Anda di halaman 1dari 7

4.

1 TES PRAKTIKUM BOR DANGKAL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu unsur yang penting dalam bidang ketekniksipilan,
sehingga hampir semua bangunan mengandung unsur tanah dan bangunan itu sendiri juga
berdiri kokoh di atas tanah. Karena itu mahasiswa teknik sipil harus mengetahui segala
sesuatu tentang sifat-sifat fisik tanah, identifikasi dan klasifikasi dengan berbagai macam
test tanah.
Dari analisa hasil laboratorium dapat dipakai sebagai dasar dan penelitian yang
berkelanjutan atau untuk perencanaan pondasi suatu bangunan tertentu juga untuk
perencanaan struktur geoteknik.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan laporan tentang boring ialah untuk
mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan pelekat tanah serta untuk
mengetahui daya dukung tanah di lapangan yang mana akan digunakan sebagai
pertimbangan untuk menggunakan jenis pondasi bangunan yang sesuai dengan daya
dukung tanah.
Diharapkan dengan penyusunan laporan boring ini mahasiswa dapat mengerti dengan
seksama mengenai kadar air suatu tanah dan esensi untuk jangka panjang bagi mahasiswa
adalah dapat menjadi seorang yang kompetitif dalam bidangnya.

1.2 Tujuan
a. Dapat menerangkan prosedur pengeboran di lapangan.
b. Dapat menggambarkan profil tanah dari hasil pengeboran.
c. Dapat menggunakan peralatan pengeboran dengan baik.
d. Dapat mengambil contoh tanah asli (undisturbed sample) dan contoh tanah tidak asli
(disturbed sample) melalui pengeboran di lapangan sehingga diketahui sifat atau jenis
lapisan tanah bawah permukaan.

1.3 Manfaat
Di dalam praktikum mahasiswa dapat menentukan jenis, sifat dari tanah yang diambil
dari kedalaman yang berbeda sehingga dapat ditentukan jenis pondasi (perencanaan
pondasi dangkal) yang ideal untuk membuat pondasi suatu kontruksi bangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Contoh tanah ada 2 macam, yaitu tanah asli dan tidak asli. Contoh tanah asli yaitu
contoh tanah yang menunjukkan keaslian, baik dari kadar air, berat volume (γ) dan lain-
lain. Hasil contoh tanah asli dipakai untuk pemeriksaan kadar air (W c), berat volume (γ),
berat jenis (Gs), konsolidasi, trixial (c dan φ) dan lain-lain. Data tanah asli dapat dipakai
menghitung daya dukung tanah (σt) untuk pondasi dangkal.
Contoh tanah tidak asli yaitu contoh yang tidak perlu keaslian dalam pemeriksaan di
laboratorium, seperti pemeriksaan plastisitas, proctor, rembesan, saringan, dan lain-lain.
Pengeboran atau boring sendiri adalah pembuatan lubang kedalam tanah dengan
menggunakan alat bor manual (tenaga manusia) maupun alat bor mesin (elektrik). Ada 2
jenis tipe pengeboran, yaitu boring dangkal dan boring dalam.
Boring dangkal adalah pengeboran yang dilakukan dengan menggunakan alat bor
manual (tenaga manusia). Pengeboran ini berguna untuk pengambilan sample pada suatu
kedalaman tertentu guna diteliti lebih lanjut pada percobaan di laboratorium. Karena alat
yang digunakan alat bor manual, kedalamam maksimal yang dapat dicapai adalah 5 meter
dari permukaan tanah. Adapun perlengkapan boring dangkal adalah:
1. Stang bor
2. Mata iwan/mata bor
3. Tabung contoh
4. Kop tabung contoh
5. Kunci pipa
6. Linggis
7. Plastik sample tanah
8. Lakban coklat

Boring dalam adalah pengeboran yang dilakukan dengan menggunakan alat bor
mesin (elektrik). Percobaan ini biasanya digunakan untuk mencapai kedalaman lebih dari
5 meter untuk pengambilan contoh tanah maupun batuan. Untuk pekerjaan teknik sipil
boring dalam biasanya hanya mencapai kedalaman maksimal 30 meter, sedangkan jika
lebih dari 30 meter juga termasuk boring dalam namun pada pelaksanaannnya harus ada
pihak-pihak yang lebih ahli seperti ahli geologi. Berikut beberapa perlengkapan yang
digunakan untuk boring dalam:

1. Mesin penggerak stang bor (diesel, motor listrik, compressor)


2. Menara bor
3. Pipa/stang bor
4. Selubung (jika dibutuhkan)
5. Tabung inti
6. Mata bor
7. Dan alat bantu lain (kunci inggris, kunci pipa, palu, dan alat pendukung lainnya.
BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Mata bor

2. Stang bor

3. Tabung contoh

4. Kop tabung contoh

5. Kunci pipa

6. Linggis

7. Plastik untuk sample tanah

8. Lakban

3.2 Langkah Kerja

3.2.1 Cara menggunakan alat boring

1. Siapkan stang bor dan mata bor iwan kecil untuk membuka lubang pengeboran
2. Pasang mata bor iwan kecil pada ujung stang bor
3. Buat titik awal pengeboran dengan menggunakan linggis
4. Lakukan pengeboran pada titik yang telah dibuat
5. Lakukan berulang kali hingga kedalaman 3 meter.

Tanah Disturbed

a. Pasang mata bor type iwan kecil pada pipa bor.


b. Letakkan pada tanah sesuai dengan sketsa yang telah dibuat.
c. Bor area tanah yang telah ditentukan dengan cara pipa bor diputar dan ditekan
dengan bantuan kunci pipa.
d. Bor sampai kedalaman 0,50 meter untuk mendapatkan sample tanah disturbed.
e. Setelah kedalaman mencapai 0,50 meter, kemudian pipa dan mata bor kita angkat
sehingga kita mendapatkan sample tanah disturb yang ada dimata bor.
f. Kita analisis sedikit contoh tanah disturbed untuk menentukan jenis tanah yang kita
ambil dan sebagian kita masukkan kedalam plastik untuk kita uji di laboratorium.

Tanah Undisturbed
a. Pasang drat pipa pada tabung dan gabungkan dengan stang bor. Bor pada tempat
dimana kita mengambil contoh tanah disturb sampai kedalaman 1 meter.
b. Putar dan tekan stang bor dengan bantuan kunci pipa sampai kedalaman mencapai 1
meter.
c. Setelah mencapai kedalaman 1 meter pipa dan tabung kita angkat sehingga kita
mendapatkan contoh tanah asli (undisturbed).
d. Pisahkan tabung dengan stang bor.
e. Tutup kedua ujung tabung dengan menggunakan parafin (lilin), jika tidak ada dapat
menggunakan kantong plastik untuk selanjutnya diuji laboratorium.

BAB IV HASIL PRAKTIKUM

4.1 Gambar situasi lokasi pengeboran

LAB UJI SEKRET LAB ILMU UKUR


TANAH HMDS TANAH

LOKASI BORING
GUDANG
Kedalaman (m) Muka Air Tanah Profil Bor Diskripsi Tanah
(MAT)

1 Lanau (lempung
pasir)

2 Lempung

3 Lempung

4 Lempung

Catatan :

Lempung

Pasir

4.2 Gambar macam mata bor


/

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan boring yang telah dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
saat kedalaman 0-0,5 meter merupakan jenis tanah lanau berpasir berwarna abu-abu
kehitaman, sedangkan pada kedalaman 1,3-4 meter merupakan jenis tanah lempung berwarna
abu-abu kehitaman. Dan sudah dapat ditemukan muka air tanah pada kedalaman 0,4 meter
dari permukaan tanah. Setelah melakukan pengeboran kita bisa mengambil sample tanah
untuk dilakukan pengujian tanah pada setiap kedalaman, sehingga kita tahu kualitas tanah
pada setiap meter dari atas permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai