Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT


F4 UPAYA GIZI MASYARAKAT

SKRINING KADARZI

Oleh :
dr. Ayu Astrini Naningtyas Ps

Pendamping :
dr. Tjahjo Bagus E. K

PUSKESMAS YOSOWILANGUN
DINAS KESEHATAN
LUMAJANG
2016

F.4 UPAYA GIZI MASYARAKAT


Skrining KADARZI
LATAR BELAKANG MASALAH
KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) adalah kegiatan yang berhubungan dengan program
kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi yang merupakan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga UPGK).
Apabila di dalam suatu keluarga dapat mewujudkan keadaan gizi yang tercermin dari konsumsi
pangan yang beraneka ragam serta bermutu gizi seimbang maka keluarga tersebut termasuk
KADARZI. Sedikitnya ada seorang anggota keluarga yang sadar dan bersedia untuk melakukan
perubahan kearah anggota keluarga yang berperilaku gizi yang baik dan benar dalam hal ini bisa
ayah, ibu, anak, atau siapapun yang terhimpun dalam keluarga tersebut. Tujuan dari KADARZI
adalah seluruh anggota keluarga berperilaku sadar gizi, sedangkan tujuan khususnya yaitu agar
keluarga dapat dan masyarakat dapat memperoleh informasi dan pelayanan gizi yang berkualitas
dengan mudah.
Menurut Depkes RI, keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam
mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Masalah gizi dapat terjadi disetiap siklus
kehidupan manusia sejak dalam kandungan, bayi, anak, dewasa, dan usia lanjut. Masalah yang
dapay menyebabkan terhambatnya KADARZI adalah kepercayaan, adat, kebiasaan dan mitos
dalam keluarga. Sebagai contoh masih banyaknya anggapan negative dan pantangan terhadap
bebrapa jenis makanan tertentu.
Indikator KADARZI yaitu menimbang berat badan secara teratur, makan makanan yang
beraneka ragam, ASI ekslusif, garam beriodium dan suplementasi gizi. Di wilayah kerja
Puskesmas Kunir yang masih banyak masalah yaitu garam beriodium dan ASI Eksklusif.
Pemberian ASI saja sudah mencukupi kebutuhan gizi bayi hingga berusia enam bulan.
Berbagai masalah seperti ASI tidak keluar, ibu bayi bekerja, bayi masih menangis setelah
diberikan ASI serta pengetahuan yang rendah menyebabkan terhambatnya keberhasilan
pemberian ASI eksklusif hingga berusia enam bulan.
GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) merupakan salah satu dari empat masalah
gizi utama di Indonesia. Diperkirakan sekitar 30 juta penduduk bermukim di daerah endemic
gondok, di antaranya terdapat 750 ribu menderita kretinisme, 10 juta menderita gondok, 3.5 juta
menderita lainnya. GAKI memberikan dampak negative terhadap kesehatan manusia tidak saja

hanya pembesaran gondok, tetapi juga gangguan kongenital, gangguan pertumbuhan dan
perkembangan mental serta mortalitas yang tinggi pada bayi.
TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN
Tujuan :
1. Mendeteksi secara dini mengenai KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menimbang berat badan
secara teratur, makan makanan yang beranekaragam, ASI Ekslusif, suplemetasi gizi dan
garam beriodium.
TARGET KEGIATAN
Hasil kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran keluarga mengenai
pentingnya sadar gizi.
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
1. Kegiatan Skrining
Kegiatan ini dilakukan dengan metode mengunjungi rumah warga yang memiliki
bayi dan baita. Atau anggoata keluarga yang memiliki ibu hamil
2. Memberikan Edukasi
Pemberian informasi mengenai pentingnya sadar gizi pada keluarga, sehingga
keluarga bisa memantau masalah kesehatan dan dapat memberikan solusi apabila terdapat
masalah kesehatan.
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Rabu / 18 Mei 2016
Tempat
: Desa Kedungmoro
4. Sasaran
Keluarga yang memiliki anggoata keluarga dengan usia bayi, usia balita, dan ibu hamil.
5. Pelaksana
Pelaksana kegiatan skrining adalah Bu Ana selaku petugas gizi Puskesmas Kunir,
perwakilan kecamatan kunir dan dr. Ayu, dokter internsip Puskesmas Kunir periode bulan
Mei 2016.
6. Materi KADARZI
6.1 Definisi
KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) adalah keluarga yang berperilaku gizi
seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi anggotanya. Perilaku gizi
seimbang adalah pengetahuan, sikap, dan prilaku keluarga meliputi mengkonsumsi

makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat. Makan seimbang adalah pilihan
makanan keluarga yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan masing-masing
anggota keluarga dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari
pencemaran.
6.2 Indikator
a. Makan makanan yang beraneka ragam
b. Menimbang berat badan secara teratur
- Menimbang berat badan secara teratur pada anggota keluarga terutama bayi,
-

balita, dan ibu hamil


Kegunaan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita,
mengetahui kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, mengetahui

kesehatan anggota keluarga dan usia lanjut.


c. Menggunakan garam beriodium
- Garam beriodium adalah garam yang ditambah zat uodium yang diperlukan
-

oleh tubuh
Kegunaan garam beriodium adalah mencegah terjadinya Gangguan Akibat

Kekurangan Yodium (GAKY)


Gangguan Akibat Kekurangan

Yodium

(GAKY)

ditandai

dengan

membesarnya kelenjar gondok di daerah leher, pertumbuhn anak tidak normal


(kerdil)
d. Memberikan ASI Eksklusif
- ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa memberikan makanan lain
-

(susu formula, air putih, tes, atau pisang dan lain-lain) selama 6 bulan.
Kegunaan memberikan ASI Eksklusif
Manfaat bagi ibu
o Mempererat ikatan kasih sayang ibu dan anak
o Kontrasepsi alamiah
o Mencegah terjadinya kanker payudara
o Mempercepat proses kembalinya ukuran rahim seperti normal
o Mengurangi terjadinya perdarahan
Manfaat bagi bayi

o Makanan yang paling murah , sempurna, dan mudah memberikannya


o Ekonomis
o Mencukupi kebutuhan zat gizi selama 6 bulan
o Memberikan zat kekebalan
o Memperat ikatan kasih saying ibu dan anak
o Membantu pertumbuhan dan perkembangan otak
Akibat tidak ASI ekslusif
o Terjadi gangguan pencernaan

o Ketahanan tubuh bayi rendah sehingga mudah terserang penyakit


o Pemberian botol sering menyebabkan mencret
o Mengurangi ikatan cinta kasih antara ibu dan anak
e. Mendapatkan dan memberikan suplementasi gizi kepada anggota keluarga yang
membutuhkan
- Kebutuhan zat gizi pada bayi, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui meningkat
dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, misalnya vitamin
A untuk balita, zat besi untuk ibu hamil, dan iodium untuk penduduk di
-

daerah endemis gondok


Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain) diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut.


Apabila kebutuhan zat gizi terpenuhi maka suplementasi zat gizi dapat
dinghentikan secara bertahap.

LAPORAN DAN ULASAN KEGIATAN


Kegiatan skrining telah dilaksanakan pada haru Rabu tanggal 18 Mei 2016 di Desa
Kedungmoro Pada kegiatan ini, skrining dilakukan dengan menilai 5 komponen yaitu memantau
berat badan secara teratur, makan beranekaragam makanan, mengkonsumsi garam beriodium,
ASI eksklusif dan suplemetasi gizi. Kegiatan berjalan kondusif, dimana para warga desa
Karangbendo sangat kooperatif selama kegiatan berlangsung.
Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa rata-rata yang mempunyai balita dirumah rajin
menimbang secara teratur di posyandu. Dalam mengkonsumsi makanan rata-rata penduduk
mengkonsumsi lauk pauk setiap hari, tetapi rata-rata masyarakat jarang mengkonsumsi buah dan
sayuran. Pada saat skrining KADARZI ini didapatkan 3 keluarga menggunakan garam yang
tidak beriodium, pada saat itu juga keluarga tersebut diedukasi untuk membeli garam yang
beriodium. Di kegiatan skrining didapatkan keluarga dengan anggota keluarga usia bayi, pada
saat itu diberikan informasi mengenai ASI eksklusif, dan diberitahucara memberikan ASI dengan
benar. Kebanyakan masayrakat tidak memberikan ASI secara ekslusif, banyak warga yang sudah
memberikan pisang dikarenakan anaknya menangis.

Pendamping

Lumajang, 18 Mei 2016


Peserta

(dr. Erma Agustin)

(dr. Ayu Astrini Naningtyas Ps)

Anda mungkin juga menyukai