Pendahuluan
1. Sebetulnya huruf yang dipakai oleh orang Jepang untuk menuliskan bahasanya ada 2 macam yaitu :
a. Kanji
Jenis huruf yang berupa gambar pengertian, bukan berwuwjud gambar bunyi.
b. Kana
Jenis huruf yang berupa gambar suku kata.Huruf jenis ini terdiri dari 2 macam yaitu Hiragana
dan Katakana.
2. Mengenai lafal huruf Latin yang dipakai di buku ini umumnya sama dengan lafal bahasa Indonesia,
kecuali :
1. Huruf G
Diucapkan ng apabila berada di tengah ataupun pada suku kata terakhir. Misalnya :
nagai diucapkan
nangai
gogo diucapkan
gongo
2. Huruf N
Diucapkan seperti m bila di tengah tapi berbunyi ng bila berada di ujung kata.Misalnya :
shinbun
diucapkan
simbung
hon
diucapkan
hong
3. Huruf U
Bila berada setelah huruf s, bunyi u tersebut dihilangkan. Misalnya:
desu
diucapkan
des
imasu
diucapkan
imas
arimasu
diucapkan
arimas
4. Huruf Kembar
oo
ee
aa
ii
Halaman 1
PELAJARAN 1
kore
Ini
haha
are
itu (jauh)
ane
kakak
sore
itu (dekat)
ani (oniisan)
abang
nan
apa
otooto
adik laki-laki
hon
buku
imooto
adik perempuan
mannenhitsu
pena
kanai
booru pen
ballpoint
musuko
anak laki-laki
enpitsu
pensil
musume
anak perempuan
kami
kertas
shujin
suami
tokei
jam
okusan
ude tokai
jam tangan
otoko
orang laki-laki
teeburu
meja
otoko-no-ko
anak laki-laki
isu
kursi
onna
perempuan
tegami
surat
onna-no-ko
anak gadis
uchi
rumah
okaasan
tokei
pintu
otoosan
mado
jendela
tomodachi
teman
betto
tempat tidur
sensei
guru
makura
bantal
gakusei
pelajar
gambar
kane
uang
shinbun
koran
sekken
sabun
hana
bunga
kusuri
obat
hako
kotak
kudamono
buah
pan
roti
kutsu
sepatu
sara
piring
gohan
nasi
supuun
sendok
niwa
kebun
fooku
garpu
fune
kapal
Halaman 2
kappu
mangkok/cangkir
jitensha
sepeda
kaban
koper
jidosha
mobil
kago
keranjang
booshi
topi
naifu
pisau
zasshi
majalah
kasa
payung
mizu
air
kashi
kue
abura
minyak
sashin
foto
tamago
telur
chichi
denwa
telepon
denwa bangoo
nomor telepon
inu
anjing
kome
beras
niwatori
ayam
satoo
gula
tori
burung
shio
garam
kaji
api
kitte
perangko
sakana
ikan
hasami
gunting
kani
kepiting
rajio
radio
kagi
kunci
terebi
televisi
kagami
fuuto
sampul surat
taoru
handuk
moofu
selimut
saifu
dompet
gakkoo
sekolah
kaban
tas
matchi
korek api
megane
kacamata (rabun)
sangurasu
kacamata (gelap)
hata
bendera
heya
kamar
neko
kucing
Halaman 3
Dengan bahan kata-kata yang tersedia di atas, Anda akan dapat membuat sejumlah kalimat bahsa
Jepang. Akan tetapi sebelum itu Anda harus lebih dahulu memahami struktur tata bahasa Jepang. Untuk
itu perhatikanlah penjelasan berikut :
Partikel
wa
Bahasa Jepang mempunyai banyak artikel, yaitu butir-butir kata. Antara lain partikel wa.
Partikel wa dipakai di belakang kata nama benda atau pengganti nama yang menjadi pokok kalimat. wa
itu tidak mempunyai arti yang tertentu.
desudiucapkan [des]
Desu adalah kata penghubung yang ditempatkan di ujung kalimat. Desu berasal dari de arimasu
diucapkan [de arimas]. Maka pada kalimat negatif [menidakkan] desu berubah menjadi de wa arimasen,
diucapkan [de wa arimaseng].
Ka
Ka adalah sebuah partikel yang dipakai di ujung kalimat pada kalimat tanya. Partikel ka itu selain
membentuk struktur kalimat menjadi kalimat tanya, ka juga sebagai pengganti tanda tanya [?] yang
biasa dipakai pada kalimat tanya bahasa lain.
Jika Anda sudah memahami penjelasan di atas, Anda sudah bisa mulai praktek.
Kore wa nan desu ka?
Ini apa?
Hon desu.
Buku
Itu buku
Ya, betul
Itu apa?
Halaman 4
Tokei desu.
Jam
Lie, de wa arimasen.
Tidak, bukan
Are wa e de wa arimasen.
mo berarti juga dan mo menggantikan kedudukan wa. Maksudnya bila ada mo, maka wa dihilangkan.
Kore wa isu desu.
Ya, betul.
Lie, de wa arimasen.
Tidak, bukan.
Apakah itu ?
Neko desu.
Kucing
Itu meja.
Halaman 5
LATIHAN 1
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
PELAJARAN 2
watashi [watakushi]
saya
anata
kamu
anohito
watashi-tachi
kami, kita
Halaman 6
anohito-tachi
mereka
watashi-no
kepunyaan saya
anata-no
kepunyaan kamu
anohito-no
kepunyaan dia
watashi-tachi-no
kepunyaan kita/kami
anohito-tachi-no
kepunyaan mereka
tomodachi-no
kepunyaan teman
watashi-no tomodachi-no
chichi
ayah saya
haha
ibu saya
chichi-no
haha-no
dare
siapa
dare-no
kepunyaan siapa
donata
siapa
doko
dimana
koko-ni
di sini
asoko-no
di sana (jauh)
soko-ni
di sana (dekat)
namae
nama
Haji memashite.
Selamat berkenalan
Anda siapa?
Teman saya
Halaman 7
Lie, de wa arimasen.
Tidak, bukan
Siapakah?
Ya, betul
Watashi no desu.
Kepunyaan saya
Tanaka-san no desu.
Chichi no desu.
Akai-san desu.
Pak Akai
Uchi ni arimasu.
Penjelasan
Bila kata ni dipakai, maka desu harus diganti dengan arimasu untuk benda mati. Untuk benda hidup
seperti orang dan hewan dipakai imasu.
Anata no otoosan wa doko desu ka?
Halaman 8
Ima
sekarang
LATIHAN 2
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
PELAJARAN 3
Kono
ini
Ano
itu [jauh]
Sono
itu [dekat]
Berbeda dengan kore, are dan sore, kono, ano dan sono dipakai untuk menunjuk benda dan dipakai di
depan benda yang ditunjuk. Kono, ano dan sono tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain,
pemakaiannya harus diikuti oleh benda.
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
Halaman 9
kono hon
buku ini
ano uchi
rumah itu
sono enpitsu
pensil itu
Ya, betul.
Ya, betul.
okii
besar
chiisai
kecil
Ya, besar.
Tahara-san no desu.
kirei
cantik, indah
Anda cantik.
taihen
naka-naka
Halaman 10
takai
mahal
yasui
murah
Ini murah.
kuroi
hitam
shiroi
putih
akai
merah
midori
hijau
chairo
coklat
kiiro
kuning
aoi
biru
momoiro
pink
murasaki
ungu
nezumiiro
abu-abu
iro
warna
nan no iro
warna apa
Akai desu.
Merah.
Halaman 11
LATIHAN 3
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PELAJARAN 4
ichi
ni
san
shi
go
roku
shichi
hachi
ku
juu
10
juu-ichi
11
juu-ni
12
juu-go
15
Halaman 12
juu-shichi
17
Juu-hachi
18
juu-ku
19
hi juu
20
ni juu-ichi
21
ni juu-ni
22
ni juu-ku
29
sanjuu
30
sanjuu-ichi
31
sanjuu-ku
39
yonjuu
40
yonjuu-ichi
41
yonjuu-ku
49
go juu
50
roku juu
60
shichi juu
70
hachi juu
80
kyu juu
90
hyaku
100
hyaku-ichi
101
nihyaku
200
sanbyaku
300
yonhyaku
400
gohyaku
500
roppyaku
600
Halaman 13
shichi hyaku
nana hyaku
700
sen
1,000
ni-sen
2,000
san-sen
3,000
yon-sen
shi-sen
4,000
go-sen
5,000
roku sen
6,000
ichi man
10,000
go man
50,000
juu man
100,000
hyaku man
1,000,000
Ahad (Minggu)
Getsuyobi
Senin
Kayobi
Selasa
Suiyobi
Rabu
Mokuyobi
Kamis
Kinyobi
Jumat
Doyobi
Sabtu
BULAN
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
Halaman 14
Ichi-gatsu
Januari
Ni-gatsu
Februari
San-gatsu
Maret
Shi-gatsu
April
Go-gatsu
Mei
Roku-gatsu
Juni
Shichi-gatsu
Juli
Hachi-gatsu
Agustus
Ku-gatsu
September
Ju-gatsu
Oktober
Ju-ichi-gatsu
November
Ju-ni-gatsu
Desember
Kyoo
Hari ini
Nichiyo-bi desu.
Hari Minggu
Kin-yo-bi desu
Jumat.
Ichi-nichi
tsuitachi
tanggal 1
futsuka
tanggal 2
mikka
tanggal 3
yokka
tanggal 4
itsuka
tanggal 5
Halaman 15
muika
tanggal 6
nanuka
tanggal 7
yooka
tanggal 8
kokonoka
tanggal 9
tooka
tanggal 10
ju-ichi-nichi
tanggal 11
ju-ni-nichi
tanggal 12
ju-san-nichi
tanggal 13
ju-yokka
tanggal 14
ju-go-nichi
tanggal 15
ju-roku-nichi
tanggal 16
ju-shichi-nichi
tanggal 17
ju-hachi-nichi
tanggal 18
ju-ku-nichi
tanggal 19
hatsuka
tanggal 20
ni-ju-ichi-nichi
tanggal 21
ni ju-nichi
tanggal 22
ni ju san nichi
tanggal 23
ni ju yokka
tanggal 24
ni ju go nichi
tanggal 25
ni ju-roku-nichi
tanggal 26
ni ju-shichi-nichi
tanggal 27
ni ju-hachi-nichi
tanggal 28
ni ju-ku-nichi
tanggal 29
san ju-nichi
tanggal 30
Halaman 16
san ju-ichi-nichi
tanggal 31
Tanggal 1 Januari
Tanggal 30 Desember
Tanggal 17 Agustus
LATIHAN 4
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PELAJARAN 5
San
minasan
anda sekalian
moshi-moshi
konnichi wa
Halo
Selamat siang.
Ohayoo gozaimasu
Selamat pagi.
Apa kabar?
Baik-baik saja.
Anata wa?
Halaman 17
Watakushi mo.
Saya juga.
Konban wa.
Selamat petang
Selamat malam
o-yasumi nasai
Selamat tidur
sayoonara
Selamat tinggal
ohairi nasai
Silahkan masuk
okake kudasai
Silahkan duduk
doozo!
Silahkan!
sumi masen
Maafkan saya
arigatoo gozaimasu
Terima kasih
doo itashimashite
Tunggu sebentar.
Ayo kemari!
Misete kudasai!
Perlihatkanlah!
[Biar saya lihat]
doitashi-mashite
Tak mengapa
doozo yoroshiku
kitte kudasai!
Dengarkan!
Benkyo nasai!
Belajarlah!
Pukul berapa?
Ichi ji desu
Pukul satu
Ni ji desu
Pukul dua
San ji desu
Pukul tiga
Roku ji desu
Pukul enam
Juu ji desu
Pukul sepuluh
Juu ni ji desu
Halaman 18
ippun
Satu menit
nifun
Dua menit
go fun
Lima menit
juppun
Sepuluh menit
sanjuppun
Pukul berapa?
Pukul 1.15
Untuk menyatakan setengah jam dipakai han, untuk menyatakan kurang dipakai mae.
Hachi ji-han desu
Pukul 8.30
gogo
Ichi ji kan
satu jam
ni ji kan
dua jam
san ji kan
tiga jam
shi ji kan
empat jam
go ji kan
lima jam
juuni ji kan
Halaman 19
Ichibyoo
satu detik
nibyoo
dua detik
sanbyoo
tiga detik
gobyoo
lima detik
sanjuubyo
30 detik lamanya
goo byoo-kan
5 detik lamanya
PELAJARAN 6
no ue ni
di atas
no shita ni
di bawah
no mae ni
di depan
no ushiro ni
di belakang
teeburu no ue ni
di atas meja
betto no shita ni
no naka ni
di dalam
hako no naka ni
di dalam kotak
no yoko ni
di samping
Halaman 20
uchi no yoko ni
di samping rumah
nani
apa
arimasu
Tamago ga arimasu.
Ada telur
Watashi no desu.
Haizara ga arimasu.
Ada asbak.
Lie, de wa arimasen.
Tidak, bukan.
Tori ga arimasu.
Ada burung.
Halaman 21
Hai, arimasu
Ya, ada.
Kamus apa?
LATIHAN 5
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1.
2.
3.
4.
5.
Halaman 22
PELAJARAN 7
dore
dochira
dare
siapa
Nani
apa
Kata-kata penanya di atas bila menjadi pokok kalimat harus diikiuti okeh pertikel ga.
Ini baguskah?
Hai, ii desu.
Ya, bagus.
Kore ga desu.
Bila di dalam suatu kalimat bagian yang diutamakan adalah subjek, bukan uraiannya, maka
partikel ga dipakai. Jika uraiannya yang diutamakan, maka wa yang dipakai. Untuk jelasnya mari
kita perhatikan dua kalimat berikut:
Anata wa kirei desu.
Kamu cantik.
Halaman 23
Musuko ga desu.
Ya, suka.
to
dan
ne
Halaman 24
2. Ya kan?
Kono hon wa ii desu ne?
LATIHAN 6
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PELAJARAN 8
Pelajaran tata bahasa
I.
Halaman 25
Dalam bahasa tertulis atau bahasa biasa (tidak ada kehormatan) desu atau de arimasu tidak
dipakai, yang dipakai adalah de aru yang biasa disingkat menjadi da dalam percakapan.
Manakala dalam percakapan paling hormat, desu diganti dengan de gozaimasu.
II.
Suatu hal yang perlu sekali dicatat adalah bila Anda memakai bahasa paling hormat yaitu yang
memakai de gozaimasu, kata-kata sifat asli yang berakhiran ai,ii,oi, atau ui misalnya takai, okii,
kuroi, samui, harus diganti huruf akhirnya.
Cara penggantian tersebut adalah sebagai berikut :
Akhiran ai diganti o
Akhiran ii dihilangkan i yang terakhir lalu diganti dengan u
Akhiran oi diganti dengan o
Akhiran ui diganti dengan u
Contoh:
takai menjadi tako
okii
menjadi okiu
kuroi menjadi kuro
Berikut ini anda dapat memperhatikan ketiga jenis tingkat bahasa tersebut.
Anata no uchi wa okii de aru ka?
Rumah kamu besarkah?
Anata no uchi wa okii desu ka?
Rumah anda besarkah?
Anata no uchi wa okiu gozaimasu ka?
Rumah Tuan besarkah?
Kono jidosha wa takai de aru
Mobil ini mahal.
Kono jidosha wa takai desu.
Mobil ini mahal.
Kono jidosha wa tako gozaimasu.
Mobil ini mahal.
Kore wa jitensha de aru.
Ini sepeda.
Kore wa jitensha desu.
Ini sepeda.
Kore wa jitensha de gozaimasu.
Ini sepeda.
III.
[tingkat biasa]
[tingkat hormat]
[paling hormat]
[tingkat biasa]
[tingkat hormat]
[paling hormat]
[tingkat biasa]
[tingkat hormat]
[paling hormat]
Pada kalimat negatif [menyangkal], huruf i terakhir pada kata sifat harus diganti dengan ku lalu
diikuti oleh
Halaman 26
LATIHAN 7
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
[tingkat hormat]
[tingkat biasa]
[tingkat paling hormat]
[tingkat hormat]
[tingkat paling hormat]
[tingkat paling hormat]
[tingkat hormat]
[tingkat hormat]
kin
emas
kirei
cantik; indah
chiisai
kecil
yasui
murah
gin
perak
takai
mahal
Halaman 27
kurai
gelap
akai
merah
yubiwa
cincin
kyoku
kantor
ushi
lembu
Nippon no hata
bendera Jepang
uma
kuda
amai
manis; lembut
yoi; ii
baik
nigai
pahit
warui
jahat; buruk
katai
keras
muzukashi
sukar
hikooki
pesawat terbang
nihongo
bahasa Jepang
kodomo
anak
eigo
bahasa Inggris
nezumi
tikus
Nihon-jin
orang Jepang
karui
ringan
Indonesia-jin
orang Indonesia
atama
kepala
tenki
udara; cuaca
oishii; umai
enak
atsui
panas
kuroi
hitam
shiroi
putih
nagai
panjang
mijikai
pendek
kitanai
kotor
okii
besar
PELAJARAN 9
baka
kebodohan
Halaman 28
rikoo
kepandaian
kirei
keindahan; kecantikan
kenko
kesehatan
binboo
kemiskinan
shooziki
kejujuran
I.
Kata-kata yang ditunjukkan di atas adalah kata Benda jenis abstrak. Kata-kata jenis itu bila
hendak dijadikan kata sifat untuk member keterangan sifat atau keadaan kepada orang, hewan
atau pun barang, maka harus ditambah na lalu diletakkan di depan kata benda yang diterangkan
sifatnya itu. Contoh:
baka na kodomo
rikoo na kodomo
kirei na hana
kenko na hito
orang sehat
binboo na kazoku
keluarga miskin
shooziki na hito
orang jujur
II.
Mengenai kata sifat asli yaitu yang berakhiran huruf i seperti chiisai, okii, takai, dan lain-lain
boleh langsung diletakkan di depan orang, hewan, atau pun benda yang diterangkan. Misalnya :
chiisai uchi
=
rumah kecil
okii inu
=
anjing besar
takai jidosha
=
mobil yang mahal
Akan tetapi selain cara yang demikian itu, kata sifat asli biasa pula dipakai dengan diikuti oleh
na.
Namun ada ketentuannya yaitu huruf I yang terakhir harus dibuang kemudian barulah diikuti
oleh na. Contoh :
chiisa na uchi
=
rumah kecil
oki na inu
=
anjing besar
taka na jidosha =
mobil yang mahal
Halaman 29
III.
=
=
=
=
=
=
=
=
Terjadi penyimpangan dari ketentuan di atas jika kata-kata sifat asli yang berakhiran dengan huruf i
dipakai dalam kalimat negatif seperti di atas itu. Bila kata-kata sifat asli tersebut dipakai dalam kalimat
negatif maka dilakukan sebagai berikut:
a. Gantikan huruf i yang terakhir dengan ku untuk kalimat tingkat biasa dan tingkat hormat.
b. Untuk tingkat paling hormat, caranya berdasarkan ketentuan paragraf II pada pelajaran 8.
Perhatikan contoh berikut!
kurai= gelap
Watashi no heya wa kuraku nai desu.
Halaman 30
chiisai= kecil
Watashi-tachi no uchi wa chiisaku nai desu.
Dalam bahasa tulis (atau kehormatan tidak diperlukan) bentuk de wa arimasen tidak dipakai, yang
dipakai adalah ja nai [de wa nai]
Contoh:
Kono hon wa watashi no ja nai.
[de wa nai]
Ano kimono wa kinu ja nai.
[de wa nai]
Kono ude-tokai wa kin de wa nai.
[ja nai]
LATIHAN 8
Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PELAJARAN 10
Penjelasan Tata Bahasa
Partikel no
Halaman 31
kaki meja
tegami no kami
kertas surat
Nihon go no kaiwa
Nippon no hata
bendera Jepang
Berikut, Anda diminta memahami susunan serta arti setiap kalimat Jepang di bawah ini.Sesudah
dipahami, bacalah dengan suara lantang berulang-ulang untuk membiasakan lidah anda.
Ano okii heya wa kitanai desu ka.
Sono hana wa akaku arimasen.
Kono akai hon wa takaku nai desu.
Kono heya wa samu gozaimasu.
Watashi no ude-tokei wa yasui desu.
Anata no tokei wa kin desu ka.
Watashi no tokei wa kin de wa arimasen.
Ano kodomo wa baka no kodomo desu.
Sono shiroi neko wa watashi no ja nai.
Ano hako no naka ni nezumi ga imasu.
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
Halaman 32
PELAJARAN 11
Pada pelajaran terdahulu Anda sudah mengenal bahwa kata arimasu atau imasu berarti ada atau
punya. Dan pada pelajaran ini Anda akan belajar tentang itu secara mendetil. Sebagaimana sudah
dijelaskan, bahasa Jepang ini terdiri atas tiga tingkat bahasanya, yaitu bahasa biasa, bahasa hormat dan
bahasa yang paling hormat.Maka demikian pula dengan kata arimasu atau imasu itu, bentuknya
berubah menurut tingkat bahasa. Jelasnya, pelajari tabel berikut:
Tingkat Biasa
Tingkat Hormat
aru
nai
arimasu
arimasen
gozaimasu
gozaimasen
Negatif -
Halaman 33
Negatif -
aru
nai
imasu
imasen
orimasu
orimasen
Hai, arimasu.
Ya, ada.
Lie, arimasen.
Lie, orimasen.
LATIHAN 9
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1.
2.
3.
4.
5.
ginkoo
yuubin-kyoku
kantor pos
keisatsu
zeikan
mura
kampung
murahito
orang kampung
benjo
WC [kakus]
kubiwa
kalung
Halaman 34
mimigasari
anting-anting
ude wa
gelang
poketto
kushi
sisir
ha burashi
sikat gigi
akari
lampu
PELAJARAN 12
Pelajaran Tata Bahasa
I.
Kata kerja
Kata kerja bahasa Jepang terdiri atas 4 jenis menurut akhirannya, yaitu:
1. Kata kerja U {dengan akhiran U}
Contoh:
kaku
menulis
asobu
bermain
kau
membeli
nomu
minum
yomu
membaca
hataraku
bekerja
iku
pergi
yuku
pergi
2. Kata kerja IRU {dengan akhiran IRU}
Contoh:
kiru
memakai
niru
merebus
miru
melihat
okiru
bangun
ochiru
jatuh
oriru
turun (dari kendaraan)
3. Kata kerja ERU {dengan akhiran ERU}
Contoh:
taberu
makan
simeru
menutup
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
Halaman 35
tazumeru
bertanya
kangaeru
memikir
oshieru
mengajar
akeru
membuka
4. Kata kerja SURU {dengan akhiran SURU}
Suru ini berarti melakukan.Akhiran surudipakai pada kata kerja bentukan dari kata benda,
kata sifat dan sebagainya.
Contoh:
hantai-suru
melakukan perlawanan
kitai-suru
menaruh harapan
ryoko-suru
melakukan perjalanan
setsume-suru menerangkan
chumon-suru memesan
II.
Kata kerja bahasa Jepang berubah menurut maksud kalimatnya. Perubahannya bukan secara
keseluruhan tapi hanya pada akhirannya yaitu dengan mengubah bunyi atau menambah
akhiran.
1. Perubahan Bentuk Kata Kerja U
Bentuk Asal
yomu
nomu
kaku
yobu
yuu [iu]
tobu
asobu
iku
yuku
*
Bentuk 2
yomi
nomi
kaki
yobi
yui [ii]
tobi
asobi
iki
yuki
Bentuk 3
yoma
noma
kaka
yoba
yuwa [iwa]
toba
asoba
ika
yuka
Bentuk 4
yome
nome
kake
yobe
yue [ie]
tobe
asobe
ike
yuke
membaca
minum
menulis
memanggil
berkata
terbang
bermain
pergi
Tentang kata kerja iru, eru, dan suru akan dijelaskan pada bagian tersendiri.
Dalam praktek kata-kata kerja di atas medapat tambahan MASU atau MASEN pada kalimat
negatifnya.Tambahan masu atau masen ini disambungkan pada Bentuk 2, dan dengan penambahan itu
bahasanya menjadi hormat (halus).Meskipun ada penambahan tersebut artinya tidak berubah.
Perhatikan contoh berikut:
Halaman 36
Bentuk Asal
yomu
nomu
kau
kaku
Bentuk 2 + Masu
yominasu
nominasu
kaimasu
kakimasu
Bentuk 2 + Masen
yominasen
nominasen
kaimasen
kakimasen
Hai, kaimasu.
Ya, benar.
Lie, kaimasen.
Tidak, bukan.
ocha wo nominasu
minum teh
koohi wo nominasu
minum kopi
miruku wo nominasu
minum susu
Halaman 37
mizu wo nominasu
minum air
juusu wo nominasu
Ya, benar.
Partikel ni berarti
Partikel de berarti
Partikel e berarti
ke [menunjuk arah]
1) dari
2) oleh karena
Semua partikel yang disebutkan di atas dipakai di belakang kata yang diterangkan. Jadi, kebalikan
bahasa Indonesia.
Dare ni tegami wo kakimasu ka?
PELAJARAN 13
[Anata wa] doko e ikimasu ka?
Membeli apa?
ya, suka.
Anata wa?
Anda bagaimana?
Halaman 38
Watashi mo.
Hai, ikimasen.
Saya juga.
Apakah hari ini [Anda] tidak pergi ke
sekolah?
Ya, tidak pergi.
Hai, yobimasu.
Ya, benar.
Lie, yobimasen.
Tidak, bukan.
Bentuk 2
mi
oki
ochi
Bentuk 3
mi
oki
ochi
Bentuk 4
mire
okire
ochire
melihat
bangun
jatuh
Bentuk 4
tomere
oshiere
memperhatikan
mengajar
Bentuk 2
tome
oshie
Bentuk 3
tome
oshie
Bentuk 2
..shi
Bentuk 3
shi
Bentuk 4
sure
Selain perubahan bentuk menurut ketentuan 1, 2, 3 dan 4 di atas ada pula beberapa kata kerja yang
perubahan bentuknya menyimpang dari ketentuan itu. Kata-kata yang dimaksud adalah seperti pada
tabel berikut:
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
Halaman 39
Bentuk Asal
ada
datang
aru
oru
iru
kuru
Bentuk 2
ari
ori
i
ki
Bentuk 3
Bentuk 4
ora
i
ko
are
ore
ire
kure
Contoh penambahan IMASU atau IMASEN pada Kata Kerja IRU, -ERU, -SURU dan Bentuk yang
menyimpang adalah sebagai berikut:
miru
tomeru
ryoko suru
aru
iru
oru
kuru
mimasu
tomemasu
ryoko shimasu
arimasu
imasu
orimasu
kimasu
mimasen
tomemasen
ryoko shimasen
arimasen
imasen
orimasen
kimasen
Ya, suka.
Anata wa?
Anda bagaimana?
LATIHAN 10
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1. Saya belum bisa berbahasa Jepang.
2. Kamu makan apa?
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
Halaman 40
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
mada
dekiru
bisa; dapat
kesa
ashita
PELAJARAN 14
Pelajaran Tata Bahasa
Sebelum ini Anda sudah belajar tentang kata nai yang dipakai untuk menyatakan tidak pada kata
sifat. Dan kini sebarengan dengan langkah Anda yang semakin jauh menelusuri seluk-beluk bahasa
Jepang, Anda akan diperkenalkan pula dengan kegunaan kata nai untuk kata kerja.
Kata nai ini bila digabungkan dengan kata kerja Bentuk 3, akan menjadikan kata kerja tersebut
mempunyai arti yang negatif [ingkar]. Jadi, kalau masu atau masen digabungkan dengan bentuk
kata kedua, tapi nai digabungkan dengan bentuk kata ketiga. Agar jelas, perhatikan contoh berikut:
Bentuk Asal
kau
kaku
miru
okiru
oshieru
akeru
Bentuk 3
ka
kaka
mi
oki
oshie
ake
Bentuk 3 + nai
kawanai
kakanai
minai
okinai
oshienai
akenai
Artinya
tidak membeli
tidak menulis
tidak melihat
tidak bangun
tidak mengajar
tidak membuka
Halaman 41
benkyo suru
soji suru
aru
kuru
benkyo shi
soji shi
ko
benkyo shinai
soji shinai
nai
konai
tidak belajar
tidak membersihkan
tidak ada
tidak datang
Dalam bahasa percakapan biasa atau juga bahasa tulis sering dipakai juga tambahan NU yang artinya
sama dengan NAI.
Misalnya:
shiru
shiranu
=
=
tahu
tidak tahu
wakaru
mengerti
uru
menjual
matsu
menunggu
isha
dokter
osoi
lambat; perlahan-lahan
hayai
cepat
kisha
kereta api
made
sampai; hingga
furui
lama
mo mo
baik. Maupun
nani mo
aruku
berjalan
nandemo nai
apa-apa
shiru
tahu; kenal
kotoba
kata-kata; perkataan
Halaman 42
Furanai desu.
Wakaranai desu.
Tidak mengerti.
PELAJARAN 15
Penjelasan Tata Bahasa
Kata Kerja + TA [=SUDAH BERLAKU]
Sejauh ini, mulai dari pelajaran 1 s.d. 14, semua kalimat yang sudah Anda pelajari adalah kalimat yang
menyatakan bahwa sesuatu itu baru berlaku dan belum selesai.
Jika Anda hendak menyatakan bahwa sesuatu itu sudah berlaku, misal sudah makan, sudah membaca,
sudah pergi dan sebagainya, maka Anda harus memakai Kata Kerja Bentuk Kedua yang ditambah akhiran
TA.
Dalam hal penambahan akhiran ta ini, perlu sekali Anda memahami secara seksama karena ada
beberapa kata kerja yang mengalami perubahan bentuk dan perubahan bunyi. Tentu saja penulis akan
berusaha memberikan petunjuk dan contoh yang dapat kiranya memudahkan pemahaman Anda.
Kata kerja yang akhir suku katanya -gu, -ku, -tsu, -u, -ru, -bu, -nu dan -mu, akan mengalami perubahan
bentuk dan bunyi.
Contoh :
Bentuk Asal
Bentuk 2
Bentuk 2 + TA
Artinya
kau
uru
shinu
yomu
kai
uri
shini
yomi
kata
utta
shinda
yonda
sudah membeli
sudah menjual
sudah mati
sudah membaca
Halaman 43
kaku
kogu
utsu
aru
kaki
kogi
uchi
ari
kaita
koida
utta
atta
sudah menulis
sudah mendayung
sudah memikul
koroshi
koroshita
sudah membunuh
Bentuk Asal
Bentuk 2
Bentuk 2 + TA
Artinya
dasu
masu
miru
niru
ochiru
oshieru
simeru
ryoko suru
iru
kuru
dashi
mashi
mi
ni
ochi
oshie
sime
ryoko shi
i
ki
dashita
mashita
mita
nita
ochita
oshieta
simeta
ryoko shita
ita
kita
sudah mengeluarkan
sudah melihat
sudah merebus
sudah jatuh
sudah mengajar
sudah menutup
sudah bepergian
sudah datang
Kata Kerja dalam bentuk negatif yaitu dengan akhiran nai atau pun masen, bila ditambah TA akan
menjadi sebagai berikut:
nai
masen
menjadi
menjadi
nakatta
masen deshita
Contoh:
minai
minakatta
yobanai
yobanakatta
yobimasen
yobimasen deshita
mimasen
mimasen deshita
Bila Anda hendak menyatakan belum, pakai saja kata mada, tapi kata kerjanya tidak memakai
bentuk TA.
Watashi-tachi wa ie wo katta.
Watashi-tachi wa ie wo kaimashita.
LATIHAN 11
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1.
2.
3.
4.
5.
Halaman 45
PELAJARAN 16
Penjelasan Tata Bahasa
Kata Kerja + TE [SEDANG BERLAKU]
Untuk menyatakan bahwa suatu perbuatan itu sedang berlaku, kita mengambil kata kerja Bentuk Kedua
lalu ditambah akhiran te. Secara keseluruhan, cara penambahan te ini sama dengan cara penambahan
akhiran ta, kecuali ada sedikit saja perbedaan pada kata kerja negatif.
Jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut!
1. Kata Kerja U
koresu
-masu
kaku
kogu
matsu
kau
uru
shibu
yobu
nomu
koroshite
mashite
kaite
koide
matte
katte
utte
shinde
yonde
nonde
sedang membunuh
nite
mite
ochite
sedang merebus
sedang melihat
sedang jatuh
tomete
oshiete
shimete
sedang memperhatikan
sedang mengajar
sedang menutup
benkyo shite
sampo shite
sedang belajar
sedang berjalan-jalan
sedang menulis
sedang mendayung
sedang menunggu
sedang membeli
sedang menjual
sedang mati
sedang memanggil
sedang minum
Halaman 46
ryoko suru
ryoko shite
yang menyimpang
are
ate
iru
ite
kuru
kite
sedang bepergian
datang
Jadi :
tobu
shiru
tobu
shiru
Walaupun kata kerjanya sudah ditambah akhiran ta, namun pemakaian di dalam kalimat harus pula
diikuti oleh:
Tingkan Biasa
Tingkat Hormat
Iru
Contoh :
yonde iru
katte iru
Imasu
Orimasu
yonde imasu
katte imasu
yonde orimasu
katte orimasu
Ya, benar.
Halaman 47
PELAJARAN 17
Anata wa dare wo matte masu ka?
Rondon ni imasu.
Di London.
Kata kerja te bila diikuti oleh ARU [arimasu] mempunyai arti sudah di, atau sama dengan ter, dalam
bahasa Indonesia.
Contoh:
Kono hon wa Eigo de kaite aru.
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
* Jika ARU tersebut dalam bentuk TA, maka artinya menjadi sudah selesai di
Kono uchi wa utte arimashita.
LATIHAN 12
Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
yane
atap
momo
paha
yuka
lantai
mune
dada
kabi
dinding
atama
kepala
ashi
kaki
hige
kumis
te
tangan
agohige
janggut
kuchi
mulut
kichibiru
bibir
shita
lidah
kokoro
hati
ha
gigi
doobutsu
binatang; hewan
mimi
telinga
kugi
paku
hana
hidung
baketsu
baketsu
me
mata
nabe
periuk; panci
ke
rambut
karee
gulai
Halaman 49
ago
dagu
hae
lalat
hitai
dahi
ari
semut
hoho
pipi
ka
nyamuk
kubi
leher
hebi
ular
kata
bahu
uta
lagu
karada
badan
kokka
lagu kebangsaan
hara
perut
suna
pasir
kawa
kulit
maketto
pasar
yubi
jari
ebi
udang
tsume
kuku
ana
lubang
PELAJARAN 18
Pada pelajaran terdahulu Anda sudah belajar cara menghitung dalam bahasa Jepang. Akan tetapi cara
menghitung yang Anda sudah pelajari itu tidak bisa secara langsung dipakai untuk menerangkan jumlah
sesuatu benda. Jadi, berbeda dengan bahasa Indonesia. Kalau dalam bahasa kita, bilangan sesudah satu
adalah dua, dan dua itu bisa dipakai untuk menyatakan jumlah orang seperti ini: Ada dua orang di
sana. Akan tetapi tidak demikian halnya dengan bahasa Jepang.
Contoh:
orang =
hito; nin
dua
=
ni
Akan tetapi dua orang bukan berarti ni hito.
Dalam bahasa Jepang, satu orang disebut hitori
dua orang disebut futari
tiga orang disebut san-nin
empat orang disebut yo-nin [yottari]
seterusnya, barulah bilangan biasa + nin
Perhatikanlah petunjuk berikut!
ashi
ban
hako
: langkah
: malam
: kotak
dua langkah
dua malam
empat kotak
: futa-ashi
: futa-ban
: yo-hako
Halaman 50
fukura
iro
hari
kake
kire
kumi
heya
saji
sara
suji
shina
tokoro
tabi
tsuki
soroi
tsutsumi
yama
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
karung
warna
jarum
benang; utas
iris; potong
pasang; perangkat
kamar
sendok
piring
garis; baris
benda
tempat
waktu [kali]
bulan
pasang; stel
bungkus
timbun
tiga karung
sembilan warna
satu jarum
tujuh benang
lima potong
enam pasang
delapan kamar
sepuluh sendok
dua piring
tiga garis
enam benda
dua tempat
tiga kali
empat bulan
satu stel
lima bungkus
sepuluh timbun
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
mi-fukura
kokono-iro
hito-tari
nana-kake
itsu-kire
mu-kumi
ya-heya
to-saji
futa-sara
mi-suji
mu-shina
futa-tokoro
mi-tabi
yo-tsuki
hito-soroi
mu-tsutsumi
to-yama
Halaman 51
HON
SO
bagi benda yang bulat panjang, misalnya kayu, pohon, tongkat, botol, dan sebagainya.
1 = ip-pon, 3 = sam-bon, 6 = rop-pon, 10 = jup-pon, 100 = hyap-pon, 1000 = sem-bon
bagi kapal, perahu dan sebagainya.
1 = is-so, 3 = san-zo [san-so], 8 = has-so, 10 = jus-so, 1000 = sen-zo
nanji [iku-ji] ?
pukul berapa?
nan-jikan [iku-jikan] ?
berapa jam?
nan-mai [iku-mai] ?
berapa helai?
nan-nin [iku-nin] ?
berapa orang?
nan-yen [iku-yen] ?
berapa yen?
tamago ikutsu?
telurnya berapa?
hako ikutsu?
kotaknya berapa?
iku-ban?
berapa malam?
iku-sara?
berapa piring?
Kata berapa secara umum yaitu bukan mengenai jumlah adalah ikura.
Mina de ikura desu ka?
berapa semuanya?
Untuk memudahkan Anda, berikut ditunjukkan tabel bentuk-bentuk bilangan bahasa Jepang:
I
II
III
0
rei
1
ichi
hitotsu
hii, hito
2
ni
futatsu
fu, futa
3
san
mittsu
mii
4
shi
yottsu
yo [yon]
5
go
itsutsu
ii, itsu
6
roku
muttsu
mu
7
shichi
nanatsu
nana
8
hachi
yattsu
ya, yawa
9
ku/kyu
kokonatsu
kono [kokono]
10
yu
to
to
Halaman 52
PELAJARAN 19
sumu
tinggal; berdiam
toori
jalan
ban
nomor
Go-sai desu.
Lima tahun.
PELAJARAN 20
sagasu
tadaima
mencari
sekarang ini
dan-dan
otona
toshi yori
orang tua
okiru
bangun
Halaman 53
naru
menjadi
o-ya
orang tua
mukashi
dahulu kala
zuibun
amari
naze
amat; sangat
mengapa
Saya sakit.
Halaman 54
PELAJARAN 21
Penjelasan Tata Bahasa
Menyuruh atau Melarang
Dalam bahasa Jepang, bentuk kalimat menyuruh atau melarang ada 3 tingkat:
a. Menyuruh atau melarang secara kasar.
b. Menyuruh atau melarang agak halus atau lembut.
c. Menyuruh atau melarang secara sopan dan hormat.
A. Menyuruh secara kasar dilakukan dengan mengambil Kata Kerja Bentuk 4. Lihat Kembali tabel Kata
Kerja pada pelajaran 12 dan 13.
Contoh : yomu
:
membaca
Yome!
:
Bacalah!
suwaru
:
duduk
Suware!
:
Duduklah!
tomaru
:
berhenti
Tomare!
:
Berhentilah!
taberu
:
makan
Tabere!
:
Makanlah!
nomu
:
minum
Nome!
:
Minumlah!
B. Menyuruh agak halus atau lembut dilakukan dengan mengambil kata kerja bentuk 2 + te.
Contoh : yomu
:
membaca
Yonde!
:
Bacalah! [coba baca!]
Biasa juga [o-yomi!]
kaku
:
menulis
kaite!
:
Tulislah! [coba tulis!]
Biasa juga [o-kaki!]
C. Menyuruh yang sopan dan hormat dilakukan dengan cara [B.] + nasai atau pun kudasai.
Contoh : yomu : membaca
o-yomi nasai
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
Halaman 55
o-yomi kudasai
yonde nasai
yonde kudasai
hairu : masuk
o-hairi nasai
o-hairi kudasai
dipersilahkan membaca.
dipersilahkan duduk.
Jika melarang secara keras, dilakukan dengan cara memakai kata kerja bentuk Asal + na.
Contoh :
iku
:
pergi
Iku na!
:
Jangan pergi!
yomu
:
membaca
Yomu na!
:
Jangan membaca!
taberu
:
makan
Teberu na!
:
Jangan makan!
kaeru
:
kembali atau pulang
Kaeru na!
:
Jangan pulang! [jangan kembali!]
Jika melarang secara halus atau lembut dilakukan dengan cara memakai susunan pada [C.] + masu na.
Contoh :
o-yomi nasai
:
bacalah!
[silahkan baca]
O-yomi nasai masu na!
:
Janganlah membaca!
o-hairi nasai
:
silahkan masuk
O-hairi masu na!
:
Janganlah masuk!
Kadangkala mereka mamakai nai de + o-kure atau kudasai atau ii. Perhatikan contoh berikut!
yomu : membaca
Watashi no tegami wo yoma nai de o-kure.
Jangan membaca surat saya.
Koko de hon wo yoma nai de kudasai.
Jangan membaca buku di sini.
Ano hon wo yoma nai de ii.
Jangan membaca buku itu.
Ano takai no hon wo kawanai de o-kure.
Buku yang mahal itu jangan beli.
*
Halaman 56
atau
kau
:
membeli
katte wa ike-nai
:
katte wa ike-masen
:
jangan membeli
jangan membeli
Wa ike-nai ataupun wa ike-masen itu terkadang diganti dengan naranai ataupun narimasen, untuk
tujuan yang sama.
LATIHAN 13
Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia!
1. Ano hon wa takai desu kara, katte wa narimasen.
2. Watashi no tegami wo yonde wa ike-masen.
3. Anata no otoosan wa ima okimashita ka.
4. Watashi no ane no hon wa yoku nai desu.
5. Kono kusuri wa nigaku nai desu.
6. Watashi no ane wa uchi ni imasu.
7. Watashi no ane wa benkyo shite imasu.
8. Okii ginko wa arimasen, chiisai ginko ga arimasu.
9. Asuko ni tori ga inai.
10. Nihon-go wa muzukashiku arimasen.
Halaman 57
PELAJARAN 22
Penjelasan Tata Bahasa
I.
Kata Kerja Bentuk 2 bila disusuli oleh wa menyatakan maksud bahwa perbuatan yang
dinyatakan oleh Kata Kerja itu sangat ditekankan, baik dalam bentuk menyangkal maupun
bentuk menyarankan.
Ikutilah uraian berikut ini!
Watashi wa ano tegami wo yode wa inai.
Saya tidak membaca surat itu.
Watashi wa kyoo gakko e itte wa imasen.
Saya hari ini tidak pergi ke sekolah.
Ano kodomo wa nete wa imasen.
Anak itu tidak tidur.
* Dalam percakapan sesama teman karib,
te wa biasa disingkat cha
de wa biasa disingkat ja
Jadi :
nete wa
=
necha
yonde wa
=
yonja
itte wa
=
itcha
nonde
=
nonja
II.
Jika Bentuk 2 + te lalu disusuli oleh nara-nai [nari-masen] atau ike-nai [ike-masen] berarti :
1) Tak patut berbuat
2) Jangan
Anata wa oya wo tomatte wa nara-nai.
Kamu tak patut berbuat kasar terhadap orang tua.
Anata wa kono kusuri wo tabete wa ike-nai.
Kamu jangan makan obat ini.
III.
Bentuk ingkar [berakhiran nakute] jika disusuli dengan ike-nai [ike-masen] berarti HARUS
Jadi :
Kono kusuri wo taba-nakute wa ike-nai.
Harus makan obat ini.
Anata wa Nihon-go wo benkyo shi-nakute wa ike-nai.
Halaman 58
:
:
:
:
:
:
berjalan-jalan
mendengar
habiskan
penghabisan
pekerjaan
bekerja
sampo shi-nakute
kika-nakute
shima-nakute
shigoto wo shi-nakute
LATIHAN 14
Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia!
1. Ano hanashi wa watashi no sensei kara kirimashita.
2. Kano wo motte, sampo shinakute wa ikemasen.
3. Kinoo watashi no shigoto wo shinai mashita.
4. Watashi wa ima gohan wo tabeta.
5. Chichi wa ichi ji kara nete imasu.
PELAJARAN 23
Penjelasan Tata Bahasa
I. Kata Kerja Bentuk 2 + te bila dipakai pada kalimat yang berkata kerja rangkap yaitu kata kerja
yang di depan Bentuk 2 + te dan yang menyusul kata kerja biasa, kalimat tersebut mengandung
pengertian LALU, DAN, SERTA, SETELAH.
Contoh : Satoo wo katte kaerimashita.
Membeli gula lalu pulang.
Kinoo Michiko ga kite, kesa Ikeda ga kimashita.
Kemarin Michiko dating, dan hari ini Ikeda dating.
II. Bentuk 2 + te disusuli mo
Contoh : Ame ga fuute mo ikimasu.
Meskipun hujan turun, pergi juga.
Atarashii tamago ga ate mo kaimasen.
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
Halaman 59
PELAJARAN 24
Penjelasan Tata Bahasa
Tentang Bilangan Perpangkatan
Halaman 60
Orang Jepang jarang mempergunakan bilangan perpangkatan ini dalam percakapan sehari-hari. Namun
sekalipun demikian hal itu perlu dimuatkan di buku ini walaupun harus menempati halaman belakang.
Untuk menyatakan perpangkatan tersebut dipakai cara sebagai berikut.
a) dai + bilangan I
Jadi :
dai-ichi
: yang pertama
dai-ni
: yang kedua
dai-san
: yang ketiga
atau
b) bilangan I + ban
Jadi :
ichi-ban
: yang pertama
ni-ban
: yang kedua
sam-ban
: yang ketiga
atau
c) dai + bilangan I + ban
Jadi :
dai-ichi ban : yang pertama
dai-ni ban
: yang kedua
dai-sam ban : yang ketiga
atau
d) bilangan I + banme
Jadi :
ichi-banme : yang pertama
ni-banme
: yang kedua
sam-banme : yang ketiga
atau
e) bilangan II + me
Jadi :
hitotsu-me : yang pertama
futatsu-me : yang kedua
mittsu-me : yang ketiga
*ichi-ban juga berarti : Yang ter /yang paling
Ichi-ban okii
=
yang terbesar
LATIHAN 16
Terjemahkan ke dalam bahasa Jepang!
1. Saya mempunyai dua ekor kucing.
2. Tuan Hamada mengajar bahasa Jepang kepada saya.
Edited by: Muh. Adnan Surya Azis
Halaman 61
PELAJARAN 25
Penjelasan Tata Bahasa
I.
Kata Kerja Bentuk 2 + tai, berarti ingin atau mau.
Perlu Anda pahami bahwa kata kerja yang berakhiran tai itu berfungsi sebagai kata sifat. Dan
karena itu pemakaiannya di dalam kalimat harus disertai oleh desu.
Contoh : taberu
makan
tabetai desu
ingin makan
nomu
minum
nomitai desu
ingin minum
kau
membeli
kaitai desu
ingin membeli
sampo suru
berjalan-jalan
sampo shitai
ingi berjalan-jalan
Watashi wa ocha wo nomitai desu.
Anata wa kohii wo nomitai desu ka?
Watashi wa gohan wo tabe tai desu.
II.
=
=
=
Untuk bentuk negatifnya dilakukan sama seperti membuat negatif pada kata sifat.
Contoh : tabetai
ingin makan
tabetaku nai desu
tidak ingin makan
nomitai
ingin minum
nomitaku nai desu
tidak ingin minum
Halaman 62
IV.
Untuk menyatakan BERMAKSUD AKAN, dipakai tsumori yang diletakkan di belakang Kata Kerja
Bentuk Asal kemudian disusuli oleh desu.
Contoh : Watashi wa uchi wo kau tsumori desu.
Saya bermaksud akan membeli rumah.
Watashi wa Takeshita-san wo au tsumori desu.
Saya bermaksud akan menemui Tuan Takeshita.
Watashi wa Surabaya e iku tsumori desu.
Saya bermaksud akan pergi ke Surabaya.
Raishuu watashi wa Tokyo e iku tsumori desu.
Minggu depan saya bermaksud akan pergi ke Tokyo.
Model Kata Kerja Bentuk 2 + tai, tidak pernah dipakai untuk Orang Ketiga. Bila hendak memakai
bentuk tai tersebut pada Orang Ketiga, harus ditambah TO IIMASU atau TO MOSHIMASU
sebagai pengganti desu.
to iimasu
: berkata [asalnya to iu]
to moshimasu
: katanya [asalnya to mosu]
Contoh :
Halaman 63