Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan alam. Sebuah sungai
yang mengalir dan bersih merupakan suatu ekosistem. Didalamnya hidup
berbagai organisme, misalnya tanaman air, ikan, udang, ganggang dan
organisme lainnya. Semua organisme tersebut saling berinteraksi dan saling
membutuhkan antara satu dengan yang lain. Begitu juga manusia turut
memanfaatkan komponen-komponen biotik maupun abiotik disungai
tersebut. Dan air menjadi kebutuhan pokok yang dimanfaatkan oleh manusia.
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, daerah
tesebut menjadi suatu pemukiman padat penduduk. Banyak manusia yang
tidak peduli akan lingkungannya. Mereka membuang sampah atau limbah
rumah tangga ke sungai. Pabrik-pabrik membuang limbah ke sungai. Sungai
yang awalnya bersih menjadi kotor dan penuh bahan-bahan yang beracun.
Hal ini mengakibatkan pencemaran lingkungan yang berpengaruh terhadap
kehidupan manusia terutama pada kesehatan
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang
semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan,
kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam
menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai
dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang
lebih luas.

Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi


bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara
perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim
global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Masyarakat seharusnya lebih memperhatikan keadaan lingkungan
disekitarnya. Karena sebagai makhluk sosial harus bisa bertindak sebelum
terjadi hal yang tidak diinginkan. Agar kelestarian alam tetap terjaga dan
lingkungan tidak tercemar serta nyaman untuk ditempat tinggali oleh
masyarakat penduduk, maka perlu sekali dilakukan sebuah tindakan atau
upaya-upaya mengatasi pencemaran lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini
adalah :
1. Apa definisi dari lingkungan hidup?
2. Apa macam-macam pencemaran lingkungan?
3. Apakah penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
4. Apa sajakah dampak pencemaran lingkungan?
5. Bagaimanakah cara penanganan pencemaran lingkungan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari lingkungan hidup?
2. Mengetahui macam-macam pencemaran lingkungan?
3. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan?
4. Dapat menjelaskan dampak pencemaran lingkungan?
5. Dapat menjelaskan cara penanganan pencemaran lingkungan?
D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak khususnya kepada mahasiswa/i
untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai halhal

yang

berhubungan dengan

pencemaran

lingkungan

sehingga mampu mengaplikasikannya dalam teori kesehatan


lingkunan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup


Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,

termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan


perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam
melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat.
Lingkungan hidup adalah suatu satuan sistem yang kompleks yang
berada di luar individu yang sangat mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan suatu organisme; kesatuan dengan semua benda, daya keadaan
dan semua makhluk, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya; suatu
kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti, tanah, air, energy surya mineral, serta flora dan fauna yang
tumbuh diatas tanah maupun di dalam lautan dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana mengunakan
lingkungan fisik tersebut. Pencemaran adalah masuknya suatu komponen
kedalam suatu lingkungan dengan kadar yang melebihi batas normal.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain
merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua
benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang
memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang

tinggi

nilainya,

tempat

bangsaIndonesia menyelenggarakan

kehidupan

bernegara dalam segala aspeknya.


B. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Pencemaran Air
a. Pengertian Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energy, atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya
tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas
air turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi
kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau
dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya
limbah rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan minyak lepas
pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu
tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah
akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat
membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air

minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
b.

Penyebab
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
a. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
b. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem.
c. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.

d.

Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

e.

Pencemaran air oleh sampah

f.

Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.


Limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah, dan kotoran


memberikan andil yang cukup besar dalam pencemaran air sungai,
terutama didaerah perkotaan. Sungai

yang tercemar kotoran dan

sampah yang mengandung bakteri dan virus dapat menimbulkan


penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan sungai
sebagai sumber kehidupan sehari-hari, sampah dan kotoran juga
memerlukan oksigen untuk proses penguraiannya, sehingga kadar
oksigen dalam iar dapat berkurang. Jika kadar oksigen suatu perairan
turun sampai kurang dari 5 mg perliter, air tersebut rawan bagi
kehidupan biota air seperti ikan.
Limbah industri
Limbah industri yang mempercemarkan air dapat berupa polutan
sampah dan kotoran. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan
hasil ternak, polutan logam berat, dan polutan panas antara lain
berasal dari air pendingin industri. Sebagian besar industri membuang
limbah cairnya ke perairan sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk
mengendalikan pencemaran air oleh industri, pemerintah membuat
aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum di
buang ke sungaisisa olahan limbah biasanya masih mengandung
bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri (Hg), timbale (Pb),
krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni). Polutan tersebut
dapat membahayakan kehidupan organism perairan, missal ikan.jika
ikan

yang

tercemar

tersebut

dikonsomsi

membahayakan kesehatan manusia sendiri.


Limbah pertanian

manusia,

akan

Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama


karena

penggunaan

pupuk

buatan,

pestisida,

dan

herbisida.

Pencemaran pupuk tersebut dapat meracuni organism air, seperti


plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut, dan juga manusia
yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan,
danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di
perairan.peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang
atau enceng gondok menjadi pesat (blooming). Pertumbuhan
ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati
membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Hal ini
mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya
kehidupan organism anaerob.
Limbah pertambangan
Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah
pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang
mengangkut minyak. Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut, di
antaranya burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada burung
dan insang ikan dapat mengakbatkan kematian hewan-hewan tersebut.
Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan
oleh pencemaran air:
1. Penyakit menular
Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi
karena berbagai macam sebab, antara lain karena:

a).

Air

yang

tercemar

dapat

menjadi

media

bagi

perkembangbiakan dan persebaran mikroorganisme,


termasuk mikroba patogen.
b). Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan
sebagai pembersih.
Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air
dapat dikelompokkan menjadi empat sebagai berikut:
1. Water diseases
Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air
minum, seperti kolera, tifus, dan disentri.
2. Water washed diseases
Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan
air hygiene

perorangan, seperti scabies, infeksi kulit

dan selaput lender, trachoma dan lepra.


3. Water based diseases
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit
yang

sebagian

siklus

kehidupannya

berhubungan

dengan schistosomiasis.
4. Water related vectors
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit
yang sebagian atau seluruhnya perindukkannya berada
di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan
filariasis.

2. Pencemaran udara
a. Pengertian pencemaran udara
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatam manusia secara
umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat
terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau
yang sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution).
Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi di luar ruangan
(outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan
hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala
global. Beberapa unsure pencemaran (pollutant) kembali kebumi
melalui deposisi asam atau salju yang mengakibatkan sifat korosif
pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat sungai
dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan
karena nilai pH yang rendah.
b. Penyebab Pencemaran Udara
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :
1. Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:
a). Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.
b) . Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut
gas-gas vulkanik., Proses pembusukan sampah organik, dll
2. Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh:
a) Hasil pembakar bahan bakar fosil.
b) Debu/serbuk dari kegiatan industry
c) Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
c. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Mahkluk Hidup
Ada beberapa dampak dari pencemaran udara terhadap mahkluk
hidup:

10

Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke
dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat
pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian
atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling
umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut),
termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
lainnya.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan,
manusia, tanaman, dan hewan. Udara yang telah tercemar oleh
partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan
atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernapasan
yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau mengendap di
dalam

paru-paru

akan

menentukan

letak

penempelan

atau

pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999).


Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari
jenis partikel yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun
jenis-jenis penyakit pneumoniosis seperti :
1). Penyakit Antrakosis
Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
pencemaran debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada
pekerja tambang batubara atau pekerja yang banyak mlibatkan
11

penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik tenaga


uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan
sesak napas
2) Penyakit Silikosis
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas,
berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian
mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di industry besi baja,
keramik, pengecoran beton, proses permesinan seperti mengikir,
menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di
penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara. Penyakit
silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah
menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma
broonchiale dan penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit
silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai dengan batukbatuk tanpa dahak.
3) Penyakit Asbestosis
Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh
debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes merupakan
campuran berbagai macam silikat. Selain mempengaruhi keadaan
lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak negatif
bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan
dan manusia.
c. Pencegahan Pencemaran Udara

12

Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara


tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang
paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker
sebagai

pelindung

untuk

menghindari

terjadinya

gangguan

kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran


udara seperti mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi
dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan
mendispersikan-menguraikan polutan.
a. Mencegah pencemaran udara berbentuk gas
1) Adsorbsi
Adsorbsi merupakan proses melekatnya molekul polutan
atau ion pada permukaan zat padat-adsorben-seperti karbon aktif
dan silikat. Adsorben mempunyai sifat dapat menyerap zat lain
sehingga menempel pada permukaannya tanpa reaksi kimia serta
memiliki daya kejenuhan yang bersifat disposal (sekali pakai
buang) atau dibersihkan dulu, kemudian digunakan lagi.
2) Absorbsi
Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan
solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan
konsentrasinya. Metoe absorbs ini pada prinsipnya hampir sama
dengan

metode

hidrokarbon

adsorbsi,

mengalami

hanya

kontak

bedanya
dengan

bahwa

cairan

di

emisi
mana

hidrokarbon akan larut atau tersuspensi.


3) Kondensasi
kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau
bendda gas menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik

13

embun. Polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi tinggi


dan titik penguapan yang rendah, seperti hidrokarbon dan gas
organic lainnya.
4) Pembakaran
Pembakaran merupakan proses untuk menghancurkan gas
hidrokarbon

yang

terdapat

di

dalam

polutan

dengan

mempergunakan proses oksidasi panas yang disebut inceneration.


Iceneration merupakan salah satu metode dalam pengolahan
limbah

padat

dengan

menggunakan

pembakaran

yang

menghasilkan gas dan residu pembakaran.


b. Mencegah pencemaran udara berbentuk partikel
1) Filter
Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau
polutan partikel yang ikut keluar pada cerobong atau stack pada
permukaan filter, agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga
hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong. Penggunaan
filter udara seharusnya disesuaikan dengan sifat gas buangan
yang keluar seperti berdebu banyak, besifat asam, bersifat alkalis
dan sebagainya. Beberapa contoh jenis filter yang banyak
digunakan seperti cotton, nylon, orlon, Dacron, fiberglass,
polypropylene, wool, nomex, Tefloyn.
2) Filter basah
Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah
membersihkan udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari
bagian atas alat, sedangakan udara yang kotor dari bagian bawah
alat.
3) Elektrostatik

14

Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk


membersihkan udara kotor dalam jumlah yang relative besar. Alat
ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan
antara 25-100 kv, berupa tabung silinder di mana dindingnya
diberi muatan positif sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang
merupakan pusat silinder, sejajar dinding silinder, diberi muatan
negative.
4) Kolektor Mekanik
Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relative
besar dapat dengan menggunakan tenaga gravitasi. Pengendap
siklon atau cyclone Separators adalah pengendap debu yang ikut
dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
5) Program penghijauan
Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara
berupa karbon dioksida (CO2) dan melepaskan oksigen (O2).
Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan mengurangi polutan,
dengan melepaskan gas oksigen maka akan mengurangi jumlah
polutan di udara. Semakin banyak tumbuh-tumbuhan ditanam
sebagai paru-paru kota maka kualitas udara akan semakin sehat
sehingga akan mendukung program langit biru (prolabir).
Program penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan nasional
agar semua pihak dapat berpartisipasi aktif.
6) Ventilasi udara
Penggunaan dan penempatan ventilasi udara seharusnya
disesuaikan

dengan

kebutuhan.

Perhatian

utama

yaitu

tercukupnya kebutuhan gas oksigen (O2) dalam ruangan serta


15

menjadikan udara dalam ruangan bebas dari berbagai polutan.


Bila akan menggunakan exhaust fan, maka usahakan dekat
dengan sumber pencemaran, agar polutan segera dapat keluar
dalam ruangan.
3. Pencamaran tanah
a. Pengertian pencamaran tanah
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982). Tanah adalah bagian kerak bumi yang
tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital
peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan
air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk
bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana
bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan
tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar

16

ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan


pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping). Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000
tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa:
Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas
kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik
serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai
kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.
b. Penyebab pencemaran tanah
Pencemaran tanah dapat di sebabkan oleh beberapa sebab,
diantaranya yaitu:
1). Sampah plastik, pecahan kaca, logam maupun karet yang
ditimbun dalam tanah.
2). Sisa pestisida dari kegiatan pertanian yang meresap ke tanah
3). Limbah diterjen yang dibuang ke tanah
4). Pengikisan lapisan humus (topsoil) oleh air.
5). Deposit senyawa asam dari peristiwa hujan asam.
c. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran
Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran
tanah, diantaranya:
1. Pada kesehatan
Dampak
pencemaran
kesehatan

tergantung

pada

tanah
tipe

terhadap

polutan,

jalur

masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi


yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida
17

dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk


semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan
otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan
benzena

kronis

pada

meningkatkan

(terus-menerus)

konsentrasi

kemungkinan

terhadap

tertentu
terkena

dapat

leukemia.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat


menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan
tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai
pelarut

yang

mengandung

klorin

merangsang

perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan


sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam
dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit
untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas.
Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Pada Ekosistem

18

Pencemaran tanah juga dapat memberikan


dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi
tanah yang radikal dapat timbul dari adanya
bahan kimia

beracun/berbahaya bahkan pada

dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat


menyebabkan

perubahan

metabolisme

dari

mikroorganisme endemik dan antropoda yang


hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat

yang

tingkatan

besar

lain

dari

terhadap
rantai

predator

makanan

atau

tersebut.

Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan


terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida
makanan dapat menelan bahan kimia asing yang
lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhlukmakhluk penghuni piramida atas. Banyak dari
efek-efek
konsentrasi

ini

terlihat

DDT

pada

pada

saat

burung

ini,

seperti

menyebabkan

rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat


Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut.

19

Dampak
perubahan

pada

metabolisme

pertanian
tanaman

terutama
yang

pada

akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil


pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan

pada

konservasi

tanaman

di

mana

tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah


dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.
d. Penanganan yang Harus Dilakukan

1. Remidiasi

Remediasi

adalah

kegiatan

untuk

membersihkan permukaan tanah yang tercemar.


Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau
on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan
on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang

20

kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke


bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran
mikroorganisme

tanah
(jamur,

dengan
bakteri).

menggunakan
Bioremediasi

bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat


pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

a.

Jenis jenis biomerasi


Jenis-jenis bioremediasi adalah sebagai berikut:
1).Biostimulasi
Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas,
ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar
untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri
remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.
2). Bioaugmentasi
Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan
kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah
yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan
dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat.
Namun ada beberapa hambatan yang ditemui ketika cara
ini digunakan. Sangat sulit untuk mengontrol kondisi

21

situs

yang

tercemar

agar

mikroorganisme

dapat

berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum


sepenuhnya mengerti seluruh mekanisme yang terkait
dalam

bioremediasi,

dan

mikroorganisme

yang

dilepaskan ke lingkungan yang asing kemungkinan sulit


untuk beradaptasi.
3). Bioremediasi Intrinsik
Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air
atau tanah yang tercemar.
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam
bioremediasi
1. Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi
tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan
kondisi, redoks,optimasi, ph, dsb.
3. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar,
yaitu

mikroorganisme

yang

memiliki

kemampuan

biotransformasi
3.
4.

khusus

Penerapan
Penggunaan

menghilangkan

immobilized

tanaman
atau

enzymes

(phytoremediation)
mengubah

untuk

pencemar.

Proses Biomerasi: Transformasi kimia dari bahan pencemar


pestisida melalui proses bioremediasi ini meliputi beberapa
proses,

yaitu:

1. Detoksikasi, yaitu konversi dari molekul yang bersifat


toksik

menjadi

produk

22

yangtidak

bersifat

toksik.

2. Degradasi, yaitu transformasi dari substrat kompleks


menjadi

produk

yang

lebih

sederhana.

3. Konjugasi, yaitu pembentukan senyawa kompleks, atau


reaksi

penambahan,

menghasilkan

substrat

mengkombinasikannya
metabolis.

dimana

Konjugasi

pengkompleks

suatu

yang
dengan
atau

dapat dihasilkan

lebih

organisme

dapat

kompleks

pestisida

dengan

pembentukan

dan
sel

senyawa

dari organisme

yang

menghasilkan suatu asam amino, asam organik, methyl atau


senyawa lain yang bereaksi dengan polutan membentuk
substrat lainnya. Konjugasi adalah salah satu bentuk
bioremediasi dari metabolisme mikroorganisme terhadap
fungisida

sodium

dimethyldithiocarbamate,

dimana

mikroorganisme mengkompleks pestisida dengan asam


amino pada sel.
4. Aktivasi, yaitu konversi substrat yang nontoksik menjadi
molekul toksik seperti bahan aktif awal dari pestisida.
Sebagai contoh, herbisida 4- (2,4-dichlorophenoxy) butyric
acid ditransformasi dan diaktivasi oleh mikroorganisme
dalam tanah menghasilkan senyawa yang bersifat toksik
terhadap gulma dan serangga. Proses aktivasi ini lebih
menekankan pada efisiensi penggunaan pestisida, atau
aktivasi residu.

23

5. Proses defusi, yaitu konversi molekul nontoksik berasal dari


pestisida yang sedang dalam proses aktivasi secara
enzimatik, menjadi produk nontoksik yang tidak lagi dalam
proses enzimatik.
6. Perubahan spektrum toksisitas. Contoh bioremediasi bagi
lingkungan yang tercemar minyak bumi. Yang pertama
dilakukan adalah mengaktifkan bakteri alami pengurai
minyak bumi yang ada di dalam tanah yang mengalami
pencemaran

tersebut.

Bakteri

ini

kemudian

akan

menguraikan limbah minyak bumi yang telah dikondisikan


sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan hidup
bakteri tersebut. Dalam waktu yang cukup singkat kandungan
minyak akan berkurang dan akhirnya hilang, inilah yang
disebut sistem bioremediasi.
C. Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar
disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah
pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah,
dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang
terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air
yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan
jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam
sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia
membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam

24

menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi.


Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak
ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam
yang kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
Erosi dan curah hujan yang tinggi.
Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman
penduduk.
Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan
sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah
akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT adalah
insektisida paling ampuh yang pernah ditemukan dan digunakan manusia
dalam membunuh serangga tetapi juga paling berbahaya bagi manusia karena
dapat merusak sistem saraf. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir
dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatangbinatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh
sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan
lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang
ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak,
sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan
terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada
organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT :
a. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
b. Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan

25

c. Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur


sehingga telurnya tidak dapat menetas.
d. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
D. Dampak Pencemaran Lingkungan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada
tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena.

Timbal sangat

berbahaya

pada

anak-anak,

karena

dapat

menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.


Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi
tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air
raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa
bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan
pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat
beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing,
letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di
atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.
Pencemaran

tanah

juga

dapat

memberikan

dampak

terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari

26

adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah


sekalipun.

Perubahan

ini

dapat

perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik

menyebabkan
dan antropodayang

hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan


beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat
yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah,
bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang
lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni
piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman
yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini
dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana
tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan
pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahanbahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
5. Penangan Pencemaran Lingkungan

27

Pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan


penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak
ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu
bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran
airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan
membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak
sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis
penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah
satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah
tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos.
Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organic dan
anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah
sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik
dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan
barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia,
sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan
mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari
limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun

28

dapat

dihilangkan

sehingga

tidak

mengganggu

ekosistem.

Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari


keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh
buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan
masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor
dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi
pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti
alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan
berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan
membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi.
Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan
knalpot kendaraan bermotor.

4. Diadakan penghijauan dikota-kota besar


Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis.
Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang
berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan
demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain
itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian.

29

Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk


tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak
negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika
penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan
pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat
meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti
bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif
yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem
pertanian.
6. Pengurangan Pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu
sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan
mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia.
Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya
lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan
global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena
terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni
alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.

30

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah suatu satuan sistem yang kompleks yang
berada di luar individu yang sangat mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan suatu organisme; kesatuan dengan semua benda, daya keadaan
dan semua makhluk, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya; suatu
kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti, tanah, air, energy surya mineral, serta flora dan fauna..

31

Pencemaran lingkungan di bagi 3 yaitu pencemaran air, tanah dan udara.


Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh
tangan manusia. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung
pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena.

Timbal sangat

berbahaya

pada

anak-anak,

karena

dapat

menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.


B. Saran
Sebagai

makhluk

sosial

hendaknya

selalu

memelihara

dan

memperbaiki lingkungan untuk generasi mendatang. Perlu adanya penelitian


secara ilmiah terhadap lingkungan sehingga problem-problem lingkungan
dapat ditanggulangi dengan cepat. Ada kerjasama yang baik dari semua pihak
dalam rangka mempertahankan kelestarian dan mencegah terjadinya
kerusakan atau kemusnahan.

32

33

Anda mungkin juga menyukai