Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Makalah Kewirausahaan cara memperoleh modal. Tak lupa pula kita kirimkan
salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang berderang seperti
sekarang ini.
Tugas Makalah Kewirausahaan cara memperoleh modal ini disusun
sebagai salah satu penunjang nilai yang diberikan oleh dosen dalam proses
perkuliahan. Semua hasil diskusi kelompok kami telah terlampir dalam makalah
ini.
Tugas Makalah Kewirausahaan cara memperoleh modal ini mengalami
banyak kendala dalam pembuatannya. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Guru maupun teman-teman sekalian yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Dan demi kesempurnaan penyusunan Tugas Makalah
ini selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari pembaca.
Wassalam.
Seputih Agung,
Juni 2015
DAFTAR ISI
Sampul Depan
Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar isi ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang ..................................................................................................
Rumusan Masalah..............................................................................................
Tujuan ...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Modal ..........................................................................................
Sumber-sumber Pendanaan Usaha ...............................................................
Jenis-jenis Dukungan Keuangan ...................................................................
Jenis-jenis Modal ............................................................................................
Produk Modal Kerja dan Investasi ................................................................
Modal asing ....................................................................................................
Hal-hal Yang harus Diperhatikan Dalam Pendanaan Usaha ........................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud modal?
Apa saja sumber-sumber dana usaha?
Apa jenis-jenis dukungan keuangan?
Apa yang dimaksud jenis-jenis modal?
Apa produk modal kerja dan investasi?
Apa yang dimaksud modal asing?
Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendanaan usaha?
C.
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Menjelaskan modal
Menjelaskan sumber-sumber dana usaha
Menjelaskan jenis-jenis dukungan keuangan
menjelaskan jenis-jenis modal
menjelaskan produk modal kerja dan investasi
menjelaskan modal asing
menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendanaan usaha
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MODAL
Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untung berdagang. Disisi
lain modal adalah harta benda (uang), barang yang dapat dipergunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan.
Pengertian modal menurut Brigham
Modal ialah jumlah dari utang jangka panjang, saham preferen, dan ekuitas saham
biasa, atau mungkin pos-pos tersebut plus utang jangka pendek yang dikenakan
bunga.
1. Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah modal
(uang) dan tenaga (keahlian).
2. Modal dlm bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan
usaha;seperti biaya prainvestasi,pengurusan izin,biaya investasi untuk pembelian
aktiva tetap,sampai modal kerja.
3. Modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk mengelola
atau menjalankan suatu usaha.
Menurut Islam harta pada hakikatnya adalah milik Allah SWT. Namun
karena Allah telah menyerahkan kekuasaa-Nya atas harta tersebut kepada
manusia, maka ia diberi wewenang untuk memanfaatkan dan mengembangkanya.
Sebab, ketika seseorang memiliki harta, maka esensinya ia memiliki harta tersebut
hanya untuk dikembangkan dan dimanfaatkan. Namun demikian, dalam hal ini
terkait dengan hukum-hukum syara, dan tidak bebas mengelola secara mutlak.
Sama halnya manusia tidak dapat bebas mengelola zat sebuah barang secara
mutlak, meskipun ia memiliki zatnya. Alasanya, bahwa dia dalam mengelola
dalam rangka memanfaatkan harta tersebut dengan cara yang tidak sah menurut
syara seperti: menghambur-hamburkan, maksiat dan sebagainya, maka Negara
wajib mengawalnya dan melarang untuk mengelolanya, dan wajib merampas
wewenang yang telah diberika oleh Negara kepadanya.
Pengembangan modal supaya jelas, apa yang akan diraih, yaitu untuk
meningkatkan atau memperbanyak jumlah modal dengan berbagai upaya yang
halal, baik melalui produksi atau investasi, baik harta atau aktiva baik tetap
maupun lancar. Semua itu bertujuan agar modal (harta) bisa bertambah
(berkembang) dari yang dimiliki sebelumnya. Contoh aktiva lancar dan tetap yang
digunakan dalam kegiatan produksi seperti pabrik mobil, elektronik dan kegiatan
produksi yang lain. Atau dalam bentuk investasi seperti membeli saham, obligasi,
atau surat berharga lainya.
B. Sumber-Sumber Pendanaan Usaha
Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi
simpan pinjam sampai dengan rumah gadai.Selain itu kredit usaha yang
ditawarkan oleh bank bank pun semakin hari kian menggoda.
Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber sumber dana
yang bisa menyediakan modal untuk usaha, sebagai berikut:
1. Dana Pribadi
Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang barang
berharga dan sebagainya. Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang
paling murah karena tidak dikenakan beban bunga. Kekurangannya ialah jumlah
yang terbatas.
2. Dana dari sistem gadai
Dapet diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke
lembaga formal maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk
mendapatkan dana ini relatif sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya yang
biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.
3. Pinjaman kepada lembaga non-formal
Dana didapatkan dari
4. Bermitra / berpartner
Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali
usaha, atau pendanaan dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa
diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam ini tergolong murah
karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat
sangat besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya sangat lama
sehingga tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak
5. Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai
program pengembangan kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah
tetapi persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.
6. Pinjaman ke lembaga non-bank
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau
BPR, pinjaman ke lembaga pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih
mudah dibandingkan dengan dengan lembaga perbankan.Nilai pinjaman juga bisa
dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu pinjamannya.Kekurangannya
terkadang suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi.Bila ingin meminjam di
koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih dahulu.
7. Pinjaman ke bank
Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank.Kendala terbesar
adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon
kredit.Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada
pengawasan dari pihak bank.Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan
dengan sumber pendanaan lainnya.
8. Pasar modal
Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal.
Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah
satu pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur yang harus terpenuhi
terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat utang ke publik.
Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan keuangan setiap periode.
Selain itu terdapat pula jenis sumber dana berdasarkan waktunya, yakni:
1. Pembiayaan Jangka Pendek
Jenis pembiayaan ini digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari yang wajib dikembalikan dalam waktu kurang dari satu tahun seperti
dari sumber internal, factoring (anjak piutang), trade credit, commercial paper,
commercial banks, uang teman, uang keluarga, dan lain sebagainya.
2. Pembiayaan Jangka Panjang
Adalah uang / dana yang didapat perusahaan untuk berbagai keperluan
jangka panjang perusahaan dari kreditor, investor, pemilik perusahaan, dll yang
dananya dapat dikembalikan dalam tempo waktu lebih dari setahun seperti dari
laba ditahan (retained earnings), pembiayaan dari utang (debt financing) dan
equity financing (pembiayaan dari ekuitas).
Mendanai
Perusahaan
Mencapai
keseimbangan
keuangan
dalam
dana tidak memiliki dapak kewajiban baru, baik dari sisi pengelolaan keuangan
maupun manajemen. Dana suplier dapat menjadi medium risk bilamana suplier
menerapkan bunga progresive terhadap tempo yang kita peroleh, risk ini akan
berdampak pada beban biaya usaha yang semakin besar. Lembaga keuangan
memiliki risk medium karena lembaga keuangan memiliki pola yang pasti baik itu
mengenai syarat, dan imbal hasil yang di harapkan. Lembaga keuangan tidak
mencampuri urusan management, lembaga keuangan hanya berpengaruh pada
pengelolaan keuangan saja. Dana investor cenderung memiliki risk medium
sampai tinggi, karena selain imbal hasil yang tidak memiliki pola yang pasti, juga
cenderung mempengaruhi keputusan manajemen.
Sumber dana yang terbaik adalah sumber dana yang dapat di ukur manfaat
dan resikonya, bagi perusahaan yang memiliki sumber dana internal kuat dapat
memilih opsi penyediaan dana internal. Namun untuk tetap menjaga kesehatan
cash flow usaha, sumber dana dapat di pertimbangkan yang berasal dari eksternal,
baik itu Bank, Suplier maupun investor. Bank cenderung memiliki kekuatan yang
lebih besar, imbal hasil terukur, menjadi pilihan yang terbaik.Bank menjadi resiko
bilamana usaha atau bisnis yang dijalankan tidak sesuai dengan rencana dan
strategi bisnis.
C. Jenis-Jenis Dukungan Keuangan
(hutang)
dan
laba
yang
ditahan.
Kebanyakan
perusahaan
bagi calon pendukung dana dalam usaha anda. Kadang-kadang bantuan juga
diberikan untuk tujuan tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha tertentu
seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda yang menganggur; atau untuk
bidang tertentu, misalnya daerah pedesaan atau di daerah yang mengalami
kemunduran pertumbuhan ekonomi.
1) Pinjaman
Pinjaman biasanya dikelola oleh instansi pengembangan ekonomi.Syarat
dan kondisinya bisa tergantung pada daerah tempat usaha anda.Bunga pinjaman
ini biasanya tetap besarnya untuk jangka waktu pinjaman atau lebih rendah dari
bunga pinjaman bank pada umumnya.Agunan yang diminta biasanya juga lebih
rendah daripada yang diminta bank.Jangka waktu pengembalian pinjaman bisa
luwes (fleksibel) dan biasanya ada tenggang waktu penangguhan pengembalian
pinjaman.Pinjaman ini mengharuskan adanya pengawasan oleh pemberi pinjaman
dan diberikan dukungan saran menjalankan usaha.Pinjaman ini hanya diberikan
pada usaha yang biasanya tidak bisa mendapatkan hutang dari bank.
2) Hibah
Ada sumber bantuan keuangan berupa hibah untuk memulai usaha baru,
terutama untuk pembelian peralatan usaha.Hibah dianggap sebagai pendapatan
usaha yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi, dan meningkatkan laba dan
pendapatan yang ditahan. Atau, hibah bisa dianggap meningkatkan dana anda dan
ditunjukkan dalam neraca perusahaan dan meningkatkan cadangan dana.
3) Modal Ventura
Modal ventura adalah alat untuk mendanai usaha yang sedang berkembang
dimana sebagian modal saham atau ekuitas dijual untuk investasi besar dalam
perusahaan. Walaupun kendali terhadap perusahaan hilang, jumlah dana yang
didapatkan sangat besar. Kebanyakan pemberi modal ventura hanya membantu
usaha yang sudah mapan atau perusahaan yang akan menghimpun dana yang
sangat besar (sekitar Rp 3 milyar).
D. JENIS-JENIS MODAL
1. MODAL INVESTASI
a. Modal Investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan
berulang-ulang, biasanya umurnya lebih dari 1 tahun.
b.
perbankan.
2. MODAL KERJA
a. Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan pada saat sedang beroperasi.
b. Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai dlm
satu proses produk
E. PRODUK MODAL KERJA DAN INVESTASI
1. Pinjaman Rekening Koran (PRK)
Pinjaman Rekening Koran (PRK) adalah pinjaman untuk kebutuhan
modal kerja suatu usaha dengan jangka waktu relatif pendek (1 tahun) dan dapat
diperpanjang dimana sarana penarikannya berupa Check dan Bilyet Giro.
2. Time Loan Revolving (TLR) / Pinjaman AKSEP
Adalah pinjaman untuk pembiayaan investasi atau cadangan modal kerja,
dimana penarikannya dapat dilakukan sekaligus atau bertahap (On Demand)
melalui Surat Aksep asal tidak melebihi credit line (plafond).
3. Time Loan Fixed (TLF) / Pinjaman Tetap
Adalah pinjaman non revolving yang diberikan guna membiayai kebutuhan
modal kerja atau menggunakan Surat Aksep. Jangka waktu pinjaman TLF sesuai
keutuhan penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu) tahun dan tidak dapat
diperpanjang.Pembayaran tiap bulan adalah pembayaran bunga pinjaman saja,
sedangkan pokok harus dilunasi pada saat jatuh tempo kredit.
4. Time Loan Angsur
Adalah pinjaman yang diberikan guna membiayai kebutuhan modal kerja
jangka pendek dimana penarikannya dilakukan hanya satu kali dengan
dengan kredit berarti bahwa penjual baru menerima pembayaran dari barang yang
dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini
pembeli atau langganan dapat dikatakan menerima kredit penjual dari penjual
atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual atau produsen memberikan
kredit penjual kepada pembeli atau langganan. Pada umumnya perusahaan yang
memberi kredit penjual adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang
menerima adalah perusahaan perdagangan.
surat utang tersebut dikurangi dengan bunga sampai hari jatuh temponya. Dengan
demikian maka ini berarti bahwa pihak yang mengeluarkan surat utang tersebut
menerima kredit selama waktu mulai diuangkannya sampai saat dimana utang
tersebut harus di bayar. Bagi bank atau pihak yang membeli promes tersebut
(pembeli kredit), surat utang tersebut merupakan tagihan atau wesel tagih (notes
receivables), dan bagi pihak yang mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut
merupakan utang wesel (notes payables).
2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila kita ingin
memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan service dari aktiva tersebut, kita
dapat memperoleh hak penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak
milik, dengan cara mengadakan kontrak leasing untuk aktiva tersebut. Dengan
demikian leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan service dari suatu
aktiva tetap yang pada dasarnya sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi
untuk mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada
leasing tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya leasing adalah persetujuan
atas dasar kontrak dimana pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan pihak lain
(lessee) untuk menggunakan jasa atas aktiva tersebut selama suatu periode
tertentu.
Ada tiga bentuk utama dari leasing :
a. Sale and Leaseback
Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva menjual aktivanya kepada leasing
cooporation atau bank, dan bersama dengan itu dibuat kontrak leasing untuk
menggunakan kembali aktiva yang telah dijual oleh pemilik aktiva tersebut
selama periode tertentu dengan syarat tertentu. Dalam hal ini pembeli aktiva
menjadi lessor (yang menyewakan) dan penjual aktiva akan menjadi leasse
(penyewa).
b. Service Leases
Service leases atau operating lease memberikan service baik mengenai
bidang financialnya maupun mengenai pemeliharaannya dalam bentuk aktiva atau
perlengkapan. Dalam bentuk leasing ini sering terdapat kausal yang memberikan
hak kepada leasse untuk membatalkan leasing itu dan mengembalikan peralatan
itu kepada lessor sebelum habis waktu berlakunya tersebut.Misalnya karena faktor
keusangan.
c.
Financial Leasing
f.
Jalin kerja sama yang baik antara ke dua belah pihak antara pelaku usaha
dengan investor
g.
Perhatikan Seberapa pesat peluang usaha yang di jalankan
h.
Untuk yang berasal dari luar jadikan sebagai tambahan bukan sebagai
modal dasar untuk memulai suatu usaha.
Pentingya modal dalam kehidupan manusia ditujukan dalam Al-Quran Ali
Imron ayat 14 yang artinya:
Yang artinya :
dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, sawah, dan ladang. Itulah
kesenangan hidup didunia dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Kata mataun berarti modal karena disebut emas dan perak, kuda yang
bagus dan ternak (termasuk bentuk modal lain). Kata zuyyina menunjukan
kepentingan modal dalam kehidupan manusia.
Rasulullah SAW menekankan pentingnya modal dalam sabdanya:
tidak boleh iri kecuali pada dua perkara yaitu: orang yang hartanya digunakan
jalan kebenaran dan orang yang ilmu pengetahuanya diamalkan kepada orang
lain. (HR. Ibnu Asakir)
Bahkan lebih jauh, betapa pentingnya nilai dalam pengembangan bisnis
kedepan, Sayyidina Umar r.a selalu menyuruh umat Islam untuk lebih banyak
mencari asset atau modal.Ini menunjukan memperkuat modal tidak hanya menjadi
prioritas dalam ekonomi modern seperti sekarang ini, tetapi dalam kenyataanya
telah terfikirkan sejak 15 abad yang lalu pada awal kedatangan Islam.Memang
perlu diakui tanpa ketersediaan modal yang mencukupi hampir mustahil rasanya
bisnis yang ditekuni bisa berkembang sesuai dengan yang ditargetkan. Hanya saja
system ekonomi Islam mempunyai cara tersendiri dibandingkan dengan system
kapitalis yang selalu berupaya memperkuat modal dengan memperbesar produksi.
Untuk mencapai target yang diingkan system ini bisa saja menghalalkan segala
macam cara tanpa memikirkan apakah yang ditempuh menguntungkan atau
merugikan pihak lain.
Penerapan system bunga misalnya merupakan salah satu contoh system
kapitalis untuk terus mengembangkan modal yang dimiliki. Tanpa peduli apakah
pihak yang meminjam mengalami kerugian atau tidak, hal itu bukan urusan
pemilik modal, karena yang penting adalah siapa pun yang menggunakan jasa
harus mengembalikan sesuai jumlah kelebihan (bunga) yang telah ditetapkan,
ditambah dengan jumlah pinjaman pokoknya.
Memang perlu diakui, bahwa system dalam ekonomi Islam modal itu harus terus
berkembang, dalam arti tidak boleh stagnan, apalagi sampai terjadi idle
(menganggur).Artinya, hendaknya modal harus berputar. Islam dengan system
sendiri, didalam upaya memanfaatkan dan mengembangkan modal, menekankan
tetap memikirkan kepentingan orang lain. Oleh karena itu, dalam kaitanya dalam
penggunaan jasa keuangan misalnya, islam menempuh cara bagi hasil dengan
untuk dibagi dan rugi ditanggung bersama. Dengan sisitem semacam ini modal
dan bisnis akan terus terselamatkan, tanpa merugikan pihak manapun.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi
DAFTAR PUSTAKA
elearning.gunadarma.ac.id/modal_kerja.pdf
http://dana usaha.files/wordpress.com
http://id.modal.org/wiki
http://pembiayaan perusahaan.wordpress.com
mardiyatmo.2008.Kewirausahaan.Jakarta:Yudhistira
staff.uny.ac.id/cara_memperoleh_modal_dan_pengendalian_usaha.pdf