa.

Gambar 1 Pergerakan Semu Matahari

Gambar 2 Kedudukan Matahari Terhadap Bumi


Selain intensitasnya, sudut datang sinar matahari juga berpengaruh pada konsentrasi
ozon di mana besarnya sudut zenith matahari membuat waktu paruh NO2 sebagai prekursor
ozon menjadi semakin panjang. Hal ini menjelaskan mengapa pada waktu siang hari, sudut
zenith mendekati nol, waktu paruh NO2 mencapai nilai terendah, reaksi fotolitik berlangsung
paling cepat dibanding waktu lain sepanjang hari sehingga menghasilkan ozon dalam jumlah
yang banyak. Sebaliknya pada pagi dan sore hari, sudut zenith mencapai titik tertinggi, terjadi
peningkatan konsentrasi NO2 dan penurunan konsentrasi ozon. Pengaruh radiasi matahari
juga terlihat jelas pada perubahan musim di mana saat intensitas matahari sangat tinggi,
konsentrasi ozon juga sangat tinggi dan pada musim penghujan dengan intensitas radiasi
matahari yang relatif rendah, konsentrasi ozon juga lebih rendah. Waktu dimulainya
peningkatan konsentrasi ozon terjadi pada saat yang hampir sama pada musim penghujan,
peralihan dan kemarau, yaitu sesaat setelah terjadi peningkatan konsentrasi NO dari ruang

pembakaran kendaraan bermotor yang diemisikan dan berubah menjadi NO2 serta mengalami
proses fotokimia dengan munculnya sinar matahari. Kejadian puncak konsentrasi ozon, yaitu
pada saat konsentrasi maksimum, merupakan saat yang terjadi tepat sebelum adanya reaksi
yang menimbulkan penurunan konsentrasi ozon karena tahap penguraian lebih cepat daripada
tahap pembentukan ozon. Puncak konsentrasi ozon musim penghujan terjadi lebih cepat
(pukul 11.00) dari puncak konsentrasi ozon musim kemarau (pukul 12.00).
Terdapat perbedaan lamanya waktu antara dimulainya peningkatan konsentrasi ozon
hingga tercapai konsentrasi puncak. Durasi ini dipengaruhi oleh tingkat radiasi matahari,
keberadaan dan konsentrasi prekursor serta faktor meteorologi yang memengaruhi
konsentrasi ozon. Dengan tingginya intensitas matahari yang diperoleh pada musim kemarau
maka durasi puncak juga semakin lama karena reaksi pembentukan ozon dapat terus terjadi
selama O3 belum bereaksi kembali dengan NO dan membentuk NO2 dalam tahap penguraian.
Sebaliknya pada musim penghujan, intensitas matahari cenderung lebih kecil sehingga durasi
puncak menjadi lebih pendek dan kemungkinan terjadi deposisi yang memperkecil
konsentrasi prekursor sehingga ozon yang terbentuk juga lebih rendah.
Pada lapisan troposfer bawah konsentrasi ozon pada musim hujan lebih rendah
daripada musim kemarau. Nilai konsentrasi ozon ini rendah akibat pengaruh temperatur
atmosfer bawah yang rendah dikarenakan terjadi musim hujan, sehingga terjadi pencucian
(washing out) oleh air hujan yang berdampak pada penurunan konsentrasi ozon.
Sebaliknya pada musim kemarau konsentrasi ozon pada lapisan troposfer bawah
sangat tinggi. Nilai konsentrasi ozon ini tinggi disebabkan karena musim kemarau dimana
intensitas sinar matahari cukup kuat yang menyebabkan temperatur tinggi. Faktor lain yang
mempengaruhi adalah akibat dari kegiatan manusia.
Pada lapisan troposfer, umumnya konsentrasi ozon menurun secara perlahan seiring
dengan naiknya ketinggian. Minimum dari konsentrasi ini terdeteksi di tropopause, di mana
suhu udara paling rendah di atmosfer bumi. Mulai dari lapisan ini atau memasuki lapisan
stratosfer, konsentrasi ozon meningkat dengan cepat sesuai dengan peninggkatan
ketinggiannya, dan mencapai nilai maksimum pada ketinggian sekitar 25-28 km, setelah itu
konsentrasi ozon akan turun lagi secara perlahan.
Konsentrasi ozon tertinggi pada lapisan troposfer terdapat di troposfer bawah
mengingat sumber pembentukan ozon di troposfer selain proses fotokimia juga berasal dari

populasi udara yang bersumber dari berbagai kegiatan manusia (antropogenik), salah satu
sumber pembentukan ozon yang sangat diperhitungkan adalah pembakaran biomasa, dimana
umumnya terjadi di bagian bawah troposfer dekat permukaan bumi.
REFERENSI
Anonim. http://www.gurupendidikan.net/2016/03/pengertian-penyebab-dan-pengaruh-geraksemu-tahunan-matahari.html. Diakses tanggal 3 November 2016
Dyah Lukita Sari dan R. Driejana.2011. Pengaruh Parameter Meteorologi Dan Prekursor
Ozon Pada Model Neural Network Konsentrasi Ozon Troposferik (Studi Di Kota
Bandung). Jurnal Widyariset, Vol. 14 No.3, Desember 2011. Pusat Penelitian dan
Pengembangan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofi sika: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai