pengendalian biologis, dan pengendalian kimiawi. Selain itu yang paling sering dikenal
dengan istilah 3M (menguras, menutup, mengubur). Pengendalian hamper sama intervensi
yang dilakukan akan tetapi pengendalian yang berbeda dilakukan berdasarkan karakteristik
tempat perindukan/perkembangbikan, dan waktu Aktivitas (kebiasaan) menggigit nyamuk
tersebut sehingga dapat terhindar penularan penyakit yang di bawah oleh vektor tersebut.
A. Pengendalian nyamuk Aedes sp.
a. Lingkungan
indakan PSN terdiri atas beberapa kegiatan antaranya dengan 3M. Yaitu :
Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat-tempat yang sering dijadikan
perkembangbiakan nyamuk Aedes sp. Pada dasarnya PSN ini dapat
dilakukan dengan :
Kimiawi
Pengasapan/togging dengan menggunakan malathion dan fenthion
pemberian bubuk abate komposisi takaran 1 gram serbuk ABATE untuk 10 liter
air pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk
Aedes. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.
Anopheles sp.
10.00
Nyamuk Culex menyukai tempat perindukan di tempat hewan ternak terutama babi,
sapi, kerbau dan unggas sehingga selalu membersihkan tempat-tempa/kandang ternak
atau menjauhkan hewan ternak dari pemukiman mengurangi jumlah gigitan nyamuk
pada manusia
Menggunakan pemakaian kelambu, penggunaan kasa anti nyamuk, dan
pemakaian obat nyamuk oles, bakar, atau semprot saat tidur di malam hari,
karena Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama
pada malam hari (nocturnal). Nyamuk Culex sp menggigit beberapa
jam setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari terbit. Dan
puncak menggigit nyamuk ini adalah pada pukul 01.00-02.00.
Pengendalian biologis dapat dilakukan dengan Intervensi yang di dasarkan
bakau sehingga larva itu dapat di makan oleh ikan tersebut dan merupakan dua
organisme yang paling sering di gunakan. Keuntungan dari tindakan pengendalian
secara biologis mencakup tidak adanya kontaminasi kimiawi terhadap lingkungan. s