Anda di halaman 1dari 26

Harga

Daya beli

INFLASI

DEFLASI X INFLASI

Daya beli uang semakin rendah dari waktu ke waktu


Pendapatan riil seseorang tidak berubah bilaman
pendapatan absolutnya meningkat seirama dengan
besarnya inflasi
Terdapat 3 macam inflasi :
1. Inflasi krn tekanan/kelebihan permintaan, banyak uang
beredar, tp barang relatif sedikit atau penawaran tdk
mampu memenuhi permintaan
2. Inflasi krn dorongan biaya, dikarenakan peningkatan
permintaan tdk diimbangi dg jumlah barang
3. Inflasi Struktural, adanya pergeseran permintaan dr
satu produk (A) ke produk lainnya (B)

Indeks Harga :
Perbandingan antara harga beberapa komoditi pada suatu hari
terhadap harga harga komoditi tersebut pada hari yang lain.

Consumer Price Index (CPI) / Indeks hargaKonsumen:


Perbandinganharga sekelompokbarang (terdiridari banyak
produk atau jasa) yang biasanyadibeli oleh keluargayang
berpenghasilan menengah
Persentaseperubahan CPI = tingkat inflasi :

Contoh:
Lihat contoh10.1 hal.264 EkonomiTeknik
I Nyoman pujawan.
3

Macam Inflasi :
Inflasi karena tekanan permintaan
Uang banyak, barang sedikit
harga naik
Inflasi karena dorongan biaya
Biaya produksi naik
harga naik
Inlasi struktural
Pergeseran permintaan dari suatu industri keindustri
yang lain.

SpiralUpah Harga:
Upah

Minta upah naik

Harga naik

Daya beli turun


4

MenanganiInflasi
Inflasi Berakibat Nilai PW dari uang dimasa datang semakin
berkurang
Pemerintah berusaha menekan inflasi
Prospek usaha harus bisa memperhitungkan faktor inflasi
Analisis finansial :
1. Konversikan semua aliran dana kedalam nilai riil uang saat ini untuk
mengeleminasi efek inflasi, gunakan tingkat bunga reguler pd rumus
bunga
2. Nyatakan aliran dana mendatang menjadi nilai saat ini dan gunakan
tingkat bunga yg mengandung efek inflasi

Memperhitungkaninflasi:
Tingkatbunga reguler
- inlflasi /
Tingkatinflasi F = P(1+ir)n (1+if )n
kombinasi
Dimana :

Tingkatbunga
tingkatbunga

ic = tingkat bunga-inflasi
ir = tingkat bunga regular
if = tingkat inflasi

ic = (1+ir)(1+if ) 1
= ir + if + ir . if

ir = (ic if )/(1+if )
= (ic + 1)/(1+if ) 1

Nilai aktual (actual) : Jumlah uang dalam aliran dana


(penerimaan dan pengeluaran yang diperkirakan)
diperkirakan)..
Nilai Nyata (real)
(real) : Jumlah uang dengan daya beli yang
sama relatif terhadap suatu waktu tertentu.
Nilai Aktual vs Nilai Nyata :
(Nilai Nyata)t = (Nilai Aktual)t
= (Nilai Aktual)t (P/F,if,t
,t--b)
b = periode waktu dasar

t-b

Penggunaan tingkat bungadalam studi


EkonomiTeknik :
Nilai dalam aliran
dana

Tingkat bunga yang


dipakai

Nilai Aktual

Tingkat bungabunga-inflasi (ic )

Nilai Real

Tingkat bunga (if)

Catatan :
Actual dollars = Current dollar
Real dollar = Constant dollar

Contoh contoh:
1.

Seseorang mendapat gaji tahunan sebesar Rp


Rp.. 12 juta dengan kenaikan
selama 4 tahun sebesar 5% per tahunnya
tahunnya.. Apabila tingkat inflasi 10
10%
% per
tahun, berapa nilai riil gaji tersebut tiap tahunnya pada tahun pertama ?

Tahun(n)

Gaji (Rp.juta)

Nilai riil pada tahun I


(Rp.juta)

1
2
3
4

12
12(F/P,5%,1)= 12,6
12(F/P,5%,2)=
13,23
12(F/P,5%,3)=
13,89

12 (P/F,10%,0)
12,6 (P/F,10%,1)
13,23 (P/F,10%,2
13,89 (P/F,10%,3)

=12
= 11,45
= 10,93
= 10,44

2. Seorang investor menanamkan modalnya sebesar $2 juta pada


suatu proyek dengan harapan bahwa setelah 5 tahun menjadi
sebesar 3X. Apabila tingkat inflasi 8% p.a., tentukanlah :
a). Tingkat bungabunga-inflasi
b). ROR tahunan riil dengan inflasi
c). ROR tahunan apabila inflasi diabaikan

a). Ratio = 3 F = 3 x $2juta = $6juta


F = P(F/P,ic,5) (F/P,ic,5) 3 ic 24,6%
b).RORtahunan denganriil inflasi = ir = (ic if )/(1 if)
= (0,246-0,08)/(1-0,08
= 18%
c). RORtahunan apabila inflasidiabaikan = 24,6%
10

3. Apabila uang sejumlah Rp. 2 M ditabung di bank dengan


bunga 51/4% per tahun dan inflasinya 9%, berapa nilainya
pada akhir tahun ?
ic = 51/4%
if = 9%
ir = (ic if)/(1+ if)
= (0,0525 0,09)/(1+0,09) = 0,0344036
F = P (1+ir) Nilai real
= 2M (1 0,0344036) = 1,931 M
Dengan cara lain :
F = P (1+ic) = 2M (1+0,0525) = 2,105 M Nilai actual
F = 2,105M / (1+if) = 2,105 M / 1,09 = 1,931 M Nilai real

11

Eskalasi:
Perubahanharga hanyaterjadi padakomoditi
tertentusaja
Perubahanharga komodititeertentu berbeda
dariperubahan hargabarang padaumumnya
Perbandingan Inflasi dan Eskalasi :
Inflasi

Eskalasi

Perubahan harga
Secara menyeluruh

Perubahan harga
Pada komoditi tertentu

12

KESIMPULAN PENGARUH INFLASI


Sampai saat ini semua yang diuraikan analisis ekonomi teknik dimana
pengaruh inflasi tidak (belum) dimasukkan sebagai parameter yang
mempengaruhi tingkat suku bunga yang dipakai.
Inflasi merupakan faktor yang menyebabkan nilai mata uang turun dan
menyebabkan kenaikan harga barang. sangat sulit untuk mengukur
inflasi yang tepat karena kenaikan harga barang atau jasa tersebut
tidak seragam. Dengan kata lain, perbandingan kenaikan atau
prosentase kenaikan harga semua jenis barang merupakan hal yang
random.
Uraian tentang pengaruh inflasi pada subsub-sub ini berkonsentrasi pada
suatu angka inflasi yang pasti pada suatu periode yang dipakai
sebagai parameter yang mempengaruhi tingkat suku bunga. Bila ingin
mengkaji dan menganalisis inflasi ini secara detail, pembaca
dipersilahkan untuk mempelajari ilmu ekonomi. Dalam analisis
ekonomi teknik tidak dibahas bagaimana menganalisis dan
menghitungnya, tetapi merupakan suatu variabel yang diketahui

13

Prinsip perhitungan pengaruh inflasi terhadap bunga adalah:


Tingkat suku bunga komersil dikurangi inflasi sama dengan tingkat
Suku bunga yang sesungguhnya

Misalkan tingkat suku bunga yang berlaku adalah 10% dan


inflasinya 3% maka tingkat suku bunga yang sesungguhnya (the
real interest) adalah 7%. Analisisnya dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
1. memakai tingkat suku bunga yang sesungguhnya yang dianggap
tetap selama periode proyek yang direncanakan
2. memakai tingkat suku bunga komersil yang berlaku tetapi
dengan kenaikan yang bertahap (biasanya berdasar annual_basis)
untuk semua harga barang atau jasa yang besarnya sama dengan
tingkat inflasinya.
Dua cara ini memberikan hasil yang sama namun cara yang
pertama lebih mudah karena analisisnya hanya mengubah t ingkat
suku bunga yang berlaku menjadi tingkat bunga yang
sesungguhnya . Bila dipakai cara yang kedua maka semua nilai
dari parameter variable ataupun konstanta yang dipakai harus
disesuaikan (dinaikkan) sesuai dengan laju inflasi yang berlaku.

14

Contoh Soal Pengaruh Inflasi Pembangunan Jalan Tol


Sebuah perusahaan BUMN yang mengelola sebuah jalan tol selama
dua puluh tahun, mengembalikan uang pinjaman sebesar Rp. 100
Milyard untuk biaya pembangunanm, ulai dari awal umur proyek (saat
jalan tol beroperasi) setiap tahunnya dengan bunga 10% dari suatu
bank. Inflasi yang berlaku selama umur proyek adalah 4%. Operasi
pemeliharaan, pajak dan asuransinya adalah Rp. 2 Milyard pada akhir
tahun pertama dan akan naik sesuai dengan laju inflasi. Tarip tol akan
naik setiap tahunnya sesuai dengan laju tingkat inflasi yang berlaku.
Berapakah pemasukan kotor dari tol yang harus didapat pada
tahunpertama?
Jawab:

15

a adalah pinjaman yang harus dikembalikan setiap


tahunnya. Karena sudah menggunakan tingkat bunga
yang sesungguhnya maka a merupakan pengembalian
yang konstan setiap tahun sepanjang 20 tahun untuk
pengembalian pinjaman sebesar Rp. 100Milyard.
Besarnya a = 100Milyard ( A/P,6,20) = Rp.8 ,718 M
Karena pengaruh inflasi sebesar 4% maka pendapatan
tahunan untuk memenuhi pengembalian modal a pada
akhir tahun pertama adalah:
= 1,04* Rp.8 .718 = Rp.9,067M ilyard
O & P, pajak dan asuransi pada akhir tahun pertama =
Rp.2 Milyard.
Jadi pendapatan kotor untuk akhir tahun pertama:
9,067M + 2M = Rp.11,067Milyard

16

Contoh2. Pembeliandan PenjualanTanah


Seseorangmembeli tanahs ehargaRp.l00
juta. Lima tahun kemudiania ingin menjual
dengantanah tersebutdengan RR l5%.
Tingkatinflasinya adalah 5% per tahunnya.
Denganharga berapa tanahitu harus dijual?
Jawab:
Tanahitu harus dijual denganharga = 100
juta (F/P,20,5)
= Rp. 248,8
17

PERAN RISIKO DALAM ANALISA EKONOMI

PENGERTIAN
Pada rekayasa teknik sipil, bangunan yang dibuat menghadapi unsur
resiko yang umumnya disebabkan oleh faktor alam. Bangunan
banguna disungai, misalnya menghadapi resiko terjadinya banjir akibat
tingginya curah hujan ataupun terjadinya gempa. Bangunan gedung
berlantai banyak juga menghadapi risiko gempa maupun angin. Risiko
bisa terjadi dan mengandung konotasi adanya suatu peluang atau
kemungkinan (probability)
(probability).. Walaupun waktunya tidak bisa ditentukan,
namum berdasarkan data lampau yang direkam, unsur kemungkinan
untuk suatu periode tertentu dapat dicari dengan bantuan ilmu statistik.
Dari kemungkinan risiko yang terjadi maka analisis yang berkembang ke
faktor kerusakan/ kerugian yang terjadi. kerugian ataupun kerusakan
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk kerugian ekonomi (economic
losses).. Secara logika dapat disebutkan bahwa semakin kecil
losses)
kemungkinan terlampauinya suatu kejadian alam yang menyebabkan
kerugian dan kerusakan maka semakin besar biaya yang dibutuhkan. Hal
ini karena dibutuhkan suatu tambahan untuk perkuatan kontruksinya.

18

Dalam analisis ekonomi, risiko yang terjadi harus dilibatkan dalam


prosesnya; artinya, ada hubungan antara risiko dan biaya yang
dibutuhkan. Contoh soal dibawah ini diharapkan dapat menjelaskan
bagaimana peran risiko dalam analisis Ekonomi Teknik.
Contoh 1. Peninggian Tunggal Untuk Pengendalian Banjir
Suatu daerah yang terletak sejajar dengan sebuah sungai besar setiap
tahunnya mengalami banjir rutin akibat meluapnya air sungai tersebut.
Sesudah dihitung secara ekonomi dapat dinilai kerugian sebesar Rp. 10
Millyard setiap terjadi banjir setiap tahunnya, yaitu besarnya kerusakan
yang terjadi pada daerah tersebut. Misalnya; prasarna transportasi,
kerusakan bangunan ataupun kerusakan daerah pertanian dan lain
sebagainya. Oleh karena itu banjir yang terjadi akan dicoba
ditanggulangi dengan mempertinggi tanggi tanggul sungai. Dari
perhitungan hidrologi telah dihitung hubungan besarnya kemungkinan
banjir yang dilampauinya (probability of exceedance) dengan tiap
ketinggian tanggul yang rencanakan. demikian pula besarnya biaya
tahunan untuk setiap ketinggian itu telah dihitung. pada peersoalan ini
diminta untuk mencari total biaya yang paling ekonomis.

19

Jawab :
Sketsa daerah yang terkena banjirdaerah
yang diamankanTanggul

0,1%

1%
1%
Tanggul

daerah yang diamankan

2%

20

Setiap tahun, bila terjadi banjir, nilai kerusakan yang


ditimbulkan adalah sebesar rp. 10 Millyard. Bila
kemungkinan terlampauinya suatu banjir sebesar 20% ,
rata--rata setiap tahunnya akan menimbulkan kerugian
rata
sebesar 20% * Rp. 10 Millyard sama dengan Rp. 2
Millyard, untuk kerugian sebesar 15% kerugian sebesar
Rp. 1,5 Mlilyard dan seterusnya.
Karena setiap perubahan ketinggian tanggul biaya
tahunannya sudah diketahui, demikian pula untuk
hubungan ketinggian tanggul dengan kemungkinan
terlampauinya kejadian banjir dapat dibuat tabel total biaya
dari biaya tahunan dan kerusakan ratarata- rata tahunan. Total
biaya yang paling murah adalah yang paling ekonimis.
Hasilnya adala tabel dibawah ini.

21

Ketinggan
Tanggul

Biaya
Tahunan

Kemungkinan
Banjir
terlampaui

Kerusakan
Rata-rata
Tahunan

Total Biaya
Tahunan

(m)
0
1
2
3
4
5
6
7
8

Rp. Juta
0
240
360
500
850
950
1150
1300
1700

%
20
15
8
4
0.7
0.2
0.07
0.02
0.01

Rp. Juta
2000
1500
800
400
70
20
7
2
1

Rp. Juta
2000
1740
1160
900
920
970
1157
1302
1701

paling murah

diketahui

diketahui

22

Dari analisis ekonomi tersebut total biaya


yang paling ekonomis adalah sebesar Rp
Rp..
900 juta dengan kemungkinan banjir
terlampaui sebesar 4%. Pengertian biaya
kerusakan tahunan rata rata dapat
disamakan dengan asuransiyang harus
dibbayar
seetiap
tahun;;
tahun
untuk
kemungkinan terlampaui 4%, misalnya,
maka dalam hal ini setiap tahun, selama
dua puluh lima tahun, asuransi yang harus
dibayar adalah Rp
Rp.. 400 juta
juta..
23

Dari sudut teknik dapat juga ditentukan periode ulang banjir


pada suatu daerah aliran sungai
sungai.. Dari contoh soal diatas
dapat diketahui bahwa kemungkinan terjadinya banjir yang
terlampaui merupakan kebalikan dari periode ulang banjir
banjir;;
untuk 4 %, misalnya, periode ulangnya adalah sebesar 25
tahunan (Q
(Q25
25)); sehingga pada perencanaan pengendalian
banjir untuk daerah ini, hasil analisis ekonomi teknik sekaligus
merekomendasikan periode ulang yang dipakai untuk dasar
perencanaan.. Bilamana dianggap bahwa biaya tahunan untuk
perencanaan
setiap peninggian tanggul sudah benar
benar;; demikian pula
hubungan antara peninggian tanggul dengan bermacam
bermacam-macam kemungkinan terjadinya banjir yang perhhitungannya
secara teknis sudah benar maka dalam contoh soal diatas
ditunjukkan pula periode ulang yang paling ekonomis dipakai
dipakai..
Dari contoh soal diatas dapat disimpulkan bahwa periode
ulang yang makin besar tidak berarti yang paling ekonomis,
karena bila periode ulangnya memakai Q500 (atau
kemungkinan banjir sebesar Q500 adalah 0,2%) total biaya
tahunannya adalah Rp
Rp.. 970 juta, lebih besar bila
dibandingkan dengan memakai Q25 yang hanya Rp
Rp.. 900 juta
juta..

24

Contoh 2. Resiko Gempa Terhadap Gedung


Bertingkat
Pada suatu perencanaan gedudng bertingkat yang
didasarkan pada beban sementara akibat gempa
didapat besarnya biaya modal adalah sebesar Rp
Rp.. 10
Millyard.. Disamping itu kemungkian sebesar 1% setiap
Millyard
tahun untuk terjadinya gempa akan menimbulkan
kerusakkan sebesar Rp
Rp..6 Millyard
Millyard.. Perencana diminta
untuk
untuk
mendesain
pertambahan
kekuatan..bangunan dengan kemungkinan terjadinya
kekuatan
gempa masih sebesar 1% namun dengan kerusakan
yang nilainya sebesar Rp
Rp.. 2 Millyard
Millyard.. Bunga komersil
yang berlaku adalah sebesar 7%. Umur bangunan
adalah 30 tahun
tahun.. Total biaya O&P, pajak, asuransi
adalah 4% dari biaya modal, berapa tambahan biaya
modal pertambahan kekuatan bangun yang diperlukan?

25

Jawab.

Biaya modal Rp. 10 Millyard


Besarnya biaya tahunan :
Bunga 7% * 10
Depresiasi (A/F, 7, 30) * 10
O & P, pajak, asuransi, 4% *10

= Rp.
= Rp.
= Rp.

0.7
M
0.1059 M
0.4
M

Gempa 1% * 6

= Rp.
= Rp.

1.2059 M
0.060 M

= Rp.

1.2659 M

Sesudah direnovasi :
Biaya modal menjadi Rp. 10 M + Rp. X
Besarnya biaya tahunan :
- Bunga 7% * (Rp. 10 M + Rp. X
= Rp.
- Depresiasi (A/F, 7,30) * (Rp.10 M+Rp.X) = Rp.
O & P, pajak, asuransi 4%*(Rp. 10M+Rp.X) = Rp.

0.7
M + 0.07
X
0.1059 M + 0.01059 X
0.4
M + 0.04
X

= Rp.
= Rp.

1.2059 M + 0.12059 X
0.02
M

- Gempa 1% * 2 M

= Rp.
Rp. 1.2659 M = Rp.

1.2259 M +
1.2259 M +

0.12059 X
0.12059 X

X = Rp. 0.332

Jadi tambahan biaya modal untuk memperkuat bangunan gedung tersebut = Rp. 332 juta.
26

Anda mungkin juga menyukai