PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu memiliki berbagai masalah dalam hidup baik yang terlihat
secara langsung maupun tidak. Bimbingan dan konseling memberikan sebuah
upaya untuk mereka agar dapat memecahkan masalah yang dihadapi, melalui cara
pengembangan potensi ataupun cara lainnya.
Dalam bimbingan dan konseling memiliki beberapa ragam pendekatan dan
teknik antara konselor dengan klien. Pendekatan dan teknik inilah yang dapat terlihat
lebih membantu bimbingan konseling tersebut dalam upaya memecahkan masalahmasalah kliennya.
Beradasarkan latar belakang permasalahan yang sering dihadapi oleh
seorang pembimbing maupun konselor, Maka penulis akan menjelaskan beberapa
pendekatan dan teknik yang bisa pembimbing maupun konselor gunakan dalam
menangani permasalahan permasalahan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah di dalam penyajianmakalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian bimbingan dan konseling?
2. Pendekatan apa saja yang ada dalam bimbingan dan konseling?
3. Teknik teknik apa yang digunakan dalam bimbingan dan konseling?
4. Apa manfaat pendekatan teknik bimbingan dan konseling?
C. TujuanPenulisan
Tujuanpembuatanmakalahiniyaitu :
1. Memahami pengertian bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui pendekatan dalam bimbingan dan konseling.
3. Mengetahui teknik teknik dalam bimbingan dan konseling.
4. Mengetahui manfaat pendekatan teknik dalam bimbingan dan konseling.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu
dilakukan dengan mengambil referensi dari buku bimbingan dan konseling juga
bersumber dari internet dengan cara browsing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang
ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada
dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno,
2004:99).
Sedangkan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu
yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien (Prayitno, 2004:105).
Berdasarkan pengertian yang sudah dipaparkan maka bimbingan dan
konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang
sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai
potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu
itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal,
mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai
kesejahteraan hidup.[1]
B. PendekatanDalam Bimbingan Dan Konseling
Kata Pendekatan terdiri dari kata dasar dekat dan mendapat imbuhan Pe-an
yang berarti hal, usaha atau perbuatan mendekati atau mendekatkan.[2] Jadi
Pendekatan Bimbingan dan Konseling adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
seorang konselor untuk mendekati kliennya sehingga klien mau menceritakan
masalahnya.
Dalam
melaksanakan
kegiatan
bimbingan
konseling
ada
beberapa
1. Pendekatan Psikologis
Sebagai mahluk yang diciptakan oleh tuhan ,anak bimbing harus dipandang
menurut teori homoiestetis(mekanisme keseimbangan antara berbagai unsur
potensi),yakni sebagai manusia ia harus bertumbuh dan berkembang dalam fisik
dan mental dalam pola keseimbangan dan keserasian.Antara kehidupan
jasmaniah dan rohaniah saling mempengaruhi satu sama lain secara seimbang
dan selaras sehingga menjadikan dirinya manusia dewasa yang sehat dan
sejahtera lahir dan batin. Oleh karena itu, pembimbing hendaknya melihat segi
sebagai titik tolak memberikan bantuan kepada anak bimbing.[3]
Jadi dengan kata lain pendekatan psikologis tersebut hendaknya ditujukan
pada usaha pengembangan individual anak bimbing kearah kesehatan rohaniah
sehingga akan berakhir dengan terbentuknya keperibadian yang bulat dan
sehat.Dalam kepribadian yang demikian itulah, nilai nilai agama kita akan
berkembang menjadi kekuatan pengendali terhadap segala bentuk tingkah
lakunya sesari- hari, terutama terhadap dorongan nafsu rendah.
2. Pendekatan Sosiologis
Anak bimbing bukan saja sebagai mahluk individual yang harus dibimbing
agar menjadi manusia yang sadar akan kemampuan individualnya.Melainkan
juga sebagai mahluk sosial yang mampu mengembangkan dirinya sebagai
anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan yang sehat jasmani dan
rohani. Sebagai mahluk yang bermasyarakat atau (homososius).]4]
Suatu tuntutan sosial untuk hidup diatas rasa solidaritas sosial, tanggung
jawab sosial, dan rasa ikut bertanggung jawab terhadap baik buruk, maju
mundurnya hidup bermasyarakat adalah menjadi faktor motivasi dalam kegiatan
bimbingan dan konsling karena dengan demikian maka proses sosialisasi anak
bimbing yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan takwa, akan mampu membentuk
sikap dan mental.
3. Pendekatan Kependidikan (Paedagogis)
Sistem pendekatan kependidikan (Paedagogis) yang memandang manusia
sebagai mahluk yang harus di didik (homo endocandum). Karena potensi
3. Ermis Suryana, Bimbingan dan Konseling,(Palembang :Grafika Telindo
Prees,2010)hal.89
4. Rusmaini,Bimbingan dan Konseling,(Palembang:IAIN Raden Fatah Press,2002)hal.39
butuh
pertolongan
orang
lain
agar
dapat
mencapai
batas
dan
semakin
terampil
mengatur
dirinya
sendiri.
biasanya
sebab
terjadi
ketidakseimbangan
antara
konsep
dirinya
dan
yang
dikembangkan
oleh
Eric
Berne
dalam
analisis
transaksional adalah upaya untuk merangsang rasa tanggung jawab pribadi atas
tingkah lakunya sendiri, pemikiran yang logis, rasional, tujuan-tujuan realistis,
berkomunikasi terbuka, wajar dan pemah dalam berhubungan dengan orang lain.
Tujuan pendekatan Analisis Transaksional diantaranya yaitu :
a. Konselormembantu klien yang mengalami kontaminasi (pencemaran) status
ego yang berlebihan.
b. Konselor berusaha membantu mengembangkan kapasitas diri klien dalam
menggunakan semua status egonya yang cocok.
c. Konselor berusaha membantu klien di dalam mengembangkan seluruh status
ego dewasanya. Pengembangan ini pada hakikatnya adalah menetapkan
pikiran dan penalaran individu.
d. Tujuan terakhir dari konseling adalah membantu klien dalam membebaskan
dirinya dari posisi hidup yang kurang cocok serta menggantinya dengan
rencana hidup yang baru yang lebih produktif.[ 9]
Secara
dari
Eric Berne
berasal
dari
11. Drs. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program BK Di Sekolah,Hal. 142
12. Drs. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program BK Di Sekolah,Hal. 147
yang
dipergunakan
dalam
bimbingan
10
pelajaran,
pengulangan
kembali,
latihan-latihan,
11
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor)
kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang
bermuara
pada
teratasinya
masalah
yang
dihadapi
konseli
serta
dapat
memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga
individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai
perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang
lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Pendekatan Bimbingan dan Konseling adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh seorang konselor untuk mendekati kliennya sehingga klien mau menceritakan
masalahnya.
Sedangkan tehnik adalah suatu cara (kepandaian, pengetahuan dll) untuk
membuat atau melakukan sesuatu. Jadi Tehnik Bimbingan dan Konseling adalah
Suatu cara yang harus digunakan oleh seorang konselor dalam melaksanakan
kegiatan Bimbingan dan Konseling.
Manfaat pendekatan teknik bimbingan dan konseling yaitu untuk membantu
konselor mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Dan memberikan kemudahan
kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,
serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli. Juga Menolong
konseli memahami dirinya, menjernihkan serta merefleksikan kembali perasaanperasaan dan sikap-sikap yang dinyatakan konseli.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/wiyadnya/pendekatan-konseling-color?
from_search=10#btnLastdiunduh tanggal02/12/2013-senin.
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Hal. 237
Ermis Suryana, Bimbingan dan Konseling,(Palembang
Prees,2010)hal.89
Rusmaini, Bimbingan dan Konseling, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2002)
hal. 39
Drs. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program BK Di Sekolah,Hal. 90,
bimbingan.htmldiunduh tanggal02/12/2013-senin.
http://www.scribd.com/doc/21901169/12/Fungsi-Pendekatan-Bimbingan-Dan-
:Grafika
Telindo
Konselingdiunduh tanggal02/12/2013-senin.
Prof. dr. H. Tohari Musnamar, terbitan pustaka Pelajar, Yogyakarta, cetakan 1 Juli
2004
http://addardiri.blogspot.com/2012/05/pendekatan-dan-teknik-pelaksanaan.html
diunduh tanggal 02/12/2013- Hari: Senin
14