A. Pengertian
Dengue Haemorhagic fever (DHF)adalah merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang masuk ke dalam golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk aedes
aegipty betina (Hidayat, 2006). Demam dengue/ DF dan demam berdarah dengeu/ DBD
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
B. Etiologi
Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), Dengue shock Sindrom
(DSS) disebabkan oleh virus dengue. Virus ini termasuk golongan group B Arthropod
Born Virus (arbovirus) dan sekarang dikenal sebagai genus flavivirus, family
Flaviviridae. 4 jenis serotip yaitu, Den -1, Den-2, Den-3, Den-4. Serotip Den-3
merupakan serotip yang paling banyak beredar dan berhubungan dengan kasus berat.
Demam Dengue(DD), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue Shock Sindrom
(DSS) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditransmisikan melalui nyamuk
aedes. Vektor utama dengue di Indonesia adalah nyamuk aedes aegipty dan aedes
albopictus.
Karakteristik nyamuk aedes adalah :
1.
2.
3.
4.
1. Demam, dapat terjadi dengan kejadian akut, tinggi dan menetap selama 2-7 hari,
disertai nyeri hebat otot dan tulang (break bone fever), sakit kepala dan mual.
2. Manifestasi perdarahan, terjadi baik secara spontan maupun dengan manipulasi uji
tourniquet (membendung aliran balik pembuluh darah yang biasanya dilakukan di
lengan atas).
3. Tanda-tanda kegagalan sirkulasi, tejadi akibat kebocoran plasma dalam darah yang
merembes keluar dari pembuluh darah sehingga volume darah berkurang cukup
banyak. Dapat diperberat olah perdarahan spontan yang terjadi.
4. Hepatomegali. Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan
penyakit, bervariasi dari hanya sekedar dapat diraba sampai 2-4 cm dibawah
lingkungan iga kanan. Derajat pembesaran hati sejajar dengan beratnya npenyakit,
namun nyeri tekan pada daerah tepi hati berhubungan dengan adanya perdarahan.
Nyeri perut lebih tampak jelas pada anak dewsa daripada anak kecil.
E. Patofisiologi
Hal yang terjadi setelah virus masuk kedalam tubuh penderita adalah viremia yang
mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual , nyeri otot, pegal-pegal
diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie). Ruam pada DHF
disebabkan karena kongesti pada pembuluh darah dibawah kulit.
Virus akan masuk kedalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegipty dan
kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody.
Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan
dilepas C3a c5a, 2 peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan
mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan
menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan demam
dengue dan DHF adalah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat
anafilaktosin, histamine dan serotonin serta aktivasi system kalikreain yang berakibat
akstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini berakibat berkurangnya volume plasma,
terjadinya
hipotensi,
haemokonsentrasi
(peningkatan
hematokrit
>
20%),
G. KOMPLIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perdarahan luas.
Shock atau renjatan.
Efusi pleural.
Penurunan kesadaran.
Gagal ginjal.
Gagal hati.
Kematian.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap : leucopenia ( hari ke 2 atau hari ke 3), trombositopenia (<
2.
3.
4.
5.
6.
I. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan umum penderita DHF adalah sebagai berikut :
1. Tirah baring.
2. Diet makanan lunak .
3. Minum banyak disesuaikan dengan umur anak, dapat berupa susu, teh manis,sirup dan
oralit.
4. Pemberian terapi cairan intravena contohnya KAEN 3B yang merupakan cairan infuse
yang paling sering digunakan.
5. Monitor tanda-tanda vital setiap 3 jam, jika kondisi klien memburuk observasi tiap
jam.
6. Pemberian obat antipiretik .
7. Periksa darah lengkap setiap hari.
8. Berikan terapi antibiotic bila dikhawatirkan terjadi infeksi skunder.
9. Bila kejang berikan diazepam.
10. Monitor tanda-tanda perdarahan.
11. Monitor tanda-tanda dini renjatan, meliputi perubahan TTV dan hasil laboratorium
memburuk.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue (viremia).
2. Kurangnya volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler.
3. Resiko terjadi perdarahan intra abdomen b.d trombositopenia.
3. Intervensi Keperawatan
1. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue
Tujuan : klien dapat mempertahankan suhu tubuh normal.
K.H : Klien dapat mencapai suhu tubuh yang normal (36-37derajat celcius).
Intervensi :
1. Observasi tand-tand vital setiap 4 jam.
Rasional : mengetahui kemajuan ataupun kemunduran kondisi klien.
2. Berikan kompres dengan air hangat.
Rasional : dengan vasodilatasidapat meningkatkan penguapan dan
mempercepat penurunan suhu tubuh.
3. Beri cairan peroral 2-2,5 liter/24 jam atau disesuaikan dengan umur dan berat
badan.
Rasional : membantu mengganti cairan tubuh yang hilang akibat metabolism
yang meningkat.
4. Bantu anak menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat.
Rasional : membantu penguapan tubuh.
5. Catat intake dan output klien.
Rasional : untuk mengetahui balance cairan tubuh.
6. Kolaborasi untuk pemberian obat antipiretik, cairan parenteral dan antibiotic.
Rasional : membantu untuk menurunkan suhu tubuh pasien.
DAFTAR PUSTAKA