:
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / MENKES / SK /
II / 2004, tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014, tentang
Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2014, tentang
Akreditasi Pelayanan Kesehatan Dasar Primer;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 169 / MENKES / PER / VIII/
2011, tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 / MENKES / PER / III /
2008, tentang Rekam Medis;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
: Isi rekam medis pasien dalam bentuk ringkasan rekam medis dapat
diberikan, dicatat atau dicopi oleh pasien atau keluarga pasien atau orang
yang diberikan kuasa atau persetujuan tertulis oleh pasien atau keluarga
pasien
Kelima
Ditetapkan di
: JAMBI
Pada tanggal
:
2016
KEPALA UPTD PUSKESMAS
PERAWATAN PAKUAN BARU
Elvi Roza
LAMPIRAN I.
Identitas pasien
2. Tanggal kunjungan
3. Anamnesa
4. Pemeriksaan vital sign
5. Pemeriksaan fisik
6. Diagnosis (datang/masuk dan pulang/keluar)
7. Terapi dan tindakan
8. Keadaan pulang (perbaikan / sembuh / pulang paksa (APS, rujuk,
meninggal, dll)
9. Catatan dokter dan catatan perawat / bidan
10. Tanda tangan / paraf petugas pemeriksa
E. Pendelegasian Membuat Rekam medis
Selain dokter umum dan dokter gigi yang membuat / mengisi rekam medis pasien, tenaga
kesehatan lain yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien (perawat, bidan) dapat
membuat / mengisi rekam medis atas perintah / pendelegasian secara tertulis dari dokter
umum/ dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran / DPJP.