: An. AM
Umur
: 7 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Pelajar
Tanggal masuk RS
: 11 Juni 2011
Tanggal pengkajian
: 13 Juni 2011
No.MR
: 132709
Dx medis
: Demam Typhoid
Penanggung jawab
Nama Ayah
: Tn. A
Umur
: 39 tahun
Pendidikan
: MAN
Pekerjaan
: PNS
Agama
: Islam
Nama Ibu
: Ny. A
Umur
: 39 tahun
Pendidikan
: SMEA
Pekerjaan
Agama
: Islam
Alamat
2. Alasan Masuk
Klien kiriman UGD masuk ke ruang rawat inap anak pada hari sabtu 11 Juni 2011 jam 08.30 wib diantar oleh keluarga dengan keluhan
demam naik turun sejak hari selasa 7 Juni 2011, nafsu makan tidak ada, lemah, letih, muntah 4x sejak hari senin. Keluarga mengatakan pada hari
selasa tersebut telah berobat ke puskesmas tetapi panasnya tidak turun, kemudian pada hari kamis klien berobat ke poly anak RSI Ibnu Sina
dengan Dr.Hj. Rahmi Yetti K, SpA dan beliau menganjurkan agar klien periksa darah ke lab dan dirawat di rumah sakit.
3. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan saat hamil klien, ibu klien mengatakan tidak mengalami kelainan atau masalah serius selama kehamilan. Ibu klien
juga tidak mengalami mual, muntah dan mengidam makanan tertentu.
b. Intranatal
Klien lahir dalam keadaan normal dan tidak ada kelainan bawaan, ditolong oleh bidan dengan usia kehamilan 9 bulan. Klien dilahirkan
secara spontan dengan BB 4100 gram dan TB 45 cm.
c. Postnatal
Klien langsung disusui oleh ibu klien, setelah lahir klien tidak pernah mengalami kelainan atau penyakit serius tertentu dan imunisasi klien
lengkap.
4. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan klien demam naik turun sejak hari selasa 7 Juni 201, suhu tubuh meningkat pada sore dan malam hari, nafsu makan
tidak ada, tidak mau minum, klien juga merasa pusing dan nyeri pada bagian perutnya. Ibu klien juga mengatakan BB klien sebelum sakit 28 kg
dan setelah sakit turun menjadi 25 kg. Observasi selama pengkajian klien terlihat lemah, badan klien terasa panas, mukosa bibir kering, mulut
kering, bibir pecah-pecah, lidah kelihatan kotor dan berwarna putih. Klien terpasang infus RL 12 gtt/i.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu klien mengatakan klien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Klien juga belum pernah mengalami penyakit serius lainnya
hanya sakit perut dan demam. Apabila klien sakit perut dan demam biasanya ibu klien membawa klien berobat ke puskesmas dan meminum obat
dari puskesmas.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien. Ibu klien juga mengatakan saat ini abang klien
dirawat di rumah sakit yang sama.
4. Riwayat Sosial
a. Hubungan dengan keluarga
Ibu klien mengatakan klien adalah anak kedua dari dua bersaudara, klien tinggal bersama kedua orangtua dan abangnya. Hubungan klien
dengan anggota keluarga baik, klien sangat dekat dengan ayah, ibu dan abangnya.
b. Hubungan dengan teman sebaya
Hubungan klien dengan teman sebaya baik dan mudah bergaul sesama temannya.
c. Interaksi dengan lingkungan
Klien tinggal dalam lingkungan rumah yang sehat dan nyaman. Klien juga dapat berinteraksi dengan lingkungan dengan baik.
5. Kebutuhan Dasar
No
1
a.
b.
c.
Aktifitas
Pola Nutrisi
Frekuensi makan
Diit
Intake cairan
d. Nafsu makan
2
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
Pola Eliminasi
BAB
Frekuensi
Warna
Konsistensi
Penggunaan pencahar
BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Pola Istirahat
a. Tidur siang
b. Tidur malam
4
Personal Hygiene
a. Mandi
b. Gosok gigi
c. Keramas
Sebelum sakit
Sakit
3 x 1 porsi
MB
+ 6-7 gelas/ perhari
Biasa
1 x 2 hari
Kuning
Lembek
Tidak ada
1 x 2 hari
Kuning
Lembek
Tidak ada
+ 5x sehari
Kuning muda
Urine khas
+ 4-5 x sehari
Kuning muda
Urine khas
2x sehari
2x sehari
1x2 hari
5. Pemeriksaan Fisik
KU pasien
:Sedang
Kesadaran
Tanda tanda vital :
: Composmentis
S : 38,4 oC
P : 28 x/i
N : 84 x/i
Kepala : Simetris ki/ka, rambut berwarna hitam, panjang dan tidak berminyak, tidak ada lesi pada kepala
Mata
: Simetris ki/ka, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak edema, pupil bereaksi terhadap cahaya, dan tidak ada gangguan
dalam penglihatan
Hidung : Simetris ki/ka, tidak terdapat secret pada hidung, bernafas tidak menggunakan cuping hidung, tidak ada gangguan dalam penciuman.
Mulut
: Mukosa mulut kering, bibir pecah-pecah, lidah terlihat kotor dan berwarna putih
Telinga : Simetris ki/ka, tidak terdapat serumen, tidak ada gangguan dalam pendengaran
Leher
: Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis
Thoraks :
I : Simetris ki/ka, pergerakan dinding dada normal, P=28 x/i
P : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
P : Sonor pada kedua area paru
A : Bunyi nafas vesikuler, tidak ada wheezing
Abdomen :
I : Simetris ki/ka, warna kulit sawo matang
P : Nyeri pada epigastrium dan perut kanan atas
P : Perut kembung
A : Bising usus (+)
Integumen : Integritas kulit utuh, turgor kulit kering, tidak ada dekubitus
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
-
Pada ekstremitas atas bagian dextra terpasang IVFD RL 12 gtt/i, teraba nadi 92 x/i pada arteri radialis
Pada ekstremitas bawah terdapat bekas gigitan nyamuk berupa bercak-bercak berwarna hitam.
6. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
n : 11-14 gr/dl
n : 37-43, 100%
7. Penatalaksanaan
Pengobatan meliputi :
a. Oral
- Amoxicillin, 3x2 cth
- Kloramfenikol, 4x2 tab
- Dumin 250, 3x1 tab
b. IVFD
- RL 12 gtt/i
c. Diit
ML
8. Analisa Data
NO
DATA DATA
1.
DS :
1. Keluarga mengatakan klien demam naik turun
2. Klien mengatakan nyeri dan sakit pada kepala
MASALAH KEPERAWATAN
Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
DO :
3. Klien tampak gelisah
4. Suhu tubuh meningkat pada sore dan malam hari
DS :
1. Keluarga mengatakan klien tidak mau minum
2. Keluarga mengatakan klien muntah di rumah + 5 kali
2
DO :
3. Klien terlihat lemah dan letih
porsi
3. Klien mengatakan mual
DO :
4. Mukosa bibir kering
5. Perut klien kembung
6. Berat badan berkurang :
BB sebelum sakit : 28 kg
BB sesudah sakit : 25 kg
kebutuhan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhosa.
2. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan pemasukan yang kurang, output yang berlebihan.
3. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
C. Intervensi Keperawatan
No
1
Diagnosa
Peningkatan suhu
Tujuan/ KH
Setelah dilakukan
Intervensi
1. Monitor TTV tiap 4 jam
Rasional
1. Untuk memonitor terjadinya
tubuh (hipertermi)
tindakan keperawatan
berhubungan
dengan proses
kembali normal
infeksi kuman
salmonella
typhosa.
KH :
Suhu tubuh dalam
batas normal (36-37
klien.
2. Anjurkan klien banyak
Ditandai dengan :
suhu tubuh
meningkat
demam
nyeri kepala
pusing.
C)
Keluarga/ klien
mengatakan klien
tidak demam lagi
TTV dalam batas
normal
terjadi penguapan
4. Membantu mengurangi penguapan
tubuh
yang timbul
Defisit volume
cairan dan
elektrolit
kekurangan cairan
berhubungan
KH :
dengan pemasukan
klien tidak
yang kurang,
mengalami
output yang
kekurangan cairan
berlebihan
Ditandai dengan :
membran mukosa
kering
lembab
klien.
Intake dan output 5. Catat laporan atau hal-hal 4. Untuk pemenuhan kebutuhan cairan
seimbang
Resiko gangguan
Kebutuhan nutrisi
pemenuhan nutrisi
terpenuhi KH :
terjadi peningkatan
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan intake yang
tidak adekuat.
Ditandai dengan :
mual
berat badan
klien dapat
1. Jelaskan pentingnya
makanan untuk proses
penyembuhan.
2. Observasi pemasukan
makanan klien
2. Untuk mengukur intake makanan
menghabis kan porsi
3. Kaji makanan yang disukai
yg disediakan
mual dan muntah
dan yang tidak disukai klien.3. Makanan kesukaan dapat
dapat diatasi.
Nafsu makan klien
ada
adekuat
muntah
anoreksia
keadaan hangat
dan muntah
oleh klien
8. Berikan perawatan mulut 7. Membantu untuk melakukan
sebelum dan sesudah makan
intervensi selanjutnya
menyenangkan, lingkungan
Catatan Perkembangan
Nama klien
: An. AM
Umur
: 7 tahun
No Mr
Hari/ Tanggal
Dx.
Kep
Implementasi
: 132709
Evaluasi
1. Memonitor TTV
S : 38 C
S:
N : 87 x/i
P : 28 x/i
O:
berbahan katun
dan kaos
wib :
Amoxicillin 2cth
Kloramfenikol 2 tab
Dumin 1 tab
Hasil TTV :
S : 37,5 oC
N : 84 x/i
P : 28 x/i
A:
Masalah 1 dan 3 teratasi
P:
Implementasi 3, 4 dan 5
dipertahankan
Implementasi 1, 2 dan 6
dilanjutkan
II
S:
Input + 1.000 cc
memahami pentingnya
Output + 500 cc
lagi
O:
Mukosa mulut dan bibir klien
mulai lembab
Turgol kulit kenyal
Klien tampak minum
Terpasang IVFD RL 12 gtt/i
A:
Masalah 1, 2, 4 dan 6 teratasi
P:
Implementasi 12, 3, dan 4
dipertahankan
Implementasi 1 dan 6
dilanjutkan.
III
S:
Keluarga klien mengatakan
nafsu makan klien sudah
mulai ada
dihabiskan porsi
lembab
Perut klien tidak kembung
lagi
Ibu klien menyuapi klien saat
makan
A:
Masalah 1, 3 4 dan 5 teratasi
P:
Implementasi diagnosa II
dipertahankan
S:
Keluarga mengatakan demam
klien berkurang
Keluarga mengatakan telah
mengompres kening klien
sekali dalam 10 menit
Klien mengatakan nyeri
O:
berbahan katun
Klien makan obat jam 19.00
wib :
Amoxicillin 2cth
Kloramfenikol 2 tab
Dumin 1 tab
Hasil TTV :
S : 37,3 oC
N : 84 x/i
P : 28 x/i
A:
Masalah 1,2 dan 3 teratasi
7. yaitu
Amoxicillin, 3x2 cth
Kloramfenikol, 4x2 tab
Dumin 250, 3x1tab
P:
Implementasi 3, 4 dan 5
dipertahankan
Implementasi 1, 2 dan 6
dilanjutkan
II
S:
Keluarga klien mengatakan
Input + 1.000 cc
memahami pentingnya
Output + 500 cc
ada
O:
Mukosa mulut dan bibir klien
lembab
Turgol kulit kenyal
Klien tampak minum
Terpasang IVFD RL 12 gtt/i
A:
Masalah 1, 2, 4, 5 dan 6
teratasi
P:
Implementasi 1, 2, 3, 4 dan 5
dipertahankan.
S:
Keluarga klien mengatakan
nafsu makan klien ada
mual lagi
O:
Makanan yang disajikan
dihabiskan 1/2 porsi
lembab
A:
Masalah 1, 2, 3, 4 dan 5
teratasi
P:
Implementasi diagnosa II
dipertahanka klien diizinkan
7.
1. Memonitor TTV
S : 37 C
S:
N : 87 x/i
P : 28 x/i
2500/ hari
3. Menganjurkan keluarga untuk mengompres hangat
O:
berbahan katun
dan kaos
wib :
Amoxicillin 2cth
Kloramfenikol 2 tab
Dumin 1 tab
Hasil TTV :
S : 37 oC
N : 80 x/i
P : 25 x/i
A:
Masalah 1, 2, 3 dan 4 teratasi
P:
Implementasi diagnosa I
dipertahankan klien diizinkan
pulang 16 Juni 2011
III 1. Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi klien untuk
mempercepat proses penyembuhan.
2. Melihat dan memperhatikan seberapa banyak
S:
Keluarga klien mengatakan
nafsu makan klien ada
tidak ada
O:
Porsi makanan yang disajikan
dihabiskan
makan
A:
Masalah 1, 3 4 dan 5 teratasi
P:
Implementasi diagnosa II
S:
Input + 1.000 cc
mual lagi
Output + 500 cc
O:
dihabiskan
P:
Implementasi diagnosa II
dipertahanka klien diizinkan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil proses keperawatan yang dilaksanakan terhadap klien dengan typhoid di Ruangan Rawat Inap Zal Anak RSI Ibnu Sina
Bukitting, maka penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. Pada klien dengan typhoid ditemukan tanda dan gejala dengan demam yang berlangsung 3 minggu, bersifat febris remitten dan suhu tidakterlalu
tinggi, pada mulut terdapat bau tidak sedap, bibir kering dan umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak dalam yaitu apatis sampai
samolen.
2. Dari hasil pengkajian dapat dirumuskan masalah keperawatan pada klien dengan typhoid adalah peningkatan suhu tubuh (hipertermi), gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan, dan resiko tinggi devisit volume cairan.
3. Perencanaan
Dalam merumuskan perencanaan diperlukan literatur yang lengkap serta membantu dari tenaga keperawatan dan tim kesehatan lainnya yang ada
di Rumah Sakit serta kerjasama yang baik dari klien dan keluarga.
4. Implementasi
Pada pelaksanaan tidak semua perencanaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana, karena adanya kendala atau hambatan sehingga pada
implementasi ini sangat diperlukan kerjasama yang baik antara tim kesehatan yang ada.
5. Evaluasi
Asuhan keperawatan yang dilakukan hanya sebagian yang tercapai sesuai dengan tujuan, karena dalam melakukan asuhan keperawatan pada
klien dengan typhoid memerlukan waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan masalah sesuai kriteria.
B. SARAN
Berdasarkan hasilpenerapan asuhan keperawatan yang dilakukan maka penulis dapat memberi saran, antara lain :
1. Dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan typhoid hendaklah benar-benar memperhatikan keluhan yang dirasakan oleh klien
guna mendapatkan diagnosa yang tepat dan hasil yang baik.
2. Dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan typhoid agar memenuhi kebutuhan dari klien maka diperlukan adanya kerjasama yang
baik antara tim kesehatan dengan klien dan keluarga klien