Daya beli
INFLASI
DEFLASI X INFLASI
Indeks Harga :
Perbandingan antara harga beberapa komoditi pada suatu hari
terhadap harga harga komoditi tersebut pada hari yang lain.
Contoh:
Lihat contoh10.1 hal.264 EkonomiTeknik
I Nyoman pujawan.
3
Macam Inflasi :
Inflasi karena tekanan permintaan
Uang banyak, barang sedikit
harga naik
Inflasi karena dorongan biaya
Biaya produksi naik
harga naik
Inlasi struktural
Pergeseran permintaan dari suatu industri keindustri
yang lain.
SpiralUpah Harga:
Upah
Harga naik
MenanganiInflasi
Inflasi Berakibat Nilai PW dari uang dimasa datang semakin
berkurang
Pemerintah berusaha menekan inflasi
Prospek usaha harus bisa memperhitungkan faktor inflasi
Analisis finansial :
1. Konversikan semua aliran dana kedalam nilai riil uang saat ini untuk
mengeleminasi efek inflasi, gunakan tingkat bunga reguler pd rumus
bunga
2. Nyatakan aliran dana mendatang menjadi nilai saat ini dan gunakan
tingkat bunga yg mengandung efek inflasi
Memperhitungkaninflasi:
Tingkatbunga reguler
- inlflasi /
Tingkatinflasi F = P(1+ir)n (1+if )n
kombinasi
Dimana :
Tingkatbunga
tingkatbunga
ic = tingkat bunga-inflasi
ir = tingkat bunga regular
if = tingkat inflasi
ic = (1+ir)(1+if ) 1
= ir + if + ir . if
ir = (ic if )/(1+if )
= (ic + 1)/(1+if ) 1
t-b
Nilai Aktual
Nilai Real
Catatan :
Actual dollars = Current dollar
Real dollar = Constant dollar
Contoh contoh:
1.
Tahun(n)
Gaji (Rp.juta)
1
2
3
4
12
12(F/P,5%,1)= 12,6
12(F/P,5%,2)=
13,23
12(F/P,5%,3)=
13,89
12 (P/F,10%,0)
12,6 (P/F,10%,1)
13,23 (P/F,10%,2
13,89 (P/F,10%,3)
=12
= 11,45
= 10,93
= 10,44
11
Eskalasi:
Perubahanharga hanyaterjadi padakomoditi
tertentusaja
Perubahanharga komodititeertentu berbeda
dariperubahan hargabarang padaumumnya
Perbandingan Inflasi dan Eskalasi :
Inflasi
Eskalasi
Perubahan harga
Secara menyeluruh
Perubahan harga
Pada komoditi tertentu
12
13
14
15
16
PENGERTIAN
Pada rekayasa teknik sipil, bangunan yang dibuat menghadapi unsur
resiko yang umumnya disebabkan oleh faktor alam. Bangunan
banguna disungai, misalnya menghadapi resiko terjadinya banjir akibat
tingginya curah hujan ataupun terjadinya gempa. Bangunan gedung
berlantai banyak juga menghadapi risiko gempa maupun angin. Risiko
bisa terjadi dan mengandung konotasi adanya suatu peluang atau
kemungkinan (probability)
(probability).. Walaupun waktunya tidak bisa ditentukan,
namum berdasarkan data lampau yang direkam, unsur kemungkinan
untuk suatu periode tertentu dapat dicari dengan bantuan ilmu statistik.
Dari kemungkinan risiko yang terjadi maka analisis yang berkembang ke
faktor kerusakan/ kerugian yang terjadi. kerugian ataupun kerusakan
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk kerugian ekonomi (economic
losses).. Secara logika dapat disebutkan bahwa semakin kecil
losses)
kemungkinan terlampauinya suatu kejadian alam yang menyebabkan
kerugian dan kerusakan maka semakin besar biaya yang dibutuhkan. Hal
ini karena dibutuhkan suatu tambahan untuk perkuatan kontruksinya.
18
19
Jawab :
Sketsa daerah yang terkena banjirdaerah
yang diamankanTanggul
0,1%
1%
1%
Tanggul
2%
20
21
Ketinggan
Tanggul
Biaya
Tahunan
Kemungkinan
Banjir
terlampaui
Kerusakan
Rata-rata
Tahunan
Total Biaya
Tahunan
(m)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Rp. Juta
0
240
360
500
850
950
1150
1300
1700
%
20
15
8
4
0.7
0.2
0.07
0.02
0.01
Rp. Juta
2000
1500
800
400
70
20
7
2
1
Rp. Juta
2000
1740
1160
900
920
970
1157
1302
1701
paling murah
diketahui
diketahui
22
24
25
Jawab.
= Rp.
= Rp.
= Rp.
0.7
M
0.1059 M
0.4
M
Gempa 1% * 6
= Rp.
= Rp.
1.2059 M
0.060 M
= Rp.
1.2659 M
Sesudah direnovasi :
Biaya modal menjadi Rp. 10 M + Rp. X
Besarnya biaya tahunan :
- Bunga 7% * (Rp. 10 M + Rp. X
= Rp.
- Depresiasi (A/F, 7,30) * (Rp.10 M+Rp.X) = Rp.
O & P, pajak, asuransi 4%*(Rp. 10M+Rp.X) = Rp.
0.7
M + 0.07
X
0.1059 M + 0.01059 X
0.4
M + 0.04
X
= Rp.
= Rp.
1.2059 M + 0.12059 X
0.02
M
- Gempa 1% * 2 M
= Rp.
Rp. 1.2659 M = Rp.
1.2259 M +
1.2259 M +
0.12059 X
0.12059 X
X = Rp. 0.332
Jadi tambahan biaya modal untuk memperkuat bangunan gedung tersebut = Rp. 332 juta.
26