Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA DENGAN PEMANFAATAN BUKU

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DALAM IMUNISASI


DI DESA WRINGINPUTIH KECAMATAN BERGAS
KABUPATEN SEMARANG
Tri Sugiarti1), Heni Setyowati2), Kun Lukito3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email : up2m@akbidngudiwaluyo
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA DENGAN PEMANFAATAN
BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DALAM IMUNISASI DI DESA
WRINGINPUTIH KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG. Salah satu
upaya yang dikembangkan oleh Depkes RI dalam rangka mengurangi angka kesakitan, resiko
tinggi, kematian maternal dan neonatal yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup
dan AKB sebesar 27 per 1.000 kelahiran hidup adalah dengan mengupayakan pemberdayaan
keluarga dan masyarakat melalui penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang
merupakan buku catatan terpadu yang digunakan dalam keluarga untuk tujuan meningkatkan
praktek keluarga dan masyarakat dalam memelihara atau merawat kesehatan ibu dan anak , serta
meningkatkan kualitas pelayanan KIA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu primipara dengan
pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam imunisasi di DesaWringinputih,
KecamatanBergas, Kabupaten Semarang.
Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primipara yang mempunyai bayi
umur 0-9 bulan di Desa Wringinputih, dengan teknik total sampling didapatkan sampel
sebanyak 51 responden dan alat ukur menggunakan kuesioner. Analisa data yang
menggunakan Kendal Tau dengan membandingkan niai p dengan = 0,05.
Hasil data penelitian pengetahuan menunjukkan bahwa sebanyak 12 ibu primipara
(23,5%) berpengetahuan kurang, 21 ibu primipara (41,2%) berpengetahuan cukup, dan 18
ibu primipara (35,3%) berpengetahuan baik. Hasil data penelitian mengenai pemanfaatan
buku kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam imunisasi menunjukkan 19 ibu primipara (37,3%)
memanfaatkan buku KIA dalam imunisasi masih kurang dan 32 ibu primipara (62,7%)
memanfaatkan buku KIA dalam imunisasi dengan baik, hasil penelitian menunjukkan nilai pvalue sebesar 0,0010,05 berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu primipara dengan
pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam imunisasi.
Dengan demikian diharapkan ibu primipara memanfaatkan buku kesehatan ibu dan anak
(KIA) dalam imunisasi dengan baik.
Kata Kunci
Daftar Pustaka

: pengetahuan, ibu primipara, pemanfaatan buku KIA dalam imunisasi


: 20 (2005-2013)

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEN KNOWLEDGE OF PRIMIPAROUS MOTHERS AND
THE USE OF MATERNAL AND CHILD HEALTH BOOK (MCH) IN
IMMUNIZATION IN WRINGINPUTIH, BERGAS DISTRICT, SEMARANG
REGENCY. One of the efforts developed by the MOH in order to reduce morbidity, highrisk maternal and neonatal mortality that MMR of 102 per 100,000 live births and IMR of 27
per 1,000 live births is to seek the empowerment of families and communities through the use
Maternal Health Child Health (MCH) book that is an integrated notebook used in the family
for the purpose of improving family and community practices in maintaining or caring for the
health of mothers and children, as well as improve the quality of MCH services.
This study was aimed to determine the relationship of knowledge and the use of maternal
and child health book (MCH) in immunization in Wringinputih, Bergas Destrict, Semarang
regency.
The study was descriptive research design using correlation and cross sectional approach.
The population in this study were all primiparous mothers who had infants aged 0-9 months
in Wringinputih village, with a total sampling obtained a sample of 51 respondents and
measuring instruments using questionnaires. Data analysis using the Kendal Tau by
comparing niai p with = 0.05.
The research results showed that 12 (23,5%) primiparous mothers had less knowledge, 21
(41,2%) primiparous mothers had enough knowledge, and 18 (35,3%) primiparous mothers
had good knowledge. Results of research data on the utilization of maternal and child health
books (MCH) in immunization showed 19 (37,3%) primiparous mothers used it less and 32
(62,7%) utiliz the book well. The results showed values of 0.001 p-value 0.05 meant that
there was a relationship between knowledge of primiparous mothers and utilization of
maternal and child health books (MCH) in immunization.
Thus, it is expected that primiparous mothers make use maternal and child health book
(MCH) in immunization well.
Keywords
Bibliography

: knowledge, primiparous mothers, the utilization of MCH books in


immunization
: 20 (2005-2013)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu upaya yang dikembangkan
oleh Depkes RI dalam rangka mengurangi
angka kesakitan, resiko tinggi, kematian
maternal dan neonatal adalah dengan
mengupayakan pemberdayaan keluarga
dan masyarakat melalui penggunaan buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Buku KIA
merupakan buku catatan dan informasi
tentang kesehatan ibu dan anak yang
terdiri dari beberapa kartu kesehatan dan
kumpulan berbagai materi penyuluhan
KIA. Buku KIA sangat bermanfaat bagi
ibu dan keluarga karena bisa memberikan

informasi lengkap tentang kesehatan ibu


dan anak, mengetahui adanya resiko tinggi
kehamilan serta mengetahui kapan dan
jenis pelayanan apa saja yang dapat
diperoleh di tempat pelayanan kesehatan.
Selain itu pemanfaatan buku KIA dapat
untuk mendeteksi secara dini adanya
gangguan atau masalah kesehatan ibu dan
anak, alat komunikasi dan penyuluhan
dengan informasi yang penting bagi ibu
dan masyarakat mengenai pelayanan,
kesehatan ibu dan anak termasuk
rujukannya dan paket (standar) pelayanan
KIA, gizi, imunisasi dan tumbuh kembang
anak (Depkes RI, 2003).
Pemanfaatan
buku
KIA
dalam
imunisasi antara lain pada jadwal

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

imunisasi yang dibuat oleh dokter


sebenarnya
dirancang
berdasarkan
efektivitas kerja vaksin dan reaksi
kekebalan tubuh anak. Karena itulah
pemberian imunisasi sesuai jadwal akan
menghasilkan hasil yang optimal. Tetapi
kebanyakan orang tua sengaja menunda
jadwal imunisasi karena kondisi anaknya
dirasa sedang tidak fit. Imunisasi
merupakan usaha tubuh untuk membentuk
kekebalan terhadap suatu penyakit. Jika
jeda atau interval dari pemberian satu
vaksin ke vaksin ulangannya cukup jauh,
maka kemampuan tubuh untuk mengenali
suatu virus atau bakteri menjadi lebih
lama. sebenarnya pilek, demam ringan,
atau batuk bukanlah kontraindikasi
terhadap imunisasi sehingga imunisasi
tidak perlu ditunda. Namun,
apabila
orangtua merasa cemas jika anaknya yang
sedang kurang fit diimunisasi, boleh saja
imunisasi ditunda beberapa hari. Mintalah
imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal
difasilitas
pelayanan
kesehatan.
(Kementrian Kesehatan dan JICA, 2011)
Berdasarkan studi pendahuluan pada
bulan November 2012 yang dilakukan di
Desa Wringinputih Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang, dari 10 ibu


primipara yang masih mempunyai anak 0
1 tahun didapatkan 6 orang ibu primipara
(60%) tidak paham mengenai jadwal
pemberian imunisasi dasar lengkap. Dari
10 ibu primipara tidak mengetahui jenisjenis imunisasi dasar lengkap serta
manfaatnya, yaitu sebanyak 7 orang
(70%), dari 10 ibu primipara yang
membaca buku KIA sebanyak 4 orang
(40%) yang membawa buku KIA saat
imunisasi sebanyak 8 orang (80%) yang
menjaga buku KIA sebanyak 5 orang
(50%) dan dari 10 ibu primipara yang
tidak membawa buku KIA saat
mengimunisasikan anaknya yaitu sebanyak
2 orang (20%) sehingga dari 10 ibu
primipara yang memanfaatkan buku KIA
sebesar 4 orang (40%) dan yang tidak
memanfaatkan buku KIA sebesar 6 orang
(60%).
Kondisi tersebut diatas menarik untuk
diteliti lebih lanjut guna mengetahui
apakah ada hubungan yang signifikan
antara Pengetahuan Ibu Primipara dengan
Pemanfaatan buku KIA dalam Imunisasi.

METODE PENELITIAN
Definisi Operasional
Variabel
Independent:
Pengetahuan ibu
primipara

Definisi Operasional
Hasil tau ibu yang baru
mempunyai
anak
pertama
tentang
pemanfaatan buku KIA
dalam imunisasi yang
diketahui dari apakah
ibu paham mengenai
jadwal
pemberian
imunisasi,tujuan
manfaat, dan
efek
samping imunisasi.

Alat ukur
Kuesioner

Dependent:
Pemanfaatan buku
kiA
dalam
imunisasi.

Suatu
aktivitas
membawa,
membaca,
menjaga,
dan
melaksanakan imunisasi
sesuai jadwal

Kuesioner

Hasil ukur dan Kategori


Skala
Kategori tingkat pengetahuan : Ordinal
Baik
:76-100 %
Cukup : 56-75 %
Kurang :<56 %
Jawaban benar= 1
Jawaban salah= 0
Favorable
Benar = 1
Salah = 0
Unfavorable
Benar = 0
Salah = 1
Kategori
Ordinal
Baik, bila skor : >50%-100%
Kurang, bila skor : 50%
Jawaban selalu =3
Jawaban sering = 2
Jawaban kadang-kadang = 1
Dan tidak pernah = 0

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Penelitian ini menggunakan desain


deskriptif korelasi tentang hubungan antara
pengetahuan ibu primipara dengan
pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak
(KIA)
dalam
imunisasi
dengan
menggunakan pendekatan cross sectional.
Penelitian sudah dilaksanakan pada
bulan juni 2013 dengan jumlah populasi
berjumlah 51 ibu primipara yang tinggal di
Desa Wringinputih. Sample dalam
penelitian ini sejumlah 51 ibu primipara
yang memenuhi kriteria inklusi dan sifat
samplenya tersebut dapat mewakili semua
populasi. Penelitian ini menggunakan
teknik
total
sampling
di
DesaWringinputih. Kecamatan Bergas,
Kabupaten Semarang dengan mengikuti
kegiatan posyandu dan secara door to
door.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah semua ibu primipara yang
mempunyai bayi berusia 0-9 bulan, semua
ibu
primipara
yang
tercatat
mengimunisasikan anaknya di Desa
Wringinputih
Kecamatan
Bergas
Kabupaten Semarang, ibu primipara yang
tinggal di Desa Wringinputih, semua ibu
primipara
yang
mengimunisasikan
anaknya di Desa Wringinputuh Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang yang
bersedia untuk menjadi responden.
Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah pengetahuan
ibu primipara
sedangkan
variabel
terikatnya
adalahpemanfaatan buku kesehatan ibu
dan anak (KIA) dalam imunisasi.
Instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner
dengan 18 item mengenai pengetahuan ibu
primipara yang meliputi jadwal pemberian
imunisasi, tujuan, manfaat, dan efek
samping imunisasi dan pertanyaan
mengenai pemanfaatan buku kesehatan ibu
dan anak (KIA) dalam imunisasi yang
berisi tentang aktivitas membawa,
membaca, menjaga, dan melaksanakan
imunisasi sesuai jadwal.
Pengumpulan data pada penelitian ini
dilakukan dengan pengsian kuesioner.
Sebelum melakukan pengisian kuesioner,

responden mengisi lembar informed


consent terlebih dahulu.
Analisis
data
penelitian
ini
menggunakan uji statistik Kendal Tau
untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara pengetahuan ibu primipara dengan
pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak
(KIA) dalam imunisasi di Desa
Wringinputih, dan untuk mengetahui
kemana arah hubungan itu.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian dibagi menjadi 2 yaitu
analisa univariat dan analisa bivariat.
Tabel 1. Distribusi frekuensi umur
responden
di
Desa
Wringinputih,
Kecamatan
Bergas, Kabupaten Semarang.
Umur (tahun)
<20
20-35
Jumlah

Frekuensi
17
34
51

Presentase (%)
33,3
66,7
100,0

Dari hasil penelitian dapat diketahui


bahwa sebagian besar responden berumur
20-35 tahun, yakni sejumlah 35 responden
(66,7%). Umur termuda adalah umur 17
tahun dan tertua adalah umur 25 tahun.
Tabel 2. Distribusi
frekuensi
pendidikan responden di Desa
Wringinputih
Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang.
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT
Jumlah

Frekuensi
20
16
11
4
51

Presentase(%)
39,2
31,4
21,6
7,8
100,0

Dari hasil penelitian dapat diketahui


bahwa sebagian besar tingkat pendidikan
responden adalah tamat SD sebanyak 20
responden (39,2%).

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Tabel 3. Distribusi frekuensi pekerjaan


responden
di
Desa
Wringinputih
Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang.
Pekerjaan
IRT
Swasta
Karyawan
Guru
Jumlah

Frekuensi
25
26
6
4
51

Presentase(%)
49,0
31,4
11,8
7,8
100,0

Dari hasil penelitian dapat diketahui


bahwa sebagian besar responden bekerja
sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak
25 responden (49,0%).
Tabel 4. Distribusi
frekuensi
berdasarkan pengetahuan ibu
primipara
di
Desa
Wringinputih
Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang.
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah

Frekuensi
12
21
18
51

Presentase(%)
23,5
41,2
35,3
100,0

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa


berdasarkan pengetahuan ibu primipara
dari 51 responden yaitu didapatkan
sebanyak 12 responden (23,5%) termasuk
dalam ketegori pengetahuan kurang,
sebanyak 21 responden (41,2%) termasuk
dalam kategori pengetahuan cukup dan
sebanyak 18 responden (35,3%) termasuk
dalam kategori pengetahuan baik
Tabel 5. Distribusi
frekuensi
berdasarkan
pemanfaatan
buku kesehatan ibu dan anak
(KIA) dalam imunisasi di Desa
Wringinputih
Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang.
Pemanfaatan
buku
KIA dalam imunisasi
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah

Frekuensi
12
21
18
51

Presentase
(%)
23,5
41,2
35,3
100,0

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat


diketahui pemanfaatan buku kesehatan ibu
dan anak (KIA) dalam imunisasi dari 51
responden didapatkan 19 responden
(37,3%) termasuk dalam kategori kurang

dan 32 responden (62,7%) termasuk dalam


kategori baik.
Tabel 6. Hubungan pengetahuan ibu
primipara
dengan
pemanfaatan buku kesehatan
ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi
di
Desa
Wringinputih
Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang.
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah

Pemanfaatan buku
KIA dalam
imunisasi
Kurang
Baik
F
%
F
%
6
50,0 6
50,0
12 57,1 9
42,9
1
5,6
17 94,4
19 37,3 32 62,7

Total
F
12
21
18
51

%
100,0
100,0
100,0
100,0

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat


diketahui bahwa dari 18 ibu primipara
yang memanfaatkan buku KIA dalam
imunisasi kurang dan berpengetahuan baik
sebanyak 1 ibu primipara (5,6%),
sedangkan
ibu
primipara
yang
memanfaatakan buku KIA dalam imunisasi
baik dan berpengetahuan baik sebanyak 17
ibu primipara (94,4%).
Berdasarkan uji Kendal Tau didapatkan
p-value = 0,001<0,05 maka Ho ditolak dan
disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan
antara
pengetahuan
ibu
primipara dengan pemanfaatan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi
di
Desa
Wringinputih,
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Angka korelasi Kendal Tau = +0,381
menunjukkan korelasi positif yang artinya
semakin baik pengetahuan ibu primipara
maka pemanfaatan buku KIA dalam
imunisasi akan semakin baik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar ibu primipara di
Desa Wringinputih memanfaatkan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi baik dengan pengetahuan yang
cukup
lebih
besar
dibandingkan
pengetahuan yang baik.

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Pembahasan
Dalam bab ini hasil penelitian yang
akan dibahas adalah pengetahuan ibu
primipara dengan pemanfaatan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi
dan
hubungan
antara
pengetahuan ibu primipara dengan
pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak
dalam imunisasi di Desa Wringinputih,
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Analisis Univariat
1. Pengetahuan
ibu
primipara
Berdasarkan hasil penelitian pada
Tabel 4.4 mengenai distribusi frekuensi
pengetahuan ibu primipara di Desa
Wringinputih, Kecamatan Bergas,
Kabupaten Semarang diketahui dari 51
responden, didapatkan sebanyak 12 ibu
primipara (23,5%) berpengetahuan
kurang, sebanyak 21 ibu primipara
(41,2%) berpengetahuan cukup, dan
sebanyak 18 ibu primipara (35,3%)
berpengetahuan baik.
Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa responden masih banyak yang
berpengetahuan
cukup
tentang
pemanfaatan buku kesehatan ibu dan
anak (KIA) dalam imunisasi, hal ini
dapat dilihat dari beberapa faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan
diantaranya
umur,
pendidikan,
pekerjaan.
Hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa sebagian besar ibu primipara
dalam penelitian ini berumur 20-35
tahun, yakni sejumlah 35 ibu primipara
(66,7%). Umur termuda adalah umur
17 tahun dan tertua umur 25 tahun.
Usia mempengaruhi terhadap daya
tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin
berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya, sehingga pengetahuan
yang diperolehnya semakin membaik.
Pada usia madya, individu akan lebih
berperan aktif dalam masyarakat dan
kehidupan sosial serta lebih banyak

melakukan persiapan demi suksesnya


upaya penyesuaian diri menuju usia
tua, selain itu orang usia madya akan
lebih banyak menggunakan banyak
waktu untuk membaca (Notoatmodjo,
2007).
Berdasarkan
latar
belakang
pendidikan diketahui bahwa sebagian
besar responden dalam penelitian ini
adalah lulusan SD sebanyak 20 ibu
primipara (39,2%), hal tersebut
merupakan salah satu dasar tingkat
pengetahuan responden yang cukup
khususnya dalam pemanfaatan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi.
Menurut
teori
Kuncoroningrat
(2007)
semakin
tinggi
tingkat
pendidikan seseorang makin mudah
menerima informasi sehingga makin
banyak pula pengetahuan yang
dimiliki, sebaliknya makin rendah atau
kurangnya tingkat pendidikan akan
menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap nilai-nilai yang
baru
diperkenalkan.
Pendidikan
seseorang mempengaruhi cara berfikir
dalam menghadapi pekerjaan. De
partie santis (1996) dikutip oleh
Laurenta (2001) dimana dalam
penelitiannya membuktikan bahwa
pendidikan adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi pendapatan dan
cara kerja seseorang.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa responden masih banyak yang
berpengetahuan
cukup
tentang
pemanfaatan buku kesehatan ibu dan
anak (KIA) dalam imunisasi, hal ini
dapat dilihat dari status pekerjaan
paling banyak sebagai ibu rumah
tangga (IRT) sebanyak 25 ibu
primipara (49,0%) dimana sebagai ibu
rumah tangga untuk mendapatkan
informasi tentang kesehatan kurang
dikarenakan ibu sibuk mengurus
pekerjaan rumah. Hal ini dapat
dibuktikan dengan jawaban pertanyaan
tentang manfaat buku KIA sebagai
informasi cara memelihara dan

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

merawat kesehatan ibu dan anak yakni


sebanyak 16 ibu primipara yang salah
(31,3%).
Menurut Thomas yang dikutip
oleh Nursalam (2003), pekerjaan
adalah kegiatan yang harus dilakukan
terutama
untuk
menunjang
kehidupannya dan kehidupan keluarga.
Pekerjaan
bukanlah
sumber
kesenangan, tetapi lebih banyak
merupakan cara mencari nafkah yang
membosankan, berulang, dan banyak
tantangan.
Sedangkan
bekerja
umumnya merupakan kegiatan yang
menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu
akan mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan keluarga.
2. Pemanfaatan
buku KIA dalam
imunisasi
Berdasarkan hasil penelitian pada
Tabel 4.5 mengenai distribusi frekuensi
pemanfaatan
buku
KIA dalam
imunisasi di Desa Wringinputih,
Kecamatan
Bergas,
Kabupaten
Semarang diketahui dari 51 responden,
didapatkan sebanyak 19 ibu primipara
(37,3%) yang memanfaatkan buku KIA
dalam imunisasi secara kurang dan
sebanyak 32 ibu primipara (62,7%)
yang memanfaatkan buku KIA dalam
imunisasi secara baik.
Uraian hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti sebagian besar ibu
primipara masih dinyatakan kurang
dalam memanfaatkan buku kesehatan
ibu dan anak (KIA) dalam imunisasi
yaitu sejumlah 19 ibu primipara
(37,3%) hal ini dapat dilihat dari hasil
kuesioner
yang
berisi
tentang
pemanfaatan buku kesehatan ibu dan
anak (KIA) dalam imunisasi sebagai
berikut : ibu membawa, membaca,
menjaga, menanyakan kepada tenaga
kesehatan dan melaksanakan imunisasi
sesuai jadwal, ibu tidak memanfaatkan
dengan baik sebagai contoh ibu tidak
membawa buku kesehatan ibu dan
anak (KIA) saat ke fasilitas kesehatan
ataupun buku kesehatan ibu dan anak
(KIA) hilang. Meskipun ibu memiliki

buku KIA tetapi tidak dimanfaatkan,


tidak dibaca, tidak dijaga dan tidak
menanyakan hal-hal yang belum jelas
kepada petugas kesehatan serta ibu
tidak melaksanakan imunisasi sesuai
jadwal dikarenakan bayi sakit. Hal
tersebut dikarenakan pengetahuan ibu
yang kurang akan pentingnya buku
KIA serta dari kesadaran ibu yang
kurang untuk memperoleh informasi
dari sumber lain.
Analisa Bivariat
Berdasarkan hasil penelitian pada
Tabel 4.6 mengenai distribusi frekuensi
hubungan pengetahuan ibu primipara
dengan pemanfaatan buku KIA dalam
imunisasi
di
Desa
Wringinputih,
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang
diketahui dari 51 responden, diketahui
bahwa dari 12 ibu primipara yang
memanfaatakan buku KIA dalam imunisasi
kurang dan berpengetahuan kurang
sebanyak 6 ibu primipara (50,0%),
sedangkan
ibu
primipara
yang
memanfaatkan buku KIA dalam imunisasi
baik dan berpengetahuan kurang sebanyak
6 ibu primipara (50,0%). Dari 21 ibu
primipara yang memanfaatkan buku KIA
dalam
imunisasi
kurang
dan
berpengetahuan cukup sebanyak 12 ibu
primipara (57,1%), sedangkan yang
memanfaatkan buku KIA dalam imunisasi
baik dan berpengetahuan cukup sebanyak
9 ibu primipara (42,9%) dan dari 18 ibu
primipara yang memanfaatkan buku KIA
dalam
imunisasi
kurang
dan
berpengetahuan baik sebanyak 1 ibu
primipara (37,3%), sedangkan yang
memanfaatkan buku KIA dalam imunisasi
baik dan berpengetahuan baik sebanyak 17
ibu primipara (94,4%).
Pada
ibu
primipara
yang
memanfaatkan buku KIA dalam imunisasi
kurang sebagian besar berpengetahuan
cukup sebanyak 12 ibu primipara (57,1%)
hal tersebut dapat dilihat dalam menjawab
pertanyaan
kuesioner
mengenai
pengetahuan dan pemanfaatan buku

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam


imunisasi
yang
mencakup
jadwal
pemberian, tujuan, manfaat imunisasi dan
aktivitas membawa, membaca, menjaga,
dan menanyakan ke petugas kesehatan
tentang buku KIA serta melaksanakan
imunisasi sesuai jadwal.
Berdasarkan uji korelasi Kendal Tau,
diperoleh nilai =+0,381 dengan p-value
sebesar 0,001 oleh karena p-value =
0,001< (0,05) maka Ho ditolak dan dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan
antara
pengetahuan
ibu
primipara dengan pemanfaatan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi
di
Desa
Wringinputih,
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Hubungan ini mempuanyai arah yang
positif artinya semakin baik pengetahuan
ibu primipara maka semakin baik pula
pemanfaatan buku KIA dalam imunisasi.
Uraian diatas ini menunjukkan
persentase tingkat pemanfaatan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi kurang dengan pengetahuan
yang cukup lebih besar dibandingkan
dengan pengetahuan yang baik. Hal ini
disebabkan oleh tingkat pendidikan ibu
primipara yang sebagian besar adalah
lulusan SD sebanyak 20 ibu primipara
(39,2%), dan pekerjaan ibu primipara yang
sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah
tangga (IRT) sebanyak 25 ibu primipara
(49,0%). Hal tersebut dapat menjadi latar
belakang kurangnya pemanfaatan buku
KIA dalam imunisasi dikarenakan ibu
primipara disibukkan mengurus pekerjaan
rumah sehingga untuk mendapatkan
informasi berkurang dan semakin rendah
atau kurangnya tingkat pendidikan akan
mempengaruhi
perkembangan
sikap
terhadap
nilai-nilai
yang
baru
diperkenalkan.

PENUTUP
Kesimpulan
1. Sebagian besar pengetahuan ibu
primipara di Desa Wringinputih,
Kecamatan
Bergas,
Kabupaten
Semarang berpengetahuan kurang
sebanyak 12 responden (23,5%),
berpengetahuan cukup sebanyak 21
responden
(41,2%),
dan
berpengetahuan baik sebanyak 18
responden (35,3%)
2. Sebagian besar pemanfaatan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi di Desa Wringinputih,
Kecamatan
Bergas,
Kabupaten
Semarang termasuk dalam kategori
kurang sebanyak 19 responden
(37,3%) sedangkan yang termasuk
kategori baik sebanyak 32 respnden
(62,7%)
3. Terdapat hubungan yang signifikan
anatara pengetahuan ibu primipara
dengan pemanfaatan buku kesehatan
ibu dan anak (KIA) dalam imunisasi
dengan p-value = 0,001<0,05 berarti
ada hubungan anatara pengetahuan ibu
primipara dengan pemanfaatan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi
4. Hubungan ini mempuanyai arah yang
positif yaitu dengan angka korelasi
Kendal Tau = +0,381 yang artinya
semakin baik pengetahuan ibu
primipara maka pemanfaatan buku
kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
imunisasi semakin baik.
Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan untuk
tetap
memberikan
penyuluhan,
motivasi, selalu mengingatkan untuk
membawa
buku
KIA,
dan
memanfaatakan buku KIA.
2. Bagi Institusi
Diharapkan dapat menyediakan
referensi yang terbaru mengenai

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

kesehatan ibu dan anak untuk


mempermudah prosesnya penelitian.
3. Bagi Peneliti
Agar
dapat
meningkatkan
pengetahuan dan wawasan tentang
pemanfaatan
buku
KIA dalam
imunisasi dan bagi peneliti lain agar
dapat mengembangkan penelitian
denngan menambah variabel penelitian
yaitu
mempertimbangkan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan buku kesehatan ibu dan
anak (KIA) seperti paritas, dukungan
bidan, kinerja kader, budaya dan
lingkungan.
4. Bagi pasien
Untuk lebih respon terhadap upaya
yang dikembangkan oleh Depkes RI
dalam rangka mengurangi angka
kesakitan, resiko tinggi, kematian
maternal
dan
neonatal
dengan
mengupayakan pemberdayaan keluarga
dan masyarakat melalui penggunaan
buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian
suatu
pendekatan
praktek. Rineka Cipta: Jakarta
Dedi Irawan. 2012. http://www.fajar.co.id
/read-20120809184014-tekanangka-kematian-ibu-dan-anak.
Diakses pada tanggal 9 November
2012
Depkes

RI.2007.Pedomn
Umum
Manajemen
Penerapan
Buku
KIA.Jakarta

Depkes

RI.2009.Buku Profil Dinas


Kesehatan
Kabupaten
Semarang.Semarang

Hasanbari M, dan Ernoviana.2006.


Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu
dan Anak di Dinas Kesehatan Kota
Sawahluntu, Working Paper series
No. 16 April 2007, First Draft

Magister
Kebijakan
dan
Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Universitas
Gajah
Mada.
Yogyakarta
Hasanbari M, dkk. 2007. Implementasi
Buku Kesehatan Ibu dan Anak di
Kabupaten
Mimika,
Papua,
Working Paper series No. 16 April
2007,
First
Draft
Magister
Kebijakan
dan
Manajemen
Pelayanan Kesehatan. Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta
Kementrian
Kesehatan
RI,
2004.
Keputusan Kementrian Kesehatan
RI No. Imunisasi. http: //
typecat.com/pdf/keputusanmenteri-kesehatan-tentangindonesia-sehat-2015.html.
diunduh pada 9 November 2012
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Buku
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta :
Kementrian Kesehatan
Kepmenkes
Nomor
284/MENKES/SK/III/2004
Tentang Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), 2004.56
Markum AH, 1997. Imunisasi. Edisi
Kedua. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta:
Jakarta
Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta:
Jakarta
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi
Penelitian
kesehatan.
Rineka
Cipta: Jakarta

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan


Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Salemba Medika:
Jakarta
Prasetya, Arsita E. 2012. Kesehatan Ibu
Dan Anak (KIA) dalam MDGs.
Nuha Medika: Yogyakarta
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Nuha
Medika: Yogyakarta

Setiawan, ari. 2010. Metodologi Penelitian


Kebidanan DIII, DIV, S1, dan S2.
Yogyakarta : Nuha Medika
Sugiyono.
2011.
Statistika
Untuk
Penelitian. Alfabeta: Bandung
Wawan dan Dewi. 2010. Teori dan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Manusia. Nuha
Medika: Yogyakarta

Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Imunisasi
di Desa Wringinputih Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA DENGAN PEMANFAATAN


BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DALAM IMUNISASI
DI DESA WRINGINPUTIH KECAMATAN BERGAS
KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH
TRI SUGIARTI
NIM : 0101330

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2013

Anda mungkin juga menyukai