Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM OTK I

Disc Bowl Centrifuge

Disusun oleh :

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG


2016

1.
2.
3.
4.

Judul
Hari, tanggal
Tujuan
Dasar Teori

: Disc Bowl Centrifuge


:
:

Secara umum sentrifugasi adalah proses pemisahan dengan menggunakan


gaya sentrifugal sebagai driving force. Gaya sentifugal adalah gaya yang terjadi akibat
adanya putaran, arah gayanya adalah dari titik pusat putaran keluar menuju jari-jari luar.
Pemisahan dapat dilakukan terhadap fasa padat cair tersuspensi maupun campuran
berfasa cair-cair. Pada pemisahan dua fasa cair dapat dilakukan apabila kedua cairan
mempunyai perbedaan rapat massa. Semakin besar perbedaan rapat massa dari kedua
cairan semakin mudah dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Semakin mudah dipisahkan
yang dimaksud adalah semakin kecil energi yang diperlukan untuk proses pemisahannya.
Dua cairan yang dipisahkan dengan metode sentrifugasi biasanya berbentuk dua fasa cair
yang teremulsi. Pemisahan paling sering kita jumpai dalam industri adalah pemisahan
lemak yang terdapat dalam susu full cream. Dengan sentrifugasi dipisahkan lemaknya
sehingga diperoleh susu skim,

susu

dengan

kadar

lemak

yang

rendah,

yaitu

berkisar 3% berat.

Gambar 1 Disc Bowl Centrifuge

Centrifuge adalah alat untuk memisahkan slurry (padatan dalam cairan) atau
campuran cair cair yang memiliki massa jenis berbeda. Centrifuge yang digunakan
dalam percobaan ini adalah disc bowl yang beroperasi secara batch. Alat ini terdiri dari
piringan piringan berbentuk mangkok tersusun membentuk satu kesatuan. Tiap

piringan terdapat lubang kecil ditengah untuk jalannya umpan, sedangkan piringan
mangkok membentuk celah sebagai jalan keluar untuk masing masing cairan yang
mengandung berat jenis berbeda setelah dikenai gaya sentrifugal. Perolehan dari masing
masing celah akan terkumpul dan keluar dari dua jalan yang berbeda.

Gambar 2. Centrifuge Bowl Assembly


Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara
horizontal padajarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau silinder yang
berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak menuju
pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang berlawanan yang
menuju ke arah dinding luar silinder atau tabung, gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi.
Gaya inilah yang menyebabkan partikel-partikel menuju dinding tabung dan
terakumulasi membentuk endapan.
Gaya sentrifugal, Fc dalam N dapat dirumuskan sebagai berikut :

Fc m ar m r 2

............. (SI)


dimana,

V
r

; V = kecepatan tangensial (m/det)


2

Fc m r

V2
r

Kecepatan rotasi dinyatakan sebagai N, dimana N = rev/mnt, sehingga

2 N
60

60 60 V

2V
2 r

substitusi ke Fc, menjadi

Fc m r 2
2 N
m r

60

Fc m 2N
r

V
V 60

Fc
2 N
r

V
60

5. Alat dan Bahan


Alat

Jumlah

Seperangkatalat disc bowl centrifuge

Beaker glass 250 ml

Piknometer

Corong pisa 600 ml

Timbangananalitik

Bahan

Jumlah

Biodiesel

60 ml

Air kran

40 ml

6. Skema Kerja

Penyiapan alat dan bahan

Pembersihan disc bowl


centrifuge
Pembuatan campuran biodiesel dan air

diletakkan di
corong pisah &
dikocok hingga
homogen

Penghitungan laju alir


Pengaturan voltase
PengaliranPenghidupan
campuran pada
disclubang
bowl disc bowl
centrifuge

Pemisahan campuran

Pengukuran volume dan densitas


7. Data pengamatan
alat
sebelum dicampur rho airPembersihan
=0,9694
rho minyak= 0,8898
Komposisi Sampel= 100 ml minyak sawit dan 100 ml air
Volume Campuran = 200 ml
no

rate (ml/s)

rpm

air
sample

biodiesel
sample

air
(%)

minyak
(%)

0,046

7300
7700

0,97
0,973

0,872
0,882

99,983
99,986

99,981
99,9921

0,046
0,667

7700

0,973
0,9743

0,882
0,8842

99,986
99,987

99,9921
99,99435

8. Analisa Data
A. minyak Awal
A. Massa pikno + campuran = 58,61 gram
B. Massa pikno kosong
= 36,59 gram
C. Volume pikno
= 24,745 ml
AB
C

Minyak Awal =

B. Air Awal
A. Massa pikno +Air
B. Massa pikno kosong
C. Volume pikno
Air Awal =

AB
C

58,6136,59
24,745

= 60,58 gram
= 36,59 gram
= 24,745 ml
61,0136,59
24,745

C. PERCOBAAN I
Rate = 0,046 ml/s
1. Kecepatan = 7300 rpm 180 v
Minyak
A. Massa pikno +Minyak
B. Massa pikno kosong
C. Volume pikno
Minyak =

% Eror =

AB
C

= 0,889 gr/ml

= 0,987 gr/ml

= 58,17 gram
= 36,59 gram
= 24,745 ml

58,1736,59
24,745

= 0,872 gr/ml

Minyak sampel Minyak


Minyak

0,8890,872
0,872

= 0,019 %

Effisiensi () = 100% - 0,019% = 99,981%

A.
B.
C.

Air
Massa pikno +Air
Massa pikno kosong
Volume pikno

Air =

% Eror =

AB
C

= 60,60
= 36,59
= 24,745

60,6036,59
24,745

Air sampel air


air

gram
gram
ml

= 0,97 gram/cm3
0,9870,97
0,97

x 100% = 0,017 %

Effisiensi () = 100 % - 0,017 % = 99,983 %

2. Kecepatan = 7700 rpm


Rate = 0,046 ml/s

A.
B.
C.

Minyak
Massa pikno +Minyak
Massa pikno kosong
Volume pikno
AB
C

Minyak =

0,882
0,987

Effisiensi () =

A.
B.
C.

= 58,42 gram
= 36,59 gram
= 24,745 ml

58,4236,59
24,745

= 89,36 %

Air
Massa pikno +Air
Massa pikno kosong
Volume pikno

Air =

AB
C

% Eror =

= 0,882 gr/ml

= 60,66 gram
= 36,59 gram
= 24,745 ml

60,6636,59
24,745

Air Akhir Air Awal


Air Awal

= 0,973 gr/ml

0,9730,987
0,987

%Effisiensi () = 100% - 0,014% = 99,986%


D. PERCOBAAN 2
Rate = 0,667 ml/s
1. Kecepatan = 7700 rpm
Minyak
A. Massa pikno +Minyak
B. Massa pikno kosong
C. Volume pikno
Minyak =

%Error () =

AB
C

= 58,47 gram
= 36,59 gram
= 24,745 ml

58,4736,59
24,745

0,8890,884
0,884

= 0,884gr/ml

x 100% = 0,00565 %

%Effisiensi () = 100% - 0,00565 % = 99,99435 %

x 100%= 0,014%


D.
E.
F.

Air
Massa pikno +Air
Massa pikno kosong
Volume pikno

Air =

% Eror =

AB
C

= 60,70 gram
= 36,59 gram
= 24,745 ml

60,7036,59
24,745

Air Sampel Air


Air

= 0,974 gr/ml
0,9870,974
0,974

x100% = 0,013 %

%Effisiensi () = 100% - 0,013% = 99,987%

Anindita Rauda Kirana


Percobaan pertama dan kedua kelompok kami menggunakan variabel kecepatan putar
berbeda, dengan laju alir (flow rate) dibuat tetap. Percobaan pertama menggunakan kecepatan
putar 7300 rpm dan percobaan kedua 7700 rpm. Sebelumnya, kita telah menghitung densitas
minyak murni dan air terlebih dahulu di awal percobaan, yaitu densitas minyak 0,889 g/ml
dan air 0,998 g/ml. Agak sedikit berbeda dengan literatur karena biasanya air memiliki
densitas 1 g/ml. Setelah kedua percobaan, ternyata densitas air lebih kecil daripada densitas
air di awal, begitu pula dengan densitas minyak lebih kecil, walaupun hanya memiliki
perbedaan sangat sedikit. Dari perbedaan ini didapatkan persentase efisiensi pemisahan

percobaan kedua lebih besar daripada efisiensi percobaan pertama. Hal ini membuktikan
bahwa kecepatan putar centrifuge sangat berpengaruh terhadap hasil pemisahan yang
didapatkan dimana keduanya berbanding lurus. Yaitu semakin tinggi kecepatan putar
centrifuge, maka semakin tinggi pula tingkat hasil pemisahan yang dihasilkan. Jika pada data
didapatkan perbdaan yang tidak terlalu signifikan, itu dikarenakan rentang rpm yang tidak
begitu jauh.
Setelah itu, percobaan ketiga (variabel kedua) yang dilakukan adalah mengubah laju
alir (flow rate) dengan membuat laju rpm tetap (sama seperti percobaan kedua). Rate pertama
0,046 ml/s dan rate kedua 0,667 ml/s merupakan perbedaan yang jauh. Percobaan kedua
menunjukkan efisiensi yang lebih besar dibandingkan percobaan pertama. Akan tetapi, hasil
efisiensi pemisahan yang didapatkan tidak begitu berpengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa
flow rate memang memengaruhi pemisahan, akan tetapi tidak begitu signifikan seperti
kecepatan putar (rpm).

Anda mungkin juga menyukai