Anda di halaman 1dari 13

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA

PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI STRATEGI PERMAINAN


LEMPAR TANGKAP SISWA KELAS XI ANALISIS KIMIA 2 SMK
NEGERI 1 GORONTALO KOTA GORONTALO
YUSRIMAN DJAMALU

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI


JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2013
ABSTRAK
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan kemampuan passingbawahdalampermainan bola volisiswa kelas XI
analisis kimia 2 SMKN I Gorontalo melalui model permainan lempar tangkap.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan
kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil jika 85% dari jumlah
33 orang sudah menunjukkan kriteria nilai baik (75-89) dalam kemampuan teknik
dasar passing bawah.Hasil pengamatan pada siklus pertama menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang diharapkan. Sebab dari 33 siswa yang
diberi tindakan, diperoleh data pada siklus I yakni 67% dan pada siklus II
meningkat menjadi 88%.
Berdasarkan penelitian ini, model permainan lempar tangkap, dapat dijadikan satu
metode baru untuk mengajar passing bawah dalam permainan bola voli pada siswa
Kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo. Di sarankan pada para guru
pendidikan jasmani apabila dalam mengajar passing bawah bola voli pada siswa
mengalami kesulitan, agar menggunakan model permainan lempar tangkap.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwastrategi permainan lempar tangkap
dapat meningkatkan kemampuan teknik dasar passing bawah pada permainan bola
volisiswa Kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masaalah
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang
diajarkan di seluruh tingkat sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA / SMK.Di
tingkat SD diajarkan gerak dasar dalam permainan bola voli, di tingkat SMP
diajarkan teknik dasar dalam permainan bola voli dan di tingkat SMA/SMK
diajarkan teknik dasar lanjutan dalam permainan bola voli.Dalam proses
pembelajaran bola voli tidak jarang guru menggunakan metode atau model
pembelajaran yang bervariasi agar apa yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa,
namun masih ada juga siswa yang mengalami kendala dalam proses
pembelajaran. Kendala tersebut adalah suatu metode cocok untuk mengajar suatu

kompentesi tertentu tetapi belum tentu tepat untuk kompetensi yang lain. Atau
sebaliknya siswa tertentu dapat berhasil dengan metode itu sedang siswa yang
lain mengalami kesulitan.
Penerapan metode pembelajaran yang baik dan tepat sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang optimal. Namun demikian
setiap metode pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga
guru dalam menerapkan mtode pembelajaran harus diperhatikan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih dan
menerapkan metode pembelajaran harus diperhatijan beberapa faktor: (1) Materi
pelajaran. (2) Siswa. (3) Situasi. (4) Fasilitas. (5) Guru.
Proses pembelajaran penjaskes dengan menggunakan metode demonstrasi banyak
membuat siswa tidak terlalu aktif dalam proses pembelajaran. Yang membuat
siswa tidak terlalu aktif dalam proses pembelajaran yaitu metode demonstrasi
yang digunakan oleh guru yaitu pelaksanaannya langsung pada latihan fisik
sedangkan siswa kelas XI ANKIM 2 SMK Negeri 1 Gorontalo sebagian besar
siswanya adalah perempuan, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak efektif.
Dalam hal ini guru dituntut lebih kreatif dalam menggunakan metode
pembelajaran. Dengan metode strategi permainan lempar tangkap siswa menjadi
lebih aktif karena metode ini dibuat dalam bentuk permainan. Strategi permainan
lempar tangkap merupakan metode yang pelaksanaannya tidak secara langsung
pada latihan fisik sehingga siswa tidak merasa tebebani dan menjadi malas dalam
melakukan passing bawah permainan bola voli. Metode ini menjadikan proses
pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
Hasil belajar yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran passing bawah
permainan bola voli yaitu darijumlah 33 siswa hanya 8siswa(24%) yang sudah
mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar dan 25 siswa (76%)
belum mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka diperlukan suatu tindakan untuk
memperbaiki hasil belajar. Tindakan tersebut ialah meggunakan metode strategi
permainan lempar tangkap dengan harapan yaitu dengan diterapkannya metode
tersebut maka kemampuan passing bawah permaianan siswa kelas ANKIM 2
SMK Negeri 1 Gorontalo akan meningkat.
Berdasarkan kenyataan diatas menunjukkan perlunya dipilih suatu langkah untuk
mengatasi berbagai kendala yang dialami oleh siswa SMKN I Gorontalo. Langkah
dimaksud adalah melalui suatu penelitian dengan judul Meningkatkan
Kemampuan Passing Bawah Pada Permainan Bola Voli Melalui Strategi
Permainan Lempar Tangkap Siswa Kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1
Gorontalo.
Identifikasi Masaalah
Dengan adanya kurikulum satuan tingkat pendidikan atau KTSP yang merupakan
pedoman bagi guru dan merupakan bahan kegiatan dalam pembelajaran, maka
siswa perlu mempelajari dan melaksanakan untuk mencapai kompetensi yang
sudah dirumuskan.Untuk mencapai standar kompetensi tersebut bukanlah yang
mudah.

Masaalah atau kenyataan yang ditemukan dilapangan adalah ternyata banyak


siswa kelas XI ANKIM 2 mengalami kesulitan dalam melakukan passing bawah.
Faktor yang mempengaruhi kegagalan passing bawah siswa kelas XI ANKIM 2
yaitu bola terlalu dekat atau terlaulu jauh dari jangkauan tangan sehingga bola
lenting, keseimbangan dan koordinasi gerak siswa kurang optimal, metode
pembelajaran kurang diminati oleh siswa,pelaksanaan pembelajaran langsung
pada latihan fisik, kegiatan pembelajaran belum melibatkan potensi siswa secara
optimal, kemampuan passing bawah permainan bola voli siswa masih rendah.
Rumusan Masaalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut : Apakahdengan strategi permainan
lempar tangkap dapat meningkatkan kemampuan passing bawah pada
permainan bola voli siswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1
Gorontalo?
Pemecahan Masaalah
Untuk memudahkan dalam memecahkan masaalah yang telah diuraikan dalam
rumusan masaalah, dapat diterapkanmodelpermainan lempar tangkap dengan cara
sebagai berikut :
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tentang materi bola voli
dengan indikator passing bawah.
2. Melaksanakan proses pembelajaran passing bawah dengan menggunakan
model permainan lempar tangkap. Dalam hal ini guru memperhatikan
beberapa indikator dalam passing bawah, yaitu:
a.
Posisi badan pada saat melakukan passing bawah.
b.
Posisi tangan pada saat melakukan passing bawah.
c.
Perkenaan bola dengan tangan.
d.
Gerakan lanjutan.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan passing
bawah secara individu, dengan memperhatikan aspek yang telah disebut yang
telah disebutkan tadi.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untukmengetahui
peningkatankemampuan passing bawah dalam permainan bola voli siswa kelas XI
analisis kimia 2SMKN I Gorontalo.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penilitian adalah sebagai berikut :
Secara Teoritis
a.
Sebagai bahan alternatif untuk meningkatkan efektifitas belajar
siswa pada materi passing bawah dalam permainan bola voli pada mata
pelajaran Penjas Orkes di kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1
Gorontalo.

b.
Sebagai dasar pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik oleh
peneliti sendiri maupun peneliti-peneliti lainnya.
Secara Praktis
a.
Bagi Siswa
Dengan diterapkannya permainan model lempar tangkap dalam
permaianan bola voli, siswa lebih antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran dan siswa lebih mudah mengikuti proses pembelajaran.
b.
Bagi Guru
Memberikan wawasan dan menumbuhkan kreativitas guru dalam hal
meningkatkan kemampuan teknik dasar siswa.
c.
Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk
mengembangkan model pembelajaran.
d.
Bagi Peneliti
Mendapatkan fakta bahwa dengan aplikasi permainan lempar tangkap
dapat meningkatkan kemampuan passing bawah.
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
Hakikat Permainan Bola voli
Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masing-masing regu
terdiri atas enam orang. Cara bermain bola voli adalah kedua regu yang
bertanding berada dalam setiap lapangan permainan yang dipisahkan oleh net atau
jaring. Tujuan dari permainan ini adalah setiap regu yang bermain berusaha
melewatkan bola secara baik melalui atas net di antara dua antena (rod) sampai
bola tersebut menyentuh tanah atau lantai (mati) d daerah lawan, dan mencegah
agar bola yang di lewatkan tidak menyentuh lantai atau tanah dalam lapangan
sendiri. Permainan ini di mulai dengan pukulan servis yang dilakukan oleh
pemain paling kanan baris belakang (posisi 1) di daerah servis. Bola dipukul
dengan satu tangan ke arah lapangan lawan, kemudian kedua regu memainkan
bola tersebut sesuai dengan hak sentuhan dalam peraturan permainan bola voli
(Iskandar, 2011: 39).
Isnaini dan Suranto (2010: 5) mengemukakan bahwa: Bola voli adalah suatu
permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas 6
orang pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola
ke dalam lapangan melewati di atas jaring atau net dan mencegah pihak lawan
dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangannya. Selanjunya Hidayat
dkk (2010: 2) mengemukakan bahwa: Bola voli merupakan olahraga permainan
beregu yang dimainkan oleh dua tim berlawanan. Setiap tim terdiri atas 6 pemain.
Selain bola voli lapangan, terdapat pula bola voli pantai yang pemainnya terdiri
atas 2 orang.
Menurut Wahyuni dkk,(2010: 10) bahwa: Bola voli merupakan salah satu jenis
permainan bola besar. Permainan bola voli dilakukan oleh dua regu. Setiap regu
terdiri atas enam pemain. Dalam permainan bola voli, setiap regu saling
memantulkan bola yang melewati atas net atau jaring. Setiap regu berusaha
mematikan gerakan lawan sehingga tidak mampu mengembalikan bola dari
pukulan atau pantulan bola dari lawan. Bola voli merupakan permainan beregu

yang dimainkan oleh enam orang untuk masing-masing tim. Untuk dapat bermain
bola voli dengan baik maka diperlukan penguasaan teknik yang baik juga
sehingga dapat memenangkan pertandingan. Beberapa teknik dasar yang harus
dikuasai pada permainan bola voli, yaitu servis, smes, dan blocking. Selain itu, hal
yang penting dilakukan adalah penempatan posisi dan taktik atau strategi bermain
dalam bola voli (Nurhuda dan Kusumawati, 2010: 24).
Menurut Ali Mashar dan Dwinarhayu(2010: 5), bahwa: Bola voli merupakan
suatu permainan yang dimainkan secara beregu. Tiap-tiap regu terdiri dari 6
pemain. Bentuk permainan bola voli adalah memainkan bola dengan cara
dipantulkan dengan 1 atau 2 tangan secara bersama-sama untuk mencegah bola
jatuh di daerah sendiri. Beberapa teknik dasar yang dipelajari dalam permainan
bola voli adalah servis, passing, smash, dan block.Dalam permainan bola voli
yang sesungguhnya, permainan ini dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing
regu berjumlah enam orang. Lama pertandingan adalah tiga atau lima set atau
kemenangan bisa ditentukan dengan selisih dua set . Masing-masing set adalah 25
angka (poin) dengan menggunakan rally point, yaitu setiap bola mati dihitung
menjadi poin (Sutrisno dan B. Khafadi, 2010: 95).
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa permainan bola voli merupakan
permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri dari enam
orang. Regu yang lebih dulu mendapatkan angka 25 di nyatakann sebagai
pemenang dalam set tersebut, apabila pada game tersebut terjadi angka 24 sama,
maka akan terjadi deuce.
Awal mula permainan bola voli tidak ditentukan berapa jumlah pemain dalam
satu timnya, namun perkembangan zaman permainan bola voli mengalami
beberapa kali perubahan terutama peraturan permainannya. Peraturan yang terbaru
saat ini jumlah nilainya dalam satu set adalah 25, kecuali set kelima atau set
terakhir hanya 15, dengan menggunakan sistem rally point. Artinya apabila regu
lawan mendapat giliran servis regu tersebut mendapat angka. Akibat suatu
kesalahan adalah kehilangan rally dan regu yang memenangkan rally
memenangkan satu angka dan berhak melakukan servis. Apabila dalam permainan
bola voli tersebut kedua regu kedudukan angka sama 24-24, maka permainan
dilanjutkan sampai terdapat selisih dua angka Untuk set penentuan dimainkan
hanya sampai dengan angka 15.
Sejalan dengan hal tersebut Wisahati dan Santosa (2010: 8) mengemukakan
bahwa: Bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu saling
berhadapan yang dipisahkan dengan jaring dan setiap regu terdiri dari 6 orang.
Pada permainan bola voli regu yang lebih dulu mendapat nilai 25 dinyatakan
sebagai pemenang pada set itu dan permainan menggunakan sistemrally point
dan pada nilai 8 dan 16 terjadi TTO dan permainan berhenti sebentar. Permainan
bola voli terdiri dari teknik passing bawah, passing atas, servis, spike
(smash).Keempat teknik ini harus dikombinasikan dalam melakukan latihan agar
seorang pemain bola voli dapat bermain dengan baik.
Bolavoli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua timyang masing-masing terdiri
dari enam orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosseratau (setter), spike
(smash), libero dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah

orang yang bertugas untuk mengumpan bola kepada rekan-rekannya dan


mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di
daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bebas keluar dan
masuk tetapi tidak boleh men-smash bola keseberang net. Defender adalah
pemain yang bertahan untuk menerima serangan lawan (Kurniawan, 2012: 119).
Olahraga ini dimainkan dengan lima babak. Empat babak pertama dimainkan
hingga poin mencapai angka 25 sedangkan pada babak kelima, poin tertinggi
berjumlah 15. Sebuah tim wajib memenangkan satu babak dengan dua poin.
Tidak terdapat batasan waktu, jadi permainan akan terus berjalan hingga salah
satu tim berhasil meraih dua poin terlebih dahulu. Pada awalnya, semua babak
dimainkan hingga poin mencapai angka 15, dengan batas nilai diempat babak
utama sejumlah 17 dan babak terakhir, untuk menang, sebuah tim harus unggul
dua poin terlebih dahulu (Kurniawan, 2012: 121).
Hal yang mendasar dan hatus dikuasai agar dapat bermain bola voli adalah
menguasai macam-macam teknik dasar bola voli. Tanpa menguasai dasar bola
voli tidak mungkin mencapai prestasi bola voli yang optimal. Dalam hal ini
Taryono (2010: 5) menyatakan bahwa: Untuk dapat bermain bola voli, pemain
harus mengusai teknik-teknik dasar permainan bola voli yang meliputi pas bawah
dan atas (passing), smes (smash), servis (service) dan bendungan (blocking).
Kesemua teknik tersebut merupakan teknik dasar dalam permainan bola voli yang
pada umumnya harus dikuasai oleh pemain, dengan demikian tujuan dari
permainan yang diinginkan akan mudah tercapai.
Menurut Suhadi dan Sujarwo, (2009: 85)Bolavoli merupakan suatu permainan
yang dimainkan dalam bentuk team work atau kerjasama tim, dimana daerah
masing-masing tim dibatasi oleh net. Setiap tim berusaha untuk melewatkan bola
secepat mungkin ke daerah lawan, dengan menggunakan teknik dan taktik yang
sah dan memainkan bolanya.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pemikiran yang telahdikemukakan di
atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:Jika menggunakan strategi
permainan lempar tangkap,maka kemampuan passing bawah pada
permainan bola volisiswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1
Gorontalomeningkat.
Indikator Kinerja
Adapun yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila 85%
kemampuan siswa sudah menunjukkan kriteria nilai baik (75-89) dalam
kemampuan teknik dasar passing bawah, maka penelitian tersebut dinyatakan
selesai.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian dan Subjek Penelitian
Setting Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan
di kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gororntalo, Kec. Sipatana, Kota
Gorontalo.
Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi karakteristik subyek penelitian Kelas XI dengan jumlah
siswa 33 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 3 dan perempuan 30 orang.
Variabel Penelitian
Variabel-variabel pada penelitian tindakan kelas ini (PTK) adalah :
Variabel Input
Variabel input yaitu proses sebelum pembelajaran dilaksanakan yang terkait
dengan beberapa faktor yaitu :
1.
Siswa.
2.
Guru.
3.
Rencana pelaksanaan pembelajaran.
4.
Sumber belajar.
5.
Prosedur evaluasi.
6.
Lingkungan belajar dan lain sebagainya.
Variabel Proses
Variabel proses yaitu proses selama kegiatan berlangsung (KBM) meliputi :
1.
Interaksi belajar mengajar.
2.
Keterampilan bertanya.
3.
Gaya guru mengajar.
4.
Implementasi berbagai metode mengajar dan sebagainya.
Variabel Output
Variabel output yaitu proses sesudah pembelajaran berlangsung meliputi:
1.
Rasa ingin tahu siswa.
2.
Kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan.
3.
Motivasi siswa.
4.
Sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui
tindakan perbaikan.
Prosedur Penelitian.
Persiapan
Adapun hal-hal yang dilakukan pada langkah ini adalah sebagaiberikut :
1.
Menghadap Kepala Sekolah tempat penelitian untuk dapat
diberikan kesempatan melaksanakan penelitian tindakan kelas.
2.
Mengadakan observasi dan wawancara dengan pihak yang pihak
yang terkait pada pelaksanaan tindakan.
3.
Menyusun rencana pebelajaran dan menyiapakan alat bantu/media
pembelajaran.

Pelaksanan Tindakan
Jika tahap persiapan sudah matang, maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan
tindakan, yaitu menerapkan dan melaksanakan tindakan berdasarkan rencana yang
telah ditetapkan .Apabila tidak menunjukkan hasil yang diharapkan maka
diadakan peninjauan kembali terhadap prosedur serta merumuskan rencana
perbaikan/penyepurnaan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Analisis dan Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis dari hasil
tersebut, guru akan merefleksikan diri dengan melihat data hasil observasi apakah
kegiatan telah dilakukkan sudah dapat meningkatkan keterampilan dasar passing
bawah. Hasil analis data yang diperoleh dijadikan sebagai acuan untuk
melakukkan atau melaksanakan tahapan siklus berikutnya.
Tahap Pengumpul Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data mengunakan teknik pengumpulan
data kuantitatif yang berfungsi untuk mengukur seberapa jauh persentasi
keberhasilan peningkatan keterampilan passing bawah. Yang menjadi indikator
dalam penilaian keterampilan passing bawah yaitu : (a) Posisi badan pada saat
melakukan passing bawah. (b) Posisi tangan pada saat melakukan passing bawah.
(c) Perkenaan bola dengan tangan. (d) Gerakan lanjutan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diselenggarakan di SMK Negeri 1
Gorontalo Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo. Penelitian konsentrasikan pada
siswa kelas XI Analisis Kimia 2 dengan jumlah peserta didik yang menjadi subjek
penelitian ini berjumlah 33 orang terdiri dari 3 orang siswa laki-laki dan 30 orang
siswa perempuan. Nampaknya komposisi jumlah laki-laki dan perempuan di kelas
XI Analisis Kimia ini tidak berimbang. Meski demikian, masing-masing siswa
yang menjadi subjek penelitian ini memiliki perbedaan umur maupun
karakteristrik karena mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda
sosial budaya. Kegiatan penelitian tindakan kelas ini secara khusus menjadikan
strategi permainan lempar tangkap sebagai unit analisis untuk melihat sejauh
mana kemampuan siswa dalam penguasaan materi passing bawah dalam
permainan bola voli.
Sebelum melaksanakan tindakan berupa siklus, penelitian ini didahului dengan
observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal passing bawah
yang dimiliki oleh subjek penelitian sebelum mereka diberikan tindakan dengan
menggunakan strategi permainan lempar tangkap.
Observasi Awal
Kegiatan observasi awal dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 28 November
2012. Observasi awal difokuskan pada empat aspek yakni : (1) Posisi badan pada
saat melakukan passing bawah, (2) Posisi tangan pada saat melakukan passing
bawah, (3) Perkenaan bola dengan tangan, (3) Gerakan lanjutan. Dari kegiatan

observasi awal ini, penulis di bantu oleh seorang Guru mitra melalui instrumen
lembar observasi yang sudah disediakan. Dari observasi awal tersebut diperoleh
data-data sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Observasi Awal
Aspek Penilaian
Posisi Badan Posisi Tangan
Perkenaan Gerakan
KLASIFIKASI
pada Saat
pada Saat
Bola dengan Lanjutan
PENILAIAN
Melakukan
Melakukan
Tangan
Passing
Passing Bawah
Bawah
Baik Sekali (BS)
42%
30%
24%
27%
Baik (B)
58%
70%
76%
73%
Cukup (C)
Kurang (K)
Kurang Sekali (KS)
Berdasarkan perolehan data diatas dapat dipaparkan bahwa:
1. Pada aspek penilaian posisi badan pada saat melakukan passing bawah
sebanyak 14 siswa (42%) mendapat nilai baik dan 19 siswa (58%) mendapat
nilai cukup.
2. Pada aspek penilaian posisi tangan pada saat melakukan passing bawah
sebanyak 10 siswa (30%) mendapat nilai baik dan 23 siswa (70%) mendapat
nilai cukup.
3. Pada aspek penilaian perkenaan bola dengan tangan sebanyak 8 siswa
(24%) mendapat nilai baik dan 25 siswa (76%) mendapat nilai cukup.
4. Pada aspek penilaian gerakan lanjutan sebanyak 9 siswa (27%) mendapat
nilai baik dan 24 siswa (73%) mendapat nilai cukup.Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada halaman 48.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas
dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli yaitu sebanyak 25
siswa (76%) dan siswa yang sudah tuntas melakukan passing bawah pada
permainan bola voli yaitu sebanyak 8 siswa (24%) dengan nilai rata-rata 72,24
dan masih jauh dari capaian indikator kinerja yaitu 85%. Pada pelaksanaan
observasi awal diperoleh gambaran rendahnya hasil belajar siswa kelas XI
Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo terhadap materi passing bawah pada
permainan bola voli. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi passing
bawah tersebut diantaranya karena metode pembelajaran yang membuat siswa
menjadi bosan dan malas mengikuti materi pembelajaran. Untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan passing bawah perlu adanya suatu tindakan
perbaikan yaitu dengan strategi permainan lempar tangkap, maka dari itu peneliti
mempersiapkan segala hal yang digunakan pada pelaksanaan tindakan di siklus I.
Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki hasil belajar
siswa dalam pembelajaran penjaskes khususnya permainan bola voli dengan
indikator passing bawah. Di dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini,

peneliti dibantu oleh seorang guru mitra yang selalu memantau dan mengawasi
peserta didik dalam proses pembelajaran. Proses penilain dilakukan dengan
memperhatikan aspek-aspek yang menjadi indikator penelitian. Pengambilan nilai
dilakukan dengan mengisi lembar pengamatan kegiatan belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan strategi permainan lempar tangkap
dapat meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli.
Kemampuan siswa meningkat karena siswalebih aktif dalam melakukan gerakan
passing bawah dengan baik dan tumbuhnya rasa percaya diri serta semangat
didalam mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa
meningkat dari hasil observasi awal, kemudian meningkat pada siklus I, demikian
pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Secara utuh, tindakan
refleksi atau analisis dan evaluasi kegiatan observasi awal, siklus I, dan siklus II
dari tindakan kelas dapat dilihatpada tabel dihalaman 28 untuk observasi awal,
tabel dihalaman 31 untuk siklus I dan tabel dihalaman 34 untuk siklus II.
Dari tabel-tabel yang diatas tersebut, terlihat adanya peningkatan rata-rata yang
cukup signifikan dari hasil kegiatan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri I Gorontalo. Pada kegiatan observasi awal
terdapat 8 siswa (24%) yang sudah memiliki kemampuan melakukan passing
bawah dengan baik dan benar, dan 25 siswa (76%) belum memiliki kemampuan
dalam melakukan passing bawah dengan baik dan benar.
Pada pembelajaran siklus I di perolah data rata-rata siswa yang sudah mengalami
peningkatan dalam melakukan passing bawah, sebanyak 22 siswa (67%) sudah
bisa melakukan passing bawah dengan baik dan benar sedangkan siswa yang
belum bisa melakukan passing bawah dengan baik dan benar yaitu sebanyak 11
orang (33%). Selanjutnya pada pembelajaran siklus II, terjadi peningkatan yang
cukup signifikan. Dari ke empat aspek penilaian terjadi peningkatan dari siklus
sebelumnya. Sebanyak 29 siswa (88%) yang sudah mampu melakukan passing
bawah dengan baik dan benar. Sedangkan sebanyak 4 siswa (12%) belum mampu
melakukan passing bawah dengan baik dan benar.
Dengan adanya strategi permainan lempar tangkap dapat memudahkan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran Penjaskes dengan materi passing bawah
dalam permainan bola voli. Siswa lebih mudah melakukan passing bawah karena
strategi pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan
siswa. Dengan demikian hipotesis tindakan yang berbunyi Jika menggunakan
strategi permainan lempar tangkap maka kemampuan passing bawah pada
permainan bola volisiswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo
dapat ditingkatkan, terbuktiditerima.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan pada bab sebelumnya, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa :
1.
Pembelajaran dengan menggunakan strategi permainan lempar
tangkap dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Penjaskes terutama materi passing bawah dalam permainan bola voli.

Peningkatan ini terjadi setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan


dengan sangat antusias dan sungguh-sungguh.
2.
Data yang diperoleh dari hasil belajar passing bawah permainan
bola voli pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa (67%) dan
pada siklus II hasil belajar passing bawah siswa meningkat menjadi 29
siswa (88%).
3.
Dengan melihat hasil yang diperoleh maka hipotesis yan berbunyi
Jika menggunakan strategi permainan lempar tangkap maka kemampuan
passing bawah pada permainan bola volisiswa kelas XI Analisis Kimia 2
SMK Negeri 1 Gorontalo dapat ditingkatkan terbukti diterima.
Saran
Berdasarkan pengalaman dalam kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan kelas,
terdapat beberapa saran sebagai berikut :
1.
Model pembelajaran permaianan bola voli melalui strategi
permainan lempar tangkap merupakan suatu metode yang dapat digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar permainan bola voli khususnya passing
bawah.
2.
Model pembelajaran melalui strategi permainan lempar tangkap
perlu diterapkan oleh setiap guru mata pelajaran penjaskes dan bahkan
perlu diterapkan disetiap sekolah yang mempunyai guru penjaskes,
khususnya untuk meningkatakan hasil belajar siswa terhadap proses
pembelajaranpassing bawah dalam permainan bola voli pada mata
pelajaran penjaskes.
3.
Strategi permainan lempar tangkap apabila dilakukan secara
berulang-ulang dapat memudahkan siswa dalam melakukan passing bawah
permainan bola voli dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mashar, Mohammad dan Dwinarhayu. 2010. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP Kelas IX. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
B. Hafid, Tarmudi dan Ahmad Rithaudin. 2011. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA, MA dan SMK Kelas XI. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Beutelstahl, Dieter. 2012. Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV.
PIONIR JAYA.
Candra, Sodikin dan Achmad Esnoe Sanoesi. 2010. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Hidayat, Yusuf, Sindhu Cindar Bumi dan Rizal Alamsyah. 2010.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMA, MA dan SMK
Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan Nasional.

Iskandar, Muh. Ikhwan. 2011.Perbedaan Pengaruh Metode Massed


Practice Dengan Distributed Practice Terhadap Kemampuan Pass Atas
Bola Voli Yunior Klub Bola Voli Rinex Boyolali. 11 (1): 34-54.
Isnaini, Faridha dan Suranto. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
---------. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional.
Juli Hari, Agus Budhi, Pariman dan Nuryono. Penjasorkes Untuk SD/MI
Kelas I. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan
Nasional.
Kurniadi, Deni dan Suro Prapanca. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Kurniawan, Feri. 2012. Buku Pintar Pengetahuan Olahraga. Jakarta:
Laskar Aksara.
Kusnodo, dkk.2012. Pengaruh Metode Pembelajran Eksplorasi Dan Minat
Siswa Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Dalam
Pembelajaran Penjasorkes.1 (2): 133-138.
Mahardika, Bagus Anom. 2009. Meningkatkan Kemampuan Passing
Bawah Dalam Permainan Bola Voli Melalui Strategi Pembelajaran
Kelompok Pada Siswa Kelas IX 8 SMP N 2 Kota Gorontalo. Skripsi.
Gorontalo: Program Studi S1 Penjaskes Universitas Negeri Gorontalo.
Nurhuda, Hilman dan Mia Kusumawati. 2010. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Sarjiyanto, Dwi dan Sujarwadi. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Sarjono dan Sumarjo. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Suhadi dan Sujarwo. 2009. VOLLEYBALL FOR ALL (Bolavoli untuk
semua. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta.
Sutrisno, Budi dan Muhammad Bazin Khadafi. 2010. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan 2 Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Suwandi,Fendi Fengki Bamar Oktanto dan Masturi. 2010. PENJASORKES
2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan
Nasional.
Suwarso, Eko dan Sumarya. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

Taryono, S.Pd. 2010. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Dan Kekuatan


Otot Lengan Terhadap Hasil Pukulan Spike Dalam Permainan Bola Voli.
1 (1): 1-15.
Wagino, Juari dan Sukiri. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan Untuk SD/MI Kelas I. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional.
Wahyuni, Sri, Sutarmin dan Pramono. 2010. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan 1 Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
---------. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 Untuk
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional.
Wisahata, Aan Sunjata dan teguh Santoso. 2010. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan 1 Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai