KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN
A. Pendahuluan
Uraian bab ini bertujuan agar Anda memiliki wawasan pemahaman tentang masalah
keanekaragaman alam hayati atau makhluk hidup sebagai akibat interaksi gena-gena yang
dikandungnya dengan pengaruh lingkungan, dan sebagai bagian dari tatanan lingkungan
hidup agar dapat dikelola secara berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang sehat dari generasi ke generasi, serta mengenal dasar-dasar klasifikasinya sebagai
suatu cara-cara mempelajarinya, kemudian mengambil hikmah pelajaran nilai-nilai dari
konsep dan prinsip-prinsip keanekaragaman makhluk hidup yang diberikan oleh Allah
swt. untuk kehidupan manusia.
Berdasarkan tujuan pembelajaran umum tersebut dapat dijabarkan tujuan
pembelajaran khusus dalam mempelajari masalah Keanekaragaman Alam Hayati adalah
agar Anda dapat:
1. Menjelaskan peranan keanekaragaman tumbuhan bagi kehidupan manusia, baik
ditinjau untuk kebutuhan pokok hidup dan kebutuhan tambahan hidup manusia
maupun penanggulangan masalah-masalah lingkungan hidup, terutama kaitannya
dengan masalah pencemaran lingkungan, kebocoran lapisan ozon, dan pemanasan
global lingkungan berdasarkan informasi wacana bab ini.
2. Meramalkan suatu kejadian yang berdampak pada keseimbangan lingkungan
berdasarkan fakta adanya kepunahan satu jenis sumber daya alam hayati tertentu.
3. Mengambil pelajaran pendidikan nilai (nilai praktis, intelektual, sosial-politik, religi,
dan pendidikan) dari keanekaragaman makhluk hidup ini sebagai sumber tatanilai
untuk kehidupan manusia.
B. Materi Pokok Keanekaragaman Tumbuhan
Keanekaragaman Tumbuhan menunjukkan berbagai variasi dalam bentuk, struktur
tubuh, warna, jumlah, dan sifat lain dari tumbuhan di suatu daerah. Sumber alam hayati
merupakan bagian dari mata rantai tatanan lingkungan hidup, yang menjadikan
lingkungan ini hidup dan mampu menghidupkan manusia dari generasi ke generasi.
Makin beranekaragam sumber ini, makin banyak hikmah dan pilihan bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitu banyak jumlah tumbuhan, tetapi tidak ditemukan
dua individu yang sama persis sekalipun anak kembar identik.. Banyak jenis tumbuhan
sebagai sumber produksi pangan, sandang, dan papan-perumahan maupun kebutuhan
lainnya. Demikian pula banyak hewan sebagai produksi pangan, sandang, bahan industri
dan tenaga pengangkut dan bahan hiasan. Kita patut bersyukur kepada Allah swt., karena
alam semesta ini diserahkan kepada manusia untuk diambil hikmahnya, diolah,
dimanfaatkan secara lestari keberadaannya. Semakin banyak keanekaragaman pada
tumbuhan semakin banyak hikmah bagi manusia.
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengelolaan sumber daya
alam hayati untuk kesejahteraan hidup bangsanya, baik golongan tumbuhan maupun
hewan sebagaimana dkemukakan dalam Modul 1.
Secara umum berbagai fungsi atau kegunaan tanaman dan contohnya dapat
ditunjukkan pada bagan di bawah ini:
Sandang-Pangan-Perumahan
Obat
Taman Rumah
Taman Kota
Tanaman
Hias
Tanaman Produksi
TANAMAN
Penyejuk udara
Plasma Nutfah
Pengendali lingkungan
Habitat Organisme
Pagar Hidup
Pagar
Rumah
Pagar
Jalan
tumbuhan hijau sekecil apapun turut berperan penting dalam penanggulangan masalah
lingkungan hidup dewasa ini. Rumah yang bertaman, dan tempat hunia (desa atau kota)
yang hijau berbunga, serta lingkungan hidup yang terhindar dari bahaya pencemaran
lingkungan merupakan lingkungan hidup idaman bagi kita semua. Karena itu,
pengelolaan SDA hayati yang berwawasan lingkungan hidup perlu dipikirkan dan
menjadi tanggung jawab semua warga masyarakat.
Adapun untuk mengelolaan dasar keanekaragaman hayati yang menjamin
kelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Budidaya /Pemuliaan SDA Hayati dalam bidang: Pertanian, Perkebunan, dll.
2. Pelestarian SDA Hayati , mencakup upaya:
a. In Situ, yaitu melestarikan SDA Hayati pada habitat aslinya (alamnya)
dengan cara menetapkan kawasan tersebut sebagai Cagar Alam Nasional.
b. Ex Situ, yaitu melestarikan SDA Hayati di luar habitat aslinya, seperti
membuat Kebun Raya untuk menanam berbagai jenis tumbuhan yang
memiliki potensi besar bagi kehidupan manusia.
Kingdom MONERA
Monera : (Gk. monos = tunggal, satu; era = zaman, generasi) Suatu kingdom makhluk
hidup yang seumur hidupnya hanya mampu membentuk tubuh satu sel, atau hanya
berbentuk koloni saja, karena selnya bersifat prokariotik (materi intinya tidak dibungkus
oleh membran inti) dan benang-benang DNA-nya tidak mampu membentuk kromosom,
mencakup golongan bakteri dan alga biru. Dalam suatu klasifikasi tradisional golongan
makhluk hidup ini dikenal dengan divisi Schizophyta (Tumbuhan Belah), karena ia
berkembang biak dengan cara membelah diri. Dalam hal ini mencakup golongan Bakteri
dan Alga Biru (Cyanophyta), karena keduanya bersifat prokariotik dan tubunya tidak
pernah membentuk multiseluler.
Namun demikian kedua golongan Monera ini memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan. Dunia tanpa kehidupan bakteri akan penuh dengan bangkai dan
kotoran. Balteri berperan sebagai Dekomposer (Pengurai) dalam Ekosistem yang akan
menguraikan bangkai dan kotoran menjadi komponen abiotik untuk kembali kea lam
dalam daur materi. Bakteri banyak dimanfaatkan dalam Biotektologi dan dunia Farmasi
atau bidang kesehatan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya dapat digolongkan seperti pada
bagan berikut:
golongan Algae menjadi divisi-divisi adalah berbeda-beda, tetapi mereka sepakat bahwa
penamaannya didasarkan kepada kandngan pigmen dominannya, seperti: Cyanophyta
(tergolong Kingdom: Monera), Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta,
dan Euglenophyta. Euglenophyta ini ada yang memasukkannya ke dalam Protozoa
dalam Kelas: Flagellata, karena memiliki bulu cambuk (flagella) satu buah. Sebagian ahli
Taksonomi ada yang memecah Chrysophyta menjadi
dimiliki oleh Phaeophyta, kecuali mereka yang tubuhnya pipih. Jenis algae ada yang
belum memiliki alat kelamin dan ada yang memilikinya untuk perkembangbiakan
kawinnya. Untuk lebih jelasnya, perbedaan dan persamaan antar divisi Algae dapat
dilihat pada bagan BDK di bawah ini.
7
ALGAE
Sel bersifat prokariotik,
Tubuhya uniseluler atau
koloni yang umumnya
diselimuti oleh lendir
Pigmen dominannya
fikosianin (hijaukebiruan) Memiliki fase flagella,
Tak memiliki fase flagella
Beberapa jenis memiliki
sel khusus, seperti:
heterosit, hormogonium, Memiliki kloroplas
Tak memiliki kloroplas
berkembangbiak
hasilkan amilum
ada klorofil dan
dg membelah diri
kromoplas
(tumbuhan belah)
Sel tak me- Sel tunggal
miliki ke- memiliki
rongkongan kerongkongan
dan stigma
Pigmen dominan
warna keemasan
Pigmen dominan
warna coklat
dg kandungan
zat laminarin,
minyak,
ada gelembung
udara
Tubuh
Tubuh
Uniseluler Aseluler
Berinti satu Berinti
Memiliki
banyak
mantel
dan
(hypotheca
zat pektin
& epitheca)
PHAEOPHYTA
silikat
CYANOPHYTA
CHLOROPHYTA
Anabaena,
Nostoc.
EUGLENOPHYTA
Euglena
Turbinaria,
Sargassum,
Spirogyra,
Ulva,
XANTHOPHYTA
BACILLARIOPHYTA
Vaucheria
Diatoma,
Gambar; BDK Algae dengan penggolongan divisinya.
2. Golongan PROTOZOA
PROTOZOA
PROTOZOA
Memiliki nucleus (inti sel) satu macam
CILIOPHORA
CILIOPHORA
PLASMODROMA
PLASMODERMA
Bergerak dengan
protoplasmanya
Bergerak dengan
bulu cambuk (flagel
atau mastix)
Sifat gerakan
Sifat gerakan
aktif, karena
pasif, karena
dapat mengtak mengubah ubah-ubah
ubah protoplasma
protoplasmanya
Berkembangbiak Berkembangbiak
dengan spora
dengan membelah
(satu tubuh
diri (satu tubuh
menjadi banyak menjadi dua anak)
anak)
Perubahan
tonjolan protoplasma disebut
sebagai kakisemu (pseudopoda) atau
kaki-akar
(rhizapoda)
SPOROZOA
SPOROZOA
RHIZOPODA/
RHIZOPODA
Plasmodium
Rambut getar
terdapat pada
seluruh tubuhnya
FLAGELLATA/
MASTIGOPHORA
Rambut getar
terdapat pada
bagian tertentu
tubuhnya dan
berfungsi sebagai
alat pengisap
(sucker, sugere)
Tidak memiliki
tangkai
pelekat
Memiliki tangkai
pelekat
CILIATA
SUCTORIA
Paramaecium
Memiliki
klorofil
seperti
tumbuhan
(phyta)
Tidak
memiliki
klorofil
Phytomastigina
Amoeba
Vorticella
Euglena
Zoomastigina
Trypanosoma
10
3. Golongan MYCOTA
11
Ascomycetes
Gambar : Tipe-tipe askokarp dan aneka ragam jamur Ascomycetes (mikroskopik dan
makroskopik).
12
Basidiomycetes : (Gk. basidium = basis, dasar; mykes = jamur). Suatu kelas jamur yang
hija/miselium bersekat, dan bila telah kawin (hifa berinti gandanya) menghasilkan suatu
tubuh buah tipe basidiokarp dengan badan penghasil spora generatifnya berupa basidia.
Spora yang dihasilkan oleh basidium disebut basidiospora. Contohnya: jamur merang
(Volvariella volvacea), jamur kuping (Auricularia auricula), jamur linggi (Ganoderma
sp.), dan lainnya.
Berdasarkan
tipe
basidiumnya
ada
dua
macama,
yaitu:
1. Basidium tidak bersekat.
Jika basidianya tidak bersekat, maka digolongkan anak
kelas
Homobasidiomycetidae
(contohnya:
jamur
meran),
2. Basidium bersekat.
Jika basidianya bersekat, maka digolongkan anak kelas
Heterobasidiomycetidae (contohnya: jamur kuping).
13
3. Golongan PLANTAE
14
atau
melinjo
(Gnetum
Ginkyo
Cupressus
Pinus
15
gnemon),
16
17
Gambar
19
Gambar : Daur hidup yang menunjukkan metamorfosis pada beberapa golongan hewan.
20
21
Coelenterata
yang tidak bertulang belakang dan tubuhnya simetri radial yang menggunakan
rongga tubuhnya sebagai ususnya dan sebuah mulut sebagai alat menelan
mangsanya, serta tentakel sebagai alat penangkap mangsanya. Daur hidupnya
mengalami fase polip dan fase medusa; fase polip hidupnya menempel di batuan
perairan, sedangkan fase medusa hidupnya melayang-layang di air. Contohnya:
ubur-ubur (Aurelia) dan Hydra. Untuk jelasnya daur hidup Coelenterata
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
22
VERMES (CACING)
Bertubuh silindris ,
Sistem pencernaan dengan
Sistem peredaran darah
terpisah
Tubuh bersegmen
Segmen dan berJenis kelamin dua
(hermaprodit)
ANNELIDA
Cacing tanah
Bertubuh pipih,
Sistem pencernaan dengan peredaran darah
menjadi satu disebut sistem gastrovaskuler
Tubuh tak
bersegmen,
berjenis
kelamin satu
NEMATODA
Cacing gelang
PLATYHELMINTHES
Memiliki rambut getar
(turbellae)
Tidak memiliki hospes,
tetapi tubuhnya memiliki
daya regenerasi tinggi
Turbellaria
Planaria
Trematoda
Cacing hati
Setiap proglotid
dapat membentuk
individu baru dan
kepalanya ada alat
pengait (scolek)
Cestoda
Cacing pita
23
MOLUSCA
Umumnya tidak memiliki cangkok
Kepalanya (kephlae) memiliki tentakel
ada 8 buah digunakan sebagai
penangkap mangsanya dan alat
gerak atau kakinya,
Tubuhnyamenghasilkan zat tinta
untuk melindungi dirinya dari
kejaran musuhnya
Cangkoknya
terbelah
dua (bi-)
bagian (valvus)
Cangkoknya
tidak terbelah
tapi
berlubang
AMPHINEURA
CEPHALOPODA
CEPHALOPODA
Cumi-cumi
Alat geraknya
Kiton
kaki tonjolan dari
mirip bentuk
terpilin,
tak terpilin
kapak (pelecys)
lubangnya
lubangnya
ada satu dan
ada dua buah
berpenutup
BIVALVIA/
PELECYPODA
Bergerak dengan Bergerak dengan
kaki perutnya
(gatrum)
Kerang,
GASTROPODA
Siput, keong
24
ARTHROPODA
Memiliki kaki renang atau kaki dayung,
dan ada pula yang memiliki kaki jalan
Crustacea
CRUSTACEA
/
(Decapoda)
DECAPODA
ARACHNOIDEA
ARACHNOIDEA/
OCTOPODA
(OCTOPODA)
MYRIOPODA
MYRIOPODA
(HEXAPODA)
HEXAPODA
Kaki jalan Kaki jalan
ada 1 pasang
ada 2 pasang
tiap ruas tubuh tiap ruas tubuh
Sepasang kaki depan
berubah menjadi
gigi beracun (chilos)
CHILOPODA
DIPLOPODA
DIPLOPODA
25
ECHINODERMATA
Tubuh
Bentuknya mirip
bunga lili (crinum)
Bentuknya bulat
Lengan panjang
dan kecil
Bentuknya mirip
ekor (oura)
ular (ophis)
Bentuknya lonjong
mirip dupa atau
jambangan
(thureus)
keseluruhannya
(holos)
Mulut di bagian Mulut di bagian
bawah permuka- sisi tubuhnya
an tubuhnya
Kulit tubuhnya
Kulit tubuhnya
berduri keras
berduri lunak
(echinos)
ECHINOIDEA
CRINOIDEA
ASTEROIDEA
HOLOTHUROID
OPHIUROIDEA
26
AMPHIBIA
Golongan amfibi yang bergerak dengan ekor
Apoda
Cecilia
Caudata / Urodela
Salamander, siren
Anura / Salientis
Katak , bufo
27
REPTILIA
REPTILIA
Tubuh memiliki kerapak (perisai)
sebagai pelindung tubuhnya
Berekor panjang
Bangsa penyu
CHELONIA
CHELONIA
Bangsa kadal
LACERTILIA
LACERTILIA
Bangsa buaya
CROCODILIA
CROCODILIA
28
MAMMALIA
Bertelur dan berparuh
Sayap selaput
dari bagian
tangan (cheir),
badan dan kaki
DERMOPTERA
DERMOPTERA
Sirip ekor
arahnya
mendatar
Lemur peluncur
Sirip ekor
arahnya
tegak
SIRENIA
CHEIROPTERA CETACEA
Kelelawar
Paus biru
Duyung
Pemakan hewan
Tak
Bersisik (pholis)
bergigi
Tak bersisik
Bergigi
Pemakan tumbuhan
(Lihat bagan selanjutnya)
Gigi kecil
PHOLIDOTA
EDENTATA
CARNIVORA
INSECTIVORA
Tenggiling
Armadilo
Singa
Celurut
29
Proboscidae
Proboscidae
Hidung pendek
Primata
Monyet, kera
Memiliki
gigi (dentis)
pengerat (rodere)
Tak memiliki
gigi pengerat
Gajah
Gigi pengerat Gigi pengerat
Kaki
Sederhana
ganda
berjari kuku
(simplisi- (duplicidentata) (dactylon)
dentate)
ganjil
(perisos)
Kaki berjari kuku
genap (artios)
Ada gigi
pengerat
tambahan
Perissodactyla
Rodentia
Tikus,
Kelinci,
Lagomorpha
Kuda, badak
Artyodactyla
domba, sapi
Kelinci
30
Dalam perkembangannya
sel tidak mampu atau
hanya sedikit mampu
berubah menjadi
jaringan kompleks
Tubuh bersel satu
(uniseluler) atau
serupa thallus atau
bentuk koloni
Merupakan bentuk
pertama (prototype)
semua organisme,
MONERA
Dalam perkembangannya
sel mampu berdiferensiasi
(berubah= meta) menjadi
jaringan kompleks
Sel kehilangan
klorofil, bersifat saprofit
PROTISTA
MYCOTA
(JAMUR)
31
Sel memiliki
klorofil
sehingga bersifat autotrof
(dapat berfotosintesis
PLANTAE
(METAPHYTA)
ANIMALIA
(METAZOA)
Gambar/BDK
: Pembagian Makhluk Hidup menjadi Lima Kingdom.
E. Pengembangan Nilai tentang Keanekaragaman Hayati
1. Nilai Praktis tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup
Untuk memahami keanekaragaman alam hayati ini, coba Anda baca/pikirkan
kembali bagan-bagan BDK di atas, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Sebutkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri antara takson yang satu dengan
takson lainnya, dan kaitkan dengan arti terminologinya sehingga dapat
mengungkap mengapa golongan organisme itu dinamakan demikian,
a. Berdasarkan Kunci Dikotomi dan BDK-BDK tersebut, coba amati makhluk hidup
yang ada di sekitar dan tentukan termasuk kelompok organisme yang mana?
b. Diskusikan manfaat dari setiap contoh-contoh hewan yang mewakili golongan
taksonnya,
Misalnya:
- Protozoa
: Plasmodium adalah penyebab penyakit malaria.
- Porifera
: Heliclona berguna untuk bahan penggosok alat-alat
- Coelenterata
: Ubur-ubur untuk bahan pembuatan plastik
- Platyhelminthes : Taenia sebagai penyakit cacing pita pada hewan
- Nemathelminthes: Cacing filaria sebagai penyebab penyakit kaki-gajah
(Elephantiasis) dan penyakit lainnya.
- Annelida
: Pheretima menyuburkan tanah pertanian dan bahan kosmetik.
- Mollusca
: Loligo (cumi-cumi) sebagai sumber protein untuk bahan makanan.
- Echinodermata : Crinoidea(akar bahar) untuk bahan gelang bakar.
- Arthropoda
: Udang sebagai bahan komoditi eksport makanan.
Wereng sebagai hama tanaman pertanian
Nyamuk dan lalat sebagai vektor penyakit tertentu,
- Vertebrata
Adapun manfaat dari berbagai jenis tumbuhan yang mewakili contoh takson-takson
di atas adalah sebagai berikut:
- Ganggang
: Euchema sebagai bahan makanan dan obat
32
- Jamur
Kayu jati, angsana, dan sengon adalah sumber bagan bangunan, dll.
d.. Coba perhatikan BDK tentang pembagian makhluk hidup menjadi lima Kingdom,
kemudian jawablah pertanyaan dan isilah tabel di bawah ini.
Coba sebutkan ciri-ciri utama setiap Kingdom di bawah ini.
Jenis/Golongan
Makhluk Hidup
Jaringan tubuh
Monera
Protista
Mycota
Plantae
Animalia
33
Klorofil
e. Suatu definisi istilah dapat disusun berdasarkan ciri-ciri utamanya yang dikemas
menjadi suatu kalimat pernyataan yang singkat, padat, dan logis. Dengan bantuan
BDK-BDK di atas, cobalah Anda buat definisi setiap golongan organisme
tersebut dengan cara menyusun kata-kata penghubung yang terdapat dalam satu
garis pada bagan/BDK itu.
Contoh: Monera adalah nama Koingdom untuk golongan makhluk hidup yang sel
tubuhnya hanya satu sel yang bersifat prokarion atau bentuk koloni.
Bani Israel. Allah menegaskan bahwa Tholut telah diberi kelebihan fisik yang
perkasa dan wawasan ilmu yang luas (QS. 2:247).
Tipe kepemimpinan yang otoriter disimbolkan dengan pohon yang ramping,
karena dominansi pucuk selalu tidak mau dikalahkan oleh pertumbuhan tunastunas aksilarnya.
35
- Dengan mempelajari struktur tubuh hewan-hewan yang dapat terbang memberikan inspirasi bagaimana membuat pesawat terbang, seperti: capung untuk model
pesawat helicopter, aneka burung untuk bentuk pesawat terbang, dll.
b. Pendidikan Mental
- Pohon kelapa, selain memiliki batang yang berdiri kokoh, juga setiap bagian
tanaman ini memiliki fungsi serba guna, sehingga tunas kelapa diambil sebagai
lambang untuk Pramuka.
- Tipe orang berbusana mini lebih primitif daripada orang berbusana rapih, karena
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnopsermae/Pinophyta) lebih primitif daripada
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae/Magnoliophyta).
- Tipe orang seperti kucing jantan adalah seseorang yang tidak mau tersaingi oleh
lainnya. Itulah sebabnya, kelahiranm anak kucing oleh induknya di tempat yang
tersembunyi agar tidak diketahui oleh sang jantannya; jika diketahui sang
jantan, maka anak kucing jantan akan dicekiknya sampai mati. Kepemimpinan
Firaun seperti layaknya kucing, sehingga setiap anak-anak laki-laki yang lahir
pada zamannya dibunuhnya; kecuali tas pertolongan Allah kepada Musa. AS.
c. Pendidikan Kepemimpinan
- Untuk memilih seorang pemimpin janganlah memilih tipe Monera, Protista atau
Mycota karena mengurus rumah tangganya sendiri saja tidak mampu, apalagi
mengurus orang lain atau organisasi sudah diduga tidak akan berkembang
sukses. Untuk itu, pilihlah pemimpin tipe pohon yang rindang, karena pemimpin
yang demikian bersifat demokratis, tahu diri batas waktu kepemimpinannya,
dan akan menyerahkannya kepada lainnya yang unggul pada waktu habis masa
jabatannya . Pemimpin diidentikkan dengan masalah dominansi puncak/pucuk;
pohon yang rimbun, secara berkala dominansi puncak berhenti digantikan oleh
tunas-tunas aksilarnya yang membuat percabangan batang atau kerimbunan
pohon dengan kelebatan buahnya.
- Pada golongan monyet, singa, harimau, sapi, gajah, bahkan ayam kalkun an
hewan lainnya yang hidup sosial memiliki sistem pemilihan pemimpinnya yang
diatur secara berkala.
d. Pendidikan Patriotisme
- Perilaku lebah dalam kehidupan sehari-harinya dan mempertahankan harga
dirinya bila diganggu dapat ditiru oleh manusia. Lebah dalam mencari makanan
dipilih yang bersih, seperti madu bunga. Kemudian apa yang dikeluarkannya
pun dari tubuhnya berupa madu (royal jelly) yang berkasiat bagi kesehatan. Jika
36
d. Memiliki antena.
didasarkan pada:
37
c. Angiospermae
d. Thallophyta.
38
39
40