1. Latar Belakang
Kinerja karyawan oleh Kusriyanto dalam Mangkunegara (2005:9) diartikan
sebagai Perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan
waktu. Selanjutnya, definisi kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2005:9) bahwa
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Gomes dalam Mangkunegara (2005:9) mengemukakan definisi kinerja sebagai
Ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan
produktivitas.
Adapun standar kinerja, hingga kini belum terdapat kesamaan antara perusahaan
yang satu dengan perusahan lainnya dalam menentukan apa-apa yang harus dinilai
dalam proses pelaksanaan penilaian kinerja oleh manajemen. Hal ini disebabkan oleh
belum terdapatnya standar baku tentang unsur-unsur yang harus ada dalam penilaian
kinerja itu sendiri. Oleh sebab itu, masih banyak para pakar sumberdaya manusia yang
masih berbeda dalam menentukan unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian kinerja
karyawan.
Sastrohadiwiryo
(2001:235-236)
memberikan
uraian
terhadap
unsur-
unsur yangharus dinilai dalam kinerja karyawan, Pada umumnya unsur-unsur, yang
perlu diadakan penliai dalam proses penilaian kinerja antara lain kesetiaan, prestasi
kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan.
Selain itu, oleh Sulistiyani dan Rusidah (2003:200) menjelaskan tentang faktorfaktor penentu produktivitas yaitu, Adapun faktor yang menentukan besar kecilnya
produktiitas
suatu
behaviors.Pengetahuan
produktivitas.
instansi
dan
antara
lain knowledge,skills,
keterampilan
sesungguhnya
abilities,
mendasari
attitude,
pencapaian
jawab
adalah
kesanggupan
seseorang
tenaga
kerja
dalam
5) Kejujuran
Kejujuran adalah ketulusan hati seseorang tenaga kerja dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan serta mampu untuk tidak menyalah-gunakan wewenang yang telah
diberikan kepadanya.
6) Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama
dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah
ditetapkan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
7) Prakarsa
Prakarsa adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan,
langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari manajemen
lininya.
8) Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seorang tenaga kerja untuk
meyakinkan orang lain (tenaga kerja lain) sehingga dapat dikerahkan secara maksimum
untuk melaksanakan tugas pokok. Penilaian unsur kepemimpinan bagi tenaga kerja
sebenarnya khusus diperuntukkan bagi tenaga kerja yang memiliki jabatan seluruh
hierarki dalam perusahaan.
Hasibuan (2002:95-96) mengemukakan bahwa Aspek-aspek yang dinilai
kinerja mencakup kesetiaan, hasil kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama,
kepemimpinan, kepribadian, prakarsa, kecakapan dan tanggung jawab. Sedangkan
Umar dalam Mangkunegara (2005:18) membagi aspek-aspek kinerja sebagai berikut,
Mutu pekerjaan, kejujuran karyawan, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama, keandalan,
pengetahuan tentang pekerjaan, tanggung jawab, dan pemanfaatan waktu kerja.
a. Merumuskan tanggung jawab dan tugas yang harus dicapai oleh seorang perawat
atau bidan dan disepakati oleh atasannya
b. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yng harus dicapai dalam kurun
waktu tertentu, termasuk penetapan standar prestasi dan tolok ukurnya
c. Melakukan monitoring, koreksi, memfasilitasi serta memberikan kesempatan
untuk perbaikan
d. Menilai prestasi kerja (kinerja) perawat atau bidan tersebut dengan cara
membandingkan prestasi aktual dengan standar yang ditetapkan
e. Memberikan umpan balik kepada perawat atau bidan yang dinilai berhubungan
dengan seluruh hasil penilaian. Pada kesempatan tersebut atasan dan staf
mendiskusikan kelemahan dan cara perbaikannya untuk meningkatkan prestasi
kerja berikutnya.
2.5. Hasil Penilaian Kinerja Petugas Pelayanan Klinis Puskesmas Perawatan Tes
a. Penilaian kinerja petugas BP didapatkan bahwa pemeriksaan fisik dan penulisan
resep belum sesuai dengan SPO maka didapatkan hasil penilaian yaitu 67 %.
b. Penilaian kinerja petugas MTBS didapatkan semua tindakan sudah sesuai SPO
maka didapatkan hasil penilaian yaitu 100 %.
c. Penilaian kinerja petugas KIA didapatkan bahwa pemeriksaan fisik belum sesuai
SPO, tidak dilakukan inform consent sebelum dilakukan tindakan maka
didapatkan hasil penilaian yaitu 43 %..
d. Penilaian kinerja petugas IGD dan Perawatan didapatkan semua tindakan sudah
sesuai SPO maka didapatkan hasil penilaian yaitu 100 %.
e. Penilaian kinerja petugas PONED didapatkan semua tindakan sudah sesuai SPO
maka didapatkan hasil penilaian yaitu 100 %.
2.6. Analisa Kinerja Petugas Pelayanan Klinis Puskesmas Perawatan Tes
Berdasarkan hasil penilaian kinerja petugas pelayanan klinis masih didapatkan
adanya unit pelayanan yang bekerja belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Petugas bekerja masih dengan kebiasaan lama dan belum terbiasa bekerja sesuai standar
(SOP).
SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata
kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai. SOP
sebagai suatu dokumen/instrumen memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan
yang bersifat efektif dan efisisen berdasarkan suatu standar yang sudah baku.
Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa
proses pelayanan di seluruh unit kerja dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Maka dari itu harus dilakukan pertemuan-pertemuan untuk membahas tentang
kepatuhan terhadap penerapan SOP di semua unit kerja agar proses pelayanan di
seluruh unit kerja dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Pertemuan bisa dilakukan intern masing-masing unit pelayanan klinis maupun
pertemuan lintas program pada Loka karya mini bulanan. Sehingga diharapkan semua
petugas pelayanan klinis dapat bekerja dengan menerapkan standar Prosedur yang
berlaku
Untuk mengetahui kemajuan pencapaian kepatuhan petugas pelayanan klinis
terhadap penerapan SOP dapat dilihat pada penilaian kinerja petugas pelayanan klinis
pada periode penilaian bualan Juni September 2016. Didarapkan ada peningkatan
kinerja dari semua unit pelayanan klinis.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
2.
3.
4.
5.
6.
Indonesia
_____ 2003. Laporan tahunan (Annual Report) PT. Bank Muamalat Indonesia
Tbk. (dipublikasikan). http://muamalatbank.com. Diakses pada tanggal 10 Juni
2010 pukul 15.00 wita.
Diposkan oleh Haral Azmi di 19.00
Reaksi: