Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak sejak tahun 2014 dapat dilakukan dengan cara memberikan rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut. Dalam kependidikan di masyarakat
telah menunjukan keperduliannya dalam masalah pendidikan, pengasuhan dan perlindungan
pada anak usia dini.
Dalam pembukkuan Undang-Undang Dasar 1945 secara eksplisit juga dijelaskan bahwa
pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dalam pembentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu
seharusnya pendidikan tidak hanya transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan pada anak
didik saja. Akan tetapi pendidikan seharusnya akan berperan dalam mentrasfer nilai-nilai
budaya local yang positif pada peserta didik agar mereka mengalami sikap mental dan
memiliki jati diri sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Hal ini sesuai dengan
semangat kebangkitan pendiikan nasional yang dilakukan Ki Hadjar Dewantara melalui
pendirian perguruan taman siswa di Yogyakarta pada taggal 3 Juli 1922. Tahun pendirian
taman siswa adalah mengganti system pendidikan dan pengajaran belanda pada system baru
yang berdasarkan kebudayaan bangsa sendiri. Selanjutnya menurut Ki Hadjar Dewantara
kegiatan pendidikan dalam pelaksanaan hendaknya menggunakan system among yang
menempatkan anak dalam setral proses pendidikan. Dalam system among maka setiap
pamong sebagai pemimpin dalam proses pendidikan diwajibkan bersikap : Inggarsa Sung
Talada, Ing Madya Mangun Karsa, Tutwuri Handayani.
Dalam menerapkan system among tersebut,

pendidikan

diharapkan

mampu

mengembangkan anak menjadi mandiri, memiliki rasa keperdulian terhadap orang lain,
humanis dan berbudaya. Adapun nilai-nilai budaya bangsa yang perlu dilestarikan dan yang
ditanamkan pada anak sejak usia dini antara lain : nilai-nilai tentang kesantunan, rendah hati,
pengendalian kerja, kerja keras, kerja sama, kerja sendiri bangga terhadap budaya sendiri,
dan sederhana.

B. LandasanYuridis

Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan Negara


merupakan kurikulum sebagai seperangkat pengetahuan mengenai tujuan isi dan
pembelajaran serta cara yang digunakansebagai pedoman kegiatan pembelajaran untuk
mencapai pendidikan tertentu
-

Landasan Religi
Aqikah
Assunah
An-Nur
Fiqih
Al-Quran

BAB II
PROFIL LEMBAGA

A. IDENTITAS LEMBAGA
Nama Lembaga

: RA MAWAR

Alamat

: Tanjung Sari, Natar, Lampung Selatan

Penyelenggara
: Sunarno
B. SEJARAH SINGKAT
Dengan harapan si pendiri dapat memberikan pelayanan pada anak usia dini supaya dapat
memberikan suatu pendidikan yang nam depan menjadikan anak yang terarah, berkarakter
dan terdidik supaya memiliki kesepian dalam melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya
oleh karena itu maka berdirilah RA MAWAR
C. VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi dari RA MAWAR adalah sekolahan yang berbasis islami untuk mewujudkan sebuah
keinginan untuk menjadikan anak usia dini yang memiliki karakter, anak yang cerdas dan
berahlakul karimah.
VISI

: Menciptakan anak usia dini yang berkarakter, cerdas, ceria dan berahlakul

MISI

karimah
- Menjadikan lembaga anak usia dini yang tangguh dan inovatif
- Menanamkan sikap dan moral agama pada anak usia dini
- Menanamkan sikap kejujuran, sopan, dan santun
- Memberikan pelayanan pada anak usia dini dalam melakukan ibadah
-

kepada sang pencipta (Allah SWT)


Menjadikan anak usia dini yeng memiliki sikap tanggungjawab dan
toleransi terhadap orang lain.

BAB III
SETRUKTUR KURIKULUM INTI
A. SETRKTUR KURIKLM INTI
Setruktur kurikulum merupakan pola dan susunan bidang pengembangan yang harus
ditempuh oleh anak didik dalam kegiatan pembelajaran. Secara umum setruktur kurikulum

yang berbasis islami (RA MAWAR) tidak berbeda dengan setruktur kurikulum PAUD pada
umumnya. Hal ini disebabkan dari implementasi pembelajarn nilai-nilai luhur budaya local
yang bersifat terintegrasi (intergated) pada lingkungan perkembangan anak.
Adapun Setruktur Kurukulum Berbasis Islam pada (RA MAWAR) adalah :
1. Bidang Pembentuk Prilaku/Pembiasaan
Bidang pembentuk prilaku merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
dalam kehidupan sehari-hari. Bidang pengembangan ini meliputi lingkungan
perkembangan nilai-nilai agama dan moral, social emosional, (termasuk kemandirian)
a. Lingkungan perkembangan nilai-nilai agama moral
Aspek perkembangan nilai-nilai agama dan moral merupakan hal yang sangat
mendasar dan akan menjadi pondasi bagi kehidupan anak pada masa dewasa.
Kemampuan yang ingin dicapai pada aspek ini adalah melatih anak dengan
melakukan pembiasaan beribadah dengan cara yang menyenangkan, mengenal
dan mencintai Tuhan sejak dini sehingga akan terwujud ahlakuk karimah, ikhlas,
sabar, jujur dan senang menjalankan perintah agama.
b. Lingkungan perkembangan social emosional
Kemampuan mengenal ligkungan alam, lingkungan social, menghargai
keragaman social dan budaya, mampu mengembankan konsep diri, sikap positif,
kontreol diri dan sikap memiliki ini merupakan kemampuan yang sangat penting
dimiliki oleh seorang anak agar dapat hidup berdampingan dalam pergaulan
secara luas.
2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar
idang kemampuan dasar yang meliputi pengembangan bahasa, kognitif, dan fisik
motorik.
a. Lingkungan Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting sehingga anak perlu dilatih sejak
dini. Kemampuan yang ingin dicapai pada aspek ini adalah kemampuan berkomunikasi
secara baik. ,sehingga akan sangat bermanfaat untuk berfikir dan belajar pada masa yang
akan datang.
b. Lingkungan Perkembangan Kiognotif
Pada lingkungan pengembangan ini, kemampuan yang ingin dacapai adalah kemampuan

berfikir logis, kritis, memeberi alasan, memecahkan masalah, dan menemukan hubungan
sebab akibat. Kemampuan tersebut akan cepat tercapai apabila anak dilatih sejak dini.
c. Lingkup Perkembangan Fisik Motorik
Lingkup ini merupakan pengembangan kemampuan/keterampilan tubuh serta gerakangerakan yang mengontrol gerakan halus, gerakan kasar serta merangsang gerakan dari
penca indra.

B. SETRUKTUR KURIKULUM LOKAL


Kurikulum local yang dikembangkan di KB/TPA/SPS (RA MAWAR) adalah krikulum
PAUD yang berbasis islami dengan mengembangkan nilai-nilai luhur yang diyakini
kebenarannya. Nilai-nilai luhur yag dikembangkan ini merupakan bidang pengembangan
utama yang sesuai dengan permen diknas nomor 58 tahun 2009.
Adapun nilai-nilai luhur islami yang di kembangkan pada KB/TPA/SPS (RA MAWAR)
antara lain :
1. Kesatuan
Nilai yang didasarkan perilaku yang ditunjuk dengan sikap lembut, sabar dan sopan,
baik dari segi bahasa maupun tingkah laku.
2. Rendah Hati
Mencerminkan kebesaran hati dan sikap tidak sombong serta mau mengakui kelebihan
orang lain.

3. Pengendalian Diri
Sikap perilaku yang selalu menggunakan akal budi yang berpijak pada pengalaman dan
pengetahuan anak.
4. Kerja Keras
Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan (pantag menyerah) dan mengatasi
hambatan belajar.

5. Kerja Sama
Berprilaku suka rela dengan orang lain untuk mencapai tujuan.
6. Percaya Diri
Memahami kemampuan diri dan harga diri yang dimiliki.
7. Bangga terhadap budaya sendiri
Menunjukan rasa cinta , dan melestarikan budaya Negara.
8. Jujur
Berprilaku yang berdasarkan sikap yang dapat dipercaya dalam perkataan dan prilaku.
9. Sederhana
Berprilku wajar sesuai dengan kebutuhan tidak berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai