Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATERI

INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL (IIG)


Standard ISO, SNI, dan OGC pada Infrastruktur Informasi Geospasial

Disusun Oleh :

ZELIN RESIANA
14/366475/TK/42117

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL (IIG)


Standard OGC, ISO, dan SNI pada Infrastruktur Informasi Geospasial

Standar dapat didefinisikan merupakan kesepakatan dari seluruh pihak yang terkait
mengenai suatu spesifikasi teknis atau pedoman dari suatu barang atau jasa. Standar didesain
untuk digunakan secara sukarela dan tidak berimplikasi pada peraturan. Namun demikian
umumnya hukum dan peraturan dapat mengacu pada suatu standar dan membuatnya menjadi
acuan yang wajib dipatuhi.
Sebagaimana yang diketahui pada berbagai bidang, bidang sistem informasi geografis
atau GIS juga memilki acuan atau standar. Pada umumnya standar yang dibuat merupakan
standar dalam hal pengaksesan data dan penyimpanan data. Organisasi yang membuat standar
dibidang GIS adalah Open Geospatial Consortium (OGC). Anggotanya terdiri dari
produsen/industri di bidang GIS, akademisi, pemerintah dan organisasi lainnya yang bergerak
di GIS.
Disamping standar yang dibuat oleh OGC, ada juga standar yang dibuat oleh ISO (International
Standard Organization) diantaranya adalah ISO 19115:2003 mengenai standar metadata untuk
informasi geografi. Dan di indonesia, data geospasial juga memilik standart yaitu SNI.
1. Open Geospatial Consortium (OGC).
Standar yang dikeluarkan oleh OGC umumnya berupa spesifikasi teknis untuk
implementasi sistem yang interoperable terutama untuk bidang web, nirkabel
(wireless), layanan berbasis lokasi dan bidang teknologi informasi lainnya. Merujuk ke
situs web OGC, ada sebanyak 35 standar yang telah dikeluarkan oleh OGC. Ada 8
standar yang berbasis layanan web (web service) yang memungkinkan terjadinya
proses pertukaran dan berbagi data melalui web atau internet.
Berikut beberapa standar OGC :
Document Title Standart
CF-netCDF3 Data
standard
netcdf-data-model-ex

Model

Version
Extension 3.1

Doc.#

Editor

Date

11- Ben Domenico and 2013-01-03


165r2
Stefano Nativi

Corrigendum 1 for OGC Web Services


Common Standard v2.0.0 - Multilingual
CommonC1

11-157

Jim Greenwood

2011-10-18

Corrigendum 2 for OGC Web Services


Common Specification v 1.1.0 - Exception
Report
CommonC2

11-158

Jim Greenwood

2011-10-18

Document Title Standart

Version

Doc.#

Editor

Date

CSW-ebRIM Registry Service - Part 1: 1.0.1


ebRIM profile of CSW

07- Richard Martell


110r4

2009-02-05

CSW-ebRIM Registry Service - Part 2:


Basic extension package
CAT2 ebRIM part2

1.0.1

07144r4

Richard Martell

2009-02-05

OGC: Open GeoSMS Standard - Core

1.0

11030r1

Kuan-Mei Chen,
Carl Reed

2012-01-19

OGC OpenSearch Geo and Time


Extensions

1.0

10032r8

Pedro Gonalves

2014-04-14

Dan masih banyak lagi.

2. International Standard Organization (ISO)


Komunitas internasional melalui International Organization of Standards
(ISO), telah membangun dan menyetujui standar internasional metadata ISO 19115
pada tahun 2003. Standar ini adalah standar terlengkap dan terinci dengan acuan sangat
luas sehingga pengguna dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, mendapatkan dan
menggunakan data.
a. ISO 19115 Goegraphic Information metadata
ISO 19115 adalah standar dari Organisasi Internasional untuk
Standardisasi ( ISO ) standar adalah bagian dari ISO informasi geografis
standar ( 19100 series ) . ISO 19115 dan bagian-bagiannya menentukan
bagaimana untuk menggambarkan informasi geografis dan layanan terkait ,
termasuk isi, pembelian spasial -temporal , kualitas data , akses dan hak
untuk menggunakan.
ISO 19115 direvisi pada tahun 2013 untuk mengakomodasi
meningkatnya penggunaan internet untuk manajemen metadata , serta
menambahkan banyak kategori baru dari unsur metadata ( disebut sebagai
codelists ) dan kemampuan untuk membatasi penggunaan metadata
temporal atau dengan pengguna .

b. ISO 19139 Geographic information Metadata XML schema implementation


ISO 19139 : 2012 menyediakan XML implementasi skema untuk ISO
19115 menentukan format rekaman metadata dan dapat digunakan untuk
menggambarkan , memvalidasi , dan pertukaran metadata geospasial
disusun XML. standar adalah bagian dari ISO informasi Suite geografis
standar ( 19100 series ) , dan menyediakan ruang metadata XML ( metadata
spasial eXtensible Mark - up Language ( smXML ) ) encoding ,
implementasi skema XML berasal dari ISO 19115 , informasi Geografis -

Metadata . metadata termasuk informasi tentang identifikasi , kendala ,


sejauh , kualitas , referensi spasial dan temporal , distribusi , keturunan , dan
pemeliharaan digital data geografis - set .

Standar Internasional (ISO) / Regional


Dokumen standar internasional (ISO) dan juga standar-standar nasional dari negara
lain dalam bidang informasi geografis/geomatika:
Standar ISO:
ISO/DIS 6709:2005, Standard representation of geographic point location by
coordinates
ISO/DIS 19104:2002, Geographic information Terminology
ISO/DIS 19118:2002, Geographic information Encoding
ISO/DIS 19128:2004, Geographic information Web map server interface
ISO/DIS 19133:2004, Geographic information Location based services
tracking and navigation
ISO/DIS 19135:2004, Geographic information Procedures for registration
of items of geographic information

3. Standar Nasional Indonesia (SNI)


BIG telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sejak akhir 90an, dan hingga
saat ini telah tersedia 60 dokumen SNI dan 20 Rancangan dokumen SNI. Beberapa
Contoh SNI yang dirumuskan oleh Komite Teknis 07-01 adalah SNI
8202:2015, Ketelitian peta dasar; SNI 8196:2015, Spesifikasi penyajian peta curah
hujan; SNI 7965:2014,Prosedur pemotretan udara digital; SNI 7802:2013, Prosedur
pemotretan udara analog; SNI 7925:2013, Pemetaan lahan gambut skala 1:50.000
berbasis citra penginderaan jauh (diberlakukan wajib); dan SNI ISO
19115:2012, Informasi geografis Metadata (diberlakukan wajib).

Standar Nasional Indonesia (SNI)


Dokumen SNI bidang informasi geografis/geomatika yang telah dihasilkan oleh
Pantek 07-01.
No.
1.

Judul SNI
SNI 19-6502.1-2000
Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:10.000

Tahun
2000

2.

SNI 19-6502.2-2000
Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:25.000

2000

3.

SNI 19-6502.3-2000
Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:50.000

2000

4.

SNI 19-6502.4-2000
Spesifikasi Teknis Peta Rupabumi Indonesia Skala
1:250.000

2000

5.

SNI 19-6724-2002
Jaring Kontrol Horizontal

2002

6.

SNI 19-6725-2002
Peta Lingkungan Bandar Udara Indonesia Skala 1:25.000

2002

7.

SNI 19-6726-2002
Peta Dasar Lingkungan Pantai Indonesia Skala 1:50.000

2002

8.

SNI 19-6727-2002
Peta Dasar Lingkungan Pantai Indonesia Skala 1:250.000

2002

9.

SNI 19-6728.1-2002
Penyusunan Neraca Sumber Daya Bagian 1: Sumber Daya
Air Spasial

2002

10.

SNI 19-6728.2-2002
Penyusunan Neraca Sumber Daya Bagian 2: Sumber Daya
Hutan Spasial

2002

11.

SNI 19-6728.3-2002
Penyusunan Neraca Sumber Daya Bagian 3: Sumber Daya
Lahan Spasial

2002

12.

SNI 19-6728.4-2002
Penyusunan Neraca Sumber Daya Bagian 4: Sumber Daya
Mineral Spasial

2002

13.

SNI 19-6988-2004
Jaring Kontrol Vertikal dengan Metode Sipatdatar

2004

14.

SNI 19-7149-2005
Jaring Kontrol Gayaberat

2005

15.

SNI 7335:2008
Metadata spasial

2008

16

SNI 7336:2008
Pertukaran Data Lintang, Bujur, dan Tinggi Lokasi
Geografis

2008

17.

SNI 7644-2010
Basis data spasial oseanografi

2010

18.

SNI 7645-2010
Klasifikasi penutup lahan

2010

19.

SNI 7646-2010
SNI 7646-2010 Survei hidrografi

2010

20.

SNI 7657-2010
Singkatan nama kota

2010

21.

SNI 6502.2-2010
Spesifikasi penyajian peta rupa bumi 25.000

2010

22.

SNI 6502.3-2010
Spesifikasi penyajian peta rupa bumi 50.000

2010

23.

SNI 6502.4-2010
Spesifikasi penyajian peta rupa bumi 250.000

2010

Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial mempunyai tugas


melaksanakan penyiapan penyusunan rencana dan program, perumusan dan pengendalian
kebijakan teknis, penyimpanan, pengamanan, penyebarluasan, dan penggunaan data dan
informasi geospasial, serta penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan, dan
pelaksanaan kerja sama teknis di bidang pengelolaan dan penyebarluasan informasi geospasial.
berbagai bidang, bidang sistem informasi geografis atau GIS juga memilki acuan atau
standar, untuk selalu menjadi landasan dalam proses pekerjaan pengelolaan dan
penyebarluasan informasi geospasial.

Anda mungkin juga menyukai