Anda di halaman 1dari 3

MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT

Anggota Kelompok :
1. Andika Eka Pramudia ( 01 )
2. Febrian Brahmanantya. M. ( 07 )
3. Liya Izza Arivani ( 16 )
4. Mar’i Ariful Hakim ( 17 )
5. Adelea Wardah Kartika ( 28 )

KURCACI YANG TIDAK DISIPLIN


Permasalahan : Kurangnya kedisiplinan siswa
Tujuan kritik : Untuk mengkritik kedisiplinan siswa

Di sebuah desa terdapat 7 kurcaci bersaudara. Masing – masing dari mereka memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki kurcaci lainnya. Kurcaci 1 memiliki kelebihan berbahasa inggris.
Kurcaci 2 pintar mengaji. Kurcaci 3 rajin belajar. Kurcaci 4 selalu datang tepat waktu. Kurcaci 5
pintar berolah raga. Kurcaci 6 giat. Kurcaci 7 selalu pulang lebih awal.
Di suatu pagi, ada sebuah pekerjaan yang diberikan oleh sesepuh desa kepada mereka.
Mereka diberi tugas mencari bunga selama 3 tahun, dimulai dari pagi hingga menjelang sore.
Maka mereka pun pergi mencari bunga bersama.
“Ayo, saatnya kita mencari bunga di hutan” kurcaci 1 mengajak.
“Ayoooo!!!” 5 kurcaci menjawab dengan serempak.
Mereka pun berjalan bersama sesepuh desa tersebut. Namun di sana terdapat 1 kurcaci
yang belum datang. 6 kurcaci pun bingung. Padahal ini saatnya mereka harus pergi ke hutan dan
datang tepat waktu di sana supaya mendapat bunga.
Selang beberapa saat, ke-6 kurcaci pun sampai di hutan. Tetapi kurcaci 7 masih tetap
belum datang. Ke-6 kurcaci pun semakin bingung. 10 menit kemudian, kurcaci 7 pun datang.
“Kamu kenapa terlambat ?” Tanya sesepuh desa.
“Semalam saya bermimpi berjalan bersama putri dari surge. Perasaan saya sangat senang
hingga saya mengigau sampai keluar rumah dan jatuh disuatu tempat” jawab kurcaci 7 dengan
santai.
“Oh baiklah” sesepuh desa menjawab dengan wajah datar.
Maka ketujuh kurcaci pun mencari bunga bersama – sama. Namun kurcaci 7 malah pergi
ke suatu tempat untuk mencari bunga sambil menari – nari. Keenam kurcaci lain pun bertanya –
tanya.
“Apakah dia ‘baik – baik saja’?” Tanya kurcaci 3.
“Mungkin dia sedang membayangkan berjalan dan menari bersama seorang putri dari
surga yang ia mimpikan semalam” tebak kurcaci 2.
“Bisa saja dia masih terngiang suara putri dari surga itu” celetuk kurcaci 5
“Wahai dewa yang Agung, jauhkanlah kurcaci 7 dari ketidak jelasan perbuatannya,
jauhkanlah ia dari godaan setan dan hawa nafsu yang jahat dan jauhkanlah ia dari putri dari surga
itu. Am …” harap kurcaci 4 yang kemudian di tepuk oleh kurcaci 1
“Gausah lebay gitu deh, dia pasti baik-baik saja“ tanggap kurcaci 1
“Ya Dewa, Aku terharu” jawab kurcaci 4
Lalu mereka melanjutkan mencari bunga ditengah hutan. Ternyata dihutan tersebut
sangat sulit untuk menemukan bunga.
“Wah disini sulit sekali menemukan bunga, enaknya bunga apa yang harus kucari ya”
gumam kurcaci 6.
Pada suatu hari di tahun kedua, kurcaci 7 semakin malas saja .
“Ah lebih baik aku pulang saja, sudah saatnya pulang lebih awal” kata kurcaci 7.
“Hei kurcaci 7, lebih giatlah untuk mencari bunga. Bunga itu bias jadi bekalmu dimasa
depan” jawab kurcaci 6.
“Ah masa bodo, nanti aku bisa pulang telat kalo tidak pulang sekarang” kata kurcaci 7.
Dihari terakhir pada tahun ketiga. Para kurcaci mengumpulkan bunga yang telah mereka
dapat kepada sesepuh desa. Semua telah berkumpul, kecuali kurcaci 7. Dia tetap saja terlambat
datang, meskipun hari terakhir di tahun ketiga. Para kurcaci dan sesepuh desa menunggu kurcaci
7 dengan sabar. 20 menit kemudian, kurcaci 7 pun datang. Pengumpulan bunga pun dimulai.
“Cepat kumpulkan bunga yang kalian dapat” suruh sesepuh desa.
“Ini pak, saya mendapat banyak bunga matahari. Warnanya sangat indah dan menarik”
kata kurcaci 6 sambil mengumpulkan bunga matahari.
“Hmm… kamu memang pintar dalam memilih bunga kurcaci 6” puji sesepuh desa.
“Ini bunga milik saya pak. Sangat cantik dan pintar” kata kurcaci 3.
“Kenapa kamu membawa wanita ini” Tanya sesepuh desa.
“Dia kan bunga desa pak” jawab kurcaci 3.
“Kamu ini terlalu banyak belajar perumpamaan ya, maksutnya bunga itu bunga tumbuhan
yang ada dihutan. Yasudah tidak apa – apa” kata sesepuh desa.
Lalu kurcaci 7 mengumpulkan bunga yang didapatnya selama 3 tahun.
“Pak selama 3 tahun, ini bunga yang saya kumpulkan” kata kurcaci 7.
“Apa?! Cuma ini?! Kamu ngapain aja 3 tahun ini” sentak sesepuh desa.
“Aku sangat malas untuk mencari bunga pak, untuk apa memangnya bunga itu, aku tidak
butuh” jawab kurcaci 7 dengan santai.
“Kamu ini! Bunga itu untuk masa depanmu!” jawab sesepuh desa.
Akhirnya sesepuh desa pun memarahi kurcaci 7. Keesokan harinya, keenam kurcaci
lainnya merayakan kelulusan, sedangkan kurcaci 7 harus mengulang mencari bunga selama 3
tahun.

Anda mungkin juga menyukai