Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME MODUL 17

Sistem Pertanian Berkelanjutan II

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Asri Lestari

150510130001

Chrisnawanda Rahardiani

150510130081

Asyitri D. R. R.

150510130116

M. Eza S.

150510130118

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016

PENGELOLAAN TANAH DAN NUTRIEN, SERA PENGELOLAAN


ALIRAN RADIASI MATAHARI, UDARA, DAN AIR
1.1 Pengelolaan tanah dan nutrien
Pengelolaan tanah dan nutrien dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan
pertanian dengan menambah kandungan bahan-bahan organik tanah dan memicu
organisme tanah.
Pengomposan
Pengomposan adalah penguraian bahan organik oleh mikro-organisme dan sea
tanah sehingga menghasilakn humus yang disebut kompos. Umumnya kompos
dilakukan dalam timbunan. Didaerah kering atau pada masa kering, pengomposan
juga dilakukan dilubang-lubang yang teduh. Kualitas bahan baku yang baik dan
penaganan yang tepat menentukan kualitas kompos yang dihasilkan misalnya
-

Mengompos fosfat batu, Keefektifan agronomik dari beberapa jenis


fosfat batu adalah paling tinggi untuk tanah-tanah asam dengan kadar
P dan Ca rendah, namun fosfat batu belum merupakan sumber yang
efektif untuk P pada tanah-tanah netral atau alkalin. Penambahan
kompos dengan fosfat batu merupakan satu metode yang mungkin
digunakan petani untuk secara lebih baik memanfaatkan terbatasnya
persedian P bagi mereka, hasilnya akan tergantung pada komposisi
antara fostfat batu dengan jenis tanah(Mishra & banger, 1986).
Pengomposan di lingkungan agak kering, selain pengomposan
dengan menumpuk atau menimbun dalam lubang, kompos juga
diberikan secara langsung dalam bentuk bahan organik mentah sebagai
mulsa atau dikerjakan didalam tanah misalnya dengan mebajak oleh
rayap, pengomposan in situ, misalnya dikerjakan dalam guludan atau
parit-parit yang ditanami.

Pemupukan Hijau
Pepohonan, semak-semak, tanaman pelindung butiran polongan, rerumputan,
gulma, pakis dan ganggang menghasilkan pupuk hijau, yang menjadi salah satu
sumber pupuk organik yang murah untuk membentuk atau mempertahankan
bahan organik dan kesuburan tanah.
Bentuk-bentuk pemupukan hijau
Tanaman pupuk hijau dapat ditanam dengan kombinasi dan konfigurasi yang
bebeda dalm waktu dan ruang :

Perbaikan masa bera, yakni menggantikan vegetasi bera lami


dengan tanaman pupuk hijau untuk mempercepat regenerasi
kesuburan tanah dan memungkinkan budidaya permanen, pupuk
hijau ini bisa dibiarkan tumbuh selama satu atau beberapa tahun,
atau hanya selama musim kering saja.

Budidaya lorong, suatu bentuk bera yang terus menerus di mana


pohon-pohon yang tumbuh cepat, gerumbulan(biasanya polongan)
atau rerumputan ditanam dalam larikan dan secara berkala
dipangkas kembali daun-daun hasil pemangkasan ini dipakai
sebgai mulsa atau dipendam dalam tanah pada lorong-lorong di
antara larikan.
Pemadukan pepohonan ke dalam lahan budidaya
Pemberaan beranting dengan menaburkan semak-semak polongan
diantara tanaman pangan
Penggunaan mulsa hidup, dimana larikan tanaman pangan
disebarkan dalam tanaman rerumputan atau polongan yang rendah
namun rapat, misalnya Centrosema pubescens, Pureraria
phaseoloides
Pupuk hijau naungan
Azolla dan ganggang biru-hijau

Pemupukan hijau penting bagi daerah-daerah lembab. Di daerah-daerah setengah


gersang, dimana pupuk hijau dan tanaman-tanaman sawa bersaing untuk
mendaparkan air. Pemilahan spesies pupuk hijau yang tepat untuk suatu budidaya
tanaman juga penting agr tepat dan sesuai.
Penerimaan petani terhadap pupuk hijau, jika tanaman pupuk hijau tidak
dikaitkan dengan usaha meningkatkan pendapatn secara langsung, petani tidak
mungkin tertarik. Oleh karenanya penting bahwa pemupukan hijau meningkatkan
pendapatan petani bukan hanya secra tidak langsung memperbaiki kesuburan
tanah, tetapi juga secara langsung, yakni dengan hasil produksi samping yang
punya nilai ekonomis seperti bahan bakar, tiang pancang untuk panjatan tanaman,
amakanan ternak, dan obat-obatan lokal.
Penggunaan pupuk mineral
Banyak tanah tropis sangat miskin nutrien atau mengalami kekurangan nutrien
tertentu yang menghambat pertumbuhan tanaman. Pupuk mineral biasanya
meningkatkan kehidupan tanah ketika diberikan secukupnya. Penerpaan pupuk
mirenal dalm jumlah sedikit hingga sedang dan dalam kombinasi seimbang
dengan pupuk organik dan mungkin juga dengan nutrien mikro(misalnya dengan
seed dressing) dapat dengan cepat meningkatkan kesimbangan tanah, keberadaan
nutrien dan oleh karenanta tingkat dan keberlanjutan produksi dan kesehantan
tanaman.
Fosfat batu untuk petani kecil campuran di Sri Lanka, petani Sri Lanka
memanfaatkan tanaman leguminase untuk memobilisasi dan mendayagunakan
fosfat batu.

1.2 Mengelola aliran radiasi sinar matahari, udara dan air


Pemulsaan
Pemulsaan merupakan teknik yang penting untuk memperbaiki iklim mikro tanah,
meningkatkan kehidupan, struktur penting untuk meperbaiki iklim mikro tanah,
mengurangi pertumbuhan gulma, mencegah kerusakan akibat dampak radiasi
sinar matahari dan curah hujan (pengendalian erosi) dan mengurangi kebutuhan
akan pengolahan tanah.
Penahan angin
Pagar hidup dapat dibuat untuk meperbaiki iklim mikro atau menurukan erosi
karena angin, dengan sejenis tanaman kayu yang ditanam dalam jarak yang rapat,
dan umumnya tanaman ini ditanam mengelilingi sawah atau lahan majemuk.
Perbaikan iklim mikro dengan penahan angin dapat meningkatkan hasil panen
tanaman dan bisa juga mengganti tanah yang hilang yang digunakan untuk pagar
tanaman ataupun pepeohonan lainnya.
Penampungan air
Penampungan air bukan hanya mengamankan dan meningkatkan produksi
tanaman didaerah yang curah hujannya tidak mencukupi, tetapi juga air untuk
mengendalikan erosi tanah dan mengisi kembali lapisan kedap air untuk
mengendalikan erosi tanah dan mengisi kembali lapisan kedap air untuk irigasi.
Ada 3 jenis variasi penampungan air
1. Sistem-sistem dengan bidang pengkapan eksternal untuk mengumpulkan
air luapan dan tepian air.
2. Sistem-sistem penyimpanan dan pemanfaatan air banjir untuk pertanian.
3. Sistem dengan penagkapan dalam lahan atau yang disebut
penampungan. di tempat atau penampungan mikro.
Guludan Berikat, Penggantian guludan berikat galur dapat dibuat dengan
memendam ikatan guludan utama bajakan sepanjang garis kontur dengan garis
tegak lurus yang lebih kecil melintang gundukan setiap beberapa meter. Guludan
berikat hanya dimanfaatkan pada saat air hujan tidak melebihi daya tampung
galur, kalau tidak akan mengakibatkan erosi.
Budidaya secara berderet, juga dikenal dengan in-row tillage, pengolahan secara
berderet yang dapat meningkatkan produksi tanaman dan sekaligus mencegah
erosi tanah. Tanaman ditanam secara berderet sepanjang garis ditumbuhi
rerumputan, memperlambat aliran hujan ke lereng dan mencegah terkikisnya
lapisan tanah atas.
Usaha tani dengan metode pengolahan tanah dalam larikan
1. Pangkaslah rerumputan dan galilah larikan sepanjang satu setengah sampai
dua lengan sepanjang kontur, misalnya dengan membentuk huruf A.

2. Pecahkanlah bongkahan-bongkahan tanah yang besar dan buanglah akarakar tanaman, batuan-batuan dan penghalang lainnya dalam larikan yang
digali tersebut.
3. Pangkas kembali rumput yang tumbuh diantara larikan larikan namun
jangan cabuti karnya, karena akar ini bersungsi sebgai pengikat tanah.
4. Buatlah alir sepanjang larikan itu, dengan menggunakan cangkul atau alat
lain yang bisa menandai.
5. Isilah alur itu dengan bahan organik, seperti rabuk ayam dan, bila ada,
sedikit pupuk kimia. Lalu tutupi laur tersebut dengan tanah kemudian aduk
hingga merata betul
6. Tanamlah benih dengan jarak yang cukup menurut jenis tanamannya dan
tutup benih itu dengan tanah.
Garis kontur penghalang tembus air, pembuatan gundukan tembus air yang
tersusun dari batu, batang, ranting atau bahan organik lainnya atau bajakan
pagar rumput atau semak/pepohonan sepnajng garis kontur secra vertikal
dalam jarak yang teratur untuk konservasi air dan tanah dapat meningkatkan
hasil panen
Konservasi kelembaban tanah dengan rumput vetiver, rumput vetiver
(Vertiver zizanioides) berasal dari india memiliki kemampuan beradaptasi
yang luas mampu bertahan pada ketinggian lebih dari 2000 meter di himalaya
yang pada musim dingin tertutup salju hingga gurun pasir di Rajhastan, rawa
rawa dekat Delhi dan tanah gersang di Andhra Pradesh. Satu kali
pembentukan rumput ini dapat menghentikan erosi lapisan tanah, dapat
mengkonsentrasikan aliran air sungai, memperlambat arus air, menyebarkan
atau meratakan air, menyerang lumpur dan air dapat menulusup melalui pagar
rumput vetiver ini.
Kolam Air, dimanfaatkan untuk menyimpan air untuk ternak dan kepentingan
rumah tangga serta untuk irigasi skala kecil.
Pengembangan teknik konservasi air dan tanah berpusat pada petani,
berbagai macam pilihan konservasi tanah dan air yang secara teknis murah
dan disesuaikan dengan kondisi LEIA tersedia bagi para petani. Teknik-teknik
yang disebutkan juga membantu dalam peresapan air dan penurunan erosi.
Pendekatan pengembangan teknologi partisipatoris dapat membantu petani
menemukan cara-cara untuk memanfaatkan keterediaan air hujan secara lebih
baik dan melindungi sistem pertanian mereka terhadap erosi tanah.

Anda mungkin juga menyukai