Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami hadiratkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Seperti kita ketahui, manusia bukanlah satu
- satunya makhluk yang tinggal di bumi. Terdapat ciptaan Tuhan lainnya yang sarat akan
manfaat dan keunikan masing masing. Manusia yang telah dianugerahi nikmat lebih yaitu
akal, memiliki tanggung jawab untuk mengenali, mengerti, dan memahami hal tersebut agar
dapat memanfaatkannya untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.
Biologi Perairan adalah salah satu gerbang ilmu yang menjadi dasar dalam mengetahui jenis
jenis hewan dan tumbuhan sesuai habitat, morfologi, anatomi, ekologi, dan peranan hewan
dan tumbuhan tersebut. Sehingga dengan memahami komponen komponen di atas, kita
dapat membedakan jenis jenis hewan maupun tumbuhan yang menguntungkan dan
merugikan di bidang perikanan dan kelautan. Sesuai dengan konsep dasar dari Biologi
Perairan, makalah ini disusun untuk memaparkan aspek aspek biologi pada tumbuhan air,
yaitu bambu air (Equisetum hyemale). Terdiri dari 3 Bab, Bab 1 Pendahuluan yang
memaparkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan kami membahas bambu air. Bab 2
yang berisikan pembahasan tentang bambu air secara umum, struktur morfolgi, struktur
anatomi, dan habitat dari bambu air. Bab 3 Penutup yang berisikan kesimpulan dari materi
tersebut.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama dalam
pembuatan makalah ini. Sebagai sebuah karya, makalah ini akan terus berproses, tentunya
dengan masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat bermakna,
memberikan manfaat, dan menjadi inspirasi pada siapa pun yang menggunakannya.

Jatinangor, September 2013

Penyusun

Biologi Perairan Bambu Air | i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI..ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................... 1
B. Rumusan Masalah...... 1
C. Tujuan................ 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengenalan Bambu Air ..
B. Struktur Morfologi Bambu Air...
C. Struktur Anatomi Bambu Air.
D. Habitat Bambu Air......

2
2
2
5

BAB III. PENUTUP


3.1 Kesimpulan...6
DAFTAR PUSTAKAiii

Biologi Perairan Bambu Air | ii

DAFTAR PUSTAKA

Aslan, Harmin Hari, Robin, Muh Affandi Ampama, Suwarjoyowirayatno, Israwaty Ode, La Udia,
Fitriani, Lismawaty Basiru, Farrah Sasmawati, 2008. Penuntun Praktikum Avertebrata Air. Fakultas
perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.
Brotowidjoyo, 2000. Zoologi Dasar. Erlangga: Jakarta.
Kurnia, Agus. 2006. Artikel Iptek - Bidang Biologi, Pangan, dan Kesehatan Meraup Yen dengan
Memelihara Bulu Babi. http//:www.berita-beritaiptek-2006-01-15-Meraup-Yen-dengan-MemeliharaBulu-Babi.shtml
Noerhadi, Imoes., 2002. Studi Penyebaran dan Kepadatan Bulu Babi (Diadema setosum) Pada Padang
Lamun di Perairan Pantai Kelurahan Boneoge Kecamatan Lakuo Kabupaten Buton Sulawesi
Tenggara. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Haluoleo. Kendari.
Nontji, a., 2005. Laut Nusantara. Djambatan: Jakarta.
Pratiwi. D.A,. 2004. Biologi SMA Kelas XI. Gramedia: Jakarta
Romimohtarto, K., dan Sri Juwana, 2005. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut.
Djambatan: Jakarta.
Sartika, Dewi., 2002. Aspek Biologi Reproduksi Taripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan
Pantai Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Kendari Sulawesi Tenggara. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Haluoleo. Kendari.
Suwignyo, dkk., 2005. Avertebrata Air Jilid I. Swadaya: Jakarta

Biologi Perairan Bambu Air | iii

Anda mungkin juga menyukai