Anda di halaman 1dari 3

Kata sulit :

1. Menarche : permulaan datangnya haid pada anak perempuan yang


menyatakan dia balig, biasanya sekitar umur 13-15 tahun. (Goelam,
1990)
2. Periode mesntruasi : tiap 28 hari atau 4 minggu dan daur (cyclus)itu
dihitung dari haid pertama tiap datangnya haid. (Goelam, 1990)
Asuhan keperawatan maternitas Jakarta: salemba medika Mitayani
Pertanyaan :
1. Siklus menstruasi di bagi 3 stadium endrometrium yaitu :
Fase Folikuler :
fase folikuler dimulai dari hari ke-1 sampai sesaat sebelum kadar
LH meningkatkan dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan
fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam
ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit sedikit
meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel
yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel
yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagai endometrium dilepaskan sebagai
respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesterone.
Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan
tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan
dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua
lapisan yang telah dilepaskan.
Perdarahan menstruasi belangsung selama 3-7 hari, rata-rata
selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah
menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya yang

sangat hebat.
Fase ovulatoir :
Fase ovulatoir dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase
ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 1632 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.

Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovariym,


akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini
beberapa

wanita

merasakan

nyeri

tumpul

pada

perut

bagian

bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung

selama beberapa menit sampai beberapa jam.


Fase Luteal :
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar
14 hari. Setelah melepaskan sel telurnya, folikel yang pecah kembali
menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah
besar progesterone.
Progesterone menyebabkabkan suhu tubuh sedijit meningkat
selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.
Peningkatan suhu ini bias digunakan untuk memperkirakan terjadinya
ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru
akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus
luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin).
Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron
sampai janin bias menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan

didasarkan kepada adanya peingkatan kadar HCG. (Yanti, 2011)


2. Fase Menstruasi dibagi menjadi 4 yaitu :
Hipotalamus :
Kumpulan nucleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di
bawah thalamus. Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang
berlanjut ke hipofisissebagai hipofisis posterior (neurohipofisis).
Menghasilkan hormone-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin
Releasing Hormone), TRH (Thyrotropin Releasing Hormone), CRH
(Corticotropin Releasing Hormone), GHRH (Growth Hprmone Releasing
Hormone), PRF (Prolactin Releasing Factor). Meghasilkan juga hormon

hormon penghambat : PIF (Prolactin Inhibiting Factor).


Pituitary/ hipofisis :
Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid. Menghasilkan
hormone-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelnjar reproduksi,

yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH Follicle


Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH luteinizing hormone).
Selain hormone-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan

juga hormone-hormon metabolism, pertumbuhan, dan lain-lain.


Ovarium :
Berfungsi gametogenesis/ oogenesis, dalam pematangan dan
pengeluaran sel telur (ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen
(dari teka interna folikel) dan progesterone (dari korpus luteum), atas

kendali dari hormone-hormon gonadotropin.


Endometrium :
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal
tempat imlantasi hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan
menebal

dan

mengadakan

sekresi,

endometrium
kemudian

berproliferasi,

jika

tidak

ada

pembuahan / implantasi, endometrium rontok dan keluar berupa darah


/ jaringan haid. Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium
dipertahankan sebagai tempat konsepsi. Fisiologi endometrium juga
dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon ovarium. (Yanti, 2011)

Daftar pustaka
Yanti. 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Anda mungkin juga menyukai