Anda di halaman 1dari 14

1.

3
1.
2.

Tujuan
Untuk mengetahui Penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga.
Untuk mengetahui pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga
terhadap lingkungan fisik dan kesehatan.

3.

Untuk mengetahui alternatif teknologi mengurangi pencemaran air akibat


limbah rumah tangga.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pencemaran air menurut surat Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu
Lingkungan adalah: masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat,energi, dan atau
komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(pasal 1).
Dalam pasal 2, air pada sumber menurut kegunaan/peruntukannya digolongkan
menjadi:
1.

Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu.

2.

Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai
air minum dan keperluan rumah tangga.

3.

Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.

4.

Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat
dimanfatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan milik Negara
(Achmad, 2004).
Daerah pemukiman menghasilkan limbah yang dapat mencemari air. Limbah yang
dihasilkan yaitu sampah dan air buangan yang mengandung deterjen. Limbah yang
masuk dalam perairan akan menggangu ekosistem perairan dan secara langsung
maupun tidak langsung yang berimbas juga pada manusia (Aliya, 2006).
Pencemaran perairan di Indonesia juga dipicu oleh adanya peningkatan populasi
manusia. Semakin banyak jumlah manusia kebutuhan akan segala sesuatu juga
meningkat, terutama kebutuhan tempat hidup. Hal ini berakibat tidak ada lagi tempat
untuk penampungan sampah sehingga tempat penampungan air pun menjadi sasaran
empuk bagi para pembuang sampah.
Pencemaran air di berbagai penampungan air seperti sungai, danau dsb sebagian
besar diakibatkan oleh ulah manusia sendiri. Sikap manusia yang kurang bertanggung
jawab terhadap lingkungan yang dengan seenak hati membuang sampah ke
penampungan air tanpa memikirkan apa akibat jangka panjang akibat perbuatannya
tersebut.
Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang
dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa
berupa sampah organic seperti kayu, daun dan sampah nonorganic seperti plastic,
logam, dan deterjen.
Pencemaran air yang terjadi akibat limbah rumah tangga dalam masyarakat boleh
dikatakan sudah memasuki ambang mengkhawatirkan. Dari sekian banyak aktifitas
manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Aktivitas seharihari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain menghasilkan
sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan.

Dalam hal ini Usaha-usaha penanggulangan penecemaran air perlu dilakukan agar
usaha peningkatan kesejahteraan melalui penerapanteknologi alternatif yang tepat
guna dan ramah lingkungan dapat terwujud sesuai dengan harapan.
Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat
guna dan sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat mencapai
tujuan yang diharapkan seperti salah satunya dengan rawa buatan dengan saringan
biologis dan kolam ikan.
Melalui penanggulangan pencemaran air menngunakan teknologi alternatif tersebut
diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih
ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian
Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya
baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan
penurunan

kualitas

air

sehingga

air

tidak

dapat

berfungsi

sebagai

mana

mestinya.Bahan yang dapat mencemari air sangat beragam. Berbeda bahan yang
mencemari tentu berbeda pula akibat pencemarannya.
Berikut ini adalah jenis jenis bahan pencemar air :
1. Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi

a.
Bahan
pencemar
fisik
Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.
b.

Bahan

pencemar

kimia

Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen,
sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam
berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.
c.

Bahan

pencemar

biologis

Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan
mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi.
Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok
mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing.
Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton,
ganggang ,dan eceng gondok.
2.Berdasar Mudah tidaknya Terurai
Berdasarkan mudah tidaknya terurai secara biologis oleh bakteri yang ada di air, bahan
pencemar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahan pencemar yang mudah terurai
( biodegradable) dan bahan kimia yang sukar busuk (nonbiodegradable) Bahan
pencemar yang mudah busuk misalnya karbohidraPencemaran Air, Penyebab dan
Akibat Pencemaran Airt, lemak, dan protein. Bahan pencemar yang sukar busuk
misalnya plastik, karet, kaca, kain, kayu, detergen ABS, dan lain-lain.Lama
pembusukan dapat bertahun-tahun.
Pencemaran air dapat bersumber dari limbah rumah tangga (limbah domestik), limbah
pertanian, dan limbah industri. Pencemaran air dapat berwujud padat dan cair dan ada
yang bersifat organik atau anorganik.

3.2 Pencemaran air limbah rumah tangga

limbah rumah tangga atau sering juga disebut limbah domestik. Limbah rumah
tangga ini berasal dari pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah dan
sejenisnya.
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang berwujud cair
merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai
berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan
manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Sedangkan limbah
rumah tangga yang berwujud padat berupa bahan-bahan anorganik seperti plastik,
alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat
saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga
adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.Bahan organik yang
larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen
dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati.

3.3 Dampak Pencemaran air limbah rumah tangga


Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan
sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat
diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan,
dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau
kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat
diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai
menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan
bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke
sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari
tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat
permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan
limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap
rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan
oleh bakteri.

Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara
besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat
ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang
dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau
sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan
terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan
persediaan

oksigen

dan

pengendapan

bahan-bahan

yang

menyebabkan

pendangkalan.
Akibat dari semua ini air jika dilihat dari sifat fisik air akan terjadi perubahan warna,
rasa, menjadi keruh, berbau karena pembuangan limbah padat organik yang berasal
dari

kegiatan

rumah

tangga,

limbah

padat

organik

yang

didegradasi

oleh

mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian
limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan pelepasan gas yang
berbau tidak sedap, dan air tersebut tidak layak untuk digunakan.
Air yang telah tercemar tersebut jika digunakan untuk keperluan akan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media
berkembangnya berbagai macam penyakit.
Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air.
a.Penyakit menular
Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab,
antara lain karena:
Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan danpersebaran
mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.
Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan
menjadi empat sebagai berikut:
I.

Water diseases

Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus,
dan disentri.
II.

Water washed diseases


Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene

perorangan, seperti scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan
III.

lepra.

Water based diseases


Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus

kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis.


IV. Water related vectors
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau
seluruhnya perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah

dengue,

dan filariasis.
Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar:
Jenis Mikroba
Virus

Penyakit

Virus Hepatitis A

Hepatitis A

Gejala
Demam, sakit kepala, sakit perut,
kehilangan selera makan, pembengkakan
hati sehingga tubuh menjadi kuning

Virus Polio

Poliomyelitis

Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit


pada tungkai dan punggung, kelumpuhan
dan kemunduran fungsi otot

Bakteri
Vibrio Cholerae

Kolera

Diare yang sangat parah, muntah-muntah,


kehilangan cairan sangat banyak sehingga
menyebabkan kejang dan lemas

Escherichia coli
(strain patogen)

Diare

Buang air besar berkali-kali dalam sehari,


kotoran encer (mengandung banyak air),
terkadang diikuti rasa mulas atau sakit

perut
Salmonella typhi

Tifus
Sakit kepala, demam, diare, muntahmuntah, peradangan dan pendarahan

Shigella dysentriae

Disentri

usus.
Infeksi usus besar, diare, kotoran
mengandung lendir dan darah, sakit perut

Protozoa
Entamoeba histolytica

Disentri amuba

(sama seperti disentri oleh bakteri)

Balantidium coli

Balantidiasis

Peradangan usus, diare berdarah

Giardia lamblia

Giardiasis

Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam


perut, bersendawa, kelelahan

Metazoa
(cacing parasit)

Ascariasis

Ascaris lumbricoides

Demam, sakit perut yang parah,


malabsorbsi, muntah-muntah, kelelahan

(cacing gelang)
Taenia saginata
(cacing pita)

Gangguan pencernaan, rasa mual,


Taeniasis

kehilangan berat badan, rasa gatal di anus


Gangguan pada hati dan kantung kemih

Schistosoma sp.
(cacing pipih)

sehingga terdapat darah dalam urin, diare,


schistosomiasis

tubuh lemas, sakit perut yang terjadi


berulang-ulang.

B. Penyakit tidak menular


Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air telah tercemar oleh
senyawa anorganik, seperti logam berat. Ada juga senyawa organik yang dapat

menimbulkan penyakit, terutama yang mengandung unsur salah satunya klorin (Cl), ini
dapat menimbulkan penyakit karena sifatnya beracun bagi tubuh jika dikonsumsi.

3.4 Cara mencegah atau mengatasi pencemaran air limbah rumah tangga
Sebenarnya mencegah lebih baik dari pada menanggulangi yaitu seperti
mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan
pecemaran air, tidak membuang sampah langsung kesungai. Tetapi ketika pencemaran
air sudah terjadi maka yang dapat kita lakukan adalah dengan penanggulangan
pencemaran air limbah rumah tangga tersebut secara efektif dengan tidak merusak
pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit
penyakit yakni dengan cara:
a)

Dengan cara di daur ulang

Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumahrumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa
sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga
di jual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak atau pemulung. Barang-barang
yang dapat di jual antara lain kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban
bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang using.
b)

Dengan cara pembakaran


Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak

membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara membakar
limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu di
nyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan
usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat di gunakan
sebagai sumber energy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan
logam.
(c)

Dengan cara pengomposan (khusus sampah organik)


Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah,

menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah.

(d) Pemisahan
Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diperoses lagi
sehingga mempunyai nilai ekonomis.
(e)

Dengan cara pembusukan

Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi
organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup
udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena
aktivitas dari mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia.
Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari pembusukan
yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.
Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug
dengan tanah yang bisa disebut land fillsystem. Metode ini merupakan cara yang
paling diunggulkan sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari 40%.
Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas yang bersifat
ringan dan segera mengisi ruangan.

3.5 Alternatif teknologi untuk mengurani pencemaran air akibat limbah rumah

tangga

Dalam menanggulangi atau mengurangi pencemaran air ini dapat dilakukan


dengan teknologicanggih, teknologi yang kian pesat berkembang untuk kemajuan
peradaban pada seluruh sektor kehidupan manusia, tetapi semua itu tidak membuat
kehidupan manusia akan nyaman selalu. Dibalik perkembangan atau kemajuan
tersebut ada saja kelemahannya. Salah satunya ialah penggunaan teknologi saat ini,
selain mengurangi pecemaran air tersebut ternyata dapat juga memberik dampak
negatif yaitu emisinya yang berperan sebagai pencemar. Teknologi dalam mengurangi
tingkat pencemaran air dapat juga memberikan dampak negatif lain Pencemaran
berlaku apabila komposisi udara atau air berubah hasil akibat aktivitas-aktivitas
manusia dan proses alam sehingga menyebabkan kualitas air dan udara berkurang
serta tidak dapat lagi berfungsi dengan baik.

Untuk itu perlu upaya dalam mengurangi tingkat pencemaran air dengan teknologi
alternatif yang tepat guna dan ramah lingkungan sesuai dengan harapan.
Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat
guna dan sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat mencapai
tujuan yang diharapkan, ada berbagai cara yaitu :
1. Saringan Kain Katun
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik
penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan
kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan
organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan
dan kerapatan kain yang digunakan.
2. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan
kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam
air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang
digunakan.
3. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam
air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta
hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi
atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan
mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang
nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
4. Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian
melewati lapisan kerikil.
5. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik
bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow).
Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih
dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
6. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan
satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau
dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau
arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.
7. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang
dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir,
kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari
sabut kelapa.
> Tanaman penyaring pada penjernih air secara alami
1. Biji Kelor
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzilisothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta
logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di
dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan

untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa
datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat
dimanfaatkan PDAM setempat.
Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan
kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, kesimpulan yang dapat di tarik
pada makalah ini adalah:
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya
baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan
penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Umumnya, air yang tercemar memiliki beberapa ciri yaitu seperti perubahan warna,
rasa, bau, dan menjadi keruh.
Pencemaran air akibat limbah rumah tangga menghasilkan bahan buangan organik
adalah limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme.
Bahan buangan anorganik adalah limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit
didegradasi oleh mikroorganisme. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air
akibat limbah organik dan anorganik adalah seperti air menjadi tidak layak
digunakan lagi dan air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Cara mencegah atau mengatasi pencamaran air akibat limbah rumah tangga bisa
seperti mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan
pencemaran, tidak membuang limbah rumah tangga langsung kesungai seperti limbah

cucian, mendaur ulang barang-barang bekas seperti kertas, dan koran bekas. Serta
dengan cara pengomposan sampah organik untuk keperluan tanaman.
Adapun teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat
pencemaran air yang tepat guna, sederhana, dengan biaya yang murah serta ramah
lingkungan yaitu seperti menggunakan saringan kapas, aerasi, saringan arang atau
saringan tradisional.
Melalui teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang
dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air
yang aman, bersih dan sehat.

4.2 Saran
Pencemaran air merupakan kegiatan yang merusak lingkungan terutama air.
Apabila terus dibiarkan maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi
keberlanjutan ekosistem yang ada di air dan juga makhluk yang mengkonsumsi air.
Penyakit yang sering timbul akibat mengkonsumsi air yang telah tercemar salah
satunya adalah penyakit diare. Maka dari itu, disarankan bagi pembaca untuk lebih
memperhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsinya. Mengurangi kebiasaan
membuang limbah rumah tangga keperairan, serta bisa memberi pencegahan
pencemaran dengan cara menanamkan perilaku disiplin, mendaur ulang barang-barang
bekas seperti kertas bekas, koran bekas. Bagi limbah organik bisa dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos untuk keperluan tanaman, serta jangan membuang limbah
rumah tangga seperti limbah cucian kesungai agar tidak mencemari air

Anda mungkin juga menyukai