rumah menyebabkan kurangnya perhatian terhadap anak sehingga anak kurang mendapat kasih
sayang, kurang pengawasan dalam pergaulan. (d) Ekonomi, masalah ekonomi keluarga sangat
penting, keluarga dengan keadaan ekonomi yang cukup, sangat mempengaruhi orang tua dalam
menarik perhatian anaknya, misalnya: memberikan sarana dan prasarana pendidikan, kebutuhan
kesehatan, rekreasi dan sebagainya. Sebaliknya keluarga dengan keadaan ekonomi yang lemah,
akan kurang memberikan perhatian dalam hal memberikan sarana dan prasarana pendidikan,
kesehatan, rekreasi. (e) Keutuhan keluarga, keluarga yang pecah atau berantakan akan
mengakibatkan anak mengalami kebingungan serta tekanan psikis. (f) Lingkungan pendidikan,
keluarga yang bertempat tinggal di lingkungan yang sebagian besar berlatarbelakang pendidikan
tinggi, akan mempengaruhi perhatian orang tua terhadap anaknya agar kelak anak-anaknya dapat
bersekolah sampai di perguruan tinggi, namun sebaliknya keluarga yang berada di lingkungan
yang tidak mengenal pendidikan akan mempengaruhi orang tua untuk tidak menyekolahkan
anaknya. (g) Kesadaran orang tua, kesadaran orang tua akan sangatmempengaruhi perhatian
terhadap anaknya. Orang tua yang ekonominya mampu, sehat jasmani dan rohaninya, serta
keadaan keluarga yang tentram, tetapi karena tidak ada kesadaran dari orang tua untuk
memperhatikan anaknya, maka anak akan berkembang seadanya. Sebaliknya walaupun
ekonominya kurang dan sebagainya, namun memiliki kesadaran yang tinggi dalam
memperhatikan anaknya, maka anak akan terkontrol dan mudah diarahkan apabila terjadi
penyimpangan. (h) Lingkungan sosial, keluarga yang jauh dari lingkungan pabrik industri akan
berbeda perhatiannya terhadap anak dibanding dengan keluarga yang dekat dengan lingkungan
pabrik atau industri. Perhatian orang tua terhadap anaknya yang jauh dari pabrik atau industri
biasanya kurang. Orang tua yang tinggal di kota cenderung lebih memperhatikan perkembangan
anak dibandingkan orang tua yang tinggal di pedesaan.
Dengan demikian, besar kecilnya perhatian orang tua terhadap anaknya dipengaruhi halhal yang saling berkaitan dengan pribadi, kesehatan jasmani dan rohani, kesibukan, faktor
ekonomi, keutuhan keluarga, lingkungan pendidikan, kesadaran orang tua dan lingkungan sosial.
2.
a.
b.
1)
2)
c.
1)
2)
1)
c)
sebagainya, selama pengarahan dari orang tua itu tidak memberatkan anak.
d) Pemenuhan kebutuhan belajar
Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan belajar anak. kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah,
buku-buku, alat-alat belajar, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi
anak, karena akan dapat mempermudah baginya untuk belajar dengan baik.
Dalam hal ini Bimo Walgito (1990) menyatakan bahwa semakin lengkap alat-alat
pelajarannya, akan semakin dapat orang belajar dengan sebaik-baiknya, sebaliknya kalau alatalatnya tidak lengkap, maka hal ini merupakan gangguan di dalam proses belajar, sehingga
hasilnya akan mengalami gangguan. Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai
akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan
belajarnya sering kali tidak memiliki semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan
belajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar. Hal
itu dapat diketahui bahwa dengan dicukupinya kebutuhan belajar, berarti anak merasa
diperhatikan oleh orang tuanya. Kebutuhan belajar, seperti buku termasuk unsur yang sangat
penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Dengan dicukupinya buku yang merupakan
salah satu sumber belajar, akan memperlancar proses belajar mengajar di dalam kelas dan
mempermudah dalam belajar di rumah. Dan juga akan dapat meningkatkan semangat belajar
bagi anak. Dengan demikian sudah sepatutnya bagi para orang tua untuk memperhatikan dan
berusaha memenuhi kebutuhan belajar anak.
B. Belajar dan Prestasi Belajar
1. Belajar
Menurut Morgan dalam Sagala (2003), belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Menurut Gagne dalam Sagala (2003), belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Sedangkan Garret dalam Sagala (2003)
berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama
melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan cara bereaksi
terhadap perangsang tertentu. Kemudian Crow dalam Sagala (2003) mengemukakan bahwa
belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap.
Dalam kaitan dengan hal tersebut, Slameto (2003) yakni belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Bertitik tolak dari berbagai pandangan sejumlah ahli tersebut mengenai belajar, walaupun
ada perbedaan pengertian, namun secara eksplisit maupun implisit di antara mereka mempunyai
kesamaan yaitu definisi manapun, belajar itu selalu merujuk pada suatu proses perubahan
perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar juga merupakan suatu hasil yang dapat dicapai setelah individu yang
bersangkutan mengalami suatu proses pembelajaran terhadap pengetahuan tertentu dan
dinyatakan dengan nilai serta dapat dilihat pada akhir setiap proses belajar. Prestasi belajar
berfungsi sebagai alat ukur dalam pencapaian tujuan suatu bidang studi. Berikut ini adalah
pendapat beberapa ahli tentang prestasi belajar :
Marsun dan Martaniah dalam Sia Tjundjing (2000) berpendapat bahwa prestasi belajar
merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran
yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu
dengan baik. Suwarno (1997) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha
suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Djaali H (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pretasi belajar yaitu :
a) Faktor Dari Dalam Diri
1) Kesehatan, apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lainlain, maka hal ini dapat membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi,
gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.
2) Intelegensi, faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar
anak. Menurut Gardner dalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi
yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial
interpersonal dan intrapersonal.
3)
Minat dan motivasi, minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan
mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak
mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan.
4)
Cara belajar, perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan
5)
mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan.
6) Cara belajar, perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan
buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.
b) Faktor Dari Lingkungan
1) Keluarga, situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua,
status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan
orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
2) Sekolah, tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio
3)
jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
Masyarakat, apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang
baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
4)
Lingkungan sekitar, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
kurang mendapat perhatian dari orang tua. Perhatian orang tua memiliki hubungan positif dengan
prestasi belajar anak di sekolah.
Menurut hasil-hasil penelitian selama 30 tahun terakhir oleh National Parent Teacher
Asosiation, yang juga dikutip oleh Slameto (2003), menyimpulkan tentang manfaat perhatian
orang tua, terutama ayah, hubungannya dengan pendidikan anak, adalah:
...makin baiknya tumbuh kembang anak secara fisik, sosio- emosional, keterampilan kognitif,
pengetahuan dan bagaimana anak belajar sehingga prestasi belajarnya lebih tinggi sering
mendapat nilai A (9-10), kehadiran sekolah lebih tertib/disiplin serta aktif dalam ekstrakurikuler,
menyelesaikan dengan tepat dan benar PR, bersikap lebih positif terhadap sekolah, masuk
ranking yang lebih tinggi dan setamat SMTA memasuki Perguruan Tinggi favorit.
Perhatian orang tua pada aktivitas belajar anak dengan segala yang berhubungan
dengannya, dapat memberikan motivasi berprestasi yang tinggi dan memunculkan simpati anak
kepada orang tua yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri anak. Perhatian
orang tua sesungguhnya merupakan investasi kepada anak dalam meningkatkan aktivitas belajar,
dan membantu memaksimalkan perkembangan kepribadian serta prestasi belajar.
Senada dengan hal tersebut, Pramuji Wibowo (2007) menyatakan sebagai berikut:
Motivasi ekstrinsik yang paling utama adalah dari orang tua atau keluarga. Hal ini dikarenakan
semenjak kecil anak bersosialisasi, menerima pendidikan (pendidikan informal) pertama kalinya
adalah di dalam keluarga, dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga ini merupakan
pendidikan yang terpenting atau utama terhadap perkembangan pribadi anak. Belajar sebagai
proses interaksi untuk mencapai tujuan akan lebih efektif, bila ditunjang dengan motivasi yang
tinggi, baik yang berupa intrinsik maupun ekstrinsik, dan orang tua adalah hal yang signifikan
dalam membangkitkan motivasi seseorang.
Perhatian yang cukup dan perlakukan orang tua yang bijaksana terhadap anak, akan
berdampak pada kemampuan pengembangan potensi diri anak yang melahirkan motivasi belajar
yang tinggi dan kemampuan berkonsentrasi dalam aktivitas belajarnya yang akhirnya
berpengaruh kepada pencapaian prestasi yang maksimal.
Dari beberapa keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh perhatian orang tua
sangat dominan terhadap keberhasilan belajar anak. Dengan kata lain bahwa perhatian yang
diberikan orang tua terhadap anak, terutama dalam hal pendidikan dan belajarnya, memiliki
hubungan dan pengaruh positif terhadap prestasi belajar yang dicapai anak di sekolah. Dengan
demikian, rasa bangga akan melingkupi perasaan anak, sehingga anak semakin bersemangat
dalam menjalankan kewajibannya sebagai pelajar. Perhatian orang tua dalam pendidikan
anaknya sangat diperlukan, sebab dengan memberi perhatian, orang tua dapat menolong anak
untuk mengenali diri, mengembangkan potensi diri serta mampu mengatasi masalah-masalah
yang timbul sehubungan dengan pribadinya sehingga kegiatan belajar anak dapat berjalan
dengan baik. Dengan demikian diasumsikan bahwa prestasi belajarnya pun akan meningkat.
D. Kerangka Konseptual
Prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh orang tua tetapi juga yang berasal dari
dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Siswa yang mendapatkan prestasi belajar rendah ada
kemungkinan siswa tersebut kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya ataupun
dipengaruhi oleh lingkungannya. Salah satu faktor penyebab masalah yang kurang mendapatkan
perhatian dari orang tuanya adalah pemberian bimbingan belajar. Untuk dapat mengentaskan
masalah tersebut, perlu diteliti jenis masalah apa yang dirasakan siswa.
trapizoid:eksteren
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah pernyataan atau jawaban
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti kenyataanya. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini: Ada Pengaruh Pengaruh
Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa.