Anda di halaman 1dari 40

MODUL 2

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN
A. Pendahuluan
Uraian bab ini bertujuan agar Anda memiliki wawasan pemahaman tentang masalah
keanekaragaman alam hayati atau makhluk hidup sebagai akibat interaksi gena-gena yang
dikandungnya dengan pengaruh lingkungan, dan sebagai bagian dari tatanan lingkungan
hidup agar dapat dikelola secara berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang sehat dari generasi ke generasi, serta mengenal dasar-dasar klasifikasinya sebagai
suatu cara-cara mempelajarinya, kemudian mengambil hikmah pelajaran nilai-nilai dari
konsep dan prinsip-prinsip keanekaragaman makhluk hidup yang diberikan oleh Allah
swt. untuk kehidupan manusia.
Berdasarkan tujuan pembelajaran umum tersebut dapat dijabarkan tujuan
pembelajaran khusus dalam mempelajari masalah Keanekaragaman Alam Hayati adalah
agar Anda dapat:
1. Menjelaskan peranan keanekaragaman tumbuhan bagi kehidupan manusia, baik
ditinjau untuk kebutuhan pokok hidup dan kebutuhan tambahan hidup manusia
maupun penanggulangan masalah-masalah lingkungan hidup, terutama kaitannya
dengan masalah pencemaran lingkungan, kebocoran lapisan ozon, dan pemanasan
global lingkungan berdasarkan informasi wacana bab ini.
2. Meramalkan suatu kejadian yang berdampak pada keseimbangan lingkungan
berdasarkan fakta adanya kepunahan satu jenis sumber daya alam hayati tertentu.
3. Mengambil pelajaran pendidikan nilai (nilai praktis, intelektual, sosial-politik, religi,
dan pendidikan) dari keanekaragaman makhluk hidup ini sebagai sumber tatanilai
untuk kehidupan manusia.
B. Materi Pokok Keanekaragaman Tumbuhan
Keanekaragaman Tumbuhan menunjukkan berbagai variasi dalam bentuk, struktur
tubuh, warna, jumlah, dan sifat lain dari tumbuhan di suatu daerah. Sumber alam hayati
merupakan bagian dari mata rantai tatanan lingkungan hidup, yang menjadikan
lingkungan ini hidup dan mampu menghidupkan manusia dari generasi ke generasi.
Makin beranekaragam sumber ini, makin banyak hikmah dan pilihan bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitu banyak jumlah tumbuhan, tetapi tidak ditemukan
dua individu yang sama persis sekalipun anak kembar identik.. Banyak jenis tumbuhan
sebagai sumber produksi pangan, sandang, dan papan-perumahan maupun kebutuhan

lainnya. Demikian pula banyak hewan sebagai produksi pangan, sandang, bahan industri
dan tenaga pengangkut dan bahan hiasan. Kita patut bersyukur kepada Allah swt., karena
alam semesta ini diserahkan kepada manusia untuk diambil hikmahnya, diolah,
dimanfaatkan secara lestari keberadaannya. Semakin banyak keanekaragaman pada
tumbuhan semakin banyak hikmah bagi manusia.

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengelolaan sumber daya
alam hayati untuk kesejahteraan hidup bangsanya, baik golongan tumbuhan maupun
hewan sebagaimana dkemukakan dalam Modul 1.
Secara umum berbagai fungsi atau kegunaan tanaman dan contohnya dapat
ditunjukkan pada bagan di bawah ini:
Sandang-Pangan-Perumahan

Obat

Taman Rumah

Taman Kota

Tanaman
Hias

Tanaman Produksi
TANAMAN

Penyejuk udara

Plasma Nutfah

Pengendali lingkungan
Habitat Organisme

Pagar Hidup
Pagar
Rumah

Pagar
Jalan

Bagan : Penggolongan Tanaman berdasarkan fungsi/kegunaannya.

Berdasarkan rangkaian uraian di atas, keanekaragaman hayati terutama tumbuhan


dalam bentuk hutan yang membentuk ekosistem atau bioma memiliki fungsi/peranan
yang banyak dan sangat penting bagi penanggulangan masalah lingkungan, seperti
berfungsi dalam mengurangi terjadi pencemaran udara, berfungsi sebagai ekologis,
hidrologis, orologis, klimatologis,
menanggulangi kebocoran lapisan ozon dan
pemanasan global bumi, serta mencegah bahaya banjir dan menyediakan udara
pernapasan bagi semua makhluk hidup, juga menyediakan sumber plasma nutfah. Kita
merana prihatin, beberapa jenis sumber daya alam hayati yang dulunya sebagai ciri khas
daerah menjadi semakin langka dan ada yang sudah punah, seperti: Tumbuhan khas Jawa
Barat adalah matoa dan hewannya adalah badak bercula satu menjadi SDA hayati yang
langka, sehingga wajib dijaga kelestariannya Jadi keberadaan tumbuhan, terutama

tumbuhan hijau sekecil apapun turut berperan penting dalam penanggulangan masalah
lingkungan hidup dewasa ini. Rumah yang bertaman, dan tempat hunia (desa atau kota)
yang hijau berbunga, serta lingkungan hidup yang terhindar dari bahaya pencemaran
lingkungan merupakan lingkungan hidup idaman bagi kita semua. Karena itu,
pengelolaan SDA hayati yang berwawasan lingkungan hidup perlu dipikirkan dan
menjadi tanggung jawab semua warga masyarakat.
Adapun untuk mengelolaan dasar keanekaragaman hayati yang menjamin
kelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Budidaya /Pemuliaan SDA Hayati dalam bidang: Pertanian, Perkebunan, dll.
2. Pelestarian SDA Hayati , mencakup upaya:
a. In Situ, yaitu melestarikan SDA Hayati pada habitat aslinya (alamnya)
dengan cara menetapkan kawasan tersebut sebagai Cagar Alam Nasional.
b. Ex Situ, yaitu melestarikan SDA Hayati di luar habitat aslinya, seperti
membuat Kebun Raya untuk menanam berbagai jenis tumbuhan yang
memiliki potensi besar bagi kehidupan manusia.

Kingdom MONERA
Monera : (Gk. monos = tunggal, satu; era = zaman, generasi) Suatu kingdom makhluk
hidup yang seumur hidupnya hanya mampu membentuk tubuh satu sel, atau hanya
berbentuk koloni saja, karena selnya bersifat prokariotik (materi intinya tidak dibungkus
oleh membran inti) dan benang-benang DNA-nya tidak mampu membentuk kromosom,
mencakup golongan bakteri dan alga biru. Dalam suatu klasifikasi tradisional golongan
makhluk hidup ini dikenal dengan divisi Schizophyta (Tumbuhan Belah), karena ia
berkembang biak dengan cara membelah diri. Dalam hal ini mencakup golongan Bakteri
dan Alga Biru (Cyanophyta), karena keduanya bersifat prokariotik dan tubunya tidak
pernah membentuk multiseluler.
Namun demikian kedua golongan Monera ini memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan. Dunia tanpa kehidupan bakteri akan penuh dengan bangkai dan
kotoran. Balteri berperan sebagai Dekomposer (Pengurai) dalam Ekosistem yang akan
menguraikan bangkai dan kotoran menjadi komponen abiotik untuk kembali kea lam
dalam daur materi. Bakteri banyak dimanfaatkan dalam Biotektologi dan dunia Farmasi
atau bidang kesehatan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya dapat digolongkan seperti pada
bagan berikut:

2. Golongan PROTISTA (ALGAE DAN PROTOZOA)


Protista (Gk. Protistos= pertama dari semua) merupakan golongan makhluk hidup
tingkat Kingdom yang menunjukkan sedikit terjadi diferensiasi jaringan dan gabungan
ciri yang terdapat pada tumbuhan maupun hewan, hanya saja belum mampu membentuk
jaringan kompleks. Golongan ini mencakup Algae yang eukariotik dan Protozoa.
a. Golongan ALGAE (Ganggang)
Algae atau ganggang merupakan tumbuhan thallus (Thallophyta) yang memiliki
klorofil yang bersifat autotrof, karenba dapat berfotosintesis. Habitatnya di perairan atau
lingkungan air, atau di tempat-tempat lembab.

Para pakar Taksonomi, membagi

golongan Algae menjadi divisi-divisi adalah berbeda-beda, tetapi mereka sepakat bahwa
penamaannya didasarkan kepada kandngan pigmen dominannya, seperti: Cyanophyta
(tergolong Kingdom: Monera), Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta,
dan Euglenophyta. Euglenophyta ini ada yang memasukkannya ke dalam Protozoa
dalam Kelas: Flagellata, karena memiliki bulu cambuk (flagella) satu buah. Sebagian ahli
Taksonomi ada yang memecah Chrysophyta menjadi

divisi Bacillariophyta dan

Xanthophyta, karena ada beberapa alasan prinsip. Sebetulnya karakteristik yang


membedakan antar golongan divisi Algae tersebut, bukan hanya factor pigmen saja,
tetapi juga kandungan zat, komposisi sel, dan ada tidaknya fase flagella dalam daur
hidupnya. Golongan Cyanophyta dan Phaeophyta tidak memiliki fase flagella.,
sedangkan lainnya memilikinya;. Flagella pada algae ada serupa cambuk, sikat, dan ada
pula memiliki kedua tipe flagella tersebut.
Tubuh algae ada yang bersel satu, membentuk koloni, dan bersel banyak dengan
kandungan zat makanan cadangan yang berbeda-beda. Kandungan zat makanan
merupakan factor penting dalam klasifikasi algae, seperti semua algae yang mengandung
zat agar-agar (Floridean) tergolong Rhodophyta, walaupun warnanya hijau atau
kecoklatan. Jenis kandungan zat pada algae antara lain: amilum, agar-agar, silikat, zat
kapur, pektin, dan minyak atau getah tertentu. Keadaan tubuh yang uniseluler serupa
batang kecil (basil) dan memiliki mantel (hypotheca dan epitheca) digolongkan ke dalam
Bacillariophyta.

Demikian pula alat-alat tambahan, seperti gelembung udara hanya

dimiliki oleh Phaeophyta, kecuali mereka yang tubuhnya pipih. Jenis algae ada yang
belum memiliki alat kelamin dan ada yang memilikinya untuk perkembangbiakan
kawinnya. Untuk lebih jelasnya, perbedaan dan persamaan antar divisi Algae dapat
dilihat pada bagan BDK di bawah ini.
7

ALGAE
Sel bersifat prokariotik,
Tubuhya uniseluler atau
koloni yang umumnya
diselimuti oleh lendir

Sel bersifat eukariotik


Tubuhnya ada uniseluler, koloni, dan bersel banyak

Pigmen dominannya
fikosianin (hijaukebiruan) Memiliki fase flagella,
Tak memiliki fase flagella
Beberapa jenis memiliki
sel khusus, seperti:
heterosit, hormogonium, Memiliki kloroplas
Tak memiliki kloroplas
berkembangbiak
hasilkan amilum
ada klorofil dan
dg membelah diri
kromoplas
(tumbuhan belah)
Sel tak me- Sel tunggal
miliki ke- memiliki
rongkongan kerongkongan
dan stigma

Pigmen dominan
warna keemasan

Pigmen dominan
warna coklat
dg kandungan
zat laminarin,
minyak,
ada gelembung
udara

Tubuh
Tubuh
Uniseluler Aseluler
Berinti satu Berinti
Memiliki
banyak
mantel
dan
(hypotheca
zat pektin
& epitheca)
PHAEOPHYTA
silikat

CYANOPHYTA

CHLOROPHYTA
Anabaena,
Nostoc.
EUGLENOPHYTA

Euglena

Turbinaria,
Sargassum,

Spirogyra,
Ulva,
XANTHOPHYTA

BACILLARIOPHYTA

Vaucheria

Diatoma,
Gambar; BDK Algae dengan penggolongan divisinya.

2. Golongan PROTOZOA

PROTOZOA
PROTOZOA
Memiliki nucleus (inti sel) satu macam

Memiliki nucleus dua macam


(makronukleus dan mikronukleus)

Alat gerak jumlahnya sedikit dan panjang,


Atau tak ada alat gerak hanya memiliki
protoplasma yang dapat digunakan untuk
bergerak (dromein)

Alat gerak jumlahnya banyak dan pendek


pada sebagian atau seluruh bagian tubuh
yang disebut rambut getar (cilia)

CILIOPHORA
CILIOPHORA

PLASMODROMA
PLASMODERMA
Bergerak dengan
protoplasmanya

Bergerak dengan
bulu cambuk (flagel
atau mastix)

Sifat gerakan
Sifat gerakan
aktif, karena
pasif, karena
dapat mengtak mengubah ubah-ubah
ubah protoplasma
protoplasmanya

Berkembangbiak Berkembangbiak
dengan spora
dengan membelah
(satu tubuh
diri (satu tubuh
menjadi banyak menjadi dua anak)
anak)
Perubahan
tonjolan protoplasma disebut
sebagai kakisemu (pseudopoda) atau
kaki-akar
(rhizapoda)
SPOROZOA
SPOROZOA

RHIZOPODA/
RHIZOPODA

Plasmodium

Rambut getar
terdapat pada
seluruh tubuhnya

FLAGELLATA/
MASTIGOPHORA

Rambut getar
terdapat pada
bagian tertentu
tubuhnya dan
berfungsi sebagai
alat pengisap
(sucker, sugere)

Tidak memiliki
tangkai
pelekat

Memiliki tangkai
pelekat

CILIATA

SUCTORIA

Paramaecium
Memiliki
klorofil
seperti
tumbuhan
(phyta)

Tidak
memiliki
klorofil

Phytomastigina

Amoeba

Vorticella

Euglena

Zoomastigina

Trypanosoma

Gambar/BDK : Anekaragam hewan Protozoa dan klasifikasinya.

10

3. Golongan MYCOTA

11

Ascomycetes

: (Gk. askos = kantung; mykes = jamur). Suatu kelas jamur yang

hifa/miselium bersekat, dan bila telah kawin (miselium berinti gandanya)


menghasilkan tubuh buah tipe askokarp dan badan penghasil spora generatifnya
berupa kantung-kandung di ujung hifanya; jadi sporanya dibentuk di dalam askus
yang berada di ujung-ujung hifanya yang bersekat.
Ada tiga tipe askokarp pada jamur Ascomycetes (Ascomycotina), yaitu:
1. Kleistotesium: adalah askokarp serupa bola di mana
askus-askus berada dalam keadaan tertutup oleh
dinding tubuh buahnya, sehingga untuk menyebarkan
sporanya, askokarponya harus memecah dahulu.
Contohnya: Saccharomyces.
2. Apotesium: adalah askokrapo serupa cawan atau
mangkok, di mana askus-askus dibentuk pada bagian di
atas (apo) permukaan tubuh buahnya. Contohnya:
Peziza dan Morchella.
3. Peritesium: adalah askoikarp serupa periuk atau botoll,
sehingga kedudukan askus-askus seperti berada di sisi
(peri) tubuh buahnya.
Contohnya: Neurospora sitophila (jamur oncom)
yang ditemukan oleh Prof. Dr. Dwidjosoepoetro

Gambar : Tipe-tipe askokarp dan aneka ragam jamur Ascomycetes (mikroskopik dan
makroskopik).

12

Basidiomycetes : (Gk. basidium = basis, dasar; mykes = jamur). Suatu kelas jamur yang
hija/miselium bersekat, dan bila telah kawin (hifa berinti gandanya) menghasilkan suatu
tubuh buah tipe basidiokarp dengan badan penghasil spora generatifnya berupa basidia.
Spora yang dihasilkan oleh basidium disebut basidiospora. Contohnya: jamur merang
(Volvariella volvacea), jamur kuping (Auricularia auricula), jamur linggi (Ganoderma
sp.), dan lainnya.
Berdasarkan

tipe

basidiumnya

ada

dua

macama,

yaitu:
1. Basidium tidak bersekat.
Jika basidianya tidak bersekat, maka digolongkan anak
kelas

Homobasidiomycetidae

(contohnya:

jamur

meran),
2. Basidium bersekat.
Jika basidianya bersekat, maka digolongkan anak kelas
Heterobasidiomycetidae (contohnya: jamur kuping).

Gambar : Tipe-tipe basidium,

Gambar : Tanda-tanda jamur beracun pada golongan Basidiomycetes.


(ada noda, berkerudung, bergelang, dan warna mencolok pada tubuh buahnya )

13

3. Golongan PLANTAE

Gambar : Fase pergiliran tumbuhan berkembang dari isospora menuju heterosopora.

14

Gymnospermae : (Gk. gymnos = telanjang, terbuka; sperma = biji). Suatu golongan


tumbuhan yang menghasilkan biji dengan keadaannya tidak
tertutup oleh daging buahnya (karpel buahnya) sehingga
tampak dari luar sejak masih bakal bijinya hingga menjadi
biji. Ciri lainnya adalah memiliki alat perkawinan
(bunga) berbentuk strobilus (karangan bunga berbentuk
kerucut) seperti yang dimiliki oleh tumbuhan paku-pakuan
berdaun sisik, dan tidak memiliki perhiasan bunga, dan
sistem pembuahannya tunggal, serta pola perabangan
batangnya adalah monopodial (poros batang tumbuh lurus).
Contohnya:
rumphii),

gingko (Ginkyo biloba), pakis haji (Cycas


tangkil

atau

melinjo

(Gnetum

Podocarpus, Pinus, Ginkgo, dll.


Nama lainnya: Pinophyta.

Ginkyo

Cupressus

Pinus

Gambar : Anekaragam tumbuhan Gymnospermae (Pinophyta).

15

gnemon),

Gambar : Anggota tumbuhan Angiospermae, yaitu labu cereme .


b. Klasifikasi Sistem Alami pada Hewan:
Dunia hewan dibagi dalam 10 filum, dan kemudian terbagi-bagi menjadi
kelas-kelas. Coba pelajari bagan BDK di bawah ini.

16

BDK : Pembagian dunia hewan menjadi 10 filum.

BDK : Pembagian filum Chordata/Vertebrata menjadi lima kelas.

17

Gambar : Homologi rangka anggota tubuh pada Vertebrata


18

Disesuaikan dengan lingkungan hidupnya.

Gambar

: Perbandingan metamorfosis sempurna dan tak sempurna pada hewan.

19

Gambar : Daur hidup yang menunjukkan metamorfosis pada beberapa golongan hewan.

20

Gambar : Regenerasi pada cacing pipih Planaria menunjukkan


potongan tubuh dapat menjadi individu baru.

Gambar : Pembuahan pada Hydra dan cacing tanah.

21

Coelenterata

: (Gk. koilos = rongga; enteron = usus) Suatu filum hewan (Metazoa)

yang tidak bertulang belakang dan tubuhnya simetri radial yang menggunakan
rongga tubuhnya sebagai ususnya dan sebuah mulut sebagai alat menelan
mangsanya, serta tentakel sebagai alat penangkap mangsanya. Daur hidupnya
mengalami fase polip dan fase medusa; fase polip hidupnya menempel di batuan
perairan, sedangkan fase medusa hidupnya melayang-layang di air. Contohnya:
ubur-ubur (Aurelia) dan Hydra. Untuk jelasnya daur hidup Coelenterata
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar: Anekaragam daur hidup pada beberapa hewan Coelenterata.

22

VERMES (CACING)
Bertubuh silindris ,
Sistem pencernaan dengan
Sistem peredaran darah
terpisah
Tubuh bersegmen
Segmen dan berJenis kelamin dua
(hermaprodit)
ANNELIDA
Cacing tanah

Bertubuh pipih,
Sistem pencernaan dengan peredaran darah
menjadi satu disebut sistem gastrovaskuler

Tubuh tak
bersegmen,
berjenis
kelamin satu
NEMATODA
Cacing gelang

PLATYHELMINTHES
Memiliki rambut getar
(turbellae)
Tidak memiliki hospes,
tetapi tubuhnya memiliki
daya regenerasi tinggi

Turbellaria
Planaria

Tidak memiliki rambut getar


Memiliki hospes (inang)
hewan ternak
Hospes perantaranya
Tidak memiliki hospes
adalah sejenis siput
perantara, hanya hospes
Limnea javanica
definitif
sebagai tempat hidup
larvanya (mirasidium)
untuk membentuk sporokista Tubuhnya dibentuk
agar menjadi redia dan
oleh proglotidserkaria/metaserkaria
proglotid yang
membentuk susunan
Hospes definitifnya
seperti korset
adalah hewan ternak
(cestus)
Memiliki mulut pengisap
(trematodes) ada 1-2

Trematoda
Cacing hati

Setiap proglotid
dapat membentuk
individu baru dan
kepalanya ada alat
pengait (scolek)
Cestoda
Cacing pita

23

Gambar : Anekaragam cacing (Vermes) dan klasifikasinya menjadi 3 filum.

MOLUSCA
Umumnya tidak memiliki cangkok
Kepalanya (kephlae) memiliki tentakel
ada 8 buah digunakan sebagai
penangkap mangsanya dan alat
gerak atau kakinya,
Tubuhnyamenghasilkan zat tinta
untuk melindungi dirinya dari
kejaran musuhnya

Umumnya memiliki cangkok


Cangkoknya berongga

Cangkoknya
terbelah
dua (bi-)
bagian (valvus)

Cangkoknya
tidak terbelah
tapi
berlubang

Cangkoknya tak berongga


tapi berupa kepingan
ada 8 buah
Dapat hidup di dua alam
(air dan darat/pantai)
melekat pada batuan

AMPHINEURA
CEPHALOPODA
CEPHALOPODA
Cumi-cumi

Alat geraknya
Kiton
kaki tonjolan dari
mirip bentuk
terpilin,
tak terpilin
kapak (pelecys)
lubangnya
lubangnya
ada satu dan
ada dua buah
berpenutup
BIVALVIA/
PELECYPODA
Bergerak dengan Bergerak dengan
kaki perutnya
(gatrum)

Kerang,

GASTROPODA
Siput, keong

kaki otot serupa


dayung (scapo)
SCAPOPODA
Siput gading

Gambar/ BDK : Anekaragam anggota Mollusca dan klasifikasinya.

24

ARTHROPODA
Memiliki kaki renang atau kaki dayung,
dan ada pula yang memiliki kaki jalan

Hanya bergerak dengan kaki jalan, karena tidak


memiliki kaki dayung

Umumnya hidup di air, tetapi ada


pula yang dapat hidup di darat

Umumnya hidup di darat, kecuali beberapa larva serangga

Kaki jalan ada 10 buah (deca),


tubuhnya dilindungi oleh
rangka luarang tebal melekat
pada dagingnya (crusta)

Kaki jalan hanya sedikit

Kaki jalan ada


8 buah (octo)
Tubuh terbagi atas dua bagian,
Tubuh ada dua
kepala-dada bersatu dan
bagian
perut
kepala-dada bersatu
dan perut

Crustacea
CRUSTACEA
/
(Decapoda)

DECAPODA

ARACHNOIDEA
ARACHNOIDEA/
OCTOPODA
(OCTOPODA)

Kaki jalan berjumlah banyak


(myrio), lebih dari 5 pasang

Kaki jalan ada


6 buah (hexa)
Tubuh ada tiga
bagian
(kepala, dada,
dan perut)
INSEKTA/
INSECTA

Tubuh ada dua bagian,


(kepala, dan dada-perut
bersatu berbuku-buku)

MYRIOPODA
MYRIOPODA

(HEXAPODA)
HEXAPODA
Kaki jalan Kaki jalan
ada 1 pasang
ada 2 pasang
tiap ruas tubuh tiap ruas tubuh
Sepasang kaki depan
berubah menjadi
gigi beracun (chilos)
CHILOPODA

DIPLOPODA
DIPLOPODA

Gambar/BDK : Keanekaragaman Arthropoda dan klasifikasinya.

25

ECHINODERMATA

Tubuh umumnya memiliki lengan


Memiliki tangkai
sebagai alat
pelekat

Tubuh

Tidak memiliki tangkai pelekat

Bentuknya mirip
bunga lili (crinum)

Lengan pendek, besar ,


dan runcing
Bentuknya mirip (eidos)
gambar bintang (aster)

Bentuknya bulat

Lengan panjang
dan kecil
Bentuknya mirip
ekor (oura)
ular (ophis)

Bentuknya lonjong
mirip dupa atau
jambangan
(thureus)
keseluruhannya
(holos)
Mulut di bagian Mulut di bagian
bawah permuka- sisi tubuhnya
an tubuhnya
Kulit tubuhnya
Kulit tubuhnya
berduri keras
berduri lunak
(echinos)

ECHINOIDEA
CRINOIDEA

ASTEROIDEA

tidak memiliki lengan

HOLOTHUROID

OPHIUROIDEA

Gambar/BDK: Anekaragam anggota Echinodermata dan klasifikasinya.

26

AMPHIBIA
Golongan amfibi yang bergerak dengan ekor

Tidak (a) memiliki kaki


(pous/podos)

Apoda

Cecilia

Berkaki atau kakinya


rudimenter, hanya
ekornya berkembang
baik (cauda/oura) yang
tampak jelas (delos)

Caudata / Urodela
Salamander, siren

Golongan amfibi yang bergerak


dengan kaki berselaput
Kaki tumbuh dengan
baik; kaki belakang lebih
panjang dan ada selaput
renang, berguna untuk
melompat (salientis)

Anura / Salientis
Katak , bufo

Gambar : Anekaragam anggota Amphibia dan klasifikasinya.

27

REPTILIA

REPTILIA
Tubuh memiliki kerapak (perisai)
sebagai pelindung tubuhnya

Tubuh tidak memiliki kerapak

Ekornya pendek atau rudimenter

Berekor panjang

Rahangnya (chele) ada paruh


Giginya berkembang baik
sebagai alat menggigit makanannya,
karena ia tidak bergigi
Tubuh bersisik halus /pipih
Tubuh bersisik kasar/
Membentuk tonjolan-tonjolan

Bangsa penyu

CHELONIA
CHELONIA

Tidak berkaki atau


Kakinya rudimenter
sehingga alat jalan
digantikan oleh sisik
yang dibantu oleh
gerakan otot
Bangsa ular
OPHIDIA
OPHIDIA

Kaki berkembang baik


sebagai alat berjalan,
karena otot-otot lengan
(lacertus) tumbuh
dengan baik

Bangsa kadal
LACERTILIA
LACERTILIA

Bangsa buaya

CROCODILIA
CROCODILIA

Gambar/BDK : Anekaragam golongan Reptilia dan klasifikasinya.

28

MAMMALIA
Bertelur dan berparuh

Melahirkan anak dan tidak berparuh

Masih ada kloaka,


hanya ada satu (mono)
Memiliki kantung
Tidak ada marsupium, sudah memiliki plasenta
lubang (troma)
(marsupium)
sebagai tempat pertumbuhan janinnya di
pengeluaran untuk
untuk memelihara
dalam tubuh induk betinanya
bertelur maupun
bayinya hingga
membuang kotoran
dapat berjalan
sendiri,
Memiliki alat melayang
Tidak memiliki sayap kulit
atau terbang
Ia tidak memiliki
MONOTREMATA
MONOTREMATA
plasenta sejati
Hidup di darat
Hidup di air
Alat geraknya
Alat geraknya
Platypus
Ada selaput kulit
kaki jalan
sirip
(derma) melebar
MARSUPILIA sebagai sayap(pteron)
MARSUPILIA
Kanguru

Sayap selaput
dari bagian
tangan (cheir),
badan dan kaki

DERMOPTERA
DERMOPTERA

Sirip ekor
arahnya
mendatar

Lemur peluncur

Sirip ekor
arahnya
tegak
SIRENIA

CHEIROPTERA CETACEA
Kelelawar

Paus biru

Duyung

Pemakan hewan
Tak
Bersisik (pholis)

bergigi
Tak bersisik

Bergigi

Pemakan tumbuhan
(Lihat bagan selanjutnya)

Gigi taring besar

Gigi kecil

PHOLIDOTA

EDENTATA

CARNIVORA

INSECTIVORA

Tenggiling

Armadilo

Singa

Celurut

29

Gambar/BDK: Keanekaragaman alat gerak dan habitat Mammalia.


MALIA
MAMMALIA
Pemakan tumbuhan/rumput
(herba)

Memiliki hidung panjang


sebagai belalai
(proboscis) berfungsi
sebagai tangan

Proboscidae
Proboscidae

Pemakan segala campuran


Mammalia yang memiliki
kecerdasan tinggi dan
banyak keutamaan (prima)

Hidung pendek
Primata
Monyet, kera

Memiliki
gigi (dentis)
pengerat (rodere)

Tak memiliki
gigi pengerat

Gajah
Gigi pengerat Gigi pengerat
Kaki
Sederhana
ganda
berjari kuku
(simplisi- (duplicidentata) (dactylon)
dentate)
ganjil
(perisos)
Kaki berjari kuku
genap (artios)

Ada gigi
pengerat
tambahan
Perissodactyla

Rodentia
Tikus,

Kelinci,
Lagomorpha

Kuda, badak

Artyodactyla
domba, sapi

Kelinci

Gambar/BDK : Keanekaragaman tipe mulut dan kaki Mammalia.

30

Untuk memahami pemikiran dan pandangan Whitaker tentang perubahan pembagian


dunia makhluk hidup menjadi Lima Kingdom dapat dijelaskan melalui bagan BDK di
bawah ini.
MAKHLUK HIDUP
Sel tubuhnya prokariotik
(tak memiliki nucleus)
dan dalam perkembangannya, ia tak mampu
mengorganisasikan
gen/DNA menjadi
kromosom, dan
tubuhnya tetap
bersel satu atau
hanya koloni saja

Sel tubuhnya eukariotik


(memiliki nucleus)

Dalam perkembangannya
sel tidak mampu atau
hanya sedikit mampu
berubah menjadi
jaringan kompleks
Tubuh bersel satu
(uniseluler) atau
serupa thallus atau
bentuk koloni

Merupakan bentuk
pertama (prototype)
semua organisme,

MONERA

Dalam perkembangannya
sel mampu berdiferensiasi
(berubah= meta) menjadi
jaringan kompleks

Tubuh bersel banyak


(multiseluler)

Sel memiliki dinding Sel tak memiliki


dan membran sel
dinding sel, tapi

Sel ada yang


berklorofil
dan dapat
bergerak bebas

Sel kehilangan
klorofil, bersifat saprofit

PROTISTA

MYCOTA
(JAMUR)

31

Sel memiliki
klorofil
sehingga bersifat autotrof
(dapat berfotosintesis
PLANTAE
(METAPHYTA)

Sel tak memiliki


klorofil
sehingga bersifat
heterotrof

ANIMALIA
(METAZOA)

Gambar/BDK
: Pembagian Makhluk Hidup menjadi Lima Kingdom.
E. Pengembangan Nilai tentang Keanekaragaman Hayati
1. Nilai Praktis tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup
Untuk memahami keanekaragaman alam hayati ini, coba Anda baca/pikirkan
kembali bagan-bagan BDK di atas, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Sebutkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri antara takson yang satu dengan
takson lainnya, dan kaitkan dengan arti terminologinya sehingga dapat
mengungkap mengapa golongan organisme itu dinamakan demikian,
a. Berdasarkan Kunci Dikotomi dan BDK-BDK tersebut, coba amati makhluk hidup
yang ada di sekitar dan tentukan termasuk kelompok organisme yang mana?
b. Diskusikan manfaat dari setiap contoh-contoh hewan yang mewakili golongan
taksonnya,
Misalnya:
- Protozoa
: Plasmodium adalah penyebab penyakit malaria.
- Porifera
: Heliclona berguna untuk bahan penggosok alat-alat
- Coelenterata
: Ubur-ubur untuk bahan pembuatan plastik
- Platyhelminthes : Taenia sebagai penyakit cacing pita pada hewan
- Nemathelminthes: Cacing filaria sebagai penyebab penyakit kaki-gajah
(Elephantiasis) dan penyakit lainnya.
- Annelida
: Pheretima menyuburkan tanah pertanian dan bahan kosmetik.
- Mollusca
: Loligo (cumi-cumi) sebagai sumber protein untuk bahan makanan.
- Echinodermata : Crinoidea(akar bahar) untuk bahan gelang bakar.
- Arthropoda
: Udang sebagai bahan komoditi eksport makanan.
Wereng sebagai hama tanaman pertanian
Nyamuk dan lalat sebagai vektor penyakit tertentu,

- Vertebrata

Labah-labah tanah, kalajengking,lebah menghasilkan racun bisa


Lebah menghasilkan royal jelly/madu untuk obat, dll.
: Sapi sebagai penghasil daging dan susu
Unggas sebagai penghasil daging dan telur
Penyu sebagai penghasil telur untuk obat
Katak sebagai penghasil daging.
Ikan mas sebagai sumber protein untuk makanan, dll.

Adapun manfaat dari berbagai jenis tumbuhan yang mewakili contoh takson-takson
di atas adalah sebagai berikut:
- Ganggang
: Euchema sebagai bahan makanan dan obat
32

Sargassum sebagai bahan obat anti-bakteri


Chlorella sebagai bahan obat kesehatan tubuh
Diatoma sebagai bahan pasta gigi, dinamit, pelapis logam, pestisida.
Spirulina sebagai bahan obat sumber mineral, dll..
: Rhizopus sebagai mikroba pembuatan tempe
Penicillium sebagai bahan obat jenis antibiotik

- Jamur

Volvariella sebagai sumber protein untuk makanan,dll.


- Hepaticae : Marchantia sebagai vegetasi penutup tanah
- Musci
: Sphagnum sebagai bahan pengisi jok untuk kursi.
- Equisetinae : Equisetum debile sebagai bahan obat antidiuretik
- Filicinae
: Adiantum (suplir) sebagai tanaman hias rumah.
- Lycopodineae: Lycopodium cernuum sebagai tanaman hias.
- Gymnospermae: Gnetum gnemon sebagai bahan kripik melinjo.
Cycas rumphii untuk tanaman hias di taman.
Cupressus untuk tanaman hias di taman.
Pinus sebagai bahan pembuat kertas dan kain.
Gynkgo biloba sebagai bahan obat perangsang otak, dll.
- Angiospermae:
- Monokotil : Padi, gandum dan jagung sebagai sumber makanan pokok
Jahe-jahean sebagai bahan obat/jamu
Anggrek sebagai tanaman hias dan bahan parfum.
- Dikotil

Kelapa dan sawit sebagai sumber minyak goring, dll.


: Mangga, apel, dan jeruk sebagai sumber vitamin.
Kemiri, kedelai sebagai penghasil minyak goring,
Tomat, terung-terungan, cabe, dan wortel sebagai bahan sayuran,

Kayu jati, angsana, dan sengon adalah sumber bagan bangunan, dll.
d.. Coba perhatikan BDK tentang pembagian makhluk hidup menjadi lima Kingdom,
kemudian jawablah pertanyaan dan isilah tabel di bawah ini.
Coba sebutkan ciri-ciri utama setiap Kingdom di bawah ini.
Jenis/Golongan
Makhluk Hidup

Ciri-ciri utama tubuhnya


Inti sel

Jaringan tubuh

Monera
Protista
Mycota
Plantae

Animalia

33

Klorofil

e. Suatu definisi istilah dapat disusun berdasarkan ciri-ciri utamanya yang dikemas
menjadi suatu kalimat pernyataan yang singkat, padat, dan logis. Dengan bantuan
BDK-BDK di atas, cobalah Anda buat definisi setiap golongan organisme
tersebut dengan cara menyusun kata-kata penghubung yang terdapat dalam satu
garis pada bagan/BDK itu.
Contoh: Monera adalah nama Koingdom untuk golongan makhluk hidup yang sel
tubuhnya hanya satu sel yang bersifat prokarion atau bentuk koloni.

2. Pengembangan Nilai Intelektual (Kecerdasan)


Nilai-intelektual yang dapat dikembangkan dari konsep Keanekaragaman Makhluk
Hidup di atas, yaitu:
a. Mengapa golongan jamur dipisahkan dari Kingdom Plantae?
b. Mengapa Kingdom untuk golongan alga biru dipisahkan dari Kingdom golongan
alga lainnya, dan Protozoa tidak tergolong Animalia ?
c. Mengapa golongan Virus tidak digolongan ke dalam Monera?
d. Apakah bedanya koloni dengan tubuh multiseluler ?
3. Pengembangan Nilai Religi
Nilai religi yang dapat dkembangkan dari belajar konsep Keanekaragaman
Makhluk Hidup di atas, antara lain:
a. Dengan mengetahui berbagai manfaat/ kegunaan tumbuhan dan hewan untuk
kecukupan hidup manusia sebagaimana telah disinggung dalam uraian nilai
praktis di atas, maka sudah semestinya manusia bersyukur kepada Tuhan YME
yang telah menyediakan atau menciptakan organisme-organisme tersebut.
b. Dengan membandingkan berbagai struktur tubuh hewan yang ada di dunia dengan
struktur tubuh manusia, kita dapat berkesimpulan bahwa manusia diciptakan
dalam bentuk yang paling sempurna sebagai bentuk kasih saying Tuhan kepada
manusia. Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
4. Pengembangan Nilai Sosial-Politik.
Nilai sosio-politik dapat dikembangkan melalui belajar konsep Keanekaragaman
antara lain:
a. Dengan memperhatikan struktur luar tumbuhan yang satu dengan lainnya, kita
dapat menarik kesimpulan berbagai pola pertumbuhan batang, daun, bunga, dan
buahnya bilamana antar bagian-bagiannya tersebut diumpamakan sebagai
manusia, maka dapat dikemukakan berbagai tipe manusia, seperti:
34

Tipe kepemimpinan yang demokratis dilambangkan seperti pohon yang


rindang, kuat dengan menghasilkan buah yang lebat. Di sini dominansi pucuk
memberikan kesempatan kepada tunas-tunas aksilar untuk menggantikan
kepemimpinannya pada masa tertentu, dan selanjutnya dominansi tunas
aksilar pada suatu saat lagi digantikan oleh pemunculan bunga yang akan
menghasilkan buah. Di dalam buah dihasilkan biji yang akan menghasilkan
generasi baru menjadi indicator dan pemikat bagi siapa saja yang melihat dan
menilainya tentang mutu buah tumbuhan tersebut. Pohon yang rimbun dengan
buah yang lebat merupakan tipe pemimpin yang dapat mengayomi seluruh
rakyat., tegar dalam bekerja, dan negarawan yang teguh pendirian dalam
menjalankan konstitusional. Menurut Al-Quran pemimpin yang menjadi
dambaan rakyat adalah:
Pemimpin yang sangat merasakan betul getar duka anak bangsa,
merindukan keimanan dan keselamatan rakyat, serta sangat mengasihi orangorang yang beriman. (QS. 9:128).
Al-Quran telah memberikan petunjuk yang jelas dan tegas, ketika Tholut yang
bukan dari kabilah Yahudi dan bukan hartawan telah diangkat menjadi Raja

Bani Israel. Allah menegaskan bahwa Tholut telah diberi kelebihan fisik yang
perkasa dan wawasan ilmu yang luas (QS. 2:247).
Tipe kepemimpinan yang otoriter disimbolkan dengan pohon yang ramping,
karena dominansi pucuk selalu tidak mau dikalahkan oleh pertumbuhan tunastunas aksilarnya.

b. Dengan memperhatikan berbagai pola perilaku hewan/binatang, kita dapat


menarik berbagai pelajaran tentang status sosial suatu dalam suatu masyarakat
binatang, seperti:
* Komunitas semut, lebah, rayap adalah binatang yang status sosialnya tinggi,
karena ada pembagian kerja sesuai dengan karakteristik atau kemampuannya;
ada sebagai ratu, prajurit, pekerja, dan ada ratunya.
5. Pengembangan Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan dapat dikembangkan melalui belajar konsep Keanekaragaman
Makhluk Hidup, antara lain:
a. Pendidikan Teknik
- Dengan mempelajari struktur pohon kelapa dapat merancang bangunan tugu atau
menara yang tinggi dan kokoh;

35

- Dengan mempelajari struktur tubuh hewan-hewan yang dapat terbang memberikan inspirasi bagaimana membuat pesawat terbang, seperti: capung untuk model
pesawat helicopter, aneka burung untuk bentuk pesawat terbang, dll.
b. Pendidikan Mental
- Pohon kelapa, selain memiliki batang yang berdiri kokoh, juga setiap bagian
tanaman ini memiliki fungsi serba guna, sehingga tunas kelapa diambil sebagai
lambang untuk Pramuka.
- Tipe orang berbusana mini lebih primitif daripada orang berbusana rapih, karena
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnopsermae/Pinophyta) lebih primitif daripada
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae/Magnoliophyta).
- Tipe orang seperti kucing jantan adalah seseorang yang tidak mau tersaingi oleh
lainnya. Itulah sebabnya, kelahiranm anak kucing oleh induknya di tempat yang
tersembunyi agar tidak diketahui oleh sang jantannya; jika diketahui sang
jantan, maka anak kucing jantan akan dicekiknya sampai mati. Kepemimpinan
Firaun seperti layaknya kucing, sehingga setiap anak-anak laki-laki yang lahir
pada zamannya dibunuhnya; kecuali tas pertolongan Allah kepada Musa. AS.
c. Pendidikan Kepemimpinan
- Untuk memilih seorang pemimpin janganlah memilih tipe Monera, Protista atau
Mycota karena mengurus rumah tangganya sendiri saja tidak mampu, apalagi
mengurus orang lain atau organisasi sudah diduga tidak akan berkembang
sukses. Untuk itu, pilihlah pemimpin tipe pohon yang rindang, karena pemimpin
yang demikian bersifat demokratis, tahu diri batas waktu kepemimpinannya,
dan akan menyerahkannya kepada lainnya yang unggul pada waktu habis masa
jabatannya . Pemimpin diidentikkan dengan masalah dominansi puncak/pucuk;
pohon yang rimbun, secara berkala dominansi puncak berhenti digantikan oleh
tunas-tunas aksilarnya yang membuat percabangan batang atau kerimbunan
pohon dengan kelebatan buahnya.
- Pada golongan monyet, singa, harimau, sapi, gajah, bahkan ayam kalkun an
hewan lainnya yang hidup sosial memiliki sistem pemilihan pemimpinnya yang
diatur secara berkala.
d. Pendidikan Patriotisme
- Perilaku lebah dalam kehidupan sehari-harinya dan mempertahankan harga
dirinya bila diganggu dapat ditiru oleh manusia. Lebah dalam mencari makanan
dipilih yang bersih, seperti madu bunga. Kemudian apa yang dikeluarkannya
pun dari tubuhnya berupa madu (royal jelly) yang berkasiat bagi kesehatan. Jika

36

ia hinggap di dahan atau ranting tidak menyebabkan dahan/ranting menjadi


patah. Tetapi jika ia diganggu, maka ia tidak segang-segan akan mengejarnya
untuk membalasnya dengan menyengatnya, bahkan sampai mati ia relakan,
karena dengan menyengat ia selanjutnya akan mengalami kematian. Karena itu,
manusia yang berjiwa patriot dapat diumpamakan sebagai kehidupan seekor
lebah yang memiliki prinsip hidup sesuai status sosialnya.
F. Bahan Diskusi
PILIHAN GANDA
1. Golongan udang, serangga, labah-labah, dan kelabang termasuk filum Arthropoda,
karena memiliki kesamaan ciri:
a. Tubuhnya bersegmen-segmen
c. Kakinya berbuku-buku
b. Berkaki banyak

d. Memiliki antena.

2. Pembagian dan penamaan kelas-kelas dalam Protozoa adalah


a. Daur hidupnya dan sifat hidupnya
c. Bentuk tubuhnya dan alat geraknya

didasarkan pada:

b. Perkembangbiakan dan alat geraknya


d. Jumlah inti dan komposisi selnya.

3. Pembagian dan penamaan ordo-ordo pada golongan serangga adalah didasarkan:


a.Keadaan sayap dan metamorfosisnya.
c. Jumlah segmen tubuh dan kakinya.

b. Jenis makanan dan tipe mulutnya.


d. Jenis metamorfosis dan makanannya.

4. Berdasarkan klasifikasi filogeninya, maka tumbuhan yang paling primitif adalah


bunganya memiliki mahkota dan benang sari yang....
a. Mahkota lepas-lepas dan benang sarinya banyak
b. Mahkota lepas-lepas dan benang sarinya sedikit
c. Mahkota bersatu dan benang sarinya sedikit
d. Mahkota dan benang sarinya berjumlah banyak.
5. Dalam klasifikasi modern, jamur dipisahkan dari golongan tumbuhan, karena :
a. Sel-selnya eukariot dan tidak memiliki klorofil
b. Sel-selnya tidak membentuk jaringan kompleks dan tidak ada klorofil
c. Sel-selnya eukariot dan hidupnya saprofit.
d. Berkembangbiak dengan spora dan tidak memiliki klorofil.

37

6. Euglena, Volvox, dan Chlamydomonas digolongkan ke dalam Kingdom Protista yang


terpisah dari Protozoa ataupun Ganggang, karena alasannya:
a. Tubuh bersel satu dan bersifat autotrof.
b. Selnya mengandung klorofil dan bergerak aktif.
c. Selnya eukariot dan tidak mengandung klorofil
d. Hidup sebagai parasit dan bergerak bebas.
7.Adanya keanekaragaman genetik pada organisme berdampak kepada kesejahteraan
manusia adalah:
a. Mengurangi tingkat kesejahteraan dan sumber plasma nutfah
b. Memperkaya sumber plasma nutfah untuk menciptakan bibit baru
c. Rekayasa genetika dapat merusak keberadaan plasma nutfah.
d. Menyulitkan pengenalan sumber alam hayati secara menyeluruh
8. Adanya keanekaragaman alam hayati disebabkan oleh faktor:
a. Sifat pemunculan dari genotip yang dikandung organisme
b. Sifat fenotip bergantung kepada faktor lingkungan.
c. Sifat interaksi gena-gena dalam genotip dan lingkungannya
d. Sifat adaptasi dan suksesi organisme pada lingkungannya.
9. Berdasarkan filogeninya, pemunculan golongan tumbuhan yang paling awal di
permukaan bumi adalah divisi:
a. Gymnospermae
b. Bryophyta

c. Angiospermae
d. Thallophyta.

10.Golongan Vertebrata yang daur hidupnya mengalami metamorfosis


adalah kelas:
a. Pisces
b. Amphibia
c. Reptilia
d. Mammalia.
11.Berdasarkan Cladogram tentang Evolusi pada kelompok Monokotil
maka perkembangan tumbuhan yang paling maju dari lainnya adalah pada:
a. Arales
b. Commelinales
c. Liliales
d. Orchidales
12.Menurut skala waktu Geologi bahwa pemunculan Gymnospermae lebih dahulu
daripada Angiospermae. Ini berarti Angiospermae lebih maju daripada
Gymnospermae, karena secara morfologis pun menunjukkan ciri-ciri:
a.Bakal biji Angiospermae tidak dibungkus adalah terbuka, sedangkan bakal biji
Gymnospermae dibungkus oleh daun buah.

38

b. Bakal biji Gymnospermae adalah terbuka, sedangkan bakal biji Angiospermae


adalah tertutup oleh putiknya.
c. Bunga pada Gymnospermae sudah memiliki perhiasan bunga,
sedangkan bunga
pada Angiospermae tidak memiliki perhiasan.
d. Karangan bunga pada Angiospermae masih menyerupai strobilus paku-pakuan,
sedangkan bunga Gymnospermae tidaklah demikian.
SOAL URAIAN
1. Tunjukkan 3 perbedaan antara Klasifikasi Artifisial, Natural, dan Filogeni!
2. Berikan alasan-alasan mengapa Whitaker memisahkan golongan jamur,
ganggang, dan bakteri masing-masing menjadi Kingdom tersendiri yang terpisah
dari Kingdom: Plantae ?
3. Coba jelaskan peranan tumbuhan dalam bentuk hutan hubungannya dengan upaya
mengatasi masalah lingkungan hidup dewasa ini sedikitnya mencakup tiga hal !
4. Berikan sedikitnya tiga contoh tumbuhan yang tergolong sebagai:Tanaman
pelindung, Tanaman pengendali lingkungan,Tanaman hias, Tanaman produksi
(sandang-pangan-perumahan), dan Tanaman obat.
5. Berikan sedikitnya tiga contoh dari:
a. Tumbuhan yang sudah dianggap langka.
b. Tumbuhan yang menjadi mascot untuk propinsi.
c. Hewan yang menjadi mascot untuk propinsi.
d. Hewan di Indonesia yang tidak ada di negara lain atau daerah lainnya.
6. Uraikan kandungan nilai dari konsep dan prinsip-prinsip keanakeragaman
makhluk hidup untuk pelajaran dan kesejahteraan bagi manusia, terutama:
a. Nilai praktis
b. Nilai intelektual
c. Nilai sosial-politik
d. Nilai pendidikan
e. Nilai religi.

39

40

Anda mungkin juga menyukai