Anda di halaman 1dari 5

Resume 11 : Hubungan antar Tanaman dan Kompetisi

Tanaman dalam sistem tanam ganda akan saling mempengaruhi dapat berupa
gangguan atau pengaruh kebersamaan (Interference effect). Terminologi yang umu
digunakan ialah intraspesific yaitu gangguan kebersamaan diantara individu tanaman pada
spesies yang sama, interspesific yaitu gangguan yang terjadi diantara tanaman yang berbeda
spesies, interplant yaitu gangguan kebersamaan diantara bagian tanaman yang terjadi pada
satu tanaman.
Kompetisi dapat terjadi jika salah satu faktor tumbuh berada dalam kekurangan
sehingga terjadi ketidakseimbangan diantara kombinasi faktor tumbuh yang dibutuhkan
tanaman. Keterkaitan antara waktu dan terjadinya kompetisi bergantung pada tingkat
ketersediaan sumberdaya seperti kesuburan tanah, radiasi keseimbangan kelembaban dan
komunitas tanaman, terutama dalam memenuhi kebutuhan sumberdaya yang diperlukan
masing-masing tanaman, jumlah tanaman per unit area (kerapatan tanaman) dan penyusunan
tata letak tanaman.
Hampering effects yaitu terjadi pengeluaran zat-zat beracun dari salah satu species
dalam komunitas. Stimulation occurs yaitu bila produktivitas salah satu species meningkat
disebabkan oleh species lainnya dalam komunitas. Hasil relatif dari suatu spesies adalah
hasil bagi dari hasil spesies tanaman ganda terhadap tanaman tunggalnya.
Hubungan antara tanaman akan terkait dengan hasil relatif tanaman yaitu hasil bagi
dari hasil spesies tanaman ganda terhadap tanaman tunggal. Tipe gangguan antara satu
tanaman dengan lainnya yang beragam dinyatakan dalam hasil absolute dan dikonversi ke
hasil relative.
Hubungan anatar tanaman di atas tanam terkait dengan kanopi. Kanopi dapat
berpengaruh sebagai tanaman penahan angin (Shelter effect) dapat mengurangi kecepatan
angin dan sebagai naungan (mengurangi cahaya). Hubungan antar tanaman di bawah tanah
terkait dengan pertumbuhan perakaran tanaman. Hal tersebut berkaitan dengan pengambilan
air oleh akar-akar tanaman menimbulkan terjadinya perbedaan kandungan air disekitar
perakaran.
Persaingan dapat terjadi terhadap pengambilan air dan unsur hara di dalam tanah pada
asosiasi tanaman dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :

a. Produksi akar, perkembangan akar yang lebih cepat dan penetrasi lebih dalam
akan mengurangi terjadinya persaingan
b. Kerapatan akar
c. Proporsi dari sistem perakaran yang tumbuh aktif
d. Kemampuan mengambil air dan unsur hara
Pengaruh spesies berbeda terhadap spesies lainnya terutama bergantung pada
karakteristikbotani spesies.Pada umumnya salah satu spesies akan lebih berhasil
dibandingkan spesies lainnya karena spesies tersebut lebih aman, menempati ruang yang
tidak proporsional dengan spesies lainnya sehingga mendapatkan faktor tumbuh seperti
cahaya, air, dan unsur hara lebih banyak dan hanya sedikit terjadi pennurunan hasil, bahkan
hasil meningkat. Spesies yang demikian dinamakan dominan dan Suppression atau
aggressor dan Suppressed atau Subordinate.

Resume 12 : Evaluasi Produktivitas Pada Sistem Tanam Ganda

Evaluasi produktivitas pada tumpangsari diistilahkan dengan Nilai Kesestaraan Lahan


(NKL), atau Rasio Setara Tanah (RST) atau Land Equivalent Rasio (LER). NKL merupakan
suatu luas relative lahan pertanaman tunggal yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang
sama dengan hasil pada pertanaman tumpangsari, jika kedua penanaman tersebut
memperoleh tingkat yang sama. NKL ini yaitu jumlah perbandingan hasil tanaman tumpang
sari terhadap hasil tanaman tunggalnya.

Menghitung produktivitas tumpangsari dilakukan dengan NKL saja tidak cukup,


karena produksi pertanaman tidak hanya secara tunggal merupakan fungsi dari areal tanah,
tanaman, manajemen dan lingkungan. Jadi dalam hal ini waktu perlu diperhatikan. Kompetisi
tanaman merupakan cara perhitungan evaluasi untuk 2 tanaman yang dapat terjadi suatu
kompetisi.

Dalam 2 tanaman yang berasosiasi terjadi rasio kompetisi atau RK. Rasio kompetisi
yang dihitung secara sederhana dari suatu pertanaman terhadap pertanaman lain dan koreksi
tersebut mengikuti ruang (tempat) yang dirancang untuk setiap pertanaman.
RKx=

Ax Ay Sy
:
Mx My Sx

Dalam evaluasi produktivitas tanaman dinyatakan dengan Indeks Pertanaman (IP)


atau Cropping Indek (CI), dan Indeks Intetnsitas Pertanaman (IIP).
-

Indeks Pertanaman (IP) atau Cropping Indek (CI)

Perhitungan ini berguna untuk mengetahui berapa kal pertanaman dalam setahun pada
sebidang lahan, yang artinya nisbah antara luas pertanaman dalam pola tanam selama setahun
terhadap luas lahan yang tersedia untuk ditanami kali 100%
-

Indeks Intetnsitas Pertanaman (IIP)

Nisbaha antara jumlah luas pertanaman kali umur tanaman masing-masing dalam pola
tanam setahun terhadap luas lahan yang tersedia untuk ditanami kali 12 bulan x 100%.

Evaluasi produktivitas dinyatakan dengan Indeks Tanam Ganda (ITG) atau Multiple
Cropping Index (MCI). ITG atau MCI merupakan nisbah antara luas lahan masing-masing
jenis tanaman dalam pola tanam setahun terhadap luas lahan yang tersedia untuk ditanami
dikali 100%.
n

Jiti

ITG= i=1

100

Ji = luas jenis tanaman ke-i


A = luas lahan yang tersedia
i = jenis tanaman ke-1,2,3,n
Sselain itu juga digunakan rumus perhitungan Indeks Intensitas Tanam Ganda (IITG)
atau Multiple Cropping Intensity Index (MCII) dengan rumus
n

Ji ti

IITG= i=1
100
A 12
Ji = luas jenis tanaman ke-I dalam ha
ti = umur jenis tanaman dalam bulan
A = luas lahan yang tersedia
i = jenis tanaman ke-1,2,3,n
Dalam sistem tanam ganda, tingkat input dan output juga dapat diperhitungkan untuk
melihat efisiensinya. Efisiensi ini dapat terlihat dengan membandingkan input dan output
dengan rumus
Efisiensi(E)=

Output ( O)
Input ( I )

Tingkat output dapat terukur dalam berat, uang, energy atau protein. Input (I) dapat
diekspresikan dalam penggunaan lahan, tenaga kerja, bahan bakar, pupuk, bibit dll. Evaluasi
produktivitas pada sistim tanam ganda dapat diukur dari efisiensi energi dan produksi protein
per unit area lahanper unit waktu. Energi dan protein penting dalam masalah diets dan
harus dipisahkan karena tanaman pangan mengandung keduanya dalam jumlah yang berbeda.
Dilihat dari evaluasi ekonomi terdapat beberapa kesulitan dalam mengukur
produktivitas tanam ganda yaitu 1) metode ini hanya dapat dilaksanakan pada area secara
ekonomi tersedia uang tunai, 2) harga produk dan input seringkali berfluktuasi musiman dan
biasanya rasio diantara keduanya tidak konstan.

Anda mungkin juga menyukai