PENDAHULUAN
Islam
adalah
agama
yang
menjunjung
tinggi
ilmu
didunia
ini
terdiri
dari
berbagai
maam
ilmu
yang
mereka
amati
di
angkasa
untuk
memenuhi
BAB II
PEMBAHASAN
dalam
Ensiklopedi
menyatakan
bahwa
Satuan
astronomi
adalah
jarak
menengah
antara
Berbeda
dengan
waktu
sipil,
atau
kelender,
yang
pengaruh
benda-benda
langit
itu
terhadap
B. PERADABAN
ISLAM
DAN
ILMU
PENGETAHUAN
ASTORONOMI
Astronomi adalah suatu ilmu praktis bagi orang-rang Arab,
sebagian karena mereka harus mengetahui arah Makkah dari
setiap kota Islam, supaya bisa menghadap ke Kabah untuk
melaksanakan sholat. Dalam berkembangnya ilmu astronomi
didorong oleh hasrat ingin tahu para ilmuan untuk mengetahui
gejala ruang angkasa termasuk pergerakan tatasurya, tentunya
seiring dengan perintah agama untuk mengkajinya. Tetapi juga
peran khusus astronomi dalam kepentingan ritual agama seperti
penentuan arah kiblat dan waktu solat, awal Ramahan dan
penetapan
puasa-puasa
lainnya,
memberikan
pengaruh
Ada
banyak
observatorium
sebagai
tempat
Pada masa ini ilmuan Arab dan muslim di dalam Bait alHikmah, yaitu sebuah lembaga ilmiah yang didirikan oleh
kekhalifahan al-Mamun pada tahun 815 M. Bait al-Hikmah
berfungsi
sebagai
institusi
akademik,
perpustakaan,
biro
Ibnu
Sina
yang
Hamadan.
Abu
al-Wafa
menelitinya
menulis
di
dengan
observatorium
versi
yang
salah
satu
ilmu
pengetahuan
tertua
dalam
berputarnya
waktu
dan
zaman,
manusia
pun
Awalnya,
astronomi
di
Cina
digunakan
untuk
Aristoteles
melahirkan
terobosan
penting
yang
adalah
penamaan
sejumlah
bintang
yang
India
dan
Sassanid.
ahli
astronomi
Islam
pun
bermunculan,
rotasi
benda-benda
langit.
Selain
itu,
ahli
astronomi
lainnya,
seperti
Al-Batanni
banyak
mengubah
sistem
perhitungan
sebelumnya
yang
merenovasi
astronomi
modern
yang
berkembang
kemudian di Eropa.
2. Al-Sufi (903-986 M)
Orang Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya
adalah Abdur Rahman as-Sufi. Al-Sufi merupakan sarjana Islam
yang mengembangkan astronomi terapan. Ia berkontribusi besar
dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet
dan juga pergerakan matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib asSabitah
Al-Musawwar,
Azhopi
menetapkan
ciri-ciri
bintang,
5. Al-Farghani
Nama lengkapnya Abul-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn
Kathir al-Farghani. Ia merupakan salah seorang sarjana Islam
dalam bidang astronomi yang amat dikagumi. Beliau adalah
merupakan salah seorang ahli astronomi pada masa Khalifah AlMamun. Dia menulis mengenai astrolabe dan menerangkan
mengenai teori matematik di balik penggunaan peralatan
astronomi itu. Kitabnya yang paling populer adalah Fi Harakat AlSamawiyah wa Jaamai Ilm al-Nujum tentang kosmologi.
6. Al-Zarqali (1029-1087 M)
Saintis Barat mengenalnya dengan panggilan Arzachel.
Wajah Al-Zarqali diabadikan pada setem di Spanyol, sebagai
bentuk penghargaan atas sumbangannya terhadap penciptaan
astrolabe yang lebih baik. Beliau telah menciptakan jadwal
Toledan dan juga merupakan seorang ahli yang menciptakan
astrolabe yang lebih kompleks bernama Safiha.
7. Jabir Ibn Aflah (1145M)
Sejatinya Jabir Ibn Aflah atau Geber adalah seorang ahli
matematik Islam berbangsa Spanyol. Namun, Jabir pun ikut
memberi
warna
da
kontribusi
dalam
pengembangan
ilmu
untuk
mengukur
dan
menerangkan
mengenai
8. Umar Khayyaam
Seorang astronom muslim kenamaan berhasil menciptakan
kalender Paus Gregory XIII pada tahun 1528 M. hasil Umar
Khayyaam ini ternyata jauh lebih baik dibandingkan dengan yang
dibuat oleh Paus Gregory XIII. Kalau yang disebut terakhir ini
membuat perbedaan 1 hari dalam 3330 tahun, maka kelender
Umar Khayyam membuat perbedaan 1 hari dalam 5000 tahun.
Usaha tersebut didasarkan pada kepentingan para petani untuk
mengetahui kapan menanam dan memanen gandum dan juga
penting bagi para musafir serta saudagar yang membutuhkan
keterangan kapan mereka melakukan perjalanan gurun pasir dan
masih banyak lagi kepentingan lainnya.
9. Abu al-Wafa al-Buzjani (940-998 M.)
Pada periode setelah al-Battani, muncul astronom muslim
lainnya, Abu al-Wafa yang dikenal sebagai seorang ahli astronomi
dan ahli matematik Arab paling terkemuka yang pernah ada.
Beliau merupakan salah seorang penterjemah yang mahir dari
Yunani (Greece). Beliau telah mengarang kira-kira 5 buah buku
dan yang terkenal di antaranya ialah,al-Handasah dalam ilmu
geometri.
10.
termasuk
pergerakan
tatasurya,
tentunya
seiring
puasa-puasa
lainnya,
memberikan
pengaruh
adalah
penamaan
sejumlah
bintang
yang
saintis
Barat.
Inilah
beberapa
ahli
astronomi
Islam,
diantaranya : Al-Battani, Al-Sufi, Al-Biruni, Ibnu Yunus, AlFarghani, Al-Zarqali, Jabir Ibn Aflah, Umar Khayyaam, Abu alWafa al-Buzjani, Ibnu Abi ar-Rijal, Abu ar-Raihan al-Bairuni dan
Abu Jaafar al-Khazin.
DAFTAR PUSTAKA
http://universitaskehidupanislam.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-ilmuastronomi-islam.html
http://widodosarono.blogspot.co.id/2011/01/astronomi-islam-menguakrahasia-langit.html
http://penjagahati-zone.blogspot.co.id/2011/01/ilmuwan-muslim-dalambidang-astronomi_2297.html
SEJARAH ASTRONOMI
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
SALMA MUHLISOTUL FAIDZAH
CISILIA TANDRAINI
IFTITAHUL FARIHAH