Anda di halaman 1dari 10

7 Konferensi Internasional tentang Fisika dan Aplikasi Its 2014 (ICOPIA 2014)

Identifikasi ofCalcium Carbonate


(CaCO3)

Karakteristik dari jenis yang berbeda


Unggas Kulit telur Menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Fourier
Transformasi Infra-Red (FTIR)
Musfirah Cahya Departemen Fisika Fajrah, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta Selatan,
Jakarta, Indonesia Email: fira.toana@gmail.com
Nuun Marfuah Peternakan dan Fakultas Perikanan Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia
Abstrak
penelitian awal telah dilakukan untuk mempelajari sifat-sifat dari kalsium karbonat (CaCO
3)
dari berbagai unggas seperti
cangkang domestik ayam, ayam Broiler kulit telur, cangkang telur bebek dan shell telur puyuh. Penelitian awal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah identifikasi awal dari berbagai kulit telur dari berbagai jenis burung mengandung
kalsium karbonat, mengetahui sifat kristal awalnya dibentuk meliputi struktur, studi tentang sistem kristal, parameter
kisi, grup ruang dan bidang difraksi. Membuktikan adanya kalsium karbonat dengan FTIR adalah untuk memahami
formasi band penyerapan kalsium karbonat. Hasil awal dari sifat Kalsium Karbonat berbagai macam burung dengan
menggunakan difraksi sinar-x dan analisis pada program 1.2 GSAS chi, adalah untuk setiap cangkang telur yang
Chicken Domestik, Ayam Broiler, bebek dan burung puyuh hampir sifat awal yang sama dari kristal struktur CaCO
3
dengan sistem membentuk kristal rhombohedra dengan
kisi konstan nilai a = b = 3,516 , 3.500 , 3,522 , 3,519 dan 3,505 dan c = 12,180 , 12,125 , 12,127 ,
12,199 , 12,190 dan 12,142 , R
3
C kelompok ruang dan orientasi pesawat difraksi [hkt] di (o2) 34,325o,
34,110o, 34,135o dan 54,275o. Bukti lebih lanjut diperoleh dengan menggunakan penyerapan Band FTIR bahwa
kelompok kalsium karbonat Ca-CO (CaCO
di gelombang
3)dalam jumlah sampel 1.405 cangkang telur, cm-1, 873 ayam cm-1 dan cangkang, 712 cm-1.
Telur bebek, puyuh telur dan banyak lagi dibentuk pada
Kata kunci: CaCO
3,
X-Ray Difraksi, dan FTIR

1. Pendahuluan
Kalsium karbonat
(CaCO3
2015. Para penulis - Diterbitkan oleh Atlantis Tekan 138

terus berinovasi dalam teknologi pemanfaatan limbah dan waste2 Ini sangat menarik untuk.) Adalah garam
kalsium yang ditemukan dalam

penelitian ini sampah dari berbagai jenis


unggas kapur telur, batu kapur, marmer. Kalsium karbonat dalam bentuk
shell, dengan asumsi bahwa banyak kulit telur
mengandung bubuk, putih, tidak berbau, tidak berasa, stabil dalamair..
kalsium karbonat Pemanfaatan limbah
cangkang telur sebagai Praktis tidak larut dalam air, kelarutan dalamair
materiuntuk mensintesis senyawa lain yaitu
meningkat dengan sedikit atau garam amonium dan karbon
dapat bergabung untuk menghasilkan senyawa
baru. dioksida larut dalam asam nitrat untuk membentuk gelembung gas.
Potensi limbah kulit atau limbah kulit telur di
Indonesia Mengingat Kalsium karbonat
(CaCO3)

itu sendiri dapat ditemukan dalam


cukup besar, yang memproduksi 178,566.33
ton per tahun. jumlah besar di alam, dengan aplikasi kebanyakan sebagai
Eggshell dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan karena bahan baku untuk kalsium karbonat keramik
sulit didegradasi oleh microbes3 tanah.
Pembangunan alternatif di berkembang pesat teknologi dan
metode untuk memproses dan menggunakan
cangkang telur dengan cara yaitu penelitian, seperti sintesis bahan apatit hidroksil sebagai alternatif untuk
gigi dan tulang human1. Cepat
bermanfaat bagi lingkungan, penelitian misalnya proses bahan shell ke dalam substrat yang dapat
digunakan sebagai perkembangan teknologi bahan telah memaksa semua
produsen sintesis Hydroxiapatite (HAP) yang
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terkecuali untuk

berfungsi sebagai pengganti tulang atau gigi pada manusia dengan menggunakan metode pembakaran
(solusi pembakaran). Banyak penelitian menggunakan kulit telur, misalnya terbuat dari dan karakterisasi
hidroxyapatit dari snailshell4 a. Snailshell dihasilkan dari proses perebusan, pembersihan, dan pengeringan,
dikalsinasi pada suhu 800oC selama 4 jam untuk digunakan sebagai bubuk. Serbuk itu diidentifikasi fase
kadar kalsium dan kalsium yang dikandung oleh difraksi X-Ray dan atom spektroskopi absorbption. Hasil
110oC suhu pengeringan, hanya sedikit membentuk hidroksiapatit dan banyak kotoran. Hasil sintesis
dianalisis dengan X-ray difraktometer dan Transformasi Fourier analisis inframerah menunjukkan bahwa
hydroxyapatit terbentuk pada sampel. Penggunaan cangkang telur sebagai bahan apatit hidroksi telah
dilakukan oleh karakterisasi purwasasmita5 menggunakan XRD (X-Ray Difraction), FTIR (Fourier Transform
Infrared) dan SEM (Scanning Electron Microscopy).
Penelitian ini hanya penilaian awal dari berbagai macam kulit telur yang adalah telur ayam negeri, ayam
broiler, bebek dan burung puyuh. Hal ini dilakukan karena telah banyak penelitian dilakukan pada sintesis
langsung bahan hidroksiapatit, tanpa mengetahui terlebih dahulu identifikasi awal bahan dasar.
Karakterisasi bahan awal memiliki sangat penting, karena menyangkut berikut sifat disintesis materi atau
akan diproses lebih lanjut

2. Metodologi
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (a) mortar, (b) saringan, (c) persiapan kaca, (d) spatula, (e)
Phillips Difraktometer PW 3710 / 40kV, (f) FTIR, (g) ICDD , PPE dan software BELLA. Penelitian ini
menggunakan cangkang Domestik Ayam, Ayam Broiler, bebek dan burung puyuh. Bahan ini dalam bentuk
kerang yang diperoleh dari limbah atau pembuangan bentuk residual.
Tahap awal adalah manajemen bahan cangkang telur dengan membersihkan dengan alkohol. Diikuti
oleh tahap kedua adalah untuk membuat kulit telur menjadi bubuk dengan mortir, dan kemudian melewati
150 saringan mesh. Tahap ketiga dilakukan dengan pemanasan pada 100oC untuk menguapkan H
2

O. Tahap keempat adalah pengujian sampel dengan XRF


untuk menentukan unsur-unsur yang dititipkan pada sampel bubuk. Sampel yang telah disiapkan
sedemikian rupa untuk empat
139

serbuk cangkang telur ditempatkan di atas persiapan kaca, kemudian mengukur pola difraksi dengan cara
kondisi pada sumber CoK, 1.7902 panjang gelombang, tegangan 40 kV, arus 30 mA, kecepatan mince
0,5 / detik, jenis terus menerus dan cincang sudut 2 15o-90o. Hasil difraktogram dianalisis menggunakan
APD, BELLA dan ICDD software, untuk menentukan struktur kristal dan fase yang mungkin terbentuk dalam
sampel.
Fourier Transformasi Infrared (FTIR) adalah alat yang digunakan untuk menentukan ikatan dalam
molekul bergetar karena frekuensi. Prinsip FTIR diberikan dalam hal penyerapan energi radiasi inframerah
oleh molekul yang mengakibatkan getaran pada ikatan molekul. Karakterisasi spektrum adalah dari jumlah
gelombang sebagai variabel independen dan transmitansi (%) sebagai variabel dependen.

3. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan pengamatan dari hasil XRF untuk semua cangkang telur ayam negeri, ayam Broiler, bebek
dan burung puyuh, pada Tabel 1 menunjukkan hasil karakterisasi XRF kuantitatif, di mana komposisi unsur
Ca memiliki nilai lebih besar dari unsur-unsur lain yang terkandung dalam bahan shell, termasuk Si, P, S, Ti,
Fe, Zn dan Sr ini dapat dijelaskan dari nilai-nilai% berat badan dan berat molekul yang diperoleh
menunjukkan nilai tertinggi dari unsur-unsur lain.

Tabel 1. XRF Hasil cangkang domestik, ayam broiler, bebek dan burung puyuh

Gambar. 1. Pola XRF ayam negeri, ayam broiler, bebek dan quaileggshell.
Sementara kualitatif, dapat dilihat pada Gambar. 1 dalam bentuk grafik pembentukan puncak untuk
setiap elemen dari hasil karakterisasi XRF.
XRF grafik karakterisasi pola kualitatif dapat menjelaskan perubahan dari puncak bervariasi. Di mana
unsur-unsur Ca menunjukkan puncak dengan intensitas tertinggi di antara bukti elements.Further lain
bahwa setiap telur kerang mengandung kalsium karbonat (CaCO
3)

yaitu tes difraksi. Berdasarkan pengamatan rekaman ke empat bubuk kulit


telur (ayam negeri, ayam broiler, bebek dan burung puyuh) adalah pada = 34,165o, 34,325o, 34,32o,
34,11o, 34,135o dan 34,275o. Dari lokasi puncak dapat ditentukan parameter kisi juga besar. Parameter kisi
dapat ditentukan dengan cara mencocokkan dengan data perangkat lunak ICDD yang memenuhi aturan
pola tata letak puncak difraksi memiliki kecenderungan untuk saling pola yang sama, menurut h2 + k2 + l2
adalah [104], [200], [220 ], [311] dan [222].
Pada Gambar. 2 menunjukkan pola difraksi dari empat cangkang telur (ayam negeri, ayam broiler,
bebek dan burung puyuh). PCDFwinis bank data yang berisi semua data penelitian tentang struktur kristal
bahan dan data hanya terdapat 53 bank data sesuai dengan struktur kristal
CaCO3.

Dari hasil itu dapat dilihat nilai PCDFwin dari jarak antara orientasi
lapangan (d), konstanta kisi, grup ruang dan nama mineral kristal yang paling penting serta bentuk struktur
kristal material.
140

bentuk struktur kristal telur shell, ayam, bebek dan burung puyuh, dengan senyawa yang diperoleh
CaCO
3

sistem kristalrhombohedra dengan grup ruang untuk setiap sampel yang dihasilkan pada R
3

C, yang memiliki nilai untuk masing-masing sampel dari orientasi lapangan


[104 ], sedangkan untuk parameter kisi nilai yang berbeda untuk masing-masing sampel. Untuk sampel
dengan ayam dan ayam memiliki kisi yang sama nilai-nilai konstan (a = b = 4,995 dan c = 17,06 ),
sedangkan untuk bebek sampel juga memiliki nilai yang sama dari kisi konstan (a = b = 4.990 dan c =
17.00 ) dan untuk sampel puyuh memiliki nilai konstan kisi (a = b = 4,989 dan c = 17,06 ).
Gambar. Pola 2 Difraksi cangkang: (a) ayam negeri, (b) broiler ayam, (c) Bebek dan (d) Quailperegangan.

Membuktikan bahwa kehadiran kalsium karbonat (CaCO3) dengan pembentukan gugus ikatan Ca-CO
karbonat juga terjadi pada sampel pada sampel kulit telur berada di daerah sekitar 1405, 873, dan 712 cm-1
dengan yang nomor gelombang 1405 cm-1is yang in-Plane Bending, jumlah gelombang 873 cm-1 adalah
outpesawat Bending, dan jumlah gelombang 712 cm-1is wilayah peregangan asimetris. Di kulit telur ayam
kelompok yang dibentuk Ca-CO di daerah sekitar 1405, 873, dan 712 cm-1with yang jumlah gelombang
1405 cm-1is yang In-Plane Bending, jumlah gelombang 873 cm-1is out- Pesawat Bending, dan jumlah
gelombang 712 cm-1is wilayah yang membentang asimetris. Dalam bebek cangkang Ca cluster CO
terbentuk di daerah sekitar 1405, 873, dan 712 cm-1with yang jumlah gelombang 1405 cm-1 adalah
In-Plane Bending, jumlah gelombang 873 cm-1is out- Pesawat Bending, dan jumlah gelombang 712 cm-1is
wilayah peregangan asimetris. Sementara telur puyuh terbentuk dalam kelompok Ca-CO di daerah sekitar
1421, 874, dan 712 cm-1with yang jumlah gelombang 1421 cm-1is yang In-Plane Bending, jumlah
gelombang 874 cm-1is
yang%T%
T
100
88 90 92 96 76 78

82
84 86 94 98 100 4000

80
78 80 82 84 86 88

77
92 94 96 98 4000

90
Gambar. 3 pola FTIR dari cangkang telur. (A) ayam negeri, (b) ayam broiler, (c) Bebek dan (d) Quail
3500
3500
3000
3000
2500
(a) (b)
2500
(c) (d)
141
cm-1
cm

-1 2000 2000 1500 1500 1000 1000 500

%
T%T
100
100
81
82
84
86
88
90

92
94
96

Out-Plane Bending, dan nomor gelombang 712 cm-1is wilayah yang membentang asimetris.
hasil ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilaporkan oleh (Shan, 2007) menunjukkan bahwa
spektrum inframerah dari kelompok Ca-CO peregangan karbonat yang muncul pada 1418, 873, 707 cm-1.
Dari
98

hasil ini juga menunjukkan bahwa kalsium karbonat (CaCO


3)

dalam telur sampel shell, telur ayam, telur bebek, telur puyuh, dan banyak lagi membentuk kelompok
Ca-CO pada bilangan gelombang 1405 cm-1, 873 cm-1, 712 cm-1

4. Kesimpulan
Hasil X-Ray Fluorescence karakterisasi (XRF) dari berat% elemen cangkang bahan tertinggi Ca ditampilkan
dalam persentase 95,603%. Struktur kristal yang terbentuk telah menunjukkan sistem kristal rhombohedral
dengan nilai konstan kisi untuk sampel dengan ayam cangkang telur-range dan ayam memiliki nilai yang
sama dari konstanta kisi (a = b = 4,995 dan c = 17,06 ), Hasil karakterisasi Fourier Transformasi
Infra-Red (FTIR) sampel dari setiap formasi cangkang telur materi ikatan kelompok OH,
4000
100
100
89
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
4000
3500
3500
3000
3000

2500
2500
cm-1
cm
-1
2000 1500 1500

2000
1000 500 500

1000
450
450

CH, C = O, ikatan CO, dan Ca-CO adalah sekelompok senyawa pembentuk


CaCO3

dan Ca (OH)
2.

Fourier Transformasi Infra-Red (FTIR) diperoleh bahwa ikatan


terbentuk pada OH kelompok wilayah penyerapan 3866 cm-1, CH terbentuk di wilayah 2511 cm-1, C = O
kelompok yang dibentuk di tahun 1795 dan 1647 cm-1, sedangkan kelompok CO terbentuk di wilayah 1191
cm-1, dan kelompok Ca-CO terbentuk di 1405 cm-1, 873 cm-1,712 cm-1. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa kalsium karbonat (CaCO
3)

dalam telur sampel shell, telur ayam, telur bebek, telur puyuh
dan lebih terbentuk dalam kelompok Ca-CO pada bilangan gelombang 1405 cm-1, 873 cm-1, 712 cm- 1

Referensi
1. Ainurlaela, Penumbuhan Kristal Apatitdari Cangkang Telur Ayam Dan Bebek PADA Kitosan DENGAN Metode
Presipitas, (Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2009). 2. Beckhoff, B., Kanngieer, B., Langhoff,
N., Wedell, R., Wolff, H., Handbook of Praktis X-Ray Fluorescence Analisis, (Springer, 2006, ISBN 3-540-28603-9) .
3. Djaja, W., LangkahJituMembuatKompos Dari Kotoran
Ternak Dan Sampah. (AgromediaPustaka, Jakarta, 2008). 4. Pramesti. Reni, FabrikasiKompositKalsiumFosfat -.
Kitosan UNTUK Aplikasi ortopedi Dan Gigi, (UniversitasAirlangga, Malang2011) ,. 5. Purwasasmita, Bambang.,
Sintesis Dan Karakterisasi Serbuk Hydroxyapatite Dari Kulit Telur Mencari Google Artikel Metode Solusi
Pembakaran, Institut Teknologi Bandung, Bandung 2009. 6. Soesatyo, Boedi, Standar Filter
UntukKalibrasiMicroplate, (Institut Teknologi Bandung, Bandung2008,). 7. Rismana, E., "Serat Kitosan Mengikat
Lemak", (Badan
Pengkajiandan Penerapan Teknologi, Jakarta 2003). 8. Sitorus, M. Dan Nainggolan, B. Buku Ajar Spektroskopi.
(Jurusan Kimia Fakultas MIPA. Universitas Negeri Medan 2004). 9. Lluch, AV, Costa, E., Gallego, M., Pradas, M., &
Sanchez, Struktur MS dan Biologi Polymer / Silica nanokomposit Disusun oleh Sol-Gel Teknik. (Ilmu Composite dan
Teknologi 2010 p1, 1-23).
142

Anda mungkin juga menyukai