BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Tujuanpembelajarandaripraktikum Permeability Test (Rembesan Air Dalam
Tanah) dibagimenjadiduakategoriyaitusebagaiberikut :
1.
TujuanUmum :
Untukdapatmenentukankoefisienrembesandarisuatujenistanahtertentu.
2.
TujuanKhusus :
- Dapatmenerangkanprosedurpercobaan Constant Head Permeability.
- Dapatmenentukanbesarnyakoefisien
permeability
-
darisuatujenistanahtertentu.
Dapatmenggunakanalat yang dipergunakandalampraktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI
Tanah adalah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori yang saling
berhubungan satu sama lain sehingga air dapat mengalir dari satu titik yang
mempunyai energi yang lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi yang lebih
rendah. Studi mengenai aliran air melalui pori-pori tanah diperlukan dalam
mekanika tanah karena hal ini sangat berguna di dalam :
Memperkirakan jumlah rembesan air dalam tanah.
Menyelidiki permasalahan-permasalahan yang menyangkut pemompaan air
untuk konstruksi di bawah tanah.
Menganalisis kestabilan dari suatu bendungan dan konstruksi dinding
penahan tanah yang terkena gaya rembesan.
Rembesan air dalam tanah untuk jenis tanah yang berbeda waktu rembesannya
tidaklah sama. Mengingat rumus Archimedes bahwa air dimana-mana akan
berusaha mencapai tinggi permukaan yang sama karena itu ada tekanan air yang
bekerja di dalam tanah.
Tekanan air dalam tanah untuk jenis tanah yang tidak sama besarnya juga tidak sama.
Pernyataan jenis tanah ini dapat dinyatakan dalam koefisien rembesan atau koefisien
permeability dari tanah yang juga tergantung dari vair tanah. Dalam hal ini kita pakai
hukum Darsi untuk menurunkan perumusan koefisien permeabilitas tanah yaitu :
v=k.I
i=h/l
v=k.h/l
sedangkan
k h A
l
q l
h A
Keterangan :
q = debit air
h = tinggi tekanan air
l = panjang contoh tanah
A = luas penampang contoh tanah
q=v.a
Apabila dalam percobaan suhu ruangan tidak 20 oC maka perlu dikoreksi yaitu dengan grafik
temperature dan
T
20o
k
Sehingga k menjadi :
q l T
h A 20o
Head
dimaksudkanuntukmengetahuikoefisienrembesantanahberbutirkasar,
sedangkan
falling
head
dimaksudkanuntukmengetahuikoefisienrembesantanahberbutirhalus.
b) Ditinjaudari debit rembesan yang mengalir, Constant Head memiliki debit
rembesanbesarsedangkan Falling Head memiliki debit rembesan yang
relatifkecil.
Temperatur
T,C
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
T/20
1,298
1,263
1,228
1,195
1,165
1,135
1,106
1,078
1,051
1,025
1,000
Temperatur
T,C
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
T/20
0.975
0.952
0.930
0.908
0.887
0.867
0.847
0.829
0.811
0.793
T
Tabel5.2.1.a :Nilai 20
Jenis Tanah
Kerikilbersih
Pasirkasar
Pasirhalus
Lanau
Lempung
k
(cm/detik)
1.0 100
1.0 - 0.01
0.01 - 0.001
0.001 - 0.00001
(ft/menit)
2.0 - 200
2.0 - 0.02
0.02 - 0.002
0.002 - 0.00002
< 0.000001
< 0.000002
Tabel5.2.1.b :NilaiKoefisienRembesan
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1.1 Alat Dan Bahan
Termometer
Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
Tabung contoh tanah dan pipa burrete
selang penghubung
gelas ukur
bak penampung air bersih
Stopwatch
1.2 Langkah Kerja
1. Membersihkan tempat tabung contoh tanah
2. Mengukur diameter dalam dan tinggi tabung, kemudian menimbangnya
3. Memasukakan contoh tanah yang akan diselidiki dalam tabung contoh
sampai penuh dan menimbangnya.
4. Menutup bagian atas dan bawah tabung contoh tanah dengan batu porious
dan parafin, serta memasang penutup bagian atas dan bawahnya
5. Memasang pipa plastik atau selang yang menghubungkan tabung burette
dan corong di bagian atasnya
6. Membuka kran air hingga mengalir atau merembes melewati tabung contoh
yang telah kita tempatkan pada bak, kemudian membiarkan air mengalir
untuk beberapa saat ( 10 menit) sebelum melakukan pengukuran.
7. Mengatur aliran air yang melalui corong sehingga ketinggian air pada
corong selalu tetap.
8. Mengumpulkan air yang keluar dari bak kedalam gelas ukur, setelah aliran
air dianggap tetap mencatat waktu yang diperlukan
9. Mengulangi langkah 1 sampai 8 sebanyak 3 kali, dengan mengusahakan
waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan air adalah sama untuk ketiga
pengukuran dan mencar harga Q rata-rata untuk ketiga pengukuran.
10. Mengubah perbedaan tinggi antara permukaan air pada bak dengan
permukaan air pada corong
11. Mengulangi langkah 6 sampai 9 sebanyak 2 kali dan mencatat temperature
air yang digunakan pada saat percobaan
1.3 UrutanPerhitungan
1. Menimbang berat contoh tanah, volume contoh tanah dan berat contoh
tanah.
2. Mencatat volume air yang mengalir, waktu yang diperlukan, temperature
serta perbedaan muka air untuk setiap percobaan.
3. Menghitung
koefisien
permeability
rata-rata
dari
tanah,
dengan
Q L T
A h t 20
Keterangan :
k
= Koefisien Permeability
= panjangcontohtanah
= tinggitekanan air
= luaspenampangcontohtanah
= koreksi temperatur
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
1.4 HasilPraktikum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
No. Test
Waktu
(detik)
1
2
3
4
5
60
120
180
240
300
Temperatur
(Celcius)
27 c
27 c
27 c
27 c
27 c
0,00000401 cm/s
0,00000353 cm/s
0,00000393 cm/s
0,00000341 cm/s
0,00000341 cm/s
Denganmenggunakanrumusdibawahinidapatditemukankoefisienpermeabilitast
anah :
k=
Q L T
A h t 20
6 x 11,3
=0,000284
33,183 x 120 x 60
Kr1
2T
K1
Kr1 (
0,002206 ( 0,829)
0,001829 cm/s
2 T
20 )
5,3 x 11,3
=0,000251
33,183 x 120 x 60
Kr1
2T
K1
Kr1 (
0,002206 ( 0,829)
0,001829 cm/s
2 T
20 )
5,9 x 11,3
=0,002206
33,183 x 120 x 60
Kr1
2T
K1
Kr1 (
0,002206 ( 0,829)
2 T
20 )
0,001829 cm/s
5,1 x 11,3
=0,002206
33,183 x 120 x 60
Kr1
2T
K1
Kr1 (
0,002206 ( 0,829)
0,001829 cm/s
2 T
20 )
5,1 x 11,3
=0,002206
33,183 x 120 x 60
Kr1
2T
K1
Kr1 (
0,002206 ( 0,829)
0,001829 cm/s
2 T
20 )
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
PadapercobaanPraktikum
didapatkoefisienpermeabilitas
Constant
yang
rata-rata
Head
Permeability
koefisienpermeabilitasnya
0,01-0,001
cm/det
(Tabel
1.2